Pemakai yang berinteraksi dengan basis data dengan menggunakan Data Manipulation
Language DML
untuk membuat
aplikasi dengan
menggunakan bahasa pemrograman. b. User Khusus Specialized User
Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi kecerdasan buatan.,
Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dan lain-lain. c. User Mahir Casual User
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa membuat modul program. d. User Umum Naïve User
Pemakai berinteraksi dengan aplikasi basis data yang telah dibuat atau disediakan oleh sistem.
4. Tujuan Basis Data
Tujuan awal dan utama dalam pengelolaan data dalam sebuah basis data adalah agar kita dapat memperoleh atau menemukan kembali data yang kita cari
dengan mudah dan cepat. Tujuan basis data lain adalah kecepatan dan kemudahan Speed, efisiensi Ruang Penyimpanan Space, keakuratan Accuracy,
ketersediaan Availability, kelengkapan Completeness, keamanan Security, kebersamaan pemakaian Sharability.
5. Proses Perancangan Basis Data
Proses perancangan basis data : a. Perancangan basis data secara konseptual merupakan upaya untuk membuat
model yang masih bersifat konsep.
b. Perancangan basis data secara logis merupakan tahapan untuk memetakan model konseptual ke model basis data yang akan dipakai model relasional,
hirarkis, atau jaringan. Namun sebagaimana halnya perancanagn basis data secara konseptual, perancangan ini tidak tergantung pada DBMS yang akan
dipakai. Itulah sebabnya perancangan basis data secara logis terkadang disebut pemetaan model data.
c.
Perancangan basis data secara fisis merupakan tahapan untuk menuangkan perancangan basis data yang bersifat logis menjadi basis data fisis yang
tersimpan pada media penyimpanan eksternal yang spesifik terhadap DBMS yang dipaki.
2.2.8 Perangkat Analisis dan Perancangan Sistem
Dalam tahap perancangan suatu sistem diperlukan adanya teknik - teknik penyusunan sistem untuk menganalisa dan mendokumentasikan data yang
mengalir didalam sistem tersebut sehingga dalam pelaksanaan perancanagn sistem tidak terjadi kekeliruan.
1. Bagan Alir Dokumen Document Flowmap
Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri
sebuah dokumen dari asal sampai tujuan akhirnya. Secara rinci, bagan alir ini menunjukan dari dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan digunakannya
dokumen tersebut dan lain-lain. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Bagan alir dokumen
disebut juga bagan alir formulir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.
2. Diagram Konteks
Merupakan diagram tingkat atas level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Diagram konteks
akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary dapat digambarkan dengan garis putus. Dalam diagram konteks hanya
ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Entitas eksternal adalah entitas yang terletak di luar sistem yang mengirim data atau menerima data
dari sistem tersebut. Diagram konteks didefinisikan sebagai berikut :
“Diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem“.
3. Data Flow Diagram DFD
Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algoritma program dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus
data. E. Yourdan dan L.L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus data dalam perancangan program. G.E Whitehouse tahun
1973 juga menggunakan notasi semacam ini untuk memodelkan sistem matematika. Penggunaan notasi dalam diagram arus data ini sangat membantu
sekali untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya seperti digunakan oleh Chris Gane dan Trish Sarson. Pada tahap analisis, penggunaan
notasi ini sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan pemakai sistem
untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan notasi –
notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus data data flow diagram atau DFD.
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur structured Analysis and design. DFD merupakan alat
yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem denagn terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan
dokumentasi dari sistem yang baik. Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu
menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, membangun dasar bagi
pembuatan desain perangkat lunak dibangun. Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih
kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk
mengerti sistem yang akan dikerjakan. Elemen dasar dari data flow diagram adalah :
a. Entitas Luar External Entity Suatu yang berada diluar sistem, tetapi ia memberikan data kedalam sistem
atau meberiakan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External Entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang
untuk suatu bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.