Penegasan Istilah TINGKAT KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK DI KOTA KUDUS

terbuka hijau publik di Kota Kudus ini diharapkan akan ada pertimbangan untuk penyediaan ruang terbuka hijau publik yang baru guna mengimbangi pesatnya pertumbuhan penduduk kota serta menjaga keserasian lingkungan dari pengaruh pencemaran udara, suhu udara.

1.2. Penegasan Istilah

Untuk menghindari pengertian yang berbeda-beda mengenai judul skripsi ini, maka perlu diberikan penegasan istilah dan penjelasan istilah. Di samping itu, penegasan istilah untuk menghindari kesalahpahaman dan dapat mengarahkan kepada tujuan penelitian ini. Istilah-istilah yang memerlukan penegasan dan penjelasan istilah antara lain : a. Ruang terbuka, adalah ruang-ruang dalam kota atau kawasan yang lebih luas baik dalam bentuk areakawasan maupun dalam bentuk area memanjangjalur dimana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan. Ruang terbuka terdiri atas ruang terbuka hijau dan ruang terbuka non-hijau. b. Ruang terbuka hijau RTH, adalah area memanjangjalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. c. Ruang terbuka non-hijau, adalah ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan yang tidak termasuk dalam kategoru RTH, berupa lahan yang diperkeras maupun yang berupa badan air. d. Ruang terbuka hijau privat, adalah RTH milik institusi tertentu atau orang perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara lain berupa kebun atau halaman rumahgedung milik masyarakatswasta yang ditanami tumbuhan. e. Ruang terbuka hijau publik, adalah RTH yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kotakabupaten yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum. f. Hutan Kota, adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuh pohon-pohon yang kompak dan rapat didalam kawasan perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang. g. Taman Kota, adalah lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana kegiatan rekreatif, edukasi, atau kegiatan lain dalam tingkat kota. h. Taman Lingkungan, adalah lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana kegiatan rekreatif, edukasi, ataupun kegiatan lain pada tingkat lingkungan. i. Jalur Hijau, adalah jalur penempatan tanaman serta elemen lansekap lainnya yang terletak di dalam ruang milik jalan RUMIJA maupun di dalam ruang pengawasan jalan RUWASJA. Sering disebut jalur hijau karena dominasi elemen lansekapnya adalah tanaman yang pada umumnya berwarna hijau. j. Sabuk Hijau greenbelt, adalah RTH yang memiliki tujuan utama untuk membatasi perkembangan suatu penggunaan lahan atau membatasi aktivitas satu dengan aktivitas lainnya agar tidak saling mengganggu. k. Kota, kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan perudangan serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kekotaan. Kota adalah tempat berlangsungnya proses hidup dan kehidupan atau sebagai tempat berlangsungnya aktifitas manusia.

1.3. Permasalahan