Parameter Penelitian METODE PENELITIAN

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa ; 1. Perlakuan pemaparan medan magnet 0,1 mT meningkatkan ukuran lebar xylem, diameter sel parenkim, dan panjang stomata kecambah kacang hijau dan kedelai. a. Xylem paling lebar pada kecambah kacang hijau diperoleh dari perlakuan lama pemaparan medan magnet 11 menit 48 detik RM 11 dan pada kecambah kedelai dari perlakuan lama pemaparan medan magnet 15 menit 36 detik RM 15 . b. Diameter parenkim tertinggi pada kecambah kacang hijau dan kedelai diperoleh dari perlakuan lama pemaparan medan magnet 11 menit 48 detik RM 11 . c. Stomata terpanjang pada kecambah kacang hijau diperoleh dari perlakuan lama pemaparan medan magnet 7 menit 44 detik RM 7 dan kecambah kedelai dari perlakuan lama pemaparan 15 menit 36 detik RM 15 2. Perlakuan perendaman biji sebelum perlakuan pemaparan medan magnet 0,1 mT menghasilkan ukuran stomata yang lebih lebar dari pada pada biji yang tidak direndam sebelum perlakuan pemaparan medan magnet baik pada kacang hijau Phaseolus radiatus maupun pada kedelai Glycine max L Meriill. Rata-rata lebar stomata dari kecambah biji kacang hijau dan kedelai yang diberi perlakuan perendaman sebelum pemaparan medan magnet masing-masing adalah 16 µm 16.07 µm pada kedelai.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini disarankan untuk melakukan uji lanjut pengaruh perendaman dan pemaparan medan magnet terhadap tanaman lainnya, terutama pada tanaman polong yang lain. DAFTAR PUSTAKA Adie, M.M dan A. Krisnawati. 2004. Peluang peningkatan kualitas biji kedelai. Prosiding.Risalah Seminar. 23 November 2008. Badan Litbang Pertanian. pp.216-230 Adisarwanto, T; 2005.Kedelai. Penebar Swadaya: Jakarta Agustrina, R. 2008. Perkecambahan dan Pertumbuhan Kecambah Leguminoceae Dibawah Pengaruh Medan Magnet. Prosiding Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Universitas Lampung. Lampung Aladjadjiyan, A. 2002. Study of the influence of magnetic field on some biological characteristic of Zea mays. Journal of Central European Agriculture.3: 90-94 Aladjadjan, A. dan T. Ylieve. 2003. Influence of Stationary Magnetic Field on the Early Stages of Development of Tobacco Seeds Nicotiana tabacum L.. Journal Central Europian Agriculture. Vol. 4. No. 2. Hlmn: 131-137. Alonso, M dan E.J. Finn. 1992. Dasar-dasar Fisika Universitas. Penerbit Erlangga. Jakarta. Amrin, Totok. 2002. Susu Kedelai. Penebar Swadaya: Depok Andrianto, T.T. dan N. Indarto, 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani Kedelai, Kacang Hijau, Kacang Panjang, Absolut, Yogyakarta Angraini, W. 2013. Isolasi dan Karakterisasi Aktivitas Enzim α-amilase pada Kecambah Kedelai Putih Glycine max L Meriill dan Kacang Hijau Phaseolus radiates Di Bawah Pengaruh Medan Magnet 0,1 mT. Lampung : Universitas Lampung Atak, C., Emiroglu O., Alikmanoglu, S dan Rzakoulieva, A. 2003. Stimulation Soybean Glycine max L. Tissue Cultures. J Cell Mol. Biol., 2 : 113 - 119 Atman, 2007.Teknologi Budidaya Kacang Hijau VignaradiataL. Di Lahan Sawah. Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Sumatera Barat. Sumatera Barat Billah, T. 2012. Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2012. Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jendral Kementrian Pertanian: Jakarta