KINETIKA REAKSI HIDROLISIS PADA PROSES PEMBUATAN BIOETANOL DARI AMPAS TEBU DENGAN KATALIS ASAM SULFAT -
ABSTRAK
Fitriyatun Nur Jannah dan Noor Kholifah
Tahun 2016
Kinetika Reaksi Hidrolisis pada Proses Pembuatan Bioetanol dari Ampas Tebu
dengan Katalis Asam Sulfat
Pembimbing : Prima Astuti Handayani, S. T., M. T.
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Ampas tebu merupakan limbah lignoselulosa yang masih terbatas
pemanfaatannya. Ampas tebu mengandung selulosa sebesar 50%. Kebutuhan akan
bahan bakar yang terus meningkat membuat persediaan bahan bakar fosil
khususnya Indonesia semakin berkurang sehingga perlu adanya penelitian
mengenai energi alternatif diantaranya bioetanol. Ampas tebu dapat dimanfaatkan
menjadi bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu,
konsentrasi katalis asam sulfat dan waktu reaksi terhadap yield glukosa yang
dihasilkan melalui proses hidrolisis dengan metode Lane Eynon serta memperoleh
model kinetika reaksi dan konstanta kecepatan reaksi hidrolisis dengan metode
Runge-Kutta.
Bioetanol dibuat melalui proses hidrolisis, fermentasi dan distilasi. Ampas
tebu sebanyak 10 g dihidrolisis menggunakan larutan H2SO4 (1M, 1,5M, 2M,
2,5M dan 3M) dengan perbandingan 1:25(b/v) pada suhu (700C, 800C, 900C dan
1000C) selama 2,5 jam dan diaduk dengan kecepatan pengaduk 950 rpm.
Hidrolisat dilakukan uji kadar glukosa pada waktu reaksi hidrolisis (30 menit, 60
menit, 90 menit, 120 menit dan 150 menit). Selanjutnya hidrolisat dilakukan
proses fermentasi dan distilasi.
Hasil percobaan diperoleh yield glukosa tertinggi pada konsentasi 2,5 M
suhu 1000C waktu reaksi selama 120 menit sebesar 62,92%. Pemodelan kinetika
reaksi terjadi pada orde satu dengan nilai konstanta reaksi k = 186,79 exp-3.760,31/T
dan Energi Aktivasi sebesar 31,263 kJ/mol.
Kata kunci: Hidrolisis, Lignoselulosa, Kadar Glukosa, Kinetika reaksi
vi
Fitriyatun Nur Jannah dan Noor Kholifah
Tahun 2016
Kinetika Reaksi Hidrolisis pada Proses Pembuatan Bioetanol dari Ampas Tebu
dengan Katalis Asam Sulfat
Pembimbing : Prima Astuti Handayani, S. T., M. T.
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
Ampas tebu merupakan limbah lignoselulosa yang masih terbatas
pemanfaatannya. Ampas tebu mengandung selulosa sebesar 50%. Kebutuhan akan
bahan bakar yang terus meningkat membuat persediaan bahan bakar fosil
khususnya Indonesia semakin berkurang sehingga perlu adanya penelitian
mengenai energi alternatif diantaranya bioetanol. Ampas tebu dapat dimanfaatkan
menjadi bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu,
konsentrasi katalis asam sulfat dan waktu reaksi terhadap yield glukosa yang
dihasilkan melalui proses hidrolisis dengan metode Lane Eynon serta memperoleh
model kinetika reaksi dan konstanta kecepatan reaksi hidrolisis dengan metode
Runge-Kutta.
Bioetanol dibuat melalui proses hidrolisis, fermentasi dan distilasi. Ampas
tebu sebanyak 10 g dihidrolisis menggunakan larutan H2SO4 (1M, 1,5M, 2M,
2,5M dan 3M) dengan perbandingan 1:25(b/v) pada suhu (700C, 800C, 900C dan
1000C) selama 2,5 jam dan diaduk dengan kecepatan pengaduk 950 rpm.
Hidrolisat dilakukan uji kadar glukosa pada waktu reaksi hidrolisis (30 menit, 60
menit, 90 menit, 120 menit dan 150 menit). Selanjutnya hidrolisat dilakukan
proses fermentasi dan distilasi.
Hasil percobaan diperoleh yield glukosa tertinggi pada konsentasi 2,5 M
suhu 1000C waktu reaksi selama 120 menit sebesar 62,92%. Pemodelan kinetika
reaksi terjadi pada orde satu dengan nilai konstanta reaksi k = 186,79 exp-3.760,31/T
dan Energi Aktivasi sebesar 31,263 kJ/mol.
Kata kunci: Hidrolisis, Lignoselulosa, Kadar Glukosa, Kinetika reaksi
vi