dokumen yang telah ada, yaitu dokumen yang berupa video pertunjukan tari Retno Tanjung yang kemudian diulas kembali dengan penjelasan tentang bentuk
pertunjukan tari Retno Tanjung dnegan wawancara dengan Ibu Endang Supadmi.
3.6.2 Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi atau kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian
kredibilitas tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang
lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar Sugiyono 2015: 373. Pada penelitian ini triangulasi teknik digunakan peneliti dengan
melakukan pengecekan atau kroscek kembali terhadap data yang diperoleh yaitu tentang bentuk pertunjukan dan nilai estika dalam tari Retno Tanjung dengan
melihat dokumentasi yang ada yang kemudian dihubungkan atau dibandingkan dengan metode yang sama untuk menemukan kebenarannya didukung dari hasil
observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dalam bentuk pertunjukan tari Retno Tanjung diperoleh data di
lapangan yaitu ada gerak, pelaku, iringan, tema, tata rias dan busana, tata pentas, pola lantai, tata lampu dan suara, properti dan penonton yang kemudian,
keseluruhan dari bentuk pertunjukan tersebut dapat di analisis berdasarkan nilai estetikanya.
3.6.3 Triangulasi Teori
Triangulasi teori merupakan teknik validasi data dengan beberapa teori yang memiliki kaitan dengan permasalahan yang dikumpulkan peneliti. teknik
triangulasi teori dibutuhkan untuk mendapatkan pandangan yang lengkap dan mendalam, tidak hanya sepihak dan bersifat monoperseptif Maryono 2011:
117. Teori merupakan generalisasai atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik Sugiyono
2015: 80. Teori dengan data yang ada dilapangan memiliki hubungan yang saling tekait dalam penelitian ilmiah, sehingga terdapat hubungan yang
fungsional antara data dan pendapat yang teoritis. Triangulasi teori juga digunakan oleh peneliti dengan cara
membandingkan data dan melakukan pengecekan data yang diperoleh di lapangan yang berkaitan dengan bentuk pertunjukan dan nilai estetika dalam tari
Retno Tanjung di Seni Kaloka Kota Tegal. Tujuan dari pengecekan hasil data yang diperoleh selama di lapangan adalah untuk mencocokan kembali data yang
diperoleh di lapangan denga teori yang digunakan oleh peneliti ataupun sebaliknya.
66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kota Tegal secara geografis terletak pada posisi 109°08’ - 109°10’
Bujur Timur dan 06°50’ - 06°53’ Lintang Selatan dengan luas wilayah yang relatif sempit bila dibandingkan dengan dengan wilayah sekitar yakni sebesar
39,68 Km² atau 0,11 dari luas Provinsi Jawa Tengah. Batas wilayah Kota Tegal secara administratif dapat diuraikan sebagai berikut :1 Sebelah Utara:
Laut Jawa, 2 Sebelah Timur: Kabupaten Tegal, 3 Sebelah Selatan: Kabupaten
Tegal, 4 Sebelah Barat: Kabupaten Brebes.Secara adminstratif Kota Tegal
terbagi ke dalam 4 kecamatan dengan 27 Kelurahan. Kecamatan Tegal Barat memiliki wilayah paling luas sekitar 15,13 km² disusul Kecamatan Margadana
seluas 11,76 km², Kecamatan Tegal Selatan seluas 6,34 km² dan Kecamatan Tegal Timur seluas 6,36 km².
Kota Tegal terletak 165 km sebelah Barat Kota Semarang, dan 329 km sebelah Timur Jakarta. Tegal memiliki lokasi yang strategis, karena berada di
jalur pantai utara pantura Jawa Tengah, serta terdapat persimpangan jalur utama yang menghubungkan pantura dengan kota-kota di bagian selatan Pulau
Jawa. Perekonomian Kota Tegal merupakan sektor perdagangan dan jasa utama. Kota Tegal menjadi tempat pengolahan akhir dan pemasaran berbagai produk
dari kawasan Jawa Tengah bagian barat. Mata pencaharian masyarakat kota Tegal yang ada dikawasan atau daerahnya berada di pesisir pantai rata-rata