menentukan alternatif kebijakan yang terbaik dengan mempertimbangkan perubahan sistem serta perubahan lingkungan ke depan.
2.8 Hasil Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian yang telah dilakukan yang berkaitan dengan pengelolaan limbah kelapa sawit adalah Masni 2004, Luqman Erningpraja 2001, Asdar Iswati
2004, Retno Widhiastuti 2001, Fauzan Kurniawan 2004. Secara ringkas metode dan kesimpulan hasil penelitian tersebut disajikan pada Tabel 5.
Tabel 5. Penelitian yang berhubungan dengan pengelolaan limbah kelapa sawit Peneliti Judul
Metode Kesimpulan
Masni 2004 Kajian Pemanfaatan Limbah PKS sebagai
Sumber Karotenoid Analisis
Laboratorium Limbah kelapa sawit mengandung
keratenoid untuk membuat vitamin A, dan secara ekonomi layak.
Luqman Erningpraja
2001 Rancang Bangun
Model Produksi Bersih Kebun Kelapa Sawit
Analisis Sistem dan Permodelan
Produksi dapat bersih meningkatkan kinerja perusahaan mencapai 24
Asdar Iswati 2004
Desain Pengelolaan Kebun Plasma Kelapa
Sawit Berkelanjutan Analisis
Laboratorium dan Uji Statistik serta
Analisis Ekonomi, Sosial dan Ekologi
Kebun kelapa sawit berkelanjutan merupakan fungsi dari jenis tanah,
lereng, kemampuan dan pendapatan petani serta budaya
Retno Widhiastuti
2001 Pola Pemanfaatan
Limbah Pabrik Pengolahan Kelapa
Sawit dalam Upaya Menghindari
Pencemaran Lingkungan
Percobaan lapangan, Analisis
Laboratorium dan Simulasi Model
1 Pemanfaatan Limbah PKS meningkatkan produksi dan
mengurangi pemakaian pupuk 2 Perlu pedoman teknis
pemanfaatan limbah PKS Fauzan
Kurniawan 2004
Penentuan Prioritas Penerapan Produksi
Bersih Pada Industri Pengolahan Kelapa
Sawit Analitical
Hierarchy Process AHP
Kriteria lingkungan merupakan prioritas utama
Hasil-hasil penelitian tersebut pada umumnya mengkaji aspek teknis pengelolaan limbah cair dan limbah padat kelapa sawit serta pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit,
belum mengkaji kebijakan pengelolaan limbah pabrik kelapa sawit. Metode analisis yang digunakan masih pada analisis laboratorium dan pemodelan sistem saja, belum terpadu
dengan motede pengambilan kebijakan partisipatif. Penelitian tersebut juga belum mengkaji kinerja kebijakan pengelolaan limbah PKS.
Pada penelitian ini dirancang sistem pakar untuk menilai kinerja perusahaan secara cepat. Hasil penilaian ini selanjutnya dibandingkan dengan standar pengelolaan
lingkungan yang menuju produksi bersih. Dilakukan pula kajian penerapan teknologi pengelolaan limbah yang dapat memberikan nilai ekonomi bagi perusahan dilakukan dan
skenario kebijakan menuju produksi bersih yang melibatkan semua stakeholder.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada pada kawasan PT Perkebunan Nusantara PTPN IV Persero Propinsi Sumatera Utara. PTPN IV bergerak di bidang
usaha perkebunan dengan kelapa sawit sebagai komoditas utama di samping teh dan kakao. Luas areal tanaman kelapa sawit yang dikelola sebesar
118.904,21 ha. Dalam melaksanakan kegiatannya, PTPN IV bermitra dengan perkebunan plasma 8.996,56 ha. PTPN IV juga mengusahakan industri hilir
berupa pabrik fraksionasi dan rafinasi.
3.2 Tahapan Penelitian
Penelitian dilakukan secara bertahap dengan tiga tahapan yaitu tahap pembuatan model penilaian kinerja dan simulasi model dalam bentuk sistem
penilaian terpadu pabrik kelapa sawit SPT-PKS, tahap penentuan faktor kunci dan skenario pengelolaan, dan tahap perumusan strategi implementasi. Pada
tahap pemodelan, dilakukan review kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan limbah PKS, kajian alternatif teknologi pengelolaan limbah PKS, dan
identifikasi jenis, volume, pengolahan, dan dampak limbah PKS. Secara detail tahapan penelitian ini disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8. Tahapan penelitian