Perubahan Ox-LDL pada setiap fase

80 Pemberian tempe sebanyak 160 g per hari selama 4 minggu mampu meningkatkan kadar Zn serum dan meningkatkan aktivitas SOD dalam sel. Kandungan isoflavon khususnya isoflavon aglikon dapat berperan seperti estrogen sehingga mampu meningkatkan kadar SOD, sedangkan kandungan protein turut berperan dalam pembuatan enzim antioksidan dan kandungan Zn yang tinggi pada tempe mampu meningkatkan aktivitas SOD. Kadar Ox-LDL Sebelum dan Setelah Intervensi Beberapa studi kasus kontrol melaporkan tingginya kadar Ox-LDL pada penderita PJK dibandingkan dengan individu yang sehat. Toshima et al. 2000 menyatakan bahwa konsentrasi Ox-LDL merupakan marker yang sensitif terhadap PJK dibanding K-total, trigliserida, apoB dan K-HDL pada pasien PJK. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Suzuki et al. 2002 bahwa Ox-LDL merupakan parameter yang lebih sensitif terhadap PJK dibandingkan K-total, trigliserida, K- HDL, K-LDL, lipoprotein dan rasio K-totalHDL. Dengan kata lain Ox-LDL merupakan prediktor yang kuat untuk PJK.

a. Perubahan Ox-LDL pada setiap fase

Gambar 26 menunjukkan bahwa setelah intervensi, kelompok sampel yang memiliki Ox-LDL lebih besar dari mean, mengalami penurunan yang lebih tajam, sementara kelompok sampel yang memiliki Ox-LDL kurang dari mean justru terjadi peningkatan Ox-LDL. Pada fase wash out terjadi peningkatan Ox- LDL pada kedua kelompok, dan level Ox-LDL pada kelompok yang tinggi telah kembali seperti sebelum “intervensi”. Artinya durasi wash out selama satu bulan dapat meningkatkan kembali Ox-LDL pada kondisi semula, baik pada kelompok yang Ox-LDL di atas mean maupun di bawah mean, dengan kata lain jika tempe tidak dikonsumsi maka terdapat risiko peningkatan oksidasi LDL yang dikhawatirkan akan berdampak serius pada kesehatan, khususnya peningkatan risiko penyakit jantung. 81 Gambar 26 Perubahan rata-rata Ox-LDL pada kelompok A mUl Pada Gambar 27 menunjukkan sampel pada fase 1 mendapat “kontrol” terlebih dahulu, terlihat adanya kenaikan Ox-LDL baik pada kelompok yang kurang maupun lebih besar dari mean. Peningkatan yang lebih besar pada kelompok dengan Ox-LDL di atas mean kemungkinan adalah ketika tingkat oksidasi pada LDL tergolong tinggi, maka kenaikan akan semakin tinggi saat tidak ada intervensi untuk mencegahnya. Kelompok yang memiliki Ox-LDL di atas mean terus mengalami peningkatan Ox-LDL yang kemudian turun setelah fase “intervensi” selesai. Sebaliknya pada kelompok Ox-LDL kurang dari mean justru mengalami penurunan saat wash out dan terjadi sedikit peningkatan setelah “intervensi”, kemungkinan disebabkan Ox-LDL pada kelompok ini dalam kisaran “normal”, sehingga tidak terjadi perubahan yang berarti selama penelitian intervensi berlangsung. Gambar 27 Perubahan rata-rata Ox-LDL pada kelompok B mUl. Ketika “intervensi” pada kelompok A dan B digabung Gambar 28, terlihat bahwa sampel yang memiliki Ox-LDL di atas mean mengalami penurunan 20 40 60 80 100 120 Sebelum Setelah Sebelum Setelah mean mean Intervensi Kontrol Kelompok A mUl 20 40 60 80 100 120 140 Sebelum Setelah Sebelum Setelah mean mean Intervensi Kontrol Kelompok B mUl 82 Ox-LDL yang lebih tajam dibanding sampel dengan Ox-LDL kurang dari mean. Hal ini berarti pada individu dengan stres oksidatif yang tinggi pemberian tempe akan lebih bermanfaat. Sementara itu pada “kontrol” terlihat bahwa meniadakan konsumsi tempe akan semakin meningkatkan Ox-LDL. Hasil ini sejalan dengan kecenderungan yang terjadi pada kadar MDA. Gambar 28 Perubahan rata-rata Ox-LDL mUl . Analisis bivariat lebih lanjut untuk melihat faktor yang berhubungan dengan Ox-LDL sebelum perlakuan menunjukkan bahwa Ox-LDL berhubungan dengan konsumsi SAFA, dimana pada kelompok sampel dengan Ox-LDL tinggi ternyata lebih banyak 50 yang konsumsi SAFA di atas mean dibanding yang konsumsi SAFA kurang dari mean 35.9. Ox-LDL juga berhubungan dengan kadar serum kolesterol-total dan serum K-LDL, dimana persentase sampel dengan Ox-LDL tinggi ternyata lebih banyak pada sampel yang serum kolesterol- total dan serum LDL di atas normal 59.4 dan 58.3 dibanding yang serum kolesterol-total dan K-LDL normal 33.3 dan 41.4.

b. Penurunan total Ox-LDL