Halaman | 4
D. Langkah Penjurnalan di Buku Jurnal Khusus
1. Identifikasi jenis transaksi.
2. Gunakan buku jurnal khusus yang sesuai dengan jenis transaksinya.
Untuk transaksi yang tidak tidak memenuhi kriteria untuk dicatat di buku jurnal khusus maka catatlah di buku jurnal umum.
3. Jika tersedia kolom untuk nama akun tertentu maka cantumkan nilai
rupiah transaksi di kolom yang telah disediakan. Untuk kolom “Akun di Buku Besar UtamaPembantu”, cantumkan nama akun yang terdapat
di buku besar pembantu subsidiary ledgers 4.
Jika akun yang di Debet atau di Kredit tidak tersedia kolomnya maka cantumkan di kolom Serba-serbi Sundry. Untuk kolom “Nama Akun di
Buku Besar UtamaPembantu”, cantumkan nama akun yang di debetkredit di buku besar utama general ledgers.
5. Menjelang aktivitas pemindah-bukuan, untuk masing-masing akun
yang disediakan kolom tersendiri, jumlahlah nilai rupiah per kolom. Berilah garis ganda di bawahnya.
6. Untuk masing-masing buku jurnal khusus, total debet harus sama
dengan total kredit. 7.
Pemindah-bukuan ke buku besar utama untuk akun yang mempunyai kolom tersendiri, nilai rupiah yang dipindahkan adalah berdasar total
nilai rupiah dari akun tersebut yang merupakan hasil penghitungan di langkah ke 5.
8. Pemindah-bukuan ke buku besar pembantu dilakukan per transaksi.
9. Untuk transaksi yang memiliki buku besar pembantu, berilah tanda
checkmark
V
segera setelah melakukan pemindah-bukukan ke buku besar pembantu berdasar dokumen transaksi.
10. Untuk transaksi yang dicantumkan di kolom Serba-serbi, lakukan
pemindah-bukuan pada tanggal yang telah ditetapkan dengan cara yang sama dengan pemindah-bukuan dari buku jurnal umum.
E. Pemindah-bukuan ke Buku Besar UtamaPembantu
enggunaan buku jurnal khusus hampir selalu diikuti oleh keberadaan buku besar pembantu. Contohnya, buku besar umum Piutang
Halaman | 5 dagang mempunyai beberapa buku besar pembantu yang menunjukkan
nama-nama pelanggan perusahaan. Demikian pula untuk buku besar umum Utang dagang juga terdiri dari beberapa akun buku besar pembantu
yang menunjukkan nama-nama rekanan perusahaan. Akun di buku besar umum yang mempunyai buku besar pembantu disebut akun kontrol.
Pencatatan akun kontrol di buku besar utama dilakukan secara periodik dimana nilai rupiah yang dicantumkan adalah merupakan total
nilai rupiah dari transaksi selama satu periode harian, mingguan, atau bulanan. Sedangkan pencatatan transaksi ke buku besar pembantu
dilakukan segera berdasar bukti transaksi. Pada akhir periode perusahaan mengecek antara total nilai rupiah dari akun-akun di buku besar pembantu
dan nilai rupiah yang ada di buku besar utama. Nilai rupiah keduanya harus sama.
F. Aplikasi Penggunaan Buku Jurnal Khusus