Kinerja Keuangan Perusahaan Financial Performance

pengukuran efisensi digunakan variabel CTA, yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan modal kerja untuk menciptakan penjulan. Rasio ini memprensentasikan seberapa banyak modal kerja berputar dalam satu tahun. Rasio yang rendah menunjukkan turunnya penjualan dan naiknya modal kerja. Pengukuran kinerja perusahaan sangat diperlukan dalam relasi dengan kepuasan konsumen proses internal dan aktivitas yang berhubungan dengan perbaikan dan inovasi dalam organisasi yang membawa pada futeru financial return Anastan,2004. Kinerja perusahaan dapat diukur dengan elemen keuangan maupun non keuangan, elemen keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset ROA, Asset Turnover ATO, Growth in Revenue GR dan Market to Book Value MTBV sedangkan pengukuran elemen non keuangan dengan menggunakan balance scorecard yang dikembangkan oleh Kaplan dan Norton Hartono, 2001. Pengukuran kinerja perusahaan dengan elemen keuangan akan dijelaskan berikut ini :

2.1.3 Rasio Profitabilitas ROA

Rasio profitabilitas yang mengacu kepada total pendapatan, termasuk pendapatan bunga bersih dan non pendapatan bunga, dibagi dari total aset. Indikator ROA yang dipilih sebagai proxy untuk pengukuran profitabilitas. Merefleksikan keuntungan bisnis dan efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total aset Chen et al, 2005. Semakin tinggi nilai ROA, semakin efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya, baik aset fisik maupun aset non-fisik intellectual capital akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

2.1.4 Rasio Produktivitas ATO

Rasio produktivitas menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang H dinilai. Indikator ATO yang dipilih sebagai proxy produktivitas. Mereflekasikan dana yang tertanam pada aktiva berputar dalam satu periode tertentu atau kemampuan modal yang ditanamkan dalam seluruh aktiva untuk menghasilkan pendapatan. Heriyanto 1999 mengatakan produktivitas merupakan ukuran bagaimana baiknya suatu sumberdaya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Secara produktivitas dapat dinyatakan sebagai rasio antara keluaran terhadap sumberdaya yang dipakai. Bila dalam rasio tersebut masukan yang dipakai untuk menghasilkan keluaran dihitung seluruhnya, disebut sebagai produktivitas total total productivity, tetapi bila yang dihitung sebagai masukan hanya faktor tertentu saja maka disebut sebagai poduktivitas parsial partial productivity. Merupakan rasio dari total pendapatan terhadap total aset Firrer dan William, 2003. Rasio ini mengukur efisiensi penggunaan total aset yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Semakin besar nilai ATO, semakin perusahaan memiliki margin keuntungan yang rendah, sedangkan semakin kecil nilai ATO perusahaan memiliki margin keuntungan yang tinggi.

2.1.5 Rasio Efesiensi Biaya CTA

Rasio efisiensi biaya diartikan sebagai rasio antara biaya minimum dimana perusahaan dapat menghasilkan sejumlah output tertentu, dengan biaya sebenarnya yang dikeluarkan oleh perusahaan perbankan tersebut Ansari, 2006. Indikator CTA yang dipilih sebagai proxy efesiensi biaya. Mereflekasikan realisasi biaya operasional sesuai dengan program anggaran, atau merujuk pada biaya operasional lebih dari total aset. Analisis efisiensi didasarkan pada kemampuan menghasilkan output yang maksimal dengan input yang ada atau menggunakan tingkat input yang minimum untuk menghasilkan output tertentu menurut Hadad 2003. Rasio ini mengukur aset lancar dibandingkan dengan penjualannya. Semakin tinggi ATO maka akan semakin efisien penggunaan aktiva lancar dalam menghasilkan penjualan. Hal ini berarti perusahaan yang tidak bangkrut memilki efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang bangkrut. Jika perusahaan adalah perusahaan perbankan maka biaya operasionalnya, dibagi menjadi tiga. Menurut Kuncoro dan Suhardjono,2002 fungsi utama bank dalam pembangunan ekonomi yaitu: 1. Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan; 2 Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit dan 3 Melancarkan transaksi perdagangan dan peredaran uang. Dalam bidang perekonomian dan dunia bisnis peran perbankan telah menjadi satu mata rantai yang bersimbiosis dengan pelaku industri bisnis yang lainnya, karena secara umum kegiatan perbankan meliputi: a menghimpun dana dari masyarakat Funding, b menyalurkan dana ke masyarakatindustri Lending, c memberi jasa-jasa perbankan lainnya ke masyarakatindustri Service. Biaya operasional adalah biaya yang berhubungan atau mempengaruhi langsung pada aktivitas perusahaan, secara umum tujuan dari aktivitas perusahaan adalah untuk memperoleh laba, unsur terbesar dari laba adalah pendapatan operasional, dengan kata lain biaya operasional merupakan sumber ekonomi dalam upaya mempertahankan dan menghasilkan pendapatan operasional. Pengendalian biaya operasional juga bukan tanpa resiko, salah satu resiko biaya operasional kemungkinan berasal dari kerugian operasional bila terjadi penurunan keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya operasional perusahaan, dan kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa dan produk-produk yang ditawarkan. Untuk meminimalkan risiko diatas maka perusahaan perlu bertindak rasional dalam arti lebih memperhatikan efisiensi. Masalah efisiensi dirasakan semakin penting pada saat ini dan dimasa yang akan datang karena adanya permasalahan yang mungkin timbul sebagai akibat kompetisi usaha yang bertambah ketat, dan meningkatnya mutu kehidupan yang berakibat pada meningkatnya standar kepuasan konsumen. Dalam pemaparan diatas terlihat HC Human Capital salah satu bagian dari komponen modal intelektual yang menjadi salah satu sumber daya terpenting di perusahaan dalam meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuan dan menghasilkan efisiensi, sehingga dapat meningkatkan daya saing De Pablos, 2003. Karyawan yang dikenal sebagai modal manusia berperan penting dalam menciptakan nilai melalui peningkatan efisiensi yaitu dengan menerapkan metode produksi baru yang mengarah pada penurunan biaya produksi suatu produk yang akhirnya perusahaan dapat menetapkan harga yang lebih rendah karena itu perusahaan lebih efisien dari pesaingnya yang akhirnya perusahaan akan memperoleh keunggulan kompetitif di dalam pasar dan memungkinkan perusahaan memaksimalkan keuntungan. Untuk memaksimalkan keuntungan modal manusia perlu dipadukan dengan modal fisik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Goh, 2005 bahwa kedua modal tersebut diperlukan dalam produksi, karena kemampuan modal fisik dan modal intelektual adalah penting untuk menciptakan nilai perusahaan.