General architecture Reduksi Noise Dari Rekaman Suara Pernapasan Menggunakan Wavelet Transform Based Filter

3.3. General architecture

Menurut Presman 2010, desain arsitektur dari suatu sistem merepresentasikan struktur data dan komponen program yang diperlukan dalam membangun sebuah sistem. Desain arsitektur sangat penting dalam menggambarkan proses dan interaksi antar komponen dalam suatu sistem. Rancangan keseluruhan sistem yang akan dibuat dalam bentuk arsitektur umum yang dapat dilihat pada gambar 3.6. FINAL PROCESS THRESHOLD DEKOMPOSISI PREPROCESS Baca file wav dan kembalikan sebagai byte array dalam data[] Konversi data[] menjadi double array Lakukan dekomposisi sebanyak level dekomposisi yang ditetapkan Terapkan koefisien wavelet transform LPF HPF Atur bagian LPF di setengah awal output dan dan HPF di setengah akhir output REKONSTRUKSI Lakukan rekonstruksi sebanyak level rekonstruksi yang ditetapkan Ubah urutan nilai dalam array dari sebelumnya setengah LPF dan setengah HPF menjadi selang seling LPF-HPF Terapkan koefisien wavelet transform Konversi data[] menjadi byte array nama file format audio Penyesuaian suara pernapasan suara pernapasan Threshold Sinyal Suara Pernapasan vbs Noise vn noise Gambar 3.6 General Architecture Universitas Sumatera Utara Penjelasan dari komponen-komponen yang terdapat pada general architecture adalah sebagai berikut: a. Berkas rekaman suara pernapasan digunakan sebagai masukan. Suara pernapasan merupakan gabungan dari suara paru-paru dan gangguan sinyal noise. b. Suara dapat dimainkan dan dicetak dalam bentuk sinyal. c. Suara pernapasan kemudian dibaca oleh sistem dan diuraikan menjadi sebuah larik bertipe byte dan disimpan dalam data[]. d. Larik data[] dikonversi ke dalam bentuk larik bertipe double. e. Larik data[] didekomposisi secara berulang sesuai dengan tingkat dekomposisi yang ditetapkan, menghasilkan dua buah larik yang masing-masing larik mempunyai panjang setengah dari larik data[]. Larik pertama disebut low pass filter dan larik kedua disebut high pass filter. f. Pada masing-masing larik, diterapkan koefisien wavelet transform. g. Kedua larik disatukan kembali dalam larik data[] dengan low pass filter diletakkan di setengah awal dan high pass filter diletakkan di setengah akhir. h. Larik data[] dilewatkan melalui threshold, sehingga menghasilkan dua buah larik, larik sinyal suara pernapasan dan larik noise. i. Lakukan rekonstruksi secara berulang sebanyak tingkat rekonstruksi yang telah ditetapkan pada masing-masing larik. j. Ubah urutan dalam larik data[] dari sebelumnya setengah low pass filter dan setengah high pass filter, menjadi selang seling low pass filter-high pass filter pada masing-masing larik. k. Terapkan kembali koefisien wavelet transform pada masing-masing larik. l. Larik data[] kemudian dikonversi dari larik bertipe double menjadi larik bertipe byte. Format audio dan nama berkas yang telah diatur, diterapkan ke dalam data[]. m. Larik data[] sinyal suara pernapasan dibangun kembali menjadi sebuah berkas suara pernapasan dan larik data[] noise dibangun kembali menjadi sebuah berkas noise. Universitas Sumatera Utara

3.4. Perancangan Tampilan Antarmuka