A
A
= Luas Diafragma 465 cm
2
= 0,0465 m
2
H = Sudut inklinasi perut T = Sudut inklinasi kaki
Wtot = Gaya keseluruhan yang terjadi
b. Gaya Otot Pada Spinal Erector
F
M
= M
L5S1
– FA.DE Newton F
M
= Nm – 8.27 N x 0.11 m0. 05 m
F
M
= Nm –0.91 Nm 0.05 m
F
M
= 36.37 Nm 0.05 m F
M
= 727.4 N
Keterangan : FM = Gaya otot pada Spinal Erector
E = Panjang lengan momen otot Spinal Erector dari L5S1 estimasi 0,05 m. sumber : Nurmianto; 1996
M
L5S1
= MT = momen resultan pada L5S1 D = Jarakdari gaya perut ke L5S1 0,11 m
sumber: Nurmianto; 1996
c. Gaya Kompresi Pada L5S1
F
c
L
5
S
1
= W
tot
.cos - F
A
+ F
M
F
c
L
5
S
1
= 651 N x cos - 8.27 N + 727.4 N
F
c
L
5
S
1
= 651 N x 0 – 735.67 N F
c
L
5
S
1
= –735.67 N
d. Gaya Kompresi Pada Kaki
W
tot
= 2 W
th
+ 2 W
c
+ 2 W
f
= {2 W
paha
+ 2 W
betis
+ 2 W
kaki
} = {2 x 50.00 N + 2 x 21.50 N + 2 x 7.00 N}
= {100 N + 43 N + 14 N} = 157 N
F
cf
= F
c
L
5
S
1
+ W
tot
x cos 21.8°
F
cf
= –735.67 N + 157 N
x 0.93
F
cf
= –735.67 N + 146.01 N
F
cf
= 589.66 N
3.2.3 Perhitungan AL dan MPL
Action Limit merupakan kelanjutan tindakan untuk mengantisipasi, mencegah dan mengkoreksi proses produksi yang tidak sesuai dan memastikan bahwa proses
tersebut tidak berulang. Untuk menghitung AL dan MPL hanya diperlukan untuk mengetahui berat obyek yang diangkat, lokasi beban yang berhubungan dengan pekerja,
jarak dan frekuensi angkat, dan durasi dari kegiatan mengangka simata, 2011.
Tabel 3.3.14 Data Vertikal rata-rata
Periode Lokasi vertikal rata-rata
Berdiri, V 75 cm Membungkuk, V≤ 75
1 jam 18
15 8 jam
15 12
Waters dalam Marras dan Karwowski editor, 2006
3.2.3.1 Posisi 6
Gambar 3.3.19 Posisi awal dan akhir 6
Diketahui : k
= 50 kg V
= 56 cm D
= │85 –56│ = 29cm F
= 27
H = 58 cm
Fmax= 18 HF = =
= 0.26 VF = 0,004 │56-75│
VF = 0,004 x 19 VF = 0,076
DF = 0,7 + 7,5 x D DF = 0,7 + 7,5 x 29
DF = 0,7 + 217.5 DF = 218.2
FF = |1- FF
max
| FF
= |1- 2718| FF
= |1- 1.5| FF
= 0.5 Maka, AL = k x HF x VF x DF x FF
Maka, AL = 50 kg x 0.26 x 0.076 x 218.2 x 0.5 Maka, AL = 107.79
3.2.3.2 Hasil Analisa AL dan MPL
Setelah dihitung AL dan FC, maka akan dianalisa dengan perbandingan AL, FC, dan konstanta MPL. Kesimpulan ditarik berdasarkan hal berikut.
Kesimpulan :
FcAL Aman AL Fc MPL perlu Hati-hati
Fc MPL Berbahaya Sumber: Maras and Karwowski, 2006
Adapun tabelnya adalah sebagai berikut.
Tabel 3.3.15 Kesimpulan Analisa AL dan MPL
Dari tabel 3.3.15, dapat ditarik sebuah analisa bahwa hal tersebut aman karena gaya pada kompresi L5S1 mempunyai nilai -735.67. masih lebih kecil dari Al yang
mempunyai nilai 107.79.
3.2.4 Perhitungan RWL dan LI
Menurut Winter, 1979. Recommended Weight Limit merupakan rekomendasi batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cidera meskipun
pekerjaan tersebut dilakukan secara repetitive dan dalam jangka waktu yang cukup lama. RWL ini ditetapkan oleh NIOSH pada tahun 1991 di Amerika Serikat.
Setelah nilai RWL diketahui, selanjutnya perhitungan Lifting Index, untuk mengetahui index pengangkatan yang tidak mengandung resiko cidera tulang
belakang. Dalam tubuh manusia terdapat tiga jenis gaya:
1. Gaya Gravitasi, yaitu gaya yang melalui pusat massa dari tiap segmen tubuh manusia dengan arah ke bawah. Besar gayanya adalah massa dikali percepatan
gravitasi F = m.g 2. Gaya Reaksi yaitu gaya yang terjadi akibat beban pada segmen tubuh atau
berat segmen tubuh itu sendiri. 3. Gaya otot yaitu gaya yang terjadi pada bagian sendi, baik akibat gesekan
sendi atau akibat gaya pada otot yang melekat pada sendi. Gaya ini menggambarkan besarnya momen otot.
3.2.4.1 RWL 1 Pegangan Baik
RWL 1 dalam pegangan baik dapat dihitung kemudian dijabarkan sebagai berikut:
a. Posisi Awal