STUDI PENGGUNAAN KARBAMAZEPIN PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian di Bagian Rawat Inap RS Militer V /Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Epilepsi adalah salah satu ganggguan pada saraf yang sering dijumpai di

seluruh dunia. Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja tanpa batasan usia, gender, ras
sosial dan ekonomi. Kata ‘epilepsi’ berasal dari bahasa Yunani (Epilepsia) yang
berarti ‘serangan’ (Gidal and Garnett, 2005). Epilepsi berkembang karena
kelainan pada struktur otak, ketidakseimbangan sinyal kimia yang disebut
neurotransmiter, atau beberapa kombinasi dari faktor-faktor tersebut (Anonim,
2014).
Epilepsi ialah manifestasi gangguan otak dengan berbagai etiologi, namum
dengan gejala yang khas, yaitu serangan berkala yang disebabkan oleh lepasnya
muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan (Mardjono dan Sidharta,
2008). Pada bayi, penyebab paling sering adalah asfikasi atau hipoksia dan trauma
intrakranial ketika lahir, gangguan metabolik, malformasi kongenital pada otak
atau infeksi. Sedangkan pada anak-anak dan remaja, penyebab mayoritas adalah
epilepsi idiopatik, yang tidak diketahui penyebabnya dimana pada usia 5-6 tahun

umumnya disebabkan karena demam tinggi. Pada usia dewasa penyebabnya lebih
bervariasi, antara lain idiopatik, karena birth trauma, cedera kepala, tumor otak
(pada usia 30-50 tahun), dan penyakit serebrovaskular (lebih dari usia 50 tahun)
(Ikawati, 2011).
Kejang dapat bersifat ‘non-epileptik’ jika terjadi pada otak normal karena
berbagai penanganan seperti elektrosyok atau konvulsan kimiawi (McNamara,
2005). First seizure, kejang demam, peristiwa non-epileptik, dan eklampsia adalah
contoh kejang yang mungkin tidak berhubungan dengan epilepsi (Anonim, 2014),
atau dapat bersifat ‘epileptik’ jika terjadi tanpa pemicu yang jelas (McNamara,
2005). Serangan ini kadangkala bergejala ringan dan hampir tidak kentara, tetapi
ada kalanya bersifat demikian hebat sehingga perlu dirawat di rumah sakit (Tjay
dan Rahardja, 2007). Serangan yang bersifat tunggal tidak dapat dipakai sebagai
alasan untuk menegakan diagnosis epilepsi (Harsono, 2007).

1

2

Prevalensi epilepsi di seluruh dunia cukup besar yaitu 1% dari populasi
dunia, dan merupakan gangguan neurologis nomor dua paling banyak setelah

stroke (McAuley and Lott, 2009). Menurut World Health Organization (WHO),
sekitar 50 juta orang di dunia mengidap epilepsi. Estimasi proporsi populasi
umum dengan epilepsi aktif (terus kejang atau kebutuhan untuk perawatan) pada
waktu tertentu adalah antara 4 sampai 10 per 1000 orang. Namun, 80% kasus
epilepsi di seluruh dunia ditemukan di negara berkembang. Beberapa penelitian di
negara berkembang menunjukkan bahwa proporsinya adalah antara 6 sampai 10
per 1000 orang. Angka ini dua kali lebih besar karena adanya resiko yang dapat
menyebabkan kerusakan otak permanen sehingga resiko kematian dini pada orang
dengan epilepsi adalah dua sampai tiga kali lebih tinggi daripada bagi masyarakat
umum (WHO, 2012). Kematian dapat berhubungan langsung dengan kejang,
misalnya ketika terjadi serangkaian kejang yang tidak terkontrol dan diantara
serangan pasien tidak sadar, atau jika terjadi cedera akibat kecelakaan atau trauma
(Ginsberg, 2008).
Jumlah kasus epilepsi di Indonesia masih sulit diperkirakan. Namun ada
studi yang melaporkan bahwa prevalensi di Indonesia berkisar antara 0,5% sampai
2% dari jumlah penduduk. Menurut data rekam medik tahun 2009 di Instalasi
Rawat Jalan bagian saraf RSUP Dr. Kariadi Semarang menunjukkan ada 110
kasus barus epilepsi dan 1.279 kasus lama yang datang berobat (Utomo, 2011).
Untuk memutuskan langkah terapi yang akan dilakukan pada pasien
penderita epilepsi, terlebih dahulu harus mengetahui jenis epilepsi yang diderita

dengan cara menganalisis data klinik dan data laboratorium. Tujuan utama dari
terapi ini adalah membebaskan pasien dari bangkitan tanpa mengganggu fungsi
normal saraf pusat dan penderita dapat melakukan tugas tanpa bantuan (Utama
dan Gan, 2007), sehingga jenis terapi ini adalah terapi jangka panjang (Tjay dan
Rahardja, 2007). Terapi epilepsi meliputi terapi non-farmakologi dan terapi
farmakologi. Pada terapi non-farmakologi, pasien epilepsi dapat melakukan
pembedahan, diet ketogenik, dan implantasi Vagal Nerve Stimulator (VNS),
dimana angka keberhasilan operasi ini mencapai 80 sampai 90% pada pasien
terpilih. Sedangkan terapi farmakologi tergantung pada jenis epilepsi, kondisi
pasien dan efek samping obat antiepilepsi yang digunakan, dimana tujuan

3

utamanya adalah meminimalkan adverse effect akibat pemakaian obat antiepilepsi
sehingga dapat meningatkan kualitas hidup pasien epilepsi (Gidal and Garnett,
2005).
Saat ini, pilihan obat antiepilepsi sangat terbatas terutama di Indonesia
karena beberapa obat belum beredar di Indonesia. Obat-obatan antiepilepsi yang
telah lama digunakan (Fenitoin, Barbiturat, Karbamazepin, dan Asam Valproat)
menunjukan efek samping serius serta merupakan inducer metabolism yang poten

sehingga dapat menimbulkan interaksi obat, terutama pada jalur metabolisme
(Gidal and Garnett, 2005).
Obat antiepilepsi Karbamazepin (CBZ) ditemukan oleh ahli kimia Walter
Schindler di Basel, Swiss pada tahun 1953. Karbamazepin sebelumnya digunakan
untuk pengobatan trigeminal neuralgia dan berbagai penyakit kejiwaan (Adrian,
2009). Dari segi farmakoekonomi, obat antiepilepsi baru memiliki biaya yang
lebih tinggi dari Karbamazepin dan memiliki keunggulan dalam hal tolerabilitas
dan efek samping. Walau demikian, Karbamazepin tetap sering digunakan dan
direkomendasikan sebagai lini pertama obat antiepilepsi untuk onset kejang
parsial dengan atau tanpa kejang generalisasi (Heaney and Sander, 2006). Dari
suatu studi kasus, Karbamazepin dapat digunakan dengan pengawasan sebagai
pilihan pengobatan alternatif untuk refraktori idiopathic generalized epilepsy
(IGE), terutama dalam kasus jenis kejang tonik-klonik karena Karbamazepin
dapat mengontrol jenis kejang dan tidak menginduksi atau meningkatkan
frekuensi kejang mioklonik (Kenyon et al., 2013). Pada epilepsi, Karbamazepin
menyekat kanal ion Na+ pada konsentrasi terapetik dan menyekat aktivitas dengan
frekuensi tinggi pada neuron. Obat ini bekerja secara prasinaptik untuk
mengurangi transmisi sinaptik pada susunan saraf pusat (SSP) (Porter and
Meldrum, 2007).
Dalam pengobatan epilepsi, dosis Karbamazepin harus disesuaikan dengan

kebutuhan tiap pasien secara individu untuk mencapai kontrol yang memadai,
biasanya hal ini membutuhkan konsentrasi total plasma sekitar 4 sampai 12 µg/
mL (17-50 µmol/L) (Sweetman, 2009). Obat ini dapat menyebabkan efek samping
dermatologis seperti reaksi hipersensitivitas, ruam ringan sampai reaksi yang
mengancam jiwa seperti sindrom Stevens Johnson (Upadhyaya et al., 2012) jika

4

kadar terapetik Karbamazepin melebihi dari 4-12 µg/mL, meskipun banyak pasien
yang mengeluh diplopia pada kadar >7 µg/mL, dan lainnya dapat menoleransi
kadar hingga diatas 10 µg/mL (Porter and Meldrum, 2007). Walau demikian,
Karbamazepin memiliki efek samping yang jauh lebih sedikit daripada Fenitoin
dan Fenobarbital (Porter and Meldrum, 2007).
Jenis pengobatan yang digunakan untuk epilepsi bergantung pada keadaan
empiris dari kejang. Kesalahan dalam mendiagnosis kejang dapat menyebabkan
pemilihan obat yang salah sehingga akan terjadi pengendalian kejang yang jelek
dan diikuti dengan peningkatan dosis obat sehingga dapat menyebabkan
terjadinya efek toksik akibat pengobatan (Porter and Meldrum, 2007).
Oleh


karena

tingginya

prevalensi

epilepsi,

faktor-faktor

yang

menyebabkan epilepsi, efek samping, serta terbatasnya jenis obat yang digunakan,
maka perlunya perhatian khusus dalam hal penggunaan obat antiepilepsi yang
terkait dengan dosis, frekuensi pemberian, dan rute penggunaannya. Oleh sebab
itu dilakukan penelitian untuk mengetahui pola penggunaan obat antiepilepsi
Karbamazepin pada penderita epilepsi di Bagian Rawat Inap RS Militer V
/Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang.

1.2


Rumusan Masalah
Bagaimanakah pola pengobatan obat antiepilepsi Karbamazepin pada

penderita epilepsi di Bagian Rawat Inap RS Militer V/Brawijaya TK. II dr.
Soepraoen Malang?

1.3

Tujuan Penelitian
Mengkaji profil penggunaan obat antiepilepsi Karbamazepin yang meliputi

dosis, frekuensi pemberian dan rute penggunaannya.

1.4

Manfaat Penelitian
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi kepada pasien
epilepsi maupun kepada para klinisi sehingga berguna untuk
meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dengan baik.

b. Menjadi bahan informasi yang berguna bagi penelitian selanjutnya.

SKRIPSI
RISA AYU JULITA

STUDI PENGGUNAAN KARBAMAZEPIN
PADA PASIEN EPILEPSI
(Penelitian di Bagian Rawat Inap
RS Militer V /Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

SKRIPSI
RISA AYU JULITA

STUDI PENGGUNAAN KARBAMAZEPIN PADA
PASIEN EPILEPSI

(Penelitian di Bagian Rawat Inap
RS Militer V /Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan taufiq, dan inayah-Nya
yang tiada putus dan henti-hentinya, sehingga penulis selalu mengucapkan Ya
Rabbilakal hamdu wa lakasy syukru atas terselesainya skripsi yang berjudul
STUDI PENGGUNAAN KARBAMAZEPIN PADA PASIEN EPILEPSI.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi
pada

Program

Studi


Farmasi

Fakultas

Ilmu

Kesehatan

Universitas

Muhammadiyah Malang. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan para
dosen pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan, dan kelancaran
kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.
2. Dr. Muhadjir Effendy, MAP., selaku rektor Universitas Muhammadiyah
Malang.
3. Kolonel Ckm dr. Sofyan Solichin, MM., selaku Kepala Rumah Sakit dan
beserta jajarannya, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk

melakukan penelitian di RS Militer V/Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang.
4. Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Nailis Syifa, S.Farm, M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Drs. Didik Hasmono, MS., Apt. selaku pembimbing I dan Hidajah
Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. selaku pembimbing II yang selalu
menyediakan waktunya untuk membimbing dalam memberikan arahan-arahan
yang terbaik kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Dra. Lilik Yusetyani, Apt. Sp.FRS. dan Nailis Syifa, S.Farm, M.Sc., Apt.
selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan demi
kesempurnaan skripsi ini.
8. Nikmatul Ikhrom E. J, S.Farm., M.Farm.klin., Apt., selaku Dosen wali.
Terima kasih banyak atas arahan, nasehat, dan bimbingannya selama ini.

9. Bapak Ibu Dosen Program Studi Farmasi beserta jajarannya yang telah
mengajarkan penulis banyak sekali ilmu pengetahuan yang bermanfaat
sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.
10. Ayahnda Drs. H. Ramlansyah dan Ibunda Hj. Massofiah, S.E., serta saudara
penulis, Rendy Fahrizal, S.T., yang selalu mendoakan, dukungan, dan
memberikan segalanya kepada penulis.
11. Sahabat terdekat penulis, emaak Fitri Surya Kartika Dewi, jeng Aulia Mulida
Putri, dan kanjeng Reno Budi Setiawan yang nun jauh di Yogyakarta,
terimakasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan, terutama saat penulis
melalui suka-duka dalam pelaksanaan skripsi ini.
12. Seluruh teman-teman Farmasi A dan Farmasi Angkatan 2010, terima kasih
atas semua keceriaan, kebersamaan dan pelajaran hidup yang telah dibagi dan
dilalui bersama selama ini. Semoga kita selalu bersama-sama dalam kebaikan.
13. Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis mohon
maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak
luput dari bantuan, dukungan, dan doa yang telah diberikan kepada penulis,
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu
pengetahuan serta untuk penelitian berikutnya, amiin.
Akhir

kata,

Wabillahitaufiq

walhidayah.

Wassalamu’alaikum

Warahmatullahi Wabarakatuh.

Malang, 24 Mei 2014

Risa Ayu Julita

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv
RINGKASAN ....................................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5
2.1 Tinjauan Tentang Sistem Saraf Pusat ...................................................... 5
2.1.1 Anatomi Sistem Saraf Pusat ........................................................... 5
2.1.2 Mikroanatomi Otak ........................................................................ 6
2.1.3 Sistem Neurotransmiter pada Sistem Saraf Pusat .......................... 8
2.2 Tinjauan Tentang Epilepsi ....................................................................... 9
2.2.1 Definisi ........................................................................................... 9
2.2.2 Epidemiologi ................................................................................ 10
2.2.3 Klasifikasi .................................................................................... 10
2.2.4 Etiologi ......................................................................................... 12
2.2.5 Patofisiologi ................................................................................. 14
2.3 Diagnosis Penderita Epilepsi ................................................................ 16
2.3.1 Anamnesis .................................................................................... 16
2.3.2 Pemeriksaan Laboratorium .......................................................... 16

2.3.3 Pemeriksaan Penunjang ............................................................... 16
2.4 Tinjauan Terapi pada Pasien Epilepsi .................................................... 17
2.4.1 Tinjauan Terapi Obat Antiepilepsi ................................................ 17
2.4.2 Prinsip Terapi Obat Antiepilepsi ................................................... 17
2.4.3 Terapi Farmakologi ...................................................................... 18
2.4.3.1 Obat Antiepilepsi .......................................................................... 23
2.4.3.1.1 Fenobarbital (PB) .................................................... 23
2.4.3.1.2 Benzodiazepin ......................................................... 23
2.4.3.1.3 Asam Valproat (VPA) .............................................. 24
2.4.3.1.4 Fenitoin (PHT) ........................................................ 24
2.4.3.1.5 Karbamazepin (CBZ) .............................................. 25
2.4.3.1.5.1 Indikasi ..................................................................... 25
2.4.3.1.5.2 Farmakokinetik ...................................... 25
2.4.3.1.5.3 Farmakodinamik ..................................... 26
2.4.3.1.5.4 Dosis........................................................ 26
2.4.3.1.5.5 Interaksi Obat ......................................... 27
2.4.3.1.5.6 Toksisitas ................................................ 27
2.4.3.1.5.7 Sediaan Obat yang Beredar .................... 27
2.4.4 Terapi Non-Farmakologi .............................................................. 25
2.4.4.1 Pembedahan ..................................................................... 28
2.4.4.2 Diet Ketogenik ................................................................. 28
2.4.4.3 Stimulasi Nerves Vagus .................................................... 29
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ................................................................ 30
3.1 Kerangka Konseptual ............................................................................ 30
3.2 Kerangka Operasional ........................................................................... 32
BAB 4 METODE PENELITIAN ......................................................................... 33
4.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 33
4.2 Sampel Penelitian .................................................................................. 33
4.3 Metode Pengambilan Sampel ................................................................ 33
4.4 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 33
4.5 Definisi Operasional............................................................................... 34
4.6 Cara Pengumpulan dan Penyajian Data ................................................ 34

4.7 Analisis Data ......................................................................................... 35
BAB 5 HASIL PENELITIAN .............................................................................. 36
5.1 Data Demografi Pasien ......................................................................... 37
5.1.1 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin ......................................... 37
5.1.2 Distribusi Berdasarkan Usia ......................................................... 37
5.1.3 Status Pengobatan Pasien ............................................................. 38
5.2 Diagnosis Penyerta Pasien Epilepsi ...................................................... 39
5.3 Distribusi Penggunaan Obat .................................................................. 39
5.3.1 Profil Penggunaan Antiepilepsi Karbamazepin ........................... 39
5.3.2 Dosis dan Frekuensi Penggunaan Antiepilepsi Karbamazepin .... 40
5.3.3 Terapi Penyerta pada Pasien Epilepsi ........................................... 40
5.4 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ........................................................ 41
5.5 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien Epilepsi ........................... 42
BAB 6 PEMBAHASAN ...................................................................................... 43
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 54
LAMPIRAN ......................................................................................................... 61

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

2.1

Klasifikasi Internasional Kejang Epilepsi .................................................... 11

2.2

Penyebab Kejang ......................................................................................... 13

2.3

Pedoman saat Dilakukan Kombinasi Obat Antiepilepsi ............................. 17

2.4

Pedoman Terapi Obat pada Pasien Epilepsi ................................................ 19

2.5

Mekanisme Aksi Beberapa Obat Antiseizure ............................................. 20

2.6

Dosis Obat Antiepilepsi dan Rentang Kadar Optimal dalam Serum .......... 21

2.7

Sediaan Obat Antiepilepsi Karbamazepin yang Beredar di Indonesia ....... 27

5.1

Distribusi Pada Pasien Epilepsi Berdasarkan Jenis Kelamin di Bagian Rawat
Inap RS Militer V/Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang ....................... 37

5.2

Distribusi Pada Pasien Epilepsi Berdasarkan Usia di Bagian Rawat Inap RS
Militer V /Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang .................................... 37

5.3

Status Pengobatan Pada Pasien Epilepsi di Bagian Rawat Inap RS Militer
V/Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang ................................................. 38

5.4

Diagnosis Penyerta Pada Pasien Epilepsi di Bagian Rawat Inap RS Militer
V/Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang ................................................. 39

5.5

Terapi Karbamazepin Pada Pasien Epilepsi di Bagian Rawat Inap RS Militer
V /Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang yang Dikombinasi Dengan
Antiepilepsi Lain ......................................................................................... 39

5.6

Dosis, Rute, dan Frekuensi Penggunaan Antiepilepsi Karbamazepin Pada
Pasien Epilepsi di Bagian Rawat Inap RS Militer V/Brawijaya TK. II dr.
Soepraoen Malang ....................................................................................... 40

5.7

Pola Terapi Penyerta Pada Pasien Epilepsi di Bagian Rawat Inap RS Militer
V/Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang ................................................. 41

5.8

Lama MRS Pasien Epilepsi di Bagian Rawat Inap RS Militer V/Brawijaya
TK. II dr. Soepraoen Malang ...................................................................... 42

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1

Susunan Anatomi dari Otak .......................................................................... 5

2.2

Anatomi Susunan Sistem Saraf Pusat ........................................................... 7

2.3

Transmisi Sinaptik ........................................................................................ 8

2.4

Skema Terjadinya Epilpsi ........................................................................... 14

2.5

Obat Antiepilepsi yang Telah Diberi Lisensi Untuk Digunakan Dalam
Epilepsi Umum ............................................................................................ 18

2.6

Mekanisme Aksi Obat Antiseizure ............................................................. 21

2.7

Struktur Kimia Karbamazepin .................................................................... 25

3.1

Skema Kerangka Konseptual ...................................................................... 31

3.2

Skema Kerangka Operasional ..................................................................... 32

5.1 Skema Inklusi dan Eksklusi Penelitian pada Pasien Epilepsi di Bagian Rawat
Inap RS Militer V/Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang ....................... 36
5.2

Diagram Batang mengenai Distribusi Pada Pasien Epilepsi Berdasarkan
Jenis Kelamin di Bagian

Rawat Inap RS Militer V /Brawijaya TK. II dr.

Soepraoen Malang ....................................................................................... 37
5.3

Diagram Batang mengenai Status Pengobatan Pada Pasien Epilepsi di
Bagian Rawat Inap RS Militer V/Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang
...................................................................................................................... 38

5.4

Diagram Batang mengenai Diagnosis Penyerta Pada Pasien Epilepsi di
Bagian Rawat Inap RS Militer V/Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang
...................................................................................................................... 39

5.5 Diagram Pie yang Menunjukkan Kondisi KRS Pasien Epilepsi di Bagian
Rawat Inap RS Militer V/Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang ............ 42

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1

Daftar Riwayat Hidup ................................................................................ 61

2

Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ................................................................ 62

3

Surat Dinas Izin Pengambilan Data di RS Militer V/Brawijaya TK. II
dr. Soepraoen Malang ................................................................................ 63

4

Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ......................... 65

DAFTAR SINGKATAN

AMPA

: Alpha Amino-3-Hidroksi 5 Methylosoxazole 4-Propionic Acid

BUN

: Blood Urea Nitrogen

CBZ

: Carbamazepine

Ca2+

: Kalsium

Cl-

: Klorida

CT scan

: Computer Tomography Scan

EEG

: Electroencephalogram

GCS

: Glascow Coma Scale

GABA

: Gamma-Aminobutyric Acid

GDS

: Gula Darah Sesaat

Hct

: Hematocrit

ILAE

: The International League Againts Epilepsy

K+

: Kalium

KRS

: Keluar Rumah Sakit

Na+

: Natrium

NMDA

: N-methil D-aspartat

MRS

: Magnetic Resonance Spectroscopy

MRS

: Masuk Rumah Sakit

PET

: Positron Emission Tomography

RMK

: Rekam Medik Klinis

RR

: Respiration Rate

SE

: Status Epilepsticus

SJS

: Steven-Johnson Syndrome

SPECT

: Single Photon Emission Computed Tomography

TD

: Tekanan Darah

DAFTAR PUSTAKA

Adams, H.P.J., del Zoppo, G., Alberts, M.J., Bhatt, D.L., Brass, L., Furlan. A.,
Grubb, R.L., Higashida, R.T., Jauch, E.C., Kidwell, C., Lyden, P.D.,
Morgenstern, L.B., Qureshi, A.I., Rosenwasser, R.H., Scott, P.A.,
Wijdicks, E.F., 2007. Guidelines For The Early Management Of Adults
With Ischemic Stroke: A Guideline From The American Heart
Association/American Stroke Association Stroke Council., PubMed :
US National Library of Medicine.
Adrian, T., 2009. Carbamazepine (Anti Konvulsi) Dalam Terapi Epilepsi
Sebagai Penyebab Eritema Multiformis Mayor., Skripsi : FK Gigi.,
Universitas Sumatera Utara.
Aigner, F., Aigner, W., Hoppichler, F., Luef, G., Bonatti, H., 2008. Diarrhea,
Negative t-wave, Fever and Skin Rash, Rare Manifestation of
Carbamazepine Hypersensitivity. Cases Journal : BioMed Central Ltd
Akib, R.T., 1996. Studi Obat Antiepilepsi di Poli Neurologi RSUPN Cipto
Mangunkusumo. Dalam : Majalah Farmakologi Indonesia., Vol. 11 : 1-5.
Anonim, 2014. Seizures and Epilepsy : Hope Through Research. In: National
Institute
of
Neurological
Disorders
and
Stroke.,
www.ninds.nih.gov/disorders/epilepsy/detail_epilepsy.htm.
Diunduh
tanggal 21 Febuari 2014., 18:45 WIB.
Appleton, R., John, G., 2005. Epilepsy in Childhood and Adolescence, 3th ed.,
London and New York : Martin Dunitz.
Ariani, T.A., 2012. Sistem Neurobehaviour. Jakarta : Salemba Medika.
Balamurugan, E., Aggarwal, M., Lamba, A., Dang, N., Tripathi, M., 2013.
Perceived Trigger Factors Of Seizures In Persons With Epilepsy., In:
Seizure., PubMed : Nov, 22(9):743-7.
Baoezier, F., Anggraeni, R., Soesilo, H., Syahrir, M.I., Islam, M.I. 2006.
Gangguan Pembuluh Darah Otak. Dalam: Panitia Medik farmasi dan
Terapi, Pedoman Diagnosis dan Terapi Lab/UPF Ilmu Penyakit
Saraf. Surabaya: RSU Dr. Soetomo.
Bloom, F.E., 2006. Drug acting on the Central Nervous System. In : Brunton,
L.L., Goodman and Gilman’s : The Pharmacologcal Basis of
Therapeutics. Ed 11th, New York : McGraw-Hill Medical Publishing
Division.

Bordie, M.J., Sills, G.J., 2011. Combining Antiepileptic Drugs—Rational
Polytherapy?, In: Seizure, Volume 20, Issue 5, June 2011, Pages 369–375.
Brooks-Kayal, A,R., Bath, K.G., Scharfman, H.E., 2013. Issues Related To
Symptomatic And Disease-Modifying Treatments Affecting Cognitive
And Neuropsychiatric Comorbidities Of Epilepsy., Epilepsia : NIH
Public Access; 54(4):44-60.
Chiang, I.H., Chang, W.N., Lin, W.C., Chuang, Y.C., Chang, K.C., Tsai, N.W.,
Liou, C.W., Sun, T.K., Loke, S.S., Chen, C.T., Huang, C.F., Huang, W.C.,
Wang, P.M., Lu, C.H., 2010. Risk Factors for Seizures after First-Time
Ischemic Stroke by Magnetic Resonance Imaging., Acta Neurol
Taiwan; 19:26-32.
Christensen, J., Kjeldsen, M.J., Andersen, H., Friis, M.L, Sidenius, P., 2005.
Epilepsia, 46(6):956-960, Odense University Hospital, Denmark :
Blackwell Publishing, Inc.
Dichter, M.A., 2000. Epilepsi dan Gangguan Kejang. Dalam : Harrison PrinsipPrinsip Ilmu Penyakit Dalam, vol.5, ed 13., Jakarta : EGC., hal : 2453.
Dewanto, G., Suwono, W.J., Riyanto, B., Turana, Y., 2009. Panduan Praktis
Diagnosis & Tatalaksana Penyakit Saraf., cetakan I, Jakarta : EGC.
Elizabeth, J., Corwin, 2001. Buku Saku Patofisiologi, cetakan I., Jakarta : EGC
Fauci, A.S., Kasper, D.L., Longo, D.L., Braunwald, E., Hauser, S.L., Jameson,
J.L., Loscalzo, J., 2008. Neurologic Disorder. In : Harrison’s Principles
of Internal Medicine, 17th ed., USA : The McGraw-Hill Companies.
Ganong, W.F., Mcphee, S.J., Lingappa, V.R., 2006. Nervous System Disorder.
In: Pathopshysiology of Disease, an Introduction to Clinical Medicine,
5 th ed., New York: The McGraw-Hill Companies.
Ghamari, Z.T., Zare, M., Habibabadi, J.M., Najafi, M.R., 2013. A quick review
of carbamazepine pharmacokinetics in epilepsy from 1953 to 2012.
Iran : Journal of Research in Medical Science., Supplement 1 March 2013.
Ghiculescu, R.A., Therapeutic Drug Monitoring : Which drugs, Why, When and
How to do it. In : Australian Prescriber Vol. 31 No. 2, April 2008.
Gidal, B.E., Garnett, W.R., 2005. Epilepsy. In : Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee,
G.C., Matzke. G.R., Wells, B.G., Posey, L.M., Pharmacotherapy : A
Pathophysiologic Approach, 6th ed., New York : McGraw Hill
Companies Inc., pp. 1023-1046.

Ginsberg, L., 2008. Lecture Notes Neurologi., ed ke-8., Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Graaff, V.D., Rhees, R.W., Palmer, S.L., 2010. Human Anatomy and
Physiology, ed 3., U.S : McGraw-Hill Companies.
Guyton, A.C., Hall, J.E., 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi Sebelas.,
Jakarta : EGC.
Hakan, T., 2008. Managemen of Bacterial Brain Abscesses. In : Neurosurgical
Focus., Vol. 24, No.6., page E4., Turkey : Neurosurgery Clinic,
Haydarpaşa Numune Teaching and Research Hospital.
Harsono., 2007. Strategi Terapi Epilepsi. Dalam: Kapita Selekta Neurologi.,
edisi ke-2., Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Hartanto, Huriawati, dkk. 2006. S. Snell, Richard: Anatomi Klinik untuk
Mahasiswa Kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Heaney, D., Sander, J.W., 2006. Cost-effectiveness of Carbamazepine in
Epilepsy, Expert Rev Pharmacoecon Outcomes Res. 2006 Feb; 6(1):13-8.
doi: 10.1586/14737167.6.1.13.
Ikawati, Z., 2011. Farmakoterapi Penyakit Sistem Syaraf Pusat. Yogyakarta :
Bursa Ilmu, hal. 85-102.
Irani, Vidia, M., 2009. Gambaran Efektivitas Antiepilepsi Pada Pasien
Epilepsi Yang Menjalani Rawat Inap Di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta, Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia, hal 41-70.
Jan, M.M., 2006. Cerebral Palsy: Comprehensive Review And Update. Ann
Saudi Med : Mar-Apr;26(2):123-32.
Jasmin, L.,D., 2012. Brain Component. In : MedLine Plus, the U.S National
Library of Medicine., Los Angeles : U.S Departement of Health and
Human Service, National Institutes of Health. Page update : 22 March
2013.
Junaidi, I,. 2011. Stroke: Waspadai Ancamannya.Yogyakarta: Penerbit Andi.
Hal: 71-72, 137-175.
Kafle, D.R., 2014. Clinical Profile Of Patients With Partial Seizure. In :
Journal of Nobel Medical College Vol. 3, No.1 Issue 5., Nepal : Institute
of Medicine, Maharajgunj Kathmandu.
Kaminski, R.M., Matagne, A., Patsalos, P.N., Klitgaard, H., 2009. Benefit of
combination therapy in epilepsy: A review of the preclinical evidence with

levetiracetam., In: Epilepsia, The Journal of The International League
Against Epilepsy., Volume 50, Issue 3, pages 387–397, March 2009.
Kenyon, K., Mintzer, S., Nei, M., 2013 Carbamazepine Treatment of
Generalized Tonic-Clonic Seizures in Idiopathic Generalized
Epilepsy., European Journal of Epilepsy., S1059-1311(13)00322-1.
Koda-Kimble, M.A., Young, L.Y., Kradjan, W.A., Guglielmo, B.J., Alldredge,
B.K., Corelli, R.L., Williams, B.R., 2009. Section Fourteen – Neurologic
Disorder: 54 – Seizure Disorders. In : Applied Therapeutics: The
Clinical Use of Drugs, Ninth Edition.
Kuncara, H.Y., 2008. Sistem Saraf. Dalam : Aplikasi Klinis Patofisiologi :
Pemeriksaan & Manajemen, Ed.2., Jakarta : EGC.
Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M,P., Lance, L.L., 2009. Drug
Information Handbook, 17th ed., American Pharmaceutical Association.,
Lexi-Drug Online : Lexy-Comp Inc.
Lieberman, J.A, Tasman, A., 2006. Handbook of Psychiatric Drugs. Chester
city : John Wiley & Sons Ltd.
Linnebank, M., Moskau, S., Semmler, A., Widman, G., Stoffel-Wagner, B.,
Weller, M., Elger, C.E., 2011. Antiepileptic Drugs Interact with Folate
and Vitamin B12 Serum Levels. In: Annals of Neurology., Volume 69,
Issue 2, pages 352–359, February 2011.
Loscher, W., Schmidt, D., 2012. Epilepsy: Perampanel-New Promise for
Refractory Epilepsy., Journal Nature Reviews Neurology 8, 661-662:
Macmillan Publishers Limited.
Maslim, R., 2007. Panduan Praktis : Penggunaan Obat Psikotropik
(Psychotropic Medication), edisi ketiga., Jakarta : Bagian Ilmu
Kedokteran Jiwa FK-Unika Atma Jaya.
Mardjono, Sidharta., 2008. Neurologi Klinis Dasar., cetakan ke-12. Jakarta: Dian
Rakyat.
McAuley, J.W., Lott, R.S., 2009. Seizure Disorders., In : Koda-Kimble, M.A.,
Young, L.Y., Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Guglielmo, B.J., Kradjan,
W.A., Williams, B.R., Applied Therapeutics: The Clinical Use Of
Drugs, 9th edition., Lippincott Williams and Wilkins.
McHugh, J.C., Delanty, N., 2008. Epidemiology and Classification of Epilepsy,
Gender Comparisons., International Review of Neurobiologiy., volume
83, page 11-26.

McNamara, J.O., 2005. Obat-Obat yang Efektif Dalam Terapi Epilepsi. In : Dasar
Farmakologi Terapi, Jakarta : EGC., hal. 506-531.
MIMS Online., 2013. Diunduh Tanggal 5 Januari 2014, 13:01 WIB.
Mortelmans, L.J., Van, L.M., De Cauwer, H.G., Merlevede, K., 2008. Seizures
and Hyponatremia After Excessive Intake of Diet Coke., Eur J. Emerg
Med. 2008 Feb;15(1):51
Neal, M.J., 2005. Farmakologi Medis At a Glance, ed.5. Jakarta : Erlangga
Medical Series, hal. 56-57.
Niantiarno, F.H., 2012. Prediktor Kejadian Kejang Pascaoperasi Bedah
Epilepsi Lobus Temporal pada Penderita Epilepsi Lobus Temporal.
Karya Tulis Ilmiah: FKUNDIP.
Nordli, D.R., Pedley, De Vivo, 2006. Buku Ajar Pediatri Rudolph vol. 3,
Jakarta : EGC, hal 1023, 1034, 2135-2138.
Orenstein, D., 2011. New Role For An Old Molecule: Protecting The Brain
From Epileptic Seizures., Pressreleases : Brown University, U.S.A.
Price, S.A., Wilson, L.M., 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Prose-Proses
Penyakit, edisi 6., Jakarta : EGC.
Porter, R.J., Meldrum, B.S., 2007. Antiseizure Drug. In : Katzung, B.G., Basic
and Clinical Pharmacology, 10th ed. New York : McGraw Hill
Companies Inc.
Potschka, H., 2012. Pharmacological Treatment Strategies: Mechanisms Of
Antiepileptic Drugs, In: Epileptology, Volume 1, Issue 1 , Pages 31-37.,
Institute of Pharmacology, Toxicology, and Pharmacy, LudwigMaximilians-University, Koeniginstr, German.
Rahardjo, J.E.W., 2008. Tata Laksana dan Terapi Penderita Epilepsi. Dalam :
Makalah Lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu
Penyakit Saraf, Surabaya : Airlangga University Press., hal : 173.
Rudolph, C., Rudolph, A., Lister, G., First, L., Gershon, A., 2012. Rudolph’s
Pediatrics, 22nd Edition., San Fransisco : McGraw-Hill.
Rogers, S.J., Cavazos, J.E., 2008. Epilepsy. In : Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee,
G.C., Matzke. G.R., Wells, B.G., Posey, L.M., Pharmacotherapy : A
Pathophysiologic Approach, 7th ed., New York : McGraw Hill
Companies Inc., pp. 927.

Rugg-Gunn, F.J., 2011. Adult Onset Epilepsies. Department of Clinical and
Experimental Epilepsy, National Hospital for Neurology and
Neurosurgery, Queen Square, London : Chapter 12.
Schachter, S.C., 2004. Cognitive Effects of AEDs. In: an Epilepsy Theraphy
Project. www.professinals.epilepsy.com., diunduh tanggal 5 Januari 2014,
15:35 WIB.
Sener, U., Zorlu, Y., Karaguzel, O., Ozdamar, O., Coker, I., Topbas, M., 2006.
Effects of Common Anti-Epileptic Drug Monotherapy on Serum
Levels of Homocysteine, Vitamin B12, Folic Acid and Vitamin B6. In:
Seizure. Volume 15, Issue 2, March 2006, Pages 79–85
Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit, J.I., Adnyana, I.K., Setiadi, A.P., Kusnandar.,
2009. Gangguan Sistem Syaraf. Dalam : ISO Farmakoterapi. Jakarta :
PT. ISFI Penerbitan, hal. 497-594.
Sung Kim, K., Hyo Kim, Y., Hwang, Y., Kang, B., Hyun Kim, D., Se Kwon., Y.
2013. Epileptic Nystagmus and Vertigo Associated with Bilateral
Temporal and Frontal Lobe Epilepsy : Clinical and Experimental
Otorhinolaryngol, 6(4):259-262.
Suwarba, I.G.N.M., 2011. Insidens dan Karakteristik Klinis Epilepsi pada
Anak. Denpasar : Sari Pediatri, Vol. 13, No. 2.
Simon, H., Zieve, D., 2013. Articles Epilepsy. In : University of Maryland
Medical Centre. www.umm.edu., diunduh tanggal 5 Januari 2014, 15:15
WIB.
Stafstrom, C.E., 2010. Mechanisms of Action of Antiepileptic Drugs: The
Search for Synergy, Pediatric Neurology Section, Department of
Neurology., University of Wisconsin, Madison, Wisconsin, USA.
Sunaryo, U., 2007. Diagnosis Epilepsi. Dalam : Jurnal Ilmiah Kedokteran
Wijaya Kusuma, vol.1., no.1., Surabaya : FK Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya.
Sweetman, S.C., 2009. Antiepileptic. In : Martindale The Complete Drug
Reference, 36th ed., Great Britain : RPS Pharmaceutical Press., pp 471.
Tambunan, E.S., Kasim, D., 2011. Panduan Pemeriksaan Fisik Bagi
Mahasiswa Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta.
Tameemi, A.K., 2011. Etiologies of Adult Onset Epilepsy: Clinical and
Paraclinical, Study in the Governorate of Babylon. In : The Iraqi
Postgraduate Medical Journal, Vol.10, No.4.

Tjay, T.H., Rahardja, K., 2007. Obat Susunan Saraf Pusat. Dalam : Obat-Obat
Penting. Khasiat, Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, ed.6.
Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, hal. 415-428.
Tarwoto, Wartonah, Suryati, E.S., 2007. Keperawatan Medikal Bedah,
Gangguan Sistem Persarafan., Jakarta: Sagung Seto.
Upadhyaya, S.K., Raina, R.S., Sharma, A., Thawani, V., Dimari, D., 2012.
Carbamazepine Induced Erythema Multiforme Major in a Epileptic
Patient with Bipolar Affective Disorder. Journal of Pharmacology and
Pharmacotherapeutics.
Utama, H., Gan, V.H.S., 2007. Antiepilepsi dan Antikonvulsi. Dalam :
Farmakologi dan Terapi., edisi kelima., Jakarta : Bagian Farmakologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hal. 187.
Utomo, T.Y., 2011. Pengaruh Pemberian Fenitoin Terhadap Timbulnya
Hiperplasia Ginggiva, Dalam : Skripsi., bab I., http:// eprint.undip.ac.id
Veldman, J., 2004. Sistem Saraf. Dalam : Sloane, E., Anatomi dan Fisiologi
untuk Pemula., cetakan I., Jakarta : EGC, hal :154.
Wardhani, I.R., 2008. Epilepsi. Dalam : Lecture Notes : Neurologi, edisi
kedelapan., Jakarta : Erlangga.
Wells,

B.G., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Cindy, W., 2006.
Pharmacotherapy Handbook, 6th ed., McGraw Hill Companies Inc.,

Wells, B.G., 2009. Section 9: Neurologic Disorder. In : Wells, B.G., Dipiro, J.T.,
Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., Pharmacotherapy Handbook, 7th
ed., McGraw Hill Companies Inc.,
WHO, 2012. Fact Sheets N999 Epilepsy. Geneva : World Health Organization.
Diakses tanggal 3 Oktober 2013.
Wolf, P., Lin, K., Nikanorova, M., 2013. Non-Pharmacology Therapy of Epilepsy.
In : Shorvon, S., Guerrini, R., Cook, M., Lhatoo., Oxford Textbook of
Epilepsy and Epileptic Seizures., UK : Oxford University Press.
Wibowo, S., Gofir, A., 2006. Obat Antiepilepsi, Yogyakarta : Pustaka Cendekia
Press., hal. 85.
Winicka, K., Tomasiak, M., Bielawska, A., 2005. Piracetam: An Old Drug With
Novel Properties. Drug Research. Vol 62, pp: 405-409
www.depkes.go.id, diakses tanggal 16 Oktober 2013.

Dokumen yang terkait

STUDI PENGGUNAAN STATIN PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

4 37 32

STUDI PENGGUNAAN OBAT ACE INHIBITOR PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RS Muhammadiyah Lamongan)

0 3 28

STUDI PENGGUNAAN ANTIRETROVIRAL PADA PASIEN HIV/AIDS (Penelitian dilakukan di RSUD dr. Saiful Anwar Malang)

0 27 29

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA ORAL β-LAKTAM (Studi Terhadap Pasien di Beberapa Apotek Kecamatan Sukun, Kota Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

0 5 22

STUDI PENGGUNAAN KARBAMAZEPIN PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian di Bagian Rawat Inap RS Militer V /Brawijaya TK. II dr. Soepraoen Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

1 15 24

STUDI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK TUBERKULOSIS (Penelitian di RSUD dr. Saiful Anwar Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

0 26 27

STUDI PENGGUNAAN FENITOIN PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

1 20 19

STUDI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI (Penelitian di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

4 64 18

STUDI PENGGUNAAN KETOROLAC PADA PASIEN CLOSED FRACTURE (FRAKTUR TERTUTUP) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

6 33 24

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DENGAN pH 7 (Terhadap Aktivitas Bakteri Staphylococcus aureus) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

0 4 20