pembibitan. Sampel diambil 20 dari total bibit pada masing-masing klon nya. Penentuan sampling dilakukan dengan perpusip sampling dengan cara
menentukan gejala daun tanaman yang terserang penyakit.
2. Pengamatan yang dilakukan dilapangan
Pengamatan dilakukan pada 4 jenis klon Eucalyptus grandis x Eucalyptus urropylla. yang mempunyai gejala serangan penyakit yang berbeda
pada setiap klonnya pada daun bibit Eucalyptus grandis x Eucalyptus urropylla yang berumur 2 bulan di lokasi Pembibitan PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Desa
Sosor Ladang, Kecamatan Porsea, Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara. Yang di
amati yaitu luas serangan dan intensitas seragan penyakit pada daun Eucalyptus grandis x Eucalyptus urropylla. Dan pengamatan gejala penyakit daun
serta pengamatan bentuk warna daun yang terserang penyakit.
b. Pengamatan Gejala Penyakit Daun
Pengamatan gejala dilakukan pada setiap tanaman
Eucalyptus grandis x Eucalyptus urropylla
Pengamatan dilakukan pada daun yang terserang penyakit.ada beberapa gejala serangan penyakit daun yang sering di jumpai pada tanaman
Eucaliptus urrophylla. Diantaranya : bintik-bintik, bercak-bercak, hawar daun. Embun hitam Black mildew.
dan gejala yang muncul di permukaan, bentuk warna dan lain-lain.
c. Pengamatan Bentuk warna daun
Pengamatan bentuk warna daun dilakukan pada tanaman
Eucalyptus grandis x Eucalyptus urropylla.
yang terserang penyakit atau gejala penyakit yaitu melihat perubahan bentuk warna pada daun yang terserang penyakit dengan membandingkan
pada daun tanaman yang sehat. Pengamatan bentuk warna daun dilihat gejala-gejala
Universitas Sumatera Utara
yang berbeda yang di timbulkan pada daun. Seperti perubahan bentuk daun berubah warna kekuning-kuningan, bintik-bintik merah, bintik-bintik kecoklatan dan lain-lain.
3. Perhitungan Intensitas Penyakit dan Luas Serangan
Gejala yang diamati adalah beberapa gejala yang di timbulkan pada tanaman tersebut, intensitas penyakit dan luas serangan, Pengamatan dilakukan
terhadap bibit daun tanaman Eucalyptus grandis x Eucalyptus urropylla yang berumur 2 bulan.
a. Intensitas serangan
Menurut Sinaga 2003, bahwa intensitas serangan dapat diamati berdasarkan tingkat kerusakan, yang ditentukan dengan rumus :
I= Σ n x v
Z x N 100
Dengan Keterangan : I = Intensitas serangan
n = Jumlah daun dari setiap kategori serangan v = Nilai skala dari tiap kategori serangan tertinggi nilai skala terbesar 4
Z = Harga numerik dari kategori serangan tertinggi nilai skala terbesar 4 N = Jumlah daun tanaman yang diamati.
Menurut Sinaga 2003, untuk menentukan skala dari tiap kategori serangan ditentukan dengan mengetahui kedudukan kerapatan bercak pada daun
yang dapat diamati secara makroskopik: 1. Tidak ada bercak 0 bercak cm²
2. Bercak sedikit 1- 8 bercak cm² 3. Bercak sedang 9- 16 bercak cm²
4. Bercak banyak 16 bercak cm²
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Penilaian Tingkat Intensitas Serangan Penyakit dan Reaksi Tanaman Berdasarkan Intensitas Serangan
Intensitas serangan Skor
Reaksi tanaman Imun
1-25 1
Resisten R 26-50
2 Agak resisten AR
51-73 3
Agak Rentan Ar 76-100
4 Rentan r
b. Luas serangan
Menurut Sinaga 2003, penentuan luasan serangan penyakit ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
A = �
� x 100
Dengan Keterangan : A = Luasan serangan
n = Jumlah tanaman yang terserang spesies penyakit ke-i N = Jumlah seluruh tanaman yang diamati
4. Sampel penyakit daun dan identifikasi patogen