C. Komponen Kimia Bahan Lignoselulosa
Bahan lignoselulosa yang terdapat di alam umumnya mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin.
1. Selulosa
Selulosa  adalah  polimer  glukosa  hanya  glukosa  yang  tidak  bercabang. Bentuk  polimer  ini  memungkinkan  selulosa  saling  menumpukterikat  menjadi
bentuk  serat  yang  sangat  kuat.  Panjang  molekul  selulosa  ditentukan  oleh  jumlah unit glucan di dalam polimer, disebut dengan derajat polimerisasi. Rumus empiris
selulosa  adalah  C
6
H
12
O
5
n,  n  merupakan  derajat  polimerisasi  yang  jumlahnya antara 1.200-10.000 dan panjang molekulnya lebih kurang 5.000 nm.
Molekul  selulosa  terdiri  dari  beberapa  molekul  selulosa  paralel  yang dihubungkan dengan ikatan hidrogen yang membentuk mikrofibril. Mikrofibril ini
bersifat sangat kuat dan tidak dapat ditembus oleh air. Bagian ini disebut dengan bagian  kristalin  dari  selulosa,  sementara  bagian  yang  mengandung  sedikit
hidrogen  disebut  amorf  Widyasari,  2011.  Struktur  selulosa  disajikan  pada Gambar 3.
Gambar 3.  Struktur Selulosa Sumber : Oktarina, 2009
2. Hemiselulosa
Hemiselulosa  adalah  polisakarida  yang  berikatan  dengan  selulosa  pada bagian  tanaman.  Hemiselulosa  terikat  dengan  polisakarida,  protein,  lignin,  dan
lebih  mudah  larut  dalam  larutan  alkali  dibandingkan  dengan  selulosa Anindyawati,  2009.  Hemiselulosa  merupakan  heteropolimer  bercabang  dari
glukosa,  xylosa,  galaktosa,  dan  arabinosa  Cowling  didalam  Gaden  et  al.  1976. Rantai  urutan  hemiselulosa  dapat  terdiri  dari  satu  macam  monomer
homopolimer, misalnya xylan dan dapat juga dua atau lebih monomer, misalnya glukomanan  Fengel  dan  Wegener,  1995.  Struktur  hemiselulosa  disajikan  pada
Gambar 4.
Gambar 4. Struktur hemiselulosa Sumber : Loebis, 2008
3. Lignin
Lignin  merupakan  fraksi  non  karbohidrat  yang  bersifat  kompleks  dan  sulit dikarakterisasi.  Lignin tersusun dari 3 jenil senyawa fenilpropana,  yaitu koniferil
alkohol, sinapil alkohol, dan kuramil alkohol. Senyawa-senyawa tersebut tersusun secara random membentuk polimer lignin yang tidak beraturan yan menyebabkan
proses degradasi menjjadi sangat kompleks Widyasari, 2011.
Lignin  membungkus  mikrofibril  selulosa  dalam  suatu  matriks  dan  terikat secara  kovalen  pada  selulosa  maupun  hemiselulosa.  Adanya  penumpukan  lignin
pada  dinding  sel  tanaman  menyebabkan  dinding  sel  tanaman  kaku,  tidak  mudah ditembus  oleh  air  Heigler  di  dalam  Nevell  dan  Zeronian,  1985.  Lignin  yang
bersifat  hidrofobik  dapat  dioksidasi  oleh  larutan  alkali  atau  bahan  oksidator  lain dan  mudah  larut  dalam  larutan  sulfit  pada  keaaan  biasa.  Namun  lignin  tahan
terhadap  proses  hidrolisis  oleh  asam-asam  mineral  Tsao  et  al.,  1978.  Struktur lignin disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5. Struktur lignin Sumber : Loebis, 2008
D. Hidrolisis Asam