32
BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA
IV.1 Media Utama
Media utama yang dipakai untuk mengkampanyekan menjaga ruang publik dari penempatan media luar ruang yang tidak memenuhi peraturan daerah
menggunakan film semi dokumenter. Disesuaikan dengan target audience untuk memberikan informasi dan mengajak masyarakat secara langsung untuk menjaga
ruang publik dari penempatan media luar ruang yang tidak memenuhi peraturan daerah. Film semi dokumenter yang menceritakan fenomena-fenomena yang
sedang terjadi. Ditujukannya media utama dengan film semi dokumenter agar penonton dapat benar-benar memahami masalah yang sedang terjadi.
IV.1.1 Film Semi Dokumenter
Format film semi dokumenter menggunakan format video digital dengan resolusi high difinition video yaitu DV PAL 720x576 pixel dengan frame rate 25 fps.
Menggunakan format widescreen 16:9 dan Audio rate 48000 samplessecond. Dengan durasi sekitar 3-5 menit. Dengan melihat referensi-referensi film
dokumenter maka akan disisipkannya timelapse suasana sudut kota.
IV.1.2 Teknis Produksi Media
Dalam pembuatan Film semi Dokumenter ini perancang menggunakan kamera DSLR D500 dengan lensa EF 18-55 mm. Untuk gaya pengambilan gambar
dibantu oleh tripod untuk mengurangi gerakan atau shake. Tripod juga berguna sebagai tumpuan saat melakukan paning.
Hal yang Pertama dilakukan sebelum pengambilan video adalah membuat story line dan story board. Jadwal pengambilan video dan lokasi pengambilan video.
Disusun agar mempermudah dan efisiensi waktu. Pada pembuatan story board diisikan rencana pembuat film semi dokumenter dengan lengkap.
33
Gambar IV.1 storyboard
Sumber: pribadi
Setelah storyboard tersusun dingan benar, lanjut pada pengambilan video sesuai jadwal yang ditentukan. Dan semua bahan untuk setiap scenenya telah terkumpul
maka pindahkan data pada MMC kamera ke hardisk dan mengganti nama file sesuai scene agar mempermudah saat editing lanjut kepada proses editing
menggunakan piranti lunak pengolah video.