13
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Kesempatan akses dalam mendapatkan pelayanan pendidikan bagi anak-anak
berkebutuhan khusus. 2. Masalah-masalah yang dihadapi oleh anak berkebutuhan khusus.
3. Peran orang tua, masyarakat dan guru dalam menghadapi anak berkebutuhan khusus.
4. Kemampuan untuk mengelola diri sendiri secara mandiri 5. Kesehatan reproduksi anak berkebutuhan khusus
6. Pelaksanaan program pelatihan pendidikan kesehatan reproduksi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga bagi guru-guru yang mengajar di
Sekolah Luar Biasa. 7. Tindak Lanjut yang dilakukan guru-guru setelah mengikuti pelatihan tersebut
terhadap anak berkebutuhan khusus dan sekolah terkait dengan pendidikan kesehatan reproduksi.
8. Dampak dan efektivitas dari program pelatihan pendidikan kesehatan reproduksi.
C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan program pelatihan pendidikan kesehatan reproduksi
pada anak berkebutuhan khusus di sekolah luar biasa kota Yogyakarta? 2. Bagaimana peran dan tindak lanjut yang dilakukan guru dan sekolah terhadap
pelaksanaana pendidikan kesehatan reproduksi di Sekolah Luar Biasa? 3. Bagaimana dampak pendidikan kesehatan reproduksi tersebut bagi anak-anak
berkebutuhan khusus di sekolah luar biasa?
14
D. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pelaksanaan program pendidikan kesehatan reproduksi pada anak
berkebutuhan khusus di sekolah luar biasa kota Yogyakarta. 2. Mengetahui peran yang dilakukan guru dan sekolah dalam melaksanakan
pendidikan kesehatan reproduksi. 3. Mengetahui dampak pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa yang
berkebutuhan khusus. 4. Mengevaluasi efektivitas program pelatihan pendidikan kesehatan reproduksi
yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY terhadap sekolah luar biasa.
E. Manfaat