Pengaruh Value Added Intellectual Coefficient

kegiatan operasional perusahaan, ditambah pula dengan modal yang digunakan akan meningkatkan aset perusahaan tersebut. Semakin baik perusahaan dalam mengelola ketiga komponen intellectual capital, menunjukkan semakin baik perusahaan dalam mengelola aset. Pengelolaan aset yang baik diharapkan dapat menekan biaya operasional perusahaan seminimal mungkin agar perusahaan dapat meningkatkan nilai tambah dari hasil kemampuan intelektual perusahaan. VAIC semakin baik rasio CTA dapat diperoleh. Modal intelektual memainkan Oleh karena itu, dengan menggunakan met ode VAIC™ sebagai ukuran kemampuan intelektual perusahaan diajukan hipotesis sebagai berikut: H3 : Value Added intellectual Coefficient VAIC™ berpengaruh terhadap Efesiensi CTA.

2.4 u

Model u Penelitian Dalam kerangka pikir penelitian ini yang ingin diketahui adalah VAIC ™ terhadap kinerja keuangan dimana penelitian menggunakan model VAIC ™ dengan kinerja keuangan yaitu ROA, ATO, CTA. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, Gambar 1 merupakan kerangka pemikiran penelitian ini Gambar. I Kerangka Penelitian: Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan Intellectual Capital Kinerja Keuangan ROA=-------------------------------------X 100 ATO = Penjualan : Total Aset CTA = Biaya operasional : Total Aset VAIC™ = ROA + ATO + CTA dimana hasil keseluruhan mengacu pada VAIC™ Produktivitas ATO Y Efesiensi biaya CTA Y Profitabilitas ROA Y VAIC™ = VACA+VAHU+STVA Laba bersih setelah aktiva H1 H2 H3 VAIC™

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 14 perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2011. Perusahaan perbankan dipilih karena merupakan sektor jasa dimana layanan terhadap pelanggan bergantung pada kecerdasan modal manusia dan sektor perbankan juga sekt or bisnis yang bersifat “intellectually intensive” Kamath,2007. Penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Menurut Indriantoro dan Supomo 2002 purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel tidak acak yang informasi dan kriterianya diperoleh dengan pertimbangan tertentu. Sampel penelitian yang dipilih didasarkan pada kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan sektor perbankan yang telah go publik dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2009-2011. 2. Didasarkan pada informasi laporan keuangan perbankan yang telah diaudit sehingga perhitungan dapat dianggap obyektif dan dapat diverifikasi dan konsisten mempublikasikan selama periode penelitian 2009 sampai 2011. 3. Perusahaan memiliki total aset dan nilai buku ekuitas yang positif selama periode penelitian.