BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Sampel dan Data Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang pada tahun 2007- 2012 melakukan Initial Public Offering IPO. Dalam penelitian ini perusahaan
yang menjadi sampel dipilih berdasarkan purposive sampling kriteria yang dikehendaki. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang pada tahun 2007-2012 melakukan Initial Public Offering
IPO. 2.
Perusahaan yang mempunyai informasi laporan keuangan lengkap sebelum melakukan Initial Public Offering IPO.
3. Perusahaan yang mempunyai informasi laporan keuangan lengkap sesudah
melakukan Initial Public Offering IPO.
Data penelitian yang digunakan data earnings management 1 tahun sebelum dan 1 tahun setelah IPO. Jika IPO dilakukan pada tahun 2007 maka data earnings
management akan ditelusuri pada tahun 2006 sebelum IPO dan tahun 2008 sesudah IPO.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara. Data penelitian didapat dari
website pasar modal www.idx.co.id dan situs perusahaan yang bersangkutan, kinerja atau ringkasan saham didapat melalui situs yahoo finance. Apabila dari
website pasar modal tersebut tidak terdapat laporan keuangan yang dibutuhkan sebelum go public, maka dilakukan pencarian melalui Pusat Informasi Pasar
Modal PIPM, yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 5D, Bandar Lampung.
3.2 Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik simpulan Sugiyono, 2009. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
3.2.1 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah earnings management. Manajemen laba diukur dengan menggunakan Discretionary Accruals DA, jika pada suatu
kondisi di mana pihak manajemen ternyata tidak berhasil mencapai target laba yang ditentukan, manajemen termotivasi untuk memperlihatkan kinerja yang baik
dalam menghasilkan nilai atau keuntungan maksimal bagi perusahaan, oleh sebab itu discretionary accrual digunakan untuk mengukur manajemen laba. Dengan
menggunakan Modified Jones Model karena berdasar Dechow et al. 1995, dalam
Saiful, 2002 model ini lebih baik dibanding model Jones standar dalam mengukur kasus manipulasi pendapatan. Model ini mengurangkan
nondiscretionary accruals terhadap total accruals sehingga diperoleh discretionary accruals. Discretionary accruals merupakan komponen akrual yang
dapat diatur dan direkayasa sesuai dengan kebijakan discretion manajerial, misalnya pada akhir tahun buku perusahaaan mengetahui bahwa suatu piutang
tertentu tidak dapat ditagih, perusahaan dapat melakukan pencatatan kapan piutang tersebut dihapuskan, pada periode buku sekarang atau pada tahun buku
berikutnya; perubahan biaya kerugian piutang yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan oleh manajemen dalam penentuan biaya
kerugian piutang dapat dijadikan contoh discretionary accruals. Model penghitungannya adalah sebagai berikut Dechow et al. 1995, dalam
Syahriana, 2006, mengukur total acrual: TAC = NI
it
– CFO
it
Kemudian menghitung nilai nondiscretionary accrual NDTA yang diestimasi dengan persamaan regresi berikut:
NDTA = β11 TAit + β1ΔREV itTAit + β3PPE it TA
it
+ε Earnings Management EM yang dihitung sebagai berikut:
EM = TAC TA
– NDTAC Keterangan:
EM = Discretionary accrual perusahaan i pada periode t
NI
it
= Net income perusahaan i pada periode t TAC
it
= Total accrual perusahaan i pada periode t
CFO
it
= Aliran arus kas operasi perusahaan i pada periode t TA
it
= Total aktiva perusahaan i pada periode t ΔREV
it
= Perubahan penjualan perusahaan i pada periode t PPE
it
= Aktiva tetap perusahaan i pada periode t ε
it
= error
3.2.2 Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat Sugiono, 2009.
Variabel independen dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Nilai Penawaran Saham Proceeds
Variabel ini diukur dengan nilai penawaran saham perusahaan pada saat melakukan IPO. Nilai penawaran saham ini dapat dihitung dengan harga
penawaran offering price dikalikan dengan jumlah lembar saham yang diterbitkan Christy et.al, 1996, dalam Fransiska, 2007. Nilai penawaran
saham yang digunakan adalah nilai penawaran saham yang telah dibagi dengan nilai ekuitas perusahaan. Dikarenakan nilai penawaran saham
proceeds terlalu besar dibandingkan dengan variabel lain, maka disederhanakan ke dalam bentuk logaritma natural.
2. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, nilai pasar
saham, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar large firm, perusahaan menengah