PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA ORAL β-LAKTAM (Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek Kecamatan Sukun, Kota Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnya dunia kesehatan, semakin berkembang pula pola
suatu penyakit. Penyakit yang muncul ini memiliki kapasitas untuk memberikan
pandemi global secara signifikan, salah satunya yaitu penyakit infeksi (Warrel,
2012). Walaupun beberapa penyakit infeksi telah dikendalikan dengan sanitasi
yang baik, higine personal, vaksin dan obat-obatan, namun penyakit lain muncul
dan diketahui memiliki dasar infeksi. Penyakit infeksi terus menyebabkan
morbiditas dan mortalitas yang signifikan di negara berkembang yang miskin
sumber daya (Mandal et al, 2008).
Berdasarkan prevalensi 10 Penyakit Penyebab Kematian Tingkat
Internasional, penyakit penyebab kematian terbesar kedua adalah penyakit
infeksi. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun
2001 sebanyak 22,9% penyebab utama kematian disebabkan oleh penyakit
infeksi dan parasit (Djaja dkk, 2003). Menurut data Badan Pusat Statistik Kota
Malang (2010), jenis penyakit yang terbanyak penderitanya di puskesmas adalah
infeksi dengan jumlah 168.105 penderita.
Penyakit infeksi terjadi ketika mikroorganisme (bakteri gram-negatif,
gram-positif, anaerob, virus, fungi) berkoloni didalam tubuh, tumbuh dan

memperbanyak diri, sehingga dapat membahayakan (Keogh, 2010). Infeksi
ditularkan melalui kontak langsung maupun tidak langsung (Jovanovic, 2003).
Macam-macam penyakit infeksi yaitu meliputi infeksi sistem saraf pusat, infeksi
tulang dan sendi, infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran kemih dan kelamin,
infeksi saluran pernafasan, infeksi telinga, hidung, tenggorokan, mata, infeksi
kulit dan jaringan subkutan (Mandal et al, 2008).
Terapi farmakologi penyakit infeksi adalah obat antimikroba, yang
sekarang dikenal dengan antibiotika. Antibiotika merupakan senyawa kimia
yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme (Kester,
2012). Setiap antibiotika mempunyai aktivitas penghambatan terhadap grup
mikroba spesifik. Menurut aktivitasnya, antibiotika dibagi menjadi dua jenis

1

2

yaitu: 1) bakterisid (membunuh bakteri) contohnya β-laktam (penisilin,
sefalosporin, β-laktam non klasik), aminoglikosida, kotrimoksazol, rifampisin
dan isoniazid. 2) bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) contohnya
sulfonamida, tetrasiklin, eritromisin, dan kloramfenikol (Utami, 2012).

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti penggunaan antibiotika β-laktam.
Antibiotika oral β-laktam memiliki spektrum yang luas, efektif baik terhadap
gram-positif maupun gram-negatif (Soekardjo, 2008) dan berdasarkan studi
pendahuluan di Lapangan, antibiotika oral β-laktam banyak diresepkan di
beberapa Apotek Kecamatan Sukun.
Penggunaan antibiotika yang tidak rasional (tidak tepat dosis, frekuensi,
dan lama pengobatan) dapat mengakibatkan resistensi. Pasien banyak
mengalami resistensi antibiotika karena lupa mengkonsumsi obatnya dan
menghentikan terapi ketika mereka merasa sembuh dari penyakitnya (Viberg,
2010). Jika resistensi antibiotika terus berkembang maka mungkin tidak ada lagi
antibiotika yang masih efektif (Dryden, 2011). Oleh karena itu, perlu adanya
kesadaran bersama tentang hubungan resistensi dengan pola penggunaan
antibiotika, sehingga diperlukan kepatuhan dalam penggunaan antibiotika agar
mencegah terjadinya resistensi (Pradipta, 2012).
Dalam upaya memperoleh keberhasilan dan kualitas terapi yang baik
dibutuhkan usaha dari berbagai pihak, meliputi kesadaran pasien dan peran
tenaga kesehatan termasuk eksistensi seorang apoteker. Dalam hal ini apoteker
dituntut memiliki tanggungjawab tinggi berupa Pharmaceutical Care yaitu
pelayanan kefarmasian yang bergeser orientasinya dari obat ke pasien dengan
tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien (Depkes, 2004).

Secara umum, istilah kepatuhan (Compliance) adalah melakukan instruksi
regimen dosis dan penggunaan obat sesuai dengan yang diresepkan, dan anjuran
dari tenaga kesehatan lain terhadap penyakit yang diderita (Horne, 2005). Agar
dapat dilihat variabel-variabel yang mempengaruhi kepatuhan dapat digunakan
teori Lawrence Green yang menyatakan ada tiga faktor utama yang
mempengaruhi perilaku individu dalam penggunaan layanan kesehatan, faktor
pertama adalah faktor predisposisi (predisposing factor) yakni faktor yang
mempengaruhi adalah pengetahuan (pendidikan, pengalaman), kepercayaan dan

3

presepsi lalu faktor-faktor pendukung (Enabling factor) yakni faktor yang
terwujud dari sarana dan faktor pendorong (Reinforcing factor) yang terwujud
dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan (Badan Pusat Statistik, 2008).
Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
profil pengetahuan serta mempengaruhi perilaku manusia dalam penggunaan
obat (Hussar, 2005). Semakin tinggi tingkat pendidikan maka wawasannya akan
semakin luas, dengan bertambahnya wawasan akan menimbulkan sikap dan
akhirnya menyebabkan individu akan berperilaku yang didasarkan pada
kesadaran dan kemauan individu serta dapat ikut berperan serta aktif dalam

mengatasi masalah kesehatan dirinya dan keluarganya (Maulana, 2009).
Sedangkan dengan pendidikan yang rendah akan berpengaruh terhadap pola
pikir yang sangat sederhana dan kurang atau bahkan belum paham arti
kesehatan. Sehingga kelompok ini cenderung belum mengerti kesehatan dengan
benar (Badan Pusat Statistik, 2008).
Dari segi pendidikan di Kecamatan Sukun, jumlah murid jenjang SD/MI
sebanyak 18.650 murid, jenjang SMP/MTs sebanyak 6.047 murid sedangkan
jenjang pendidikan SMU/MA sebanyak 1.135 murid. Dengan demikian terlihat
semakin tinggi jenjang pendidikan, jumlah murid semakin menurun (Badan
Pusat Statistik, 2012).
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh tingkat
pendidikan terhadap kepatuhan penggunaan antibiotika oral β-laktam. Metode
yang digunakan yaitu metode observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Pengumpulan data diperoleh dengan wawancara terpimpin dengan
membawa panduan wawancara yang berisi tingkat pendidikan dan parameter
kepatuhan yaitu: pengambilan obat, tepat cara penggunaan, tepat dosis (jumlah
dan frekuensi penggunaan obat), dan tepat lama pengobatan. Pengumpulan data
juga diperoleh dari observasi sisa obat (pill count) beberapa hari setelah pasien
menebus obat di Apotek. Lokasi penelitian dilakukan di beberapa Apotek di
Kecamatan Sukun Kota Malang. Berdasarkan hasil sensus penduduk Kota

Malang tahun 2010, jumlah penduduk Kecamatan Sukun sebanyak 181.513
jiwa yang terdiri dari 11 Kelurahan, dan merupakan urutan kedua dengan
jumlah penduduk terbanyak di Kota Malang (Badan Pusat Statistik, 2012).

4

1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dirumuskan bahwa:
Apakah tingkat pendidikan pasien berpengaruh terhadap kepatuhan penggunaan
antibiotika oral β-laktam pada pasien di beberapa Apotek Kecamatan Sukun
Kota Malang?
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk membuktikan adanya pengaruh tingkat pendidikan pasien terhadap
kepatuhan penggunaan antibiotika oral β-laktam pada pasien yang menebus
resepnya di beberapa Apotek Kecamatan Sukun Malang.
1.2.2 Tujuan Khusus
a.

Mengidentifikasi kepatuhan penggunaan antibiotika oral β-laktam.


b.

Menganalisis ada atau tidaknya pengaruh tingkat pendidikan terhadap
kepatuhan penggunaan antibiotika oral β-laktam.

1.3 Hipotesa Penelitian
Terdapat

pengaruh

tingkat

pendidikan

pasien

dengan

kepatuhan


penggunaan antibiotika oral β-laktam pada pasien.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Bagi Apotek
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan informasi
bagi apoteker untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan dan edukasi terhadap
pasien agar tercapai efek terapi yang optimal.
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat
Sebagai sumber informasi bagi masyarakat di Kecamatan Sukun
khususnya yang menderita penyakit infeksi untuk lebih memperhatikan
kondisinya serta patuh terhadap pengobatan dan saran tenaga kesehatan.
1.4.3 Manfaat Bagi Progam Studi UMM
Sebagai rujukan untuk penelitian lebih lanjut tentang pengaruh tingkat
pendidikan terhadap kepatuhan penggunaan antibiotika oral β-laktam.

i

SKRIPSI
REVA NISATUL NUR HIDAYAHTULLAH


PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN
TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN
ANTIBIOTIKA ORAL β-LAKTAM
(Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek Kecamatan Sukun, Kota Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

Lembar Pengesahan

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP
KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA
ORAL β-LAKTAM
(Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek Kecamatan Sukun, Kota Malang)

SKRIPSI
Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang
2014

Oleh:

REVA NISATUL NUR HIDAYAHTULLAH
201010410311120

Disetujui oleh:

Pembimbing I

Pembimbing II

Dra. Liza Pristianty, M.Si., M.M. Apt
NIP: 196211151988102002

Ika Ratna Hidayati, S.Farm. M.Sc. Apt
NIP-UMM: 112.0907.0480


ii

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP
KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA
ORAL β-LAKTAM
(Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek Kecamatan Sukun, Kota Malang)

SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal
5 Juli 2014

Oleh:
REVA NISATUL NUR HIDAYAHTULLAH
201010410311120

Tim Penguji:
Penguji I

Penguji II


Dra. Liza Pristianty, M.Si., M.M. Apt
NIP.196211151988102002

Ika Ratna Hidayati, S.Farm. M.Sc. Apt
NIP-UMM: 112.0907.0480

Penguji III

Penguji IV

Hidajah Rachmawati, S.Si. Apt. Sp.FRS
NIP-UMM: 114.0609.0449

Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS
NIP-UMM: 114.0704.0450

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kepatuhan
Penggunaan Antibiotika Oral

β-laktam (Studi Terhadap Pasien di

Beberapa Apotek Kecamatan Sukun, Kota Malang).
Pada kesempatan yang berharga ini, penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
1.

Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2.

Dra. Liza Pristianty, M.Si., M.M. Apt selaku dosen pembimbing I dan Ika
Ratna Hidayati, S.Farm. M.Sc. Apt selaku dosen pembimbing II atas saran,
bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar telah meluangkan waktu
untuk membimbing dan mengarahkan penulis.

3.

Hidajah Rachmawati, S.Si. Apt. Sp.FRS selaku penguji I dan Dra. Lilik
Yusetyani, Apt., Sp.FRS selaku penguji II atas saran dan kritik yang
diberikan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.

4.

Nailis Syifa’, S.Farm. Apt. M.Sc selaku Ketua Program Studi Farmasi.

5.

Arina Swastika M., S.Farm. Apt dan Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt
selaku dosen wali yang membimbing serta mengarahkan studi akademik
selama 4 tahun.

6.

Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.
Suwarno dan Ibu Titik Dwi Arini, S.Pd tercinta yang telah banyak
memberikan do’a, dukungan, kasih sayang dan selalu mengedepankan
urusan pendidikan anaknya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi
dengan baik, serta saudara kandung (Bahar dan Azhar) yang banyak
memberikan semangat luar biasa kepada penulis.

7.

Kepada Akung, Yangti, Saudara dan Sepupu-sepupu atas semua dorongan
dan do’anya.
iv

8.

Teman kelompok seperjuangan: Sofi, dan Mbak Eka yang saling
memberikan ide, diskusi dan kerjasamanya dalam melakukan penelitian.

9.

Kepada para APA di Apotek Betania (Mbak Yully), Apotek Kepuh Farma,
dan Apotek Puspa Indah Farma atas segala bantuan yang diberikan.

10. Kepada para teman terbaikku: Desty, Selly, Indah, Lia, Vita, Evy, Puput,
Kikio, Jack yang menemani, banyak memberikan bantuan, dan berbagi
pengalaman satu dengan lainnya kepada penulis dan Anggi yang selalu
memberikan motivasi kepada penulis.
11. Teman-teman angkatan 2010 Farmasi C UMM tercinta: Desty, Selly, Vita,
Indah, Sofi, Lia, Kikio, Evy, Puput, Karyna, Jack, Yudha, Vila, Odi, Yati,
Dana, Anis, Luluk, Zaky, Dedy, Yanu, Randy, Ara, Encit, Eflin, Angga,
Rino, Via, Loly, Yuni, Isti, Eniz, Farisa, Olin, Ika, Luluk, Reza, Wisnu,
Dian, Shella, Dinia, Ririn, Zahra dan Wury atas suka dukanya menjalani
kuliah selama 4 tahun.
12. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
memberikan banyak bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada
skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi
ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada
umumnya.

Malang, 5 Juli 2014

Reva Nisatul Nur Hidayahtullah

v

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
RINGKASAN ...................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum .............................................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................. 4
1.4 Hipotesa Penelitian ............................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 4
1.5.1 Manfaat Bagi Apotek................................................................... 4
1.5.2 Manfaat Bagi Masyarakat ............................................................ 4
1.5.2 Manfaat Bagi Program Studi UMM ............................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5
2.1. Tinjauan Tentang Infeksi ...................................................................... 5
2.1.1 Definisi Infeksi ............................................................................ 5
2.1.2 Epidemiologi ............................................................................... 5
2.1.3 Etiologi ........................................................................................ 5
2.1.4 Klasifikasi Infeksi ....................................................................... 6
2.1.5 Diagnosis ..................................................................................... 7
2.1.5.1 Tanda dan Gejala ...................................................................... 7

ix

2.1.6 Cara Penularan Infeksi ................................................................ 7
2.2 Tinjauan Tentang Antibiotika ............................................................... 8
2.2.1 Definisi Antibiotika..................................................................... 8
2.2.2 Penggolongan Antibiotika ........................................................... 8
2.2.3 Antibiotika Empiris untuk Infeksi Spesifik ................................. 9
2.2.4 Antibiotika β-laktam ................................................................... 9
2.2.4.1 Turunan Penisilin...................................................................... 10
2.2.4.2 Turunan Sefalosporin ............................................................... 11
2.2.4.3 Turunan β-laktam Nonklasik .................................................... 13
2.2.5 Resistensi Antibiotika ................................................................. 14
2.2.6 Interaksi Antibiotika dengan Obat Lain ...................................... 15
2.3 Tinjauan Tentang Perilaku..................................................................... 15
2.3.1 Perilaku ....................................................................................... 15
2.3.2 Latar Belakang Perilaku ............................................................. 15
2.3.3 Proses Penerimaan Perubahan Perilaku ....................................... 16
2.3.4 Pengelompokan Perilaku Manusia .............................................. 16
2.4 Tinjauan Tentang Perilaku Kesehatan ................................................... 17
2.4.1 Perilaku Kesehatan ...................................................................... 17
2.4.2 Klasifikasi Perilaku Kesehatan ................................................... 17
2.4.3 Perubahan Perilaku Kesehatan .................................................... 18
2.4.3.1 Faktor-faktor Predisposisi (predisposing factors) .................... 18
2.4.3.2 Faktor-faktor Pendukung (enabling factors) ............................ 18
2.4.3.3 Faktor-faktor Pendorong (reinforcing factors) ......................... 18
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profil Pengetahuan ........................ 18
2.5.1 Informasi ...................................................................................... 19
2.5.2 Budaya ......................................................................................... 19
2.5.3 Pengalaman.................................................................................. 19
2.5.4 Pendidikan ................................................................................... 19
2.6 Tingkat Pendidikan ................................................................................ 19
2.6.1 Tingkat Pendidikan di Kota Malang ............................................ 20
2.6.2 Tingkat Pendidikan di Kecamatan Sukun ................................... 21
2.6.3 Kaitan Antara Tingkat Pendidikan dengan Kesehatan ................ 21
x

2.7. Tinjauan Tentang Kepatuhan ................................................................ 21
2.7.1 Definisi Kepatuhan...................................................................... 21
2.7.2 Metode Pengukuran Kepatuhan .................................................. 23
2.7.2.1 Metode Langsung ..................................................................... 23
2.7.2.2 Metode Tidak Langsung ........................................................... 23
2.8 Metode Wawancara (Interview) ............................................................ 23
2.9 Tinjauan Apoteker ................................................................................. 23
2.9.1 Definisi Apoteker ........................................................................ 23
2.9.2 Pelayanan Kefarmasian ............................................................... 23
2.9.3 Standar Pelayanan Resep di Apotek ........................................... 24
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................... 26
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 28
4.1 Rancangan Penelitian ........................................................................... 28
4.2 Populasi, Sampling danSampel............................................................. 28
4.2.1 Populasi Penelitian ...................................................................... 28
4.2.2 Sampling Penelitian ..................................................................... 28
4.2.3 Sampel Penelitian ........................................................................ 28
4.2.3.1 Kriteria Sampel ......................................................................... 29
4.2.3.1.1 Kriteria Inklusi ....................................................................... 29
4.2.3.1.2 Kriteria Ekslusi ...................................................................... 29
4.2.3.2 Jumlah Sampel.......................................................................... 29
4.3 Variabel Penelitian ............................................................................... 30
4.3.1 Variabel Bebas............................................................................. 30
4.3.2 Variabel Terikat ........................................................................... 30
4.4 Instrumen Penelitian ............................................................................. 30
4.5 Uji Validitas.......................................................................................... 31
4.6 Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................ 32
4.7 Defenisi Operasional ............................................................................ 32
4.7.1 Defenisi Operasional Variabel..................................................... 33
4.8 Pengumpulan Data ................................................................................ 34
4.8.1 Data Primer .................................................................................. 34
4.8.2 Cara Pengumpulan Data .............................................................. 34
xi

4.8.3 Teknik Pelaksanaan Penelitian .................................................... 35
4.9 Analisa Data ......................................................................................... 35
4.9.1 Editing (Penyuntingan Data) ....................................................... 35
4.9.2 Coding (Membuat Lembaran Kode)............................................ 36
4.9.3 Data Entry (Memasukkan Data).................................................. 36
4.9.4 Tabulating (Tabulasi) .................................................................. 36
4.9.5 Scoring ......................................................................................... 36
4.9.6 Analysis Data ............................................................................... 37
4.10 Penyajian Data ..................................................................................... 37
4.11 Etika Penelitian .................................................................................... 38
BAB V HASIL PENELITIAN.............................................................................. 39
5.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 39
5.2 Uji Validitas.......................................................................................... 39
5.3 Karakteristik Umum Pasien .................................................................. 40
5.3.1 Karakteristik Umum Pasien Berdasarkan Usia ........................... 40
5.3.2 Karakteristik Umum Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin ............ 40
5.3.3 Karakteristik Umum Pasien Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 41
5.4 Deskripsi Pasien ................................................................................... 41
5.4.1 Tujuan Diberikan Antibiotika β-laktam ...................................... 41
5.4.2 Obat Lain yang Diminum Pasien................................................. 42
5.4.3 Penyakit Lain yang Diderita Pasien............................................. 42
5.4.4 Nama Antibiotika Oral β-laktam yang Diperoleh Dari Resep .... 43
5.4.5 Keluhan atau Sakit yang Dirasakan Pasien ................................. 43
5.4.6 Informasi Dari Apoteker atau Asisten Apoteket Tentang
Cara Penggunaan Obat ................................................................ 44
5.4.7 Pasien Merasakan Efek Samping Obat ........................................ 45
5.4.8 Perilaku Pasien Apabila Timbul Efek Samping .......................... 45
5.5 Jenis Antibiotika Oral β-laktam yang Digunakan Pasien ..................... 46
5.6 Kepatuhan Pasien Terhadap Penggunaan Antibiotika Oral β-laktam .. 46
5.6.1 Menebus Semua Antibiotika Oral β-laktam yang Diresepkan .... 46
5.6.2 Waktu Minum Antibiotika Oral β-laktam ................................... 47
5.6.3 Jumlah Antibiotika Oral β-laktam Dalam 1 Kali Minum ............ 48
xii

5.6.4 Jumlah Antibiotika Oral β-laktam yang Diminum Dalam
Sehari........................................................................................... 48
5.6.5 Frekuensi Selang Waktu Minum Antibiotika Oral β-laktam ...... 49
5.6.6 Mengkonsumsi Antibiotika Oral β-laktam Sampai Habis........... 49
5.6.7 Tidak Menghentikan Antibiotika Oral β-laktam Apabila
Sudah Sembuh............................................................................. 50
5.7 Kepatuhan Pasien Dari Hasil Observasi Sisa Antibiotika
Oral β-laktam ........................................................................................ 50
5.8 Analisa Data ......................................................................................... 51
5.8.1 Uji Chi-Square............................................................................. 51
5.8.2 Kesimpulan Uji Secara Umum .................................................... 51
5.8.3 Hasil Crosstabulation dan Uji Chi-Square .................................. 52
BAB VI PEMBAHASAN ..................................................................................... 56
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 64
7.1 Kesimpulan ........................................................................................... 64
7.2 Saran ..................................................................................................... 64
7.2.1 Bagi Peneliti ....................................................................................... 64
7.2.1 Bagi Apotek ........................................................................................ 64
7.2.1 Bagi Pasien ......................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 65

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

II.1

Cara Penularan Infeksi ............................................................................ 7

II.2

Antibiotika Berdasarkan Tempat Kerja .................................................. 8

II.3

Antibiotika Berdasarkan Mekanisme Kerja ............................................ 8

II.4

Antibiotika untuk Infeksi yang Spesifik ................................................. 9

II.5

Penggolongan Obat Penisilin Oral .......................................................... 11

II.6

Turunan Sefalosporin .............................................................................. 12

II.7

Penggolongan Obat Sefalosporin Oral.................................................... 13

II.8

Interaksi Antibiotika dengan Obat Lain .................................................. 15

II.9

Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan (2012).......................................................... 20

IV.1

Kisi-kisi Instrumen.................................................................................. 31

IV.2

Definisi Operasional Variabel................................................................. 33

IV.3

Coding ..................................................................................................... 36

IV.4

Scoring .................................................................................................... 36

V.1

Karakteristik Pasien Berdasarkan Usia ................................................... 40

V.2

Karakteristik Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 40

V.3

Karakteristik Pasien Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........................... 41

V.4

Tujuan Diberikan Antibiotika Oral β-laktam.......................................... 42

V.5

Obat Lain yang Diminum Pasien ............................................................ 42

V.6

Penyakit Lain yang Diderita Pasien ........................................................ 42

V.7

Nama Antibiotika Oral β-laktam yang Diperoleh Dari Resep ................ 43

V.8

Keluhan atau Sakit yang Dirasakan Responden ..................................... 44

V.9

Informasi Dari Apoteker atau Asisten Apoteker Tentang Cara
Penggunaan Obat .................................................................................... 44

V.10

Pasien Merasakan Efek Samping Obat ................................................... 45

V.11

Perilaku Pasien Apabila Timbul Efek Samping...................................... 45

V.12

Jenis Antibiotika Oral β-laktam yang Digunakan Pasien ...................... 46

V.13

Menebus Semua Antibiotika Oral β-laktam yang Diresepkan ............... 47

V.14

Waktu Minum Antibiotika Oral β-laktam............................................... 47
xiv

V.15

Jumlah Antibiotika Oral β-laktam Dalam 1 Kali Minum ....................... 48

V.16

Jumlah Antibiotika Oral β-laktam yang Diminum Dalam Sehari .......... 48

V.17

Frekuensi Selang Waktu Minum Antibiotika Oral β-laktam .................. 49

V.18

Mengkonsumsi Antibiotika Oral β-laktam Sampai Habis ...................... 59

V.19

Menghentikan Penggunaan Antibiotika Oral β-laktam Apabila
Sudah Sembuh ........................................................................................ 50

V.20

Hasil Observasi Sisa Antibiotika Oral β-laktam ..................................... 50

V.21

Pengujian Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan
Penggunaan Antibiotika Oral β-laktam Berdasarkan Wawancara.......... 52

V.22

Pengujian Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan Hasil
Observasi Sisa Antibiotika Oral β-laktam .............................................. 54

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1

Struktur Dasar Penisilin .......................................................................... 11

2.2

Struktur Dasar Sefalosporin .................................................................... 13

3.1

Bagan Kerangka Konseptual................................................................... 26

4.1

Teknik Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 35

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................. 69

2

Surat Pernyataan ..................................................................................... 70

3

Informed Consent .................................................................................... 71

4

Panduan Wawancara ............................................................................... 72

5

Form Sisa Obat ....................................................................................... 76

6

Deskripsi Pasien ...................................................................................... 77

7

Hasil Wawancara .................................................................................... 78

8

Crosstabulation dan Uji Chi-Square ...................................................... 83

9

Chi-Square Tabel .................................................................................... 85

10

Tabel Saat Pemberian Antibiotika Oral β-laktam .................................. 86

11

Sediaan Antibiotika Oral β-laktam di Indonesia..................................... 87

12

Data Penilaian Kepatuhan Pasien Dari Hasil Wawancara ...................... 88

13

Data Resep Pasien ................................................................................... 89

14

Hasil Dokumentasi Penelitian ................................................................. 94

xvii

DAFTAR PUSTAKA
Ali, H.Z., 2010. Dasar-dasar Pendidikan Kesehatan Masyarakat dan Promosi
Kesehatan. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Anies., 2006. Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular: Solusi
Pencegahan dari Aspek Perilaku dan Lingkungan. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Athiyah, U., Riskayanti, E., Rakhmawati, F.D., Nugraheni, G., Nita, Y., 2014.
Profil Informasi Obat Pada Pelayanan Resep Metformin dan Glimepirid
di Apotek di Wilayah Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas. Vol.1
No.1, pp. 6-11.
Badan Pusat Statistik., 2008. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota
Malang. Malang: Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik., 2010. Kota Malang Dalam Angka 2010. Malang: Badan
Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik., 2012. Statistik Daerah Kecamatan Sukun 2012. Malang:
Badan Pusat Statistik.
Budi, T.P., 2006. SPSS 13.0 Terapan Statistik Parametrik. Yogyakarta: CV
Andi Offset.
Budiman., 2011. Penelitian Kesehatan. Bandung: PT Refika Aditama.
Cals, J.W.L., Hopstaken, R.M., Le Doux, P.H.A., 2008. Dose Timing and Patient
Complience with Two Antibiotic Treatment Regimens for Lower
Respiratory Tract Infections in Primary Care. International Journal of
Antimicrobial Agents., Vol.31, pp. 531-536.
Departemen Kesehatan RI., 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Rebublik
Indonesia Nomor: 1027/ MENKES/ SK/ IX/ 2004. Jakarta:
Departemen Kesehatan.
Departemen Kesehatan RI., 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Tentang Pedoman Umun Penggunaan Antibiotik Nomor:
2406/ MENKES/ PER/ XII/ 2011. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Dewi, C.A.K., Athiyah, U., Muffarihah., Nita, Y., 2014. Drug Therapy Problems
Pada Pasien yang Menerima Resep Polifarmasi. Jurnal Farmasi
Komunitas., Vol. 1 No.1, pp 17-22.

65

66

Djaja, S., Suwandono, A., dan Soemantri, S., 2003. Pola Penyakit Penyebab
Kematian diperkotaan dan pedesaan di Indonesia, Studi Mortalitas Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001. Jurnal Kedokter Trisakti.,
Vol. 22 No.2, pp. 37-41.
Dryden, M., Johnson, A.P., Oredope, D.A., Sharland, M., 2011. Using antibiotics
respomsibly: right drug, right time, right dose, right duration. Journal
Antimicrobial Chemotherapy., Vol. 66, pp. 2441-2443.
Eide, T.B., Hippe, V.C., Brekke, M., 2012. The Feasibility of Antibiotic Dosing
Four Times Per Day: A Prospective Observational Study in Primary
Health Care. Informa Healthcare., Vol. 30, pp 16-20.
Francis, N.A., Gillespie, D., Nuttal, J., 2012. Antibiotics for Acute Cough. British
Journal of General Practice., pp. 429-437.
Hastono., Priyo, S., 2006. Modul Petama: Pengolahan Data Uji Instrumen.
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Hussar, D.A., 2005. Remington The Science and Practice of Pharmacy 21st
Edition. New York: Lippincott Williams and Wilkins.
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia., 2012. ISO (Informasi Spesialite Obat)
INDONESIA. Jakarta: PT. ISFI Penerbitan. Hal 87-159
Jovanovic, J., Watstein, S.B., 2003. Statistical Handbook On Infection
Diseases. USA: Greenwood Press.
Katzung, B.G., 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Penerbit Salemba
Medika.
Kementrian Kesehatan RI., 2011. Keputusan Direktur Jenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Nomor: HK.03.05/III/569/11
Tentang Pembentukan Tim Penyusun Pedoman Pelayanan
Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotik. Jakarta: Kementrian
Kesehatan.
Keogh, J., 2010. Schaum’s Outline of Pharmacology. New York: Mc Graw Hill.
Kester, M., Karpa, K.D., Vrana, K.E., 2012. Elsevier’s Intergrated Review
Pharmacology 2nd Edition. Philadelphia: Elsaver Saunders.
Kholid, A., 2012. Promosi Kesehatan: Dengan Pendekatan Teori Perilaku,
Media, dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

67

Lior, C., Sierra, N., Hernandez, S., Moragas, A., Hernandez, M., Bayona, C.,
Miravitlles, M., 2009. The Higher The Number of Daily Doses of
Antibiotic Treatment in Lower Respiratory Tract Infection The Worse
The Compliance. Journal Antimicrobial Chemotherapy., Vol.63, pp.
396-399.
Mandal, B.K., Wilkins, E.G.L., Dunbar, E.M., and Mayon-white, R.T., 2008.
Penyakit Infeksi. Edisi ke-6, Jakarta: Erlangga.
Maulana, H.D., 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC.
Munoz, E.B., Dorado, M.F., Guerrero, J.E., Martinez, F.M., 2014. The Effect of
An Educational Intervention to Improve Patient Antibiotic Adherence
During Dispensing in a Community Pharmacy. Article in Press, pp. 1-9.
Nazir, M., 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Neal, M.J., 2006. At a Glance Farmakologi Medis Eds. V. Jakarta: Erlangga,
hal.82.
Notoatmodjo, S., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Renika
Cipta.
Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Renika
Cipta.
Olson, J., 2004. Belajar Mudah Farmakologi (Clinical Pharmacology: Made
Ridiculously Simple). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Pradipta, I.S., Febriana, E., Ridwan, M.H., Ratnawati, R., 2012. Identifikasi Pola
Penggunaan Antibiotik Sebagai Upaya Pengendalian Resistensi
Antibiotik. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia., Vol. 1 No. 1, pp. 12-18.
Purwanto, H., 1999. Pengantar Perilaku Manusia untuk Keperawatan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal 19.
Riyanto, A., 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta:
Nuha Medika, hal.130.
Saryono., 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Dalam
Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, hal. 165-169.
Satari, M.H., Wirakusumah, F.F., 2011. Konsistensi Penelitian. Bandung: PT
Refika Aditama, hal. 60-61.

68

Schaffer, S.D., Garzon, L.S., Heroux, D.L., and Korniewicz, D.M., 2000.
Pencegahan Infeksi dan Praktik yang Aman. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Setiawati, S., Dermawan, A.C., 2008. Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan
Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media.
Soekardjo, B., Siswandono., 2008. Kimia Medisinal. Surabaya: Airlangga
University Press.
Sukanto., 2000. Organisasi Perusahaan, Teori Struktur dan Perilaku Edisi 2.
Yogyakarta: Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Gajah
Mada.
Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Tatro, D.S., 2003. A to Z Drug Facts. USA: Facts and Comparisons.
Taylor, K., Harding, G., 2005. Compliance, Adrehence and Concordance. In:
Horne, R (Eds.). Pharmacy Practice, New York: Taylor and Francis.,
pp. 148-149.
Tjay, T.H., Rahardja, K., 2002. Obat-Obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan
Efek-Efek Sampingnya Eds.V. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,
hal 63-69.
Utami, E.R., 2012. Antibiotika, Resistensi, Rasionalitas Terapi. Saintis., Vol 1
No.1, pp 124-38.
Viberg, N., Kalala, W., Mujinja, P., Tomson, G., Lundborg, C.S., 2010. Practical
Knowledge and Perception of Antibiotic and Antibiotic Resistance
Among Drugsellers in Tanzanian Private Drugstores. BMC Infectious
Diseases., Vol. 10 No. 270, pp 1-9.
Warrel, D.A., 2012. Oxford Textbook of Medicine Infection. United Kingdom:
Oxford university press.
William, A., Petri, J.R., 2006. The Pharmachological Basis of
Therapeutics. In:Goodman and Gilman. 11th edition, New York:

Dokumen yang terkait

PENGARUH TINGKAT KECEMASANKOMUNIKASI TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING PADA MAHASISWA TUTORIALPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2 7 31

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN PENISILIN ORAL (Studi di Beberapa Apotek di Kecamatan Lowokwaru Malang)

1 41 24

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU SWAMEDIKASI OBAT NATRIUM DIKLOFENAK DI APOTEK (Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek Kecamatan Sukun, Kota Malang)

0 12 27

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIKA ORAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI APOTEK (Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek Kecamatan Sukun, Kota Malang)

1 6 22

STUDI PENGGUNAAN KARBAMAZEPIN PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian di Bagian Rawat Inap RS Militer V /Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

1 15 24

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK TUBERKULOSIS (Penelitian di RSUD dr. Saiful Anwar Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

0 26 27

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU SWAMEDIKASI OBAT ASAM MEFENAMAT DI APOTEK (Studi Terhadap Pasien Di Beberapa Apotek Kecamatan Sukun Kota Malang)

2 8 27

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU SWAMEDIKASI OBAT PIROXICAM DI APOTEK (Studi Terhadap Pasien Di Beberapa Apotek Kecamatan Sukun, Kota Malang)

2 34 24

STUDI PENGGUNAAN KETOROLAC PADA PASIEN CLOSED FRACTURE (FRAKTUR TERTUTUP) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

6 33 24

PENGARUH SOSIAL EKONOMI PASIEN TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA ORAL : Studi di Apotek Mida Farma Gresik Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 124