Pengertian Strategi Tinjauan Tentang Manajemen Strategi

Akibatnya, konsekuensi keperilakuan dari manajemen strategi serupa dengan konsekuensi keperilakuan dari pengambilan keputusan partisipatif. Karenanya penilaian yang akurat mengenai dampak formulasi strategi terhadap kinerja organisasi menuntut tidak saja kriteria evaluasi keuangan melainkan juga kriteria evaluasi non-keuangan-ukuran yang menyangkut dampak keperilakuan. Terlepas dari kemampulabaan profitability rencana strategik, beberapa efek keperilakuan dari manajemen strategik meningkatkan kesejahteraan organisasi menurut Pearce dan Robinson 1997:30-31 yaitu: a. kegiatan perumusan formulasi strategi memperkuat kemampuan organisasi mencegah masalah. Manajer yang mendorong bawahannya untuk menaruh perhatian pada perencanaan dibantu dalam melaksanakan tanggung jawab pemantauan dan peramalan oleh bawahan yang menyadari perlunya perencanaan strategik. b. Keputusan strategik yang didasarkan pada kelompok mungkin sekali dihasilkan dari alternatif terbaik yang ada. Proses manajemen strategik menghasilkan keputusan yang lebih baik karena interaksi kelompok menghasilkan strategi yang lebih beragam dan karena peramalan yang didasarkan pada bermacam- macam spesialisasi anggota kelompok meningkatkan kemampuan menyaring pilihan. c. Keterlibatan anggota dalam perumusan strategi meningkatkan pemahaman mereka akan adanya hubungan produktivitas-imbalan di setiap rencana strategik dan dengan demikian mempertinggi motivasi mereka. d. Senjang dan tumpang tindih kegiatan di antara individu dan kelompok berkurang karena partisipasi dalam perumusan strategi memperjelas adanya perbedaan peran masing-masing. e. Penolakan terhadap perubahan berkurang. Meskipun para peserta dalam perumusan strategi mungkin tidak lebih senang dengan keputusan mereka sendiri ketimbang jika keputusan diambil secara otoriter, kesadaran mereka yang lebih besar akan parameter-parameter yang membatasi pilihan membuat mereka lebih mau menerima keputusan ini.

2.1.4 Tahap-Tahap Manajemen Strategi

Menurut Siagian 2007:30, terdapat dua belas tahap yang lumrah dilalui dalam proses manajemen strategi yaitu: a perumusan misi organisasi; b penentuan profil organisasi; c analisis dan pilihan stratejik; d penetapan sasaran jangka panjang; e penentuan strategi induk; f penentuan strategi operasional; g penentuan sasaran jangka pendek, seperti sasaran tahunan; h perumusan kebijaksanaan; i pelembagaan strategi; j penciptaan sistem pengawasan; k penciptaan sistem penilaian; dan l penciptaan sistem umpan balik. Sementara itu, menurut David 2005:5-6 manajemen strategik terdiri atas tiga tahapan, yaitu: a. Tahap Formulasi Tahap ini meliputi mengembangkan visi dan misi, pengidentifikasian peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi, penentuan kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal organisasi, pembuatan sasaran jangka