Tabel 4.9 Hasil Uji t
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-5.528E9 2.348E9
-2.355 .026
PPD .101
.005 .862
18.509 .000
PENDUDU K
72044.906 20088.164 .167
3.586 .001
a. Dependent Variable: PAD
Berdasarkan Tabel 4.9 Pengujian Parsial, dapat dilihat bahwa dari kedua variabel independen, semua variabel Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Jumlah
Penduduk berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai probabilitas Pengeluaran Pemerintah Daerah sebesar
0,00 dan Jumlah Penduduk sebesar 0,001 yang dibawah tingkat signifikansi 0,05.
1.5. Pembahasan
1.5.1. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah dengan Pendapatan Asli
Daerah
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka disimpulkan bahwa variabel dependen Pendapatan Asli Daerah dipengaruhi oleh variabel independen
Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Jumlah Penduduk. Dengan demikian persamaan sistematis sebagai berikut :
PAD = -5.528E9 + 0,101 PPD + 72.044,906 JP
Pengeluaran Pemerintah Daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Pendapatan Asli Daerah. Hal ini dibuktikan dari uji t, hasil yang
diperoleh untuk variabel Pengeluaran Pemerintah Daerah sebesar 18.509 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,00 dan mempunyai koefisien 0,101. Oleh karena itu tingkat signifikansi pengeluaran pemerintah daerah di bawah taraf signifikansi
0,05 maka hipotesis diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa dalam penelitian ini Pengeluaran Pemerintah Daerah berpengaruh secara signifikan
terhadap Pendapatan Asli Daerah. Artinya semakin tinggi Pengeluaran Pemerintah Daerah maka Pendapatan Asli Daerah juga akan semakin tinggi. Teori
mereka didasarkan pada suatu pandangan bahwa pemerintah senantiasa berusaha memperbesar pengeluaran, sedangkan masyarakat tidak suka membayar pajak
yang semakin besar untuk membiayai pengeluaran pemerintah yang semakin besar tersebut.
Dalam perkembangan pemerintah dikemukakan oleh para ahli ekonomi dan dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu Guritno, 1994;169:
a. Model Pembangunan Tentang Perkembangan Pengeluaran Pemerintah Model
inl dikembangkan oleh Rostow dan Musgrave yang menghubungkan perkembangan pengeluaran pemerintah dengan tahap-tahap pembangunan
ekonomi yang dibedakan antara tahap awal, tahap menengah dan tahap lanjut. Pada tahap awal perkembangan ekonomi, presentase investasi pemerintah
terhadap total investasi besar sebab pada tahap ini pemerintah harus menyediakan prasarana. Pada tahap menengah pembangunan ekonomi,
investasi pemerintah tetap diperlukan untuk meingkatkan pertumbuhan ekonomi agar dapat tinggal landas. Pada tingkat ekonomi yang lebih
lanjut,Rostow mengatakan bahwa pembangunan ekonomi, aktivitas pemerintah beralih dari penyediaan prasarana ke pengeluaran-pengeluaran untuk
aktivitas social seperti halnya, program kesejahteraan hari tua, program pelayanan kesehatan masyarakat, dan sebagainya.
b. Hukum Wagner
Wagner mengemukakan suatu teori mengenai perkembangan pengeluaran pemerintah yang semakin besar dalam pendapatan per kapita meningkat,
secara relatif pengeluaran pemerintahpun akan meningkat. Wagner menerangkan mengapa peran pemerintah menjadi semakin besar, yang
terutama disebabkan karena pemerintah harus mengatur hubungan yang timbul dalam masyarakat, hukum, pendidikan, rekreasi, kebudayaan dan
sebagainya. Wagner mendasarkan pandangannya dengan suatu teori yang disebut teori organis mengenai pemerintah organic theory of the state yang
menganggap pemrintah sebagai individu yang bebas bertindak, terlepas dari anggota masyarakat lainnya.
c. Teori Peacock dan Wiseman
Teori mereka didasarkan pada suatu pandangan bahwa pemerintah senantiasa berusaha memperbesar pengeluaran, sedangkan masyarakat tidak
suka membayar pajak yang semakin besar untuk membiayai pengeluaran pemerintah yang semakin besar tersebut. Teori Peacock dan Wiseman adalah
pemerintah ekonomi menyebabkan pemungutan pajak yang semakin meningkat walaupun tarif pajak tidak berubah dan meningkatnya penerimaan pajak
menyebabkan pengeluaran pemerintah juga semakin meningkat. Oleh karena itu, dalam keadaan normal, meningkatnya GNP menyebabkan penerimaan
pemerintah yang semakin besar, begitu juga dengan pengeluaran pemerintah
menjadi semakin besar.”
Daerah diharapkan dapat lebih mengoptimalkan penerimaan daerah. Pendapatan Asli Daerah secara statistik berpengaruh tarhadapa alokasi belanja
modal dapat memberi sedikit acuan bahwa Pendapatan Asli Dearah sangat berperan penting dalam pembangunan daerah tersebut. Oleh karena itu daerah
hendaknya lebih terpacu lagi untuk memanfaatkan sumber daya daerah untuk dapat digunakan dalam rangka kegiatan yang dapat meningkatkan pendapatan.
1.5.2. Pengaruh Jumlah Penduduk dengan PAD