Deskripsi Hasil Penelitian Hasil Penelitian

35 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Pelaksanaan kegiatan bermain sambil belajar sains pada pokok bahasan benda terapung dan tenggelam dilaksanakan dalam tiga siklus dan dijelaskan sebagai berikut: Siklus I Pada tahap observasi di kelas, diketahui bahwa minat dan aspek karakter rasa ingin tahu, komunikatif, tanggung jawab anak masih kurang. Guru kemudian menyusun instrumen penelitian seperti SKH, LBS, lembar observasi, angket. Tahap pelaksanaan, guru melaksanakan kegiatan bermain menggunakan model Bermain Sambil Belajar Sains sesuai SKH yang dibuat. Guru membagi anak dalam empat kelompok, membimbing setiap kelompok melakukan permainan. Setelah itu, setiap kelompok diberi pertanyaan dari guru untuk memaparkan hasil bermainnya. Selama kegiatan bermain, guru melakukan pengamatan terhadap karakter, psikomotorik dan kognitif siswa. Hasil pengamatan tersebut dianalisis untuk menentukan refleksi pada siklus I. Pada siklus I, pengetahuan siswa terhadap materi yang akan dipelajari masih terlalu asing bagi mereka, sehingga saat kegiatan bermain mereka belum siap dengan materi yang dipelajari dan kebingungan saat melakukan permainan. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan ini adalah guru semakin intensif dalam memberikan penjelasan dan gambaran dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan agar anak lebih memahami materi selanjutnya. Setelah melakukan permainan tentang posisi benda terapung dan tenggelam yang dipengaruhi oleh “berat” berat jenis benda berat jenis air dan “ringan” berat jenis benda berat jenis air suatu benda, setiap anak diberi LBS. LBS yang dibuat masih sederhana, sekedar mengkelompokkan benda-benda yang sesuai dengan posisinya kemudian dengan memberi tanda ceklist banyak anak yang masih kebingungan dan melihat jawaban temannya. Hanya sebagian kecil anak yang mengerjakan evaluasi sendiri. Hasil refleksi siklus I, kemampuan dalam berkelompok dan mengerjakan LBS masih mengalami kesulitan. Tanggung jawab, kedisiplinan, rasa ingin tahu dan minat anak juga masih tergolong rendah. Hal ini dikarenakan anak baru mendapatkan kegiatan tersebut melalui kegiatan bermain sambil belajar. Siklus II Pada tahap perencanaan kegiatan bermain siklus II guru mempersiapkan instrumen penelitian seperti silabus, SKH, LBS, lembar observasi dan lembar wawancara. Kegiatan bermain siklus II, anak mulai terbiasa menempatkan diri dalam kelompok. Bimbingan yang dilakukan guru juga mulai berkurang, siswa mulai bermain dengan kelompoknya. Selama kegiatan pembelajaran, guru melakukan pengamatan terhadap karakter, psikomotorik dan kognitif siswa. Hasil pengamatan tersebut dianalisis untuk menentukan refleksi pada siklus II. Pada siklus II, anak melakukan permainan dengan materi posisi benda terapung dan tenggelam yang dipengaruhi oleh ‘’luas permukaan’’ berat jenis rata-rata benda berat jenis air suatu benda. Pertemuan sebelumnya, guru telah menjelaskan materi posisi benda terapung dan tenggelam yang dipengaruhi oleh “berat” berat jenis benda berat jenis air dan “ringan” berat jenis benda berat jenis air suatu benda, hal ini berdampak pada pemahaman awal anak yang meningkat dibanding awal siklus I. Di awal kegiatan, ketika guru memberi pertanyaan anak bisa menjawab dengan benar dan antusias anak dalam mengikuti kegiatan tersebut mulai berkembang dibanding siklus sebelumnya. Seperti halnya dalam siklus I, pada siklus II ini anak mengerjakan LBS kembali. Setiap anak diberi LBS yang terdiri dari empat gambar untuk dikelompokkan yang sesuai dengan posisi benda tersebut, untuk benda terapung anak diminta untuk mewarnai merah dan untuk benda tenggelam anak diminta untuk mewarnai hijau, tetapi dalam LBS pemberian anak masih kurang rapi. Selain itu, ada beberapa anak yang mencampurkan kedua warna tersebut dalam satu gambar. Pelaksanaan evaluasi siklus II sudah berjalan lebih baik dibanding siklus I, setiap anak mengerjakan evaluasi sendiri. Hanya beberapa anak saja yang terlihat masih melihat LBS teman lain. Hasil refleksi pada siklus II, anak mengalami peningkatan dalam belajar kelompok dibanding siklus sebelumnya. Aspek tanggung jawab, rasa ingin tahu, disiplin dan minat juga berkembang dengan baik. Siklus III Tahap perencanaan kegiatan bermain siklus III guru mempersiapkan instrumen penelitian seperti SKH, LBS, angket, lembar observasi. Kegiatan bermain pada siklus III, anak sudah menempatkan diri dalam kelompoknya masing-masing sebelum kegiatan dimulai. Anak mulai terbiasa dengan kegiatan bermain sambil belajar sains melalui permainan secara berkelompok dan mengerjakan LBS. Sebagian besar anak sudah mulai terbiasa mengerjakan evaluasi akhir siklus tanpa mencontek temannya. Tanggung jawab juga meningkat, anak sangat menghargai alat-alat bermainnya dan antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut. Pada siklus III terdapat kelemahan yaitu anak mengerjakan LBS masih mengalami kebingungan, dikarenakan anak harus memberi warna pada gambar yang sudah disediakan dan harus memilih posisi benda yang sesuai. Upaya guru untuk mengatasi kelemahan tersebut adalah guru memberikan penjelasan yang lebih variatif lagi agar tiap anak lebih jelas dalam mengerjakannya. Hasil refleksi siklus III, kemampuan siswa bekerja dalam kelompok sudah baik. Tanggung jawab, rasa ingin tahu dan minat meningkat dibanding siklus sebelumnya. Namun aspek komunikasi belum berkembang secara maksimal.

4.1.2 Hasil Analisis Minat Siswa