Validasi Model Kinetika Reaksi Penyusunan Neraca Massa di Setiap Alat.

113 Sedangkan nilai k, dapat didefinisikan sebagai konstanta Arrhenius , yaitu : T ER Ae − = k Jika diubah dalam bentuk ln, menjadi T R E A k ln ln − = Data diatas dapat digunakan untuk menghitung harga A dan E, dapat dilakukan dengan cara eliminasi, untuk setiap nilai k pada suhu 90 o C dan 110 o C 1,35703832 : adalah didapat yang A nilai 2558,89354 ER - 55 0,0001438 x ER - 2 0,36810932 1T 1T ER k ln k ln 1T ER A ln k ln 1T ER A ln k ln 110 90 110 90 110 110 90 90 = = − − = − − = − = −

4.2.2 Validasi Model Kinetika Reaksi

Model kinetika reaksi yaitu konstanta laju reaksi k yang dihasilkan digunakan untuk menghitung kapasitas reaktor untuk penggandaan skala scale up tanpa harus melalui penelitian pada pada tingkat scale up tersebut. Dari persamaan 4 diatas yaitu ln C B C A =C B0 – C A0 k t + ln M, atau k t C - C e . M C C B A B A = ...............................5 Validasi dapat dilakukan dengan membandingkan antara nilai lignin bereaksi C A pada berbagai suhu menggunakan rumus 5, dengan nilai lignin bereaksi C A pada berbagai suhu yang dihasilkan pada skala laboratorium. Dengan memasukkan harga C A0 = 7,45045x10 -6 molml, C B0 = 19,2308x10 -5 molml, pada suhu t optimum 90 o C dimana C B90 = 18,6928x10 -5 molml, harga M = 25,8115385, serta harga k 90 , pada waktu t. Hasil validasi C A sebagai berikut: T 2558,89354 e 1,35703832 k : adalah k reaksi kecepatan konstanta Sehingga − = 114 C A, molliter data lab. Waktu, jam C B M e C A0 -C B0 k t Validasi C A molliter 2,97795x10 -6 t = 3 jam 7,27718x10 -6 0,420210291 3,05795x10 -6 2,07123x10 -6 t = 4 jam 7,24205x10 -6 0,300934128 2,17938x10 -6 Dengan demikian model kinetika reaksi, yaitu konstanta laju reaksi k dapat diterima. Selanjutnya model kinetika laju reaksi k dapat digunakan untuk menghitung massa lignin bereaksi C A pada berbagai kapasitas produksi NLS penggandaan kapasitas selama waktu tertentu. Simulasi pada berbagai kapasitas produksi NLS digunakan untuk menentukan kapasitas NLS optimum

4.2.3 Penyusunan Neraca Massa di Setiap Alat.

Kebutuhan bahan baku lindi hitam TKKS dan bahan pembantu serta produk NLS, dihitung berdasarkan hasil penelitian skala laboratorium yaitu kapasitas lindi hitam 500 ml, menghasilkan lignin isolat 10,28 gram, dan menghasilkan natrium lignosulfonat NLS sebanyak 15,51 gram, dengan konversi lignin bereaksi yaitu 72,2 dan dengan nilai konstanta laju reaksi k dapat dilakukan simulasi neraca massa pada berbagai kapasitas. Diagram blok proses pembuatan NLS dari lindi hitan TKKS sebagai berikut: Lindi hitam TKKS Dekan ter D-1 Tangki pelatutan TP-2 NaOH 1 Tangki pengasaman 2 TP-3 H 2 SO 4 20 Dekanter 4 D-4 Tangki berpengaduk TP-4 Tangki pengasaman 1 TP-1 H 2 SO 4 20 Evaporator E-1 Reaktor tangki berpengaduk Oven O-1 Sentrifus S-1 Dekanter 2 D-2 Dekanter 3 D-3 Evaporator 2 E-2 Oven 2 O-2 Lignin isolat bubuk Natrium bisulfit NaOH Larutan asam Larutan asam air air Metanol murni Na-bisulfit sisa Larutan NLS metanol 115

A. Preparasi Lignin

1. Tangki pengasaman ke 1 satu TP-1 Fungsi: pelarutan dan kondensasi lignin dari lindi hitam TKKS dengan asam sulfat 20 Tabel 4.13 Neraca massa di tangki pengasaman I TP-1 Komponen Masuk, kghari Keluar, kghari Lindi hitam 3.720,00 Larutan H 2 SO 4 20 486,08 Larutan lindi asam 4.206,08 Total 4.206,08 4.206,08 2. Dekanter D-1 Fungsi : memisahkan endapan lignin yang telah terkondensasi Tabel 4.14 Neraca massa dekanter D-1 Keluar, kghari Komponen Masuk, kghari Endapan Lignin Larutan asam ekstraktif Larutan lindi asam 4.206,08 Lignin 69,40 Larutan asam dan ekstraktif 1.241,00 2.895,67 Jumlah 1.310,40 2.895,68 Total 4.206,08 4.206,08 3. Tangki pelarutan TP-2 Fungsi: melarutkan endapan lignin dengan basa NaOH 1 , untuk mendapatkan lignin dengan kemurnian yang lebih tinggi Tabel 4.15 Neraca massa di tangki pelarutan TP-2 Komponen Masuk, kghari Keluar, kghari Lignin 69,40 69,40 Asam dan ekstraktif 1.241,00 1.241,00 Larutan NaOH, 1 1.310,40 1.310,40 Total 2.620,80 2.620,80 Gambar 4.26 Diagram blok proses produksi NLS dari lindi hitam TKKS. NLS 116 4. Tangki pengasaman ke 2 dua TP-3 Fungsi: melarutan dan kondensasi lignin dari larutan lignin TP-2 dengan asam sulfat 20 untuk memperoleh lignin dengan kemurnian yang tinggi Tabel 4.16 Neraca massa di tangki pengasaman ke 2 dua TP-3 Komponen Masuk, kghari Keluar, kghari Lignin 69,40 69,40 Asam dan ekstraktif 1241,00 1241,00 Larutan NaOH, 1 1310,40 1310,40 Larutan asam sulfat 20 198,56 198,56 Total 2.819,36 2.819,36 5. Dekanter D-2 Fungsi : memisahkan endapan lignin yang telah terkondensasi Tabel 4.17 Neraca massa di dekanter D-2 Keluar, kghari Komponen Masuk, kghari Endapan lignin Larutan asam Lignin 69,40 60,73 8,67 Asam dan ekstraktif 1.241,00 372,30 868,70 Larutan NaOH, 1 1.310,40 393,12 917,28 Larutan asam sulfat 20 198,56 59,56 139,00 Jumlah 885,71 1.933,65 Total 2.819,36 2.819,36 6. Sentrifus S-1 Fungsi: memisahkan lignin dari endapan lignin yang diperoleh dari dekanter D-2, untuk mendapatkan lignin pekat Tabel 4.18 Neraca massa di sentrifuse S-1 Komponen Masuk, kghari Keluar, kghari Lignin pekat Larutan asam Lignin endapan 60,73 60,73 0,00 Asam dan ekstraktif 372,30 37,23 335,07 Larutan NaOH, 1 393,12 39,31 353,80 Larutan asam sulfat 20 59,56 5,95 53,61 Jumlah 143,22 742,49 Total 885,71 885,71 117 7. Oven O-1 Fungsi : mengeringkan lignin pekat dengan suhu maksimum 50 O C , untuk mendapatkan lignin isolat dengan kandungan air 3 Tabel 4.19 Neraca massa di oven O-1 Keluar, kghari Komponen Masuk, kghari Lignin isolat kering uap Lignin isolat 60,73 60,73 Asam dan ekstraktif 37,23 3,04 34,19 Larutan NaOH, 1 39,31 0,00 39,31 Larutan asam sulfat 20 5,95 0,00 5,95 Jumlah 63,76 79,46 Total 143,22 143,22 B. Proses Sulfonasi Lignin Isolat TKKS Menjadi Natrium Lignosulfont NLS 8. Reaktor Sulfonator R-1 Fungsi: mereaksikan lignin isolat pH 3 dengan agen pensulfonasi natrium bisulfit NaHSO 3 , dengan nisbah pereaksi NaHSO 3 terhadap lignin yaitu 60 bb, konversi ligin menjadi natrium lignosulfonat NLS adalah 72,2 mol, nilai k : 1,35703832 e -2558,89354T dan NaOH sebagai pengatur keasaman hingga pH 5 Tabel 4.20 Neraca massa di reaktor sulfonator R-1 Komponen Masuk, kghari Keluar, kghari Lignin 63,76 NaHSO 3 38,26 NaOH , 2 5,10 Aquades 1.912,85 NLS 82,89 Larutan 1.902,04 Sisa lignin 17,73 Sisa NaHSO 3 10,64 H 2 O hasil reaksi 6,67 Total 2.019,97 2.019,97 118 9. Dekanter D-3 Fungsi : memisahkan larutan NLS hasil sulfonasi, dengan sisa lignin yang tidak bereaksi Tabel 4.21 Neraca massa di dekanter D-3 Komponen Masuk, kghari Keluar, kghari Endapan NLS Larutan sisa NLS 82,89 82,89 Aquadesair 1.908,71 1.526,97 381,74 Sisa lignin 17,73 17,73 NaHSO 3 10,64 10,64 Jumlah 1.620,50 399,47 Total 2.019,97 2.019,97 10. Evaporator E-1 Fungsi : menguapkan sebagian air hingga 50 dalam larutan NLS Tabel 4.22 Neraca massa di evaporator E-1 Komponen Masuk, kghari Keluar, kghari NLS pekat Uap air NLS 82,89 82,89 Aquadesair 1.526,97 763,49 763,49 NaHSO 3 10,64 10,64 Jumlah 857,01 763,49 Total 1.620,50 1.620,50 11. Tangki berpengaduk TP-4 Fungsi: memurnikan hasil NLS dari sisa natrium bisulfit, dengan menambahkan metanol untuk mengikat sisa natrium bisulfit NaHSO 3 Tabel 4.23 Neraca massa di tangki berpengaduk TP-4 Komponen Masuk, kghari Keluar, kghari NLS 82,89 82,89 Aquadesair 763,49 763,49 Metanol 21,27 21,27 NaHSO 3 10,64 10,64 Total 878,28 878,28 119 12. Dekanter D-4 Fungsi: memisahkan endapan natrium bisulfit dari larutan NLS Tabel 4.24 Neraca massa di dekanter D-4 Komponen Masuk, kghari Keluar, kghari Larutan NaLS Endapan NaHSO 3 NLS 82,89 74,60 8,29 Aquadesair 763,49 687,14 76,35 Metanol 21,27 8,51 12,76 NaHSO 3 10,64 10,64 Jumlah 770,25 108,04 Total 878,28 878,28 13. Evaporator E-2 Fungsi: menguapkan sebagian air dan metanol untuk mendapatkan larutan NLS murni dan pekat Tabel 4.25 Neraca massa di evaporator E-2 Komponen Masuk, kghari Keluar, kghari NaLS pekat Uap air, metanol NLS 74,60 74,60 Aquadesair 687,14 68,72 618,42 Metanol 8,51 8,51 Jumlah 143,32 626,93 Total 770,25 770,25 14. Oven O-2 Fungsi: mengeringkan NLS pekat dengan suhu maksimum 50 O C , untuk mendapatkan NLS murni dengan kandungan air 4,45 Tabel 4.26 Neraca massa di oven O-2 Komponen Masuk, kghari Keluar, kghari NLS kering uap NLS 74,60 74,60 Aquadesair 68,71 3,48 65,23 Jumlah 78,08 65,23 Total 143,31 143,31 Perhitungan neraca dengan bahan baku 3.710 kghari menghasilkan lignin isolat sebesar 63,76 kghari. Hasil sulfonasi lignin dengan natrium bisulfit menghasilkan natrium lignosulfonat NLS sebesar 78,08 kghari. 120

4.2.4 Neraca Energi