107
konservasi lamun untuk keberlanjutan ikan. Nilai indeks keanekaraman tersebut berguna untuk: 1 menilai perubahan kekayaan spesies ikan yang
memanfaatkan padang lamun dan 2 menilai perubahan kelimpahan individu ikan pada tiap spesies.
6.6 Jenis Makanan Ikan
Ikan yang diperoleh pada penelitian ini, selanjutnya untuk memahami hubungannya dengan padang lamun di lakukan identifikasi jenis makanannya.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui peran lamun dalam membentuk struktur trofik ikan. Identifikasi jenis makanan ikan pada penelitian ini tidak dilakukan
pada semua spesies ikan tetapi dipilih beberapa spesies ikan sebagai contoh untuk menggambarkan struktur trofik ikan yang ada pada padang lamun di lokasi
studi. Hasil identifikasi jenis makanan ikan dari famili Monacantidae dengan spesies Acreichthys tomentosus diperoleh jenis makanannya terdiri dari
crustacea, ikan, larva see-urchin dan lamun. Selanjutnya jenis ikan lain seperti ikan dari famili Siganidae dengan spesies Siganus canaliculatus jenis
makanannya adalah lamun dan algae. Kedua jenis ikan tersebut menunjukkan sifat fleksibilitas dalam memilih
jenis makanan. Hutomo 1985 menjelaskan di Teluk Banten famili Siganidae dari spesies Siganus Canaliculatas makanan utamanya adalah lamun tetapi juga
diperoleh jenis makanan lain yaitu algae. Perubahan jenis makanan utama dari ikan selanjutnya dijelaskan oleh Supratomo 2000 yang menyatakan ikan dapat
berubah jenis makanannya dari jenis yang satu kejenis yang lain sejalan dengan kelimpahan jenis makanan tersebut. Selanjutnya dijelaskan seperti ikan dari
Siganus canaliculatus makanannya berganti dari detritus ke daun lamun ketika berada di padang lamun, meskipun ikan ini dapat memperoleh daun laum di luar
padang lamun yaitu dari daun lamun yang hanyut terbawa arus. Lebih lanjut dijelaskan bahwa perubahan jenis makanan dari ikan tersebut juga sejalan
dengan pertumbuhanya. Jenis ikan lain yang mengalami perubahan jenis makanan adalah famili
Apogonidae dari spesies Archamia goni jenis makanannya terdiri dari udang, kepiting dan cumi-cumi cephalophoda. Pada beberapa penelitian sebelumnya
menyebutkan bahwa makanan dari famili Apogonidae berupa udang Macrura sebagai komponen utama dan komponen hewan Hutomo 1985 dan Supratomo
2000 menyebutkan makanan dari spesies yang berasal dari famili Apogonidae
108
adalah moluska dan crustacea. Dari jenis makanan tersebut menunjukkan bahwa Apogonidae adalah kelompok ikan karnivora. Famili ikan dari Apogonidae adalah
ikan yang hidup menetap pada padang lamun. Dalam hal ini dapat menjelaskan nilai lingkungan padang lamun sebagai habitat dari keragaman jenis makanan
yang dibutuhkan oleh ikan. Famili ikan lain dengan jenis makanan lamun dan algae adalah famili
Scaridae dari spesies Calotomus spinidens dan famili Atherinidae dengan spesies Atherinomirus lacunosus. Kedua famili ini hidup di daerah pantai
terutama pada daerah yang bervegetasi seperti hamparan padang lamun dan rumput laut. Selanjutnya famili Tetraodontidae dari spesies Canthigaster
compressa dan Arothron immaculatus. Jenis makanan kedua spesies tersebut adalah ikan dan udang. Namun dari penelitian lain menyebutkan makanan ikan
dari famili Tetraodotidae yang utama adalah hewan kecil seperti Gastropoda dan Pelecypoda yang banyak menempel pada daun lamun Hutomo 1985.
Selanjutnya dijelaskan bahwa pada kelompok spesies tersebut ditemukan lamun sebagai makanan sebesar 13,33 – 15 dari total jenis makanan.
Famili Gerridae dari spesies Gerres oyena jenis makanannya adalah ikan dan famili Mugilidae dari spesies Moolgarda delicates serta famili Pomacentridae
dari spesies Abudefduf notatus. Jenis makanan dari spesies tersebut selain ikan ditemukan kaki udang, bekas kulit moluska dan potongan-potongan algae.
Supratomo 2000 menyebutkan kelompok dari famili tersebut merupakan kelompok ikan pemakan detritus. Selanjutnya dijelaskan bahwa meskipun
detritus bukan sebagai komponen utama tetapi selalu ditemukan pada isi lambung. Detritus yang dimaksud adalah bahan organik yang mati seperti sisa-
sisa tumbuhan dan hewan yang mati. Famili Mugilidae adalah kelompok ikan yang berasosiasi dengan ekosistem
mangrove dan estuarin, sedangkan famili Gerreidae termasuk ikan pelagis yang terdistribusi sampai ke daerah pantai Lieske et al. 1997 dan Kimani et al. 1996
in Supratomo 2000. Kedua famili tersebut datang ke padang lamun untuk mencari makan. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Hutomo 1985 bahwa famili
dari Gerreidae dari spesies Gerres oyena selain memakan ikan di dalam isi lambungnya ditemukan hewan seperti copepoda dan polychaeta dalam jumlah
kecil. Selanjutnya dijelaskan 67 adalah komponen hewan dan sebagain kecil pasir dan pecahan cangkang moluska.
109
Famili Haemulidae dari spesies Plectorhinchus celebicus jenis
makanannya terdiri dari ikan dan kepiting barachyura, famili Lutjanidae dengan spesies Lutjanus boutton dan Lutjanus argentimaculatus jenis makananya adalah
ikan, larva ikan dan udang. Selanjutnya famili Lethrinidae dari spesies Lethrinus lentjan dan Lethrinus variegates jenis makanannya adalah kepiting. Hutomo
2005 menyebutkan ikan dari famili Lutjanidae dan Lethrinidae jenis makanan utamanya adalah crustacea yang terdiri dari udang dan kepiting dan sebagian
kecil ikan atau larva ikan. Dari jenis makanan tersebut bahwa kelompok ikan dari tiga famili tersebut dapat dikelompokkan kedalam kelompok ikan carnivora. Hal
lain dari tiga famili ikan tersebut adalah merupakan ikan konsumsi dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Famili lain yang merupakan ikan konsumsi dan bernilai
ekonomi tinggi adalah famili Mullidae. Jenis makanan dari famili Mullidae dengan spesies Upeneus vittatus adalah udang.
Famili Balistidae dari spesies Balistapus undulates jenis makananya terdiri dari larva see-urchin dan kerang. Hal ini sesuai dengan yang dinyakan oleh
Tsukamoto et al. 1997 yang menyebutkan jenis makanan dari spesies ikan dari famili Balistidae adalah bulu babi, kepiting, crustacea, kerang-kerangan dan
tunikata. Dari jenis makanan tersebut menunjukkan bahawa ikan tersebut termasuk dalam kelompok ikan karnivora. Famili ikan dari jenis Carangidae,
Leiognathidae dan Clupeidae secara spesifik dari isi lambung tidak dapat diidentifikasi jenis makanannya. Namun demikian dari isi lambung merupakan
bahan tercerna dan kecendungannya merupakan plankton yang terdiri dari fitoplankton dan zoopalnkton. Kelompok ikan ini cukup dominan di lokasi studi.
Dua famili yaitu Carangidae dan Leiognathidae merupakan ikan yang hidup disekitar peraian pantai dan khsusus untuk spesies dari famili Leiognathidae
hidup di daerah pantai yang berlumpur. Selanjutnya famili Clupeidae adalah merupakan ikan pelagis dan masuk keperairan pantai untuk mencari makan.
Keragaman jenis makanan ikan dari beberapa famili di atas dapat dikelompokkan seperti pada Tabel 54.
Penelitian tentang keragaman jenis ikan yang berkaitan dengan jenis biota sebagai makanan ikan seperti yang dilakukan oleh Heck Jr 1999 yang
menyatakan kepadatan ikan dan kepiting lumpur mud crabs meningkat secara signifikan sesuai dengan peningkatan jumlah biomassa dari epifit yang
menempel pada lamun. Selanjutnya dijelaskan peningkatan ikan dan kepiting mencerminkan atau menggambarkan meningkatnya kelimpahan mangsa prey
110
yang direspon oleh pemangsa. Lyimo et al 2009 menjelaskan nilai biomassa, persen penutupan lamun dan kepadatan tunas shoot density berkorelasi negatif
secara signifikan dengan kelimpahan see-urchin, namun demikian sifat grazing dari see-urchin berkontribusi secara kuat dalam mereduksi biomassa lamun yang
berguna sebagai sumber nutrien bagi organisme lain. Keterkaitan ikan dengan lamun tidak saja karena areal lamun sebagai
tempat mencari makan, tetapi peran lamun sebagai tempat pembesaran ikan. Hossain et al 2007 menyatakan lamun dapat menyediakan tempat berlindung
bagi ikan muda juvenil dan ikan-ikan kecil yang lain di daerah intertidal. Selanjutnya dijelaskan bahwa lamun sebagai “mosaics” yang berperan sebagai
tujuan perpindahan ikan dari pengaruh siklus pasang surut. Lebih lanjut Roff dan Zacharias 2000 menjelaskan pengetahuan yang mendalam dan komprehensif
tentang komposisi biota laut seperti ikan cukup membantu untuk melakukan penilaian tentang pola pemanfaatan habitat oleh ikan dan selanjutnya
bermanfaat sebagai informasi dalam rencana desain konservasi baik pada tingkat spesies, komunitas dan ekosistem.
Tabel 54 Spesies ikan dan jenis makanannya
No Famili
Spesies Jenis makanan
1 Monacantidae
Acreichthys toment
osus
crustacea, ikan, larva see- urchin dan lamun
2 Siganidae
Siganus canaliculatus Lamun dan algae
3 Apogonidae
Archamia goni udang, kepiting dan cumi-cumi
4 Scaridae
Calotomus spinidens Lamun dan Alage
5 Atherinidae
Atherinomirus lacunosus Lamun dan Alage
6 Tetraodontidae
Canthigaster compressa Ikan dan udang
Arothron immaculatus Ikan dan udang
7 Gerridae
Gerres oyena Ikan
Mugilidae Moolgarda delicates
Ikan dan udang 8
Pomacentridae Abudefduf notatus
Ikan dan udang 9
Haemulidae Plectorhinchus celebicus
ikan dan kepiting barachyura 10
Lutjanidae Lutjanus boutton
Ikan kan, larva ikan dan udang Lutjanus argentimaculatus
Ikan, larva ikan dan udang 11
Lethrinidae Lethrinus lentjan
Kepiting Lethrinus variegates
Kepiting 12
Mullidae Upeneus vittatus
Udang 13
Balistidae Balistapus undulates
larva see-urchin dan kerang 14
Carangidae, Fitoplankton dan zooplankton
15 Leiognathidae
Fitoplankton dan zooplankton 16
Clupeidae Fitoplankton dan zooplankton
17 Serranidae
Kepiting dan kerang
111
8.7 Kriteria dan Indikator Desain Konservasi Lamun