Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Dengan Kualitas

57

4.3.6 Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Dengan Kualitas

Lingkungan di Kota Semarang Tahun 2001-2008 Pembangunan yang dilaksanakan pada umumnya ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat yang kerap kali ditunjukkan dengan peningkatan PDRB. Pertumbuhan ekonomi kota Semarang yang mengarah pada perbaikan terlihat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Tengah yang juga mengalami perbaikan disetiap tahunnya. Selama tahun 2001 hingga tahun 2005 pertumbuhan ekonomi di tingkat jawa tengah terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2005 dapat mencapai pertumbuhan sebesar 5,33, dan kondisi seperti ini terus terjadi hingga pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi mencapai 5,46 PDRB Jawa Tengah tahun 2009. Kondisi yang selaras dengan pertumbuhan ekonomi ditingkat Jawa Tengah semakin memacu pemerintah kota Semarang untuk bekerja semakin giat untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun selanjutnya. Pertumbuhan ekonomi kota Semarang tahun 2001 hingga tahun 2008 yang semakin mengalami perbaikan tidak lepas dari kontribusi besar sektor perdagangan, hotel, restoran, sektor industri serta sektor- sektor lain. Pertumbuhan ekonomi di kota Semarang tidak lepas dari pembangunan wilayah-wilayah industri di Kota Semarang. Meskipun industri ini berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi kota semarang dimana melalui sektor industri ini banyak tenaga kerja yang 58 .040 .044 .048 .052 .056 .060 .064 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 CO P E terserap sehingga menekan angka pengangguran, namun industri memiliki hubungan negatif dengan kualitas lingkungan. Dari table hasil analisis korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan kualitas lingkungan dibawah,terlihat bahwa keduanya memiliki hubungan posiif sebesar 0,815. Koefisien korelasi tersebut memperlihatkan bahwa antara pertumbuhan ekonomi dengan karbon monoksida memiliki hubungan yang positif dan kuat. Pertumbuhan ekonomi yang selalu diupayakan untuk terus tumbuh kearah positif berhubungan negative terhadap kualitas lingkungan ditandai dengan peningkatan CO. Table 4.11 Hasil Analisis Korelasi Antara Pertumbuhan Ekonomi Dengan kualitas Lingkungan TahunCO 2001-2008 CO PE CO 1 0.815261834 PE 0.815261834 1 Sumber: Data Diolah Gambar 4.8 Grafik Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Dengan Tingkat Karbon Monoksida COTahun 2001-2008. Sumber: Data Diolah 59 Berdasarkan Lopez, Thomaz Dan Thomas Vinod,2001:102 yang mengemukakan bahwa ekonomi yang memperoleh sebagian besar pendapatanya dari sumber daya alam tidak dapat melestarikan pertumbuhan dengan mengganti akumulasi modal untuk modal alam yang semakin buruk. Hal ini berarti bahwa kualitas sumber daya alam termasuk lingkungan didalamnya memiliki pengaruh yang cukup besar dimana apabila suatu negara ataupun daerah tidak mampu melestarikan dan menjaga sumber daya alam dan lingkungannya, maka akan terancam mengalami stagnasi laju pertumbuhannya atau bahkan mengalami penurunan khususnya dalam jangka panjang. Sebaliknya pendekatan pertumbuhan yang menaruh perhatian pada kualitas lingkungan serta efisiensi penggunaan sumber daya alam akan memberikan kontribusi terhadap akumulasi, investasi, pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan manusia. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diupakan pemerintah kota Semarang semakin terlihat dari upaya-upaya untuk menarik perhatian investor asing agar mau menanamkan modal di kota ini. Pembangunan sarana dan prasarana untuk mendukung kelancaran perekonomian semakin ditingkatkan. Namun dibalik upaya tersebut, ternyata memiliki hubungan yang kuat dengan pertumbuhan kadar karbon monoksida yang terkandung dalam udara. Perkembangan industri serta kendaraa-kendaraan transportasi memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap karbon monoksida. 60 Karbon monoksida yang berasal dari industri merupakan limbah yang dihasilkan dari proses produksi tersebut. Untuk menekan tingginya karbon monoksida yang dapat mengganggu kualitas lingkungan maka dibutuhkan kerjasama antara pihak industri dengan pemerintah untuk mengelola lingkungan sebagai pendukung terciptanya perekonomian daerah yang semakin maju. Menurunnya kualitas lingkungan banyak disebabkan oleh kurangnya kesadaran para pengusaha untuk tetap menjaga kualitas lingkungan disamping tetap menjalankan kegiatan produksi mereka. Pengusaha sering kali sengaja menutup mata mengenai dampak negatif yang merugikan lingkungan dan masyarakat dari kegiatan produksi mereka, hingga para pengusaha mendapat teguran dari masyarakat atau dari pemerintah. Kesadaran akan pentingnya kualitas lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik harus segera dibangun dan dilakukan upaya – upaya untuk merealisasikan hal ini agar kualitas lingkungan semakin terjaga dan tetap dapat memberikan peranan yang terbaik bagi kemajuan ekonomi Kota Semarang.

4.3.7 Kebijakan Pemerintah Dalam Mengatasi Masalah Kualitas