31
“Pada awal 1 tahun setelah berhenti memakai mariyuana, saya sulit untuk berinteraksi dengan orang umum. Mungkin
karena saya sudah di black list dan di cap sebagai pengguna, mereka cenderung jaga jarak untuk berinteraksi dengan saya.”
B 35 “Setahun setelah berhenti, jarang berkomunikasi dengan
orang. Saya juga sulit berinteraksi dengan orang – orang awam
yang tidak tahu atau tidak menggunakan mariyuana. Setelah satu tahun, saya bisa berinteraksi dengan baik.
” B37
4.2.3. Subjek III
a. Identitas subjek
Nama : NL
Asal : Salatiga
Usia : 31 tahun
Profesi : karyawan swasta
Pendidikan akhir : S1 Ekonomi Akuntansi Status
: Belum menikah
b. Latar belakang subjek
NL adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Ayah dan ibunya merupakan mantan karyawan Damatex Salatiga. Keluarga NL merupakan
keluarga yang baik dan sangat memperhatikan anak-anaknya. Hal ini
32
ditunjukkan dengan orang tuanya yang mampu menguliahkan NL di Solo sampai menjadi sarjana.
NL awalnya hanya mengetahui mariyuana dari simbol-simbol daun lima jari. Pada saat kuliah, NL pun belum tahu bentuk mariyuana secara
langsung. Setelah lulus dan bekerja di Salatiga, ada teman yang memakai dan akhirnya tahu bentuk mariyuana secara langsung. Pada tahun 2007
sebenarnya NL sudah mulai tahu tentang mariyuana tetapi tidak tertarik dan lebih sering merokok serta mengkonsumsi alkohol saja.
Pada awal tahu, NL tidak terlalu tertarik untuk langsung menggunakan mariyuana dan hanya melihat teman yang memakai saja. NL
hanya sharing saja dengan teman-teman pemakai mengenai bagaimana rasa dan efeknya saja. Kemudian beberapa lama kemudian,NL mulai
mencoba karena penasaran. Rasa penasaran itu muncul dari hasil opini teman-teman yang sangat menikmati mariyuana.
Mulai tahun 2009, NL sudah mulai sering memakai mariyuana. NL menggunakan mariyuana tidak secara kontinue. Biasanya memakai 1-2
kali dalam satu bulan. NL menyatakan hanya sebagai pemakai dan bukan pecandu karena NL lebih mencandu alkohol. Frekuensi pemakaian
mariyuana sempat meningkat pada awal 2010. Hal ini didukung dengan koneksi teman-teman yang cukup banyak terutama di Solo. NL lebih
sering memakai mariyuana di kota Solo. Pada pertengah tahun 2010, NL mulai mengurangi frekuensi
penggunaan mariyuana. Di tahun yang samapun akhirnya NL memutuskan
33
untuk berhenti. Akhir tahun 2010,NL berhenti memakai mariyuana sampai saat ini. Faktor yang membuat NL berhenti lebih pada dorongan internal.
Ada perasaan takut yang NL rasakan melihat teman-teman yang menjadi pecandu dan harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Setelah NL berhenti memakai mariyuana, maka lebih sering mengkonsumsi alkohol. Menurut NL mengkonsumsi mariyuana dan
alkohol sama-sama memberi efek pusing tetapi lebih aman alkohol dari segi keamanannya. Walaupun masih ada tawaran-tawaran untuk memakai
mariyuana,NL menolak untuk menggunakan lagi.
c. Analisis data subjek III