Aparatur Isi Kebijakan yang ada pada Pelaksanaan SIAP dalam Meningkatkan

116 Provinsi Jawa Barat. Mampu mempermudah terciptanya komitmen organisasi dari pada komitmen yang bersifat kepentingan individu, mampu meningkatkan kemantapan keterikatan sistem sosial dan mampu berfungsi sebagai mekanisme standar pelayanan yang prima antar aparatur pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sikap pelaksana kebijakan dalam melaksanakan kebijakan tentang SIAP dapat dilihat melalui komitmen, norma-norma atau aturan dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, jika pelaksanaan ingin efektif maka para pelaksana tidak hanya mengetahui apa yang akan dilakukan tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Dengan mengetahui kebutuhan akan peningkatan kompetensi, selanjutnya dapat disusun program peningkatan kompetensi personil. Program pelatihan, mungkin perlu juga pemagangan, ini tentunya dilakukan bertahap sesuai dengan penjadwalan dan ketersediaan sumber daya. Jika mengirim banyak personil dalam waktu pendek masih belum bisa dilakukan, dapat dilakukan up-grading dasar untuk semua personil, agar setidaknya setiap personil punya pemahaman dan visi bersama atas perbaikan sistem pelayanan yang dilakukan. Hal ini penting, karena salah satu syarat kunci peningkatan pelayanan publik pada Dinas Pendidikian Provinsi Jawa Barat adalah perubahan “service orientation” dari para personil yang terlibat. Insentif dan Disinsentif Sebelum sampai pada rekomendasi tentang rekrutmen, pengembangan kompetensi dan insentif tersebut diatas, terlebih dahulu dilakukan analisis atas 117 kebutuhan personil dan kompetensinya. Analisis kebutuhan ini didasarkan atas analisis pengembangan organisasi dan tata kerja sesuai dengan tujuan peningkatan fungsi uraian jabatan job recruitment dan pelayanan publik yang dituju. Implementasi kebijakan SIAP dalam meningkatkan pelayanan publik di Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat, selanjutnya jika dilihat dari faktor tingkat pendidikan yang ada, yang menjadi peran penting dalam implementasi kebijakan SIAP adalah dengan aparatur yang berpendidikan yang tinggi. Hal ini disebabkan pengeoperasian teknologi informasi yang ada memerlukan penalaran serta tingkat ketelitian dan kecerdasan yang tinggi dari aparatur yang ada. Berdasarkan hasil wawancara hal ini lebih terfokuskan kepada keterampilan dalam melakukan proses pengolahan data menjadi informasi lingkungan, dimana akan dijadikan pedoman untuk kemajuan teknologi informasi. Sehingga aparatur yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, serta jabatan tidak akan memiliki kesulitan yang berarti dalam penggunaan SIAP dalam meningkatkan pelayanan public pada dinas pendidikan Propinsi Jawa Barat, hal ini dikarenakan mereka memiliki kemampuan sendiri dalam pengoperasian sistem yang ada, serta para aparat tersebut jaga mendapatkan peningkatan kemampuan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat itu sendiri, hal ini baik melalui palatihan atau diklat, izin belajar, serta pendidikan formal lainnya yang bertujuan untuk kenaikan pangkat atau golongan aparatur itu sendiri di lingkup Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 118

4.1.3 Tujuan Manajemen dalam Implementasi Kebijakan SIAP di Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat dalam Meningkatkan Pelayanana publik Manajemen bertujuan mengatur dan merencanakan sistem informasi apa yang akan diterapkan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengkomunikasikan SIAP pada masyarakat sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah,selain itu manajemen di butuhkan dan di perluakn untuk semua tipe kegiatan yang di organisir dalam semua bentuk organisasi, dimana banyak pegawai yang bekerja sama di dalam mencapai suatu tujuan disitulah manajemen di perlukandi butuhkan beberapa bentuk organisasi dalam menjalankan manajemennya, Tujuan manajemen disini rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalianpengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia, untuk Proses pencapaian hasil yang diinginkan via penggunaan sumber daya secara efisien. Manajemen sebagai fungsi. Ini berarti, fungsi dari dewan manajer atau sering disebut manajemen untuk menetapkan kebijakan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta bertanggung jawab dalam membentuk struktur organisasi untuk melaksanakan kebijakan yang ditetapkannya. Manajemen sebagai tugas. Tugas daripada perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian dan 119 pengawasan mencapai satu atau lebih tujuan. Manajemen sebagai aktifitas. Sebagai aktifitas kata manajemen merujuk pada arti pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui usaha-usaha yang dilakukan orang lain. Sebagai alat, sebagai kekuatan, sebagai sistem, sebagai proses, sebagai fungsi, sebagai tugas, dan sebagai aktifitas adalah tujuh kelompok arti manajemen. Manajemen meunculkan dirinya sebagai aktifitas yang dilakukan sekelompok orang dalam suatu sistem relationship dengan pertolongan sumber daya bersama seluruh fasilitas mencapai tujuan yang hendak diperoleh secara efektif dan efisien. Maka harus Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja. Pertama, Persiapan Dalam proses perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada. Perencanaan merupakan dasar fundamental manajeman yang harus terlebih dahulu direncanakan untuk masa akan datang, agar resiko yang ditanggung relatif kecil. Perencanaan yang dilaksanakan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui musyawarah di tiap subbagian yang yang ada. 120 Kedua, Pengembangan dan pengorganisasian Tenaga kerja yang bekerja pada suatu organisasi harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi. Ketiga, Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kinerja kerja pegawai secara teratur dari organisasi. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.

4.2 Meningkatkan Kinerja Aparatur yang Berlangsung pada Pelaksanaan

SIAP dalam Meningkatkan Pelayanan Publik pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Kinerja Kebijakan merupakan suatu proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian sasaran, adanya SIAP pada 121 Dinas Pendidikan Provinsi jawa Barat dengan tujuan misi dan visi melalui hasil-hasil yang ditampilkan beberapa produk, jasa ataupun proses pelaksanaan suatu kegiatan. Keberhasilan instansi pemerintah sering diukur dari sudut pandang masing-masing stakeholders, misalnya lembaga legislatif, instansi pemerintah, pelanggan, pemasok, dan masyarakat umum, idealnya kinerja kebijakan yang dipakai oleh instansi pemerintah disusun setelah memperoleh masukan dari lembaga konstituen, sehingga diperoleh suatu konsensus atas apa yang diharapkan oleh stakeholders terhadap organisasi tersebut. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi jawa Barat sangat mengutamakan peningkatan kinerja para aparatur di instansi tersebut. Para aparatur bekerja sesuai dengan bidang dan bagian masing-masing kompetensi diri, produktivitas kerja dan tanggung jawab. Dinas Pendidikan Provinsi jawa Barat mempunyai website sendiri yaitu www.disdikjabar.go.id dimana semua masyarakat dapat mengakses dan melihat berbagai macam informasi yang dibutuhkan seputar pendidikan. Meningkatkan kinerja merupakan suatu dasar dari kompetensi atau pencapaian kerja, di Dinas Pendidikan Provinsi jawa Barat para aparatur diharapkan mempunya kejujuran dalam melaksanakan tanggungjawab pekerjaannya masing- masing. Seorang pemimpin mempunyai kewibawaan yang harus di tonjolkan untuk dihargai oleh para bawahannya, dalam hal ini bagaimana kecakapan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi jawa Barat bertanggung jawab dengan tugasnya, sehingga para bawahannya sendiri bisa bercermin dan menjadikan sikap berwibawa, Kepala dinas sebagai suatu motivasi peningkatan kinerja di Dinas Pendidikan Provinsi jawa Barat. 122 Prestasi seoarang pemimpin menjadi motivasi tersendiri bagi para bawahannya, kecakapan dalam menjalankan tugasnya selalu menjadi acuan oleh para bawannya untuk bekerja dengan efisien. Kedisiplinan seoarang pimpinan merupakan tolak ukur bagi para bawannya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi jawa Barat menjadi contoh teladan bagi para aparaturnya. Kompetensi aparatur Dinas Pendidikan Provinsi jawa Barat merupakan acuan yang baik bagi masyarakat terutama bagi para pencari kerja. Kedisipilinan dalam bekerja merupakan satu proses utama dalam meningkatkan keefisiensian kinerja, seringakali disiplin hanya dipandang sebagai sebuah absen yang harus dintanda tangani waktu pagi dan sepulang kerja, tapi kenyataan yang terjadi dan yang penulis temukan langsung di lapangan yaitu di Dinas Pendidikan Provinsi jawa Barat kedisiplinan itu bagaimana para aparatur mampu menyelesaikan tugasnya masing-masing tepat pada waktu yang telah di tentukan. Membangun kinerja melalui peningkatan pelayanan publik adalah salah satu Program yang dibuat oleh kepala Dinas Pendidikan Provinsi jawa Barat dalam hal ini untuk memberikan pelayanan pada masyarakat Jawa Barat. Kinerja aparatur yang kuat untuk melaksanakan, memanfaatkan, mengembangkan dan mengambil langkah-langkah kebijakan yang strategis dalam pembangunaan teknologi informasi perlu diwujudkan. Melalui komitmen yang kuat untuk mewujudkan penggunaan teknologi informasi pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja pelayanaan pemerintah kepada masyarakat. Penggunaan teknologi menginginkan adanya kebijakan dan langkah-lanhkah yang jelas dalam rangka mewujudkan pembangunan di segala bidang. Penggunaan teknologi