Pendidikan Pada Awal Kemerdekaan

24 c. Sebelah Timur: berbatasan dengan wilayah Kecamatan Pabelan dan Kecamatan Tengaran, Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang. d. Sebelah Barat: berbatasan dengan wilayah Kecamatan Getasan dan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang. Secara geografis, wilayah Salatiga juga berada pada daerah pengaruh vulkanisme gunung Merapi dan Merbabu. Kegiatan vulkanik gunung Merbabu dan erupsi gunung Merapi itu berpengaruh terhadap daerah sekitarnya. Sebaran abu dari kedua gunung ini bagaikan pemupukan tanah di wilayah sekitar gunung tersebut. Ditambah dengan faktor curah hujan yang cukup, akan menyebabkan semakin tingginya tingkat kesuburan tanah. Dengan demikian, maka jelas bahwa daerah Salatiga dan sekitarnya sudah sejak jaman dahulu merupakan daerah yang tanahnya subur Pemerintah Daerah Kotamadia Daerah Tingkat II Salatiga, 1995: 17.

B. Pendidikan Pada Awal Kemerdekaan

Revolusi kemerdekaan bangsa Indonesia mengakibatkan pendidikan mengalami keadaan yang cukup parah, baik sarana maupun prasarananya, termasuk antara lain gedung-gedung sekolah, alat-alat pelajaran, dan guru-guru. Sebagian gedung-gedung sekolah dimusnahkan oleh badan perjuangan dan diantaranya dipakai untuk kantor umum atau diduduki tentara. Alat-alat pelajarannya pun juga banyak yang hilang atau rusak, sedangkan guru banyak yang meninggalkan lapangan pendidikan dan lebih memilih masuk ke dinas ketentaraan. 25 Untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik, maka pemerintah mulai mengatur pendidikan dalam Undang-Undang Dasar 1945, yaitu sebagai berikut: 1. Alinea IV, Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi: “Kemudian, daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat yang berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam PermusyawaratanPerwakilan, serta dengan mewujudkan Suatu Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.” 2. Undang-Undang Dasar 1945 bab XIX pasal 31 yang berbunyi: 1. “Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.” 2. “Pemerintahan mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan Undang- Undang.” Muhammad Rifa’i, 2011: 134. Tata sekolah sesudah kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan satu jenis sekolah untuk tiap tingkatan seperti pada jaman Jepang tetap diteruskan, sedangkan rencana pelajarannya pada umumnya masih sama dan bahasa Indonesia mulai ditetapkan sebagai bahasa pengantar untuk seluruh sekolah. Menurut Muhammad Rifa’i 2011: 135-140 sekolah- sekolah tersebut diantaranya terbagi menjadi 4 golongan, yaitu: 26 1. Pendidikan Rendah Pendidikan rendah adalah sekolah dasar yang sejak awal kemerdekaan disebut sebagai Sekolah Rakyat. Lama pendidikannya yang semula 3 tahun menjadi 6 tahun. Pelajaran yang diberikan lebih ditekankan pada pelajaran bahasa dan berhitung. 2. Pendidikan Guru Salah satu pendidikan guru ini, ialah Sekolah Guru B SGB dengan lama pendidikan selama 4 tahun. Murid yang diterima adalah tamatan Sekolah Rakyat yang lulus ujian masuk sekolah lanjutan. Pelajaran yang diberikan adalah pengetahuan yang bersifat umum untuk kelas I, II, III, sedangkan pendidikan keguruan diberikan di kelas IV. 3. Pendidikan Umum Pendidikan umum ini salah satunya ialah Sekolah Menengah Pertama SMP. 4. Pendidikan Kejuruan Pendidikan kejuruan ini salah satunya ialah pendidikan kewanitaan. Pada tahun 1947, pemerintah membuka Sekolah Kepandaian Putri SKP. Dengan adanya sekolah-sekolah tersebut, pemerintah Indonesia memberi kesempatan belajar yang seluas-luasnya kepada setiap anak dari berbagai golongan masyarakat. Persyaratan yang diperlukan hanyalah 27 prestasi belajar anak yang bersangkutan. Jadi, bila prestasi belajarnya baik, kesempatan belajar terbuka luas baginya. Bagi anak yang kurang mampu, tetapi prestasi belajarnya baik, pemerintah mengusahakan pemberian beasiswa walaupun dalam jumlah yang terbatas.

C. Sekolah Kepandaian Putri SKP di Salatiga