35
Makalah: TEORI KONSELING, Sunardi, Permanarian, M. Assjari, PLB FIP UPI, 2008
C : Representasi dari konsekuensi perasaan yang dihasilkan B1 : merasa tertekan.
B2 : berbesar hati dan tidak akan menghalangi dalam ujian berikutnya.
D : Hadirnya perdebatan argumen untuk melawan pesan diri yang tidak rasional yang dinyatakan dalam B1. Fungsi konselor adalah membantu
untuk mempertanyakan pesan-pesan irasional yang teridentifikasi. E : Merupakan jawaban-jawaban yang telah dikembangkan berdasar atas
pertanyaan-pertanyaan irasional. Berdasar hal di atas, B hakekatnya adalah sistem keyakinan
belief system yang tumbuh pada diri seseorang sebagai reaksi terhadap
peristiwa yang dialaminya. Sedangkan C adalah keadaan emosi yang dialaminya, sebagai konsekuensi dari system keyakinannya. Dengan
demikian yang menyebabkan seseorang menjadi terganggu emosinya hakekatya bukan A, tetapi adalah B1 dipertahankannya sistem keyakinan
diri yang tidak rasional.
Dalam pandangan RET setiap manusia memiliki kapasitas untuk mengubah pikiran, perilaku, dan perasaan-perasaannya, selama ia mampu
memasaksakan diri untuk berpikir dan bertindak lain melalui cara-cara yang lebih baik, rasional, dan konstruktif. Misalnya melalui latihan disiplin diri,
belajar secara mandiri, atau dengan meminta bantuan pada orang lain yang mampu berpikir rasional dan obyektif.
b. Tujuan konseling
Menurut Thomson dan Rudolf 1983 tujuan RET adalah mengajarkan klien untuk berpikir dan secara personal lebih puas dalam cara-cara
merealisasikan pilihan-pilihan antara kebencian diri dan perilaku negatif, meningkat kepada perilaku yang positif dan efisien. Dalam istilah lain,
tujuan utama konseling adalah membantu klien memahami kepercayaan irasionalnya, dengan mendebat, melepaskan atau mengusirnya, dan
selanjutnya merubahnya dengan pemikiran yang lebih positif dan rasional. Membantu anak menjadi evaluator atas dirinya sendiri, sehingga dapat
belajar untuk hidup sehat, mengontrol diri, dan bertanggung jawab atas kehidupannya.
Sedangkan menurut Burks dan Strefflre 1983 tujuan utama konseling adalah membnatu klien agar memiliki kepetapatan emosi, mampu
mengembangkan self interest, self direction, sikap toleransi, menerima
fakta dengan ketidaktentuan, mampu berpikir fleksibel dan ilmiah, mampu mengambil resiko dan menerima diri sendiri, serta mampu meminmalisir
frekuensi, intensitas, dan durasi munculnya emosi negatif.
c. Fungsi konselor
Karakteristik utama pendekatan RET adalah aktif-direktif. Fungsi utama
konselor dalam
RET adalah
menyerang, membantah,
36
Makalah: TEORI KONSELING, Sunardi, Permanarian, M. Assjari, PLB FIP UPI, 2008
mengkonfrontasikan, atau membongkar keyakinan irrasional klien dalam rangka menunjukkan betapa tidak rasionalnya cara berpikir klien. Untuk
itu, konselor harus mampu mengenal secara pasti kecenderungan dan cara berfikir anak, meyakinkan tentang adanya kesalahan dalam cara berpikir,
menghentikan pikiran-pikiran negatifnya, membantu menggantinya dengan cara berpikir dalam perspektif baru yang lebih baik, positif, dan rasional,
selanjutnya menguatkan dan meyakinkan akan keberhasilannya serta menodorng untuk mengimplementasikan dan mengaktualisasikannya dalam
kehidupan nyata.
d. Proses dan teknik konseling