Perancangan Promosi Cat Balistha Di Kota Bandung

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN PROMOSI CAT BALISTHA DI KOTA

BANDUNG

DK 26313/ Tugas Akhir Semester II 2009/2010

Oleh:

Samsul Bahrin NIM :

52107003

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

BAB II

PROMOSI CAT BALISTHA DI KOTA BANDUNG

2.1 Pengertian Promosi

Promosi adalah sebuah bentuk komunikasi pemasaran dimana dalam berpromosi harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada masyarakat namun harus dapat membujuk masyarakat agar berperilaku sedemikian rupa Sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan agar dapat memperkenalkan suatu produk yang dimiliki. Misalnya membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk yang dihasikan suatu perusahaan.

2.1.1 Fungsi Promosi

Agar masyarakat lebih menanggapi keberadaan suatu produk atau perusahaan, maka didalam pembuatan sebuah promosi harus memiliki beberapa fungsi antara lain untuk mempromosikan baik itu suatu produk maupun pariwisata, untuk memberikan informasi, untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan. Promosi diartikan sebagai: kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada pembeli atau pihak lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan prilaku ( E Ferome Mc Carty dan William D Pereault Jr)


(3)

2.1.2 Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta meningkatkan pelanggan atau sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran secara rinci. Ketiga tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Informasi ( Informing)

a. Menginformasikan pesan mengenai keberadaan suatu produk baru.

b. Menyampaikan perubahan harga kepada pasar. c. Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli. d. Membangun citra perusahaan.

2. Membujuk pelanggan atau sasaran a. Membentuk pilihan merek.

b. Mengalihkan pilihan ke merek tertentu.

c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. d. Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.

3. Mengingatkan ( Remainding)

a. Mengingatkan pembeli akan tempat yang menjual produk tersebut. b. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan

dibutuhkan dalam waktu dekat.

c. Membuat pembeli tetap ingat, walaupun tidak melakukan kampanye iklan secara terus menerus.


(4)

2.1.3 Bauran Promosi

Bauran promosi (marketing mix) adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat-alat promosi lain yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan . (1994 : 349) Basu Swastha, Menejemen Pemasaran Modern.

Unsur-unsur bauran promosi : • Periklanan

• Penjualan khusus • Promosi penjualan • Publisitas (Publicity) 2.1.4 Jenis-jenis Media Promosi

Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu media lini atas dan media lini bawah.

Media Lini Atas

Media Lini Atas yaitu media yang tidak ada interaksi langsung dengan audiens tetapi Lebih menjelaskan sebuah konsep atau ide media yang target audiens luas.

Media Cetak yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan jumlah kata, gambar atau foto baik dalam tata warna maupun hitam putih.

Media Elektronik yaitu media-media dengan teknologi elektronik dan hanya digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Bentuk dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi, iklan layanan masyarakat dll.


(5)

Media Luar Ruang yaitu media promosi (berukuran besar) yang dipasang di tempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, dipusat keramaian atau tempat-khusus lainya seperti dipasang di Bus kota.

Media Lini Bawah

Media Lini Bawah yaitu media yang kegiatannya memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, menyentuh atau berinteraksi, bahkan langsung action sehingga target audiens terbatas. Umumnya ada 4 macam media yang digunakan dalam media lini bawah.

Pameran, Pameran umumnya terdiri dari dua jenis pameran, yaitu : pameran sambil berdagang dan pameran tanpa berdagang.

Direct Mail, merupakan segala bentuk periklanan yang digunakan untuk menjual berbagai barang secara langsung pada konsumen

Point Of Purchase, merupakan display yang mendukung penjualan dengan tujuan informasi, mengingatkan, membujuk konsumen untuk membeli langsung dan mengajukan produk.

Merchandising, berguna untuk mempertahankan pembeli lewat celah-celah yang dilupakan, misalnya : kepada konsumen yang berbelanja, akan mendapatkan hadiah ekstra dari produk yang dibeli.

2.2 Sejarah Singkat Perusahaan

Dari hobi 3 orang alumni SST TEKSTIL yaitu mengunjungi pamera-pameran kebudayaan, kriya dan seni baik yang berskala lokal maupun nasional. Disuatu pameran mereka bertemu dengan pelukis bernama Abu Djumhur, setelah itu mereka berbincang-bincang dan memiliki kesamaan visi yaitu menyatukan antara seni dan tekstil. Pada akhir tahun 2007 mereka memutuskan untuk bekerja sama yaitu membuat cat tekstil yang bisa digunakan diatas permukaan kain, dibuatlah produk cat untuk kain, yaitu cat Sundara. Kata Sundara sendiri diambil dari bahasa


(6)

Sansekerta yang artinya cantik. Namun beberapa tahun kemudian tepatnya pertengahan tahun 2009, pak Abu Djumhur memutuskan untuk mengundurkan diri. Tak hanya mengundurkan diri pak Abu Djumhur juga meminta untuk menghapuskan nama Sundara, logo Sundara dan packaging, jika ingin memproduksi atau memasarkan produk tersebut. Karena memang pencari nama Sundara dan desain logo serta packaging adalah pak Abu Djumhur.

Beberapa bulan kemudian pada tahun yang sama, tiga orang tersebut memutuskan untuk mencari nama baru untuk menggantikan nama sundara menculah nama Balistha sebagai pengganti. Balistha sendiri diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya adalah kuat, sampai saat ini nama Balistha masih menjadi nama buat produk cat ini.

2.3 Profil Cat Balistha

Produk ini hanya digunakan untuk mewarnai dan melukis diatas permukaan kain, cat ini berbahan dasar air yang dicampur dengan formula khusus. Mempunyai tiga warna primer yaitu merah, kuning dan hijau, Sama halnya dengan cat biasa. Cat ini bersifat menyerap oleh sebab itu cat ini tidak dapat digunakan ke pada kain yang gelap. Adapun untuk bahan-bahan atau zat yang harus dihindarkan dari cat Balistha adalah Kaporit dan Asam.


(7)

2.4 U.S.P

U.S.P (Unique Selling Point ) adalah pemasaran konsep yang pertama kali diusulkan sebagai teori untuk menjelaskan pola antara kampanye iklan. Hal ini menyatakan bahwa kampanye seperti membuat proposisi yang unik kepada pelanggan untuk lebih tertarik.

Adapun U.S.P yang terdapat pada produk cat Balistha adalah sebagai berikut :

• Tidak beracun dan aman digunakan untuk anak-anak • Warna tahan lama

• Dapat diencerkan dengan air • Hasil lukisan lembut ditangan • Tidak kaku, tidak luntur

• Warna dapat dicampur untuk menghasilkan variasi warna yang berbeda

• Penggunaannya sangat mudah seperti melukis menggunakan cat air, anak-anak dan pemula bisa dapat dengan mudah mempelajari di atas permukaan kain

• Dapat dipakai untuk bermacam-macam jenis kain seperti katun

2.5 Analisa S.W.O.T

Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari produk saat ini.

2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan produk saat ini.


(8)

3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar produk dan memberikan peluang berkembang bagi produk dimasa depan.

4. Threats (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi produk yang datang dari luar dan dapat mengancam eksistensi produk dimasa depan.

Adapun S.W.O.T yang terdapat pada produk cat Balistha adalah sebagai berikut :

Strange (kekuatan)

• Tidak beracun dan aman digunakan untuk anak-anak • Warna tahan lama

• Dapat diencerkan dengan air • Hasil lukisan lembut ditangan • Tidak kaku, tidak luntur

• Warna dapat dicampur untuk menghasilkan variasi warna yang berbeda

• Penggunaannya sangat mudah seperti mengecat pakai cat air anak-anak dan pemula bisa dapat dengan mudah mempelajari di atas permukaan kain

Dapat di pakai untuk bermacam-macam jenis kain seperti katun

Weakness (kelemahan)

• Dilihat dari keberadaanya, cat Balistha masih terhitung baru

• Dilihat dari media informasi yang digunakan masih terbatas ( hanya brosur)

• Konsumen mengetahui produk hanya dari mulut ke mulut • Melakukan promosi hanya lewat pemeran-pameran • Para produsennya masih bekerja diperusahaan lain


(9)

• Kebanyakan pembeli hanya sebatas ibu-ibu yang ada disekitar kota bandung

Opportunity (peluang)

• Bisa membuka lapangan pekerjaan baru. • Sebagai jalan untuk membuka pekerjaan baru

• Ajang bisnis baru membangun usaha dibidang kursus keterampilan

Threats (ancaman)

• Zaman serba canggih melahirkan kreasi yang serba instan/penggunaan digital

• Masih banyaknya pengguna sablon

• Berkurangnya minat masyarakat dalam hal melukis • Masih banyaknya industri

• Cat lain lebih banyak dan lebih dikenal • Banyak yang menginginkan bahan baku


(10)

2.6 Target Sasaran

Berikut adalah penjabaran dari target sasaran cat Balistha : Demografi

Primary target adalah ibu-ibu usia 27-36 tahun kalangan menengah keatas, yang mempunyai anak umur 4-10 tahun.

Secondary target yaitu masyarakat pada umumnya selain primary target. Psikografi

Ibu-ibu pada usia 27-36 tahun pada umumnya adalah :

• Ibu-ibu yang masih mencari-cari informasi tentang anak • Ibu-ibu yang aktif dalam komunitas-komunitas tertentu

• Ibu-ibu yang masih mengajarkan / memberitahu sesuatu yang baru pada anaknya. Misalnya, dengan mengajak anaknya pergi ke Museum, Kebun binatang dan pergi ke pameran-pameran.

Geografis

Daerah perkotaan / kota-kota besar contohnya Bandung. Kesimpulan

Target sasaran Balistha adalah ibu-ibu rumah tangga yang rata-rata berumur 27-36 tahun yang memiliki anak berumur 4-10 tahun. Usia 27-36 adalah usia aktif untuk ibu-ibu. Rata-rata ibu-ibu ini tinggal di daerah perkotaan contohnya di Bandung.


(11)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi dalam pembuatan konsep perancangan promosi cat Balistha ini, digunakan agar pesan yang ingin disampaikan ke khalayak dapat dimengerti dan diterima dengan baik. Strategi komunikasi yang dilakukan dalam promosi cat Balistha ini yaitu bersifat kiasan dan hiperbola, dimana strategi dilakukan dengan maksud menyatakan sesuatu dengan melebih-lebihkan dan membanding-bandingkan sesuatu benda yang mempunyai kesamaan sifat guna menginformasikan dari keunggulan cat Balistha.

Strategi komunikasi yang dilakukan, yaitu: • Menginformasikan produk cat Balistha. • Menggunakan kata-kata yang jelas.

• menggunakan pendekatan bahasa dan visual secara persuasif (menyakinkan/mengajak), dan menggunakan gaya bahasa kiasan, perumpamaan dan melebih-lebihkan.

3.1.1 Tujuan Komunikasi

Dalam pembuatan perancangan promosi sebagai media informasi cat Balistha ini, tujuan komunikasi sangatlah penting agar media promosi yang disampaikan dapat tepat sasaran, adapun tujuannya adalah:

1. Menumbuhkan kesadaran minat generasi muda khususnya anak-anak untuk peduli terhadap seni khususnya seni lukis.


(12)

2. Untuk memperkenalkan cat Balistha kepada masyarakat luas.

3. Respon yang diinginkan yaitu meningkatkan ketertarikan khalayak untuk mencoba cat Balistha.

4. Meningkatkan penjualan.

3.1.2 Positioning

Upaya untuk menempatkan suatu produk dalam pikiran konsumen sebagai sasaran hal yang paling penting. Dalam perancangan promosi, cat Balistha memposisikan diri sebagai cat yang terbaik untuk kain. Positioning tersebut merupakan rujukan pada pertimbangan produk.

3.1.3 Pendekatan Bahasa

Bahasa yang digunakan sederhana, singkat dan jelas. Penggunaan bahasa baku dan sederhana agar target khalayak akan lebih mudah mengerti dan memahaminya. Untuk mencari kata kunci dalam perancangan promosi cat Balistha, maka penulis memilih salah satu ungkapan yang paling cocok untuk dijadikan sebuah kata kunci yaitu “Menjadikan Lukisan Tampak Nyata”. Ini menjadi acuan dalam memvisualkan rancangan media yang akan digunakan dalam mempromosikan cat Balistha agal mudah dikenal.

3.1.4 Materi Pesan

Dalam penyampaiannya, perancangan ini memerlukan materi yang akan disampaikan sebagai pesan dari kegiatan promosi. Adapun materi yang akan disampaikan adalah:

1. Untuk mengetahui Keunggulan-keunggulan cat balistha


(13)

3. Untuk memperkenalkan adanya kemudahan dalam melukis 3.2 Strategi Kreatif

Agar promosi mencapai tujuan yang diharapkan maka promosi yang dilakukan harus efektif dan promosi yang efektif adalah promosi yang kreatif yakni promosi tersebut berbeda dengan promosi yang lainnya. Hal ini perlu dilakukan karena jika promosi yang dilakukan kurang kreatif maka promosi tersebut dikhawatirkan tidak dapat menembus kerumunan promosi kompetitif dan tidak dapat menarik perhatian orang banyak.

3.2.1. Strategi Verbal

Pendekatan verbal yaitu ungkapan secara lisan maupun visual yang digunakan dalam memperkenalkan Balistha meliputi : pembuatan tag line visual, dan pencarian gagasan visual, yaitu :

1. Pembuatan Tag Line

Konsep pendekatan kreatif dalam pembuatan tag line visual dilihat dari keunikan-keunikan (U.S.P) yang ada pada Balistha yaitu:

• Dapat diencerkan dengan air • Tidak kaku, tidak luntur

• Warna dapat dicampur untuk menghasilkan variasi warna yang berbeda

• Penggunaannya sangat mudah seperti melukis menggunakan cat air, anak-anak dan pemula bisa dapat dengan mudah mempelajari di atas permukaan kain

• Dapat dipakai untuk bermacam-macam jenis kain seperti katun Dari U.S.P diatas dapat disimpulkan, bahwa Balistha adalah cat yang mudah dan nyaman digunakan walaupun digunakan diatas kain, maka munculah kalimat “menjadikan lukisan jadi nyata” untuk pembuatan tag line cat Balistha.


(14)

2. Pencarian Gagasan Visual

Pencarian gagasan visual berawal dari pemahaman tag line visual dan pesan yang ingin disampaikan ke khalayak. berawal dari pesan apa yang harus disampaikan yaitu : hidup, berwarna, asyik, ceria, kemiripan dan nyata, Lalu mencari apa yang harus disampaikan yaitu : dengan cara gaya bahasa kiasan, perumpamaan, dan melebih-lebihkan“, lalu digabungkan dengan setengah ide lama dan setengah ide baru lalu ditemukan beberapa gagasan visual yaitu:

• Lukisan bunga, ide barunya lukisan baju dihinggapi oleh kupu seakan-akan menjadikan lukisan menjadi hidup. Umumnya bunga dan kupu-kupu identik dengan kecantikan semata. Ide baru yaitu memadukan antara lukisan bunga dan photo kupu-kupu ide baru tersebut diharapkan lebih membuat kesan yang cantik dan nyata.

• Lukisan kamera lomo digantung dileher, ide barunya menggambarkan seseorang yang mengantung kamera di lehernya. Seakan-akan akan memotret.

• Lukisan tali depan tas ide barunya menggambarkan bahwa dia seakan-akan membawa tas.

• Lukisan pohon bibit pohon, ide barunya lukisan pohon itu disiram oleh air seakan-akan pohon itu tumbuh.

• Lukisan wajah menangis, dengan background kotor, mengambarkan seakan-akan orang menangis dengan keaadan dirinya.

Tujuan dari lima gagasan visual tersebut adalah untuk menguatkan positioning Balistha. Bahwa cat Balistha adalah cat yang bisa membuat lukisan tampak nyata.


(15)

3.2.2 Strategi Visual

Pemilihan Bunga, kamera digantung, tali tas, bibit pohon di polybag dan wajah orang menangis adalah sangat tepat dengan konsep penulis. Secara tidak disadari bahwa lukisan-lukisan tersebut merupakan fenomena alam yang sangat unik yang terjadi tiap hari tanpa disadari. Untuk itu penulis menggunakan objek tersebut sebagai identitas visual.

Pendekatan Visual

Secara keseluruhan identitas visual yang akan ditampilkan pada promosi cat Balistha memadukan antara konsep tag line dengan pemilihan ilustrasi visual, yang meliputi :

1. Illustrasi,

• Foto illustrasi bunga dan kupu-kupu

Gambar 3.1


(16)

Gambar 3.2


(17)

(18)

• Foto illustrasi tali tas tampak depan

Gambar 3.5

Sumber www.indonetwork.co.id


(19)

(20)

• Foto illustrasi kamera digantung dileher

Gambar 3.8

Sumber www.rocketsdreamer.site11.com


(21)

(22)

• Foto illustrasi orang menangis

Gambar 3.11

Sumber www.addiction.narcononrehab.com


(23)

(24)

• Foto illustrasi bibit pohon lalu disiram air

Gambar 3.14

Sumber www. teak-investation.blogspot.com


(25)

(26)

Splash

Gambar 3.17

Sumber www.thumbs.dreamstime.com

Gambar 3.18

Image yang ditampilkan agar dapat memunculkan emosi sewaktu melihat visual maupun bahasanya dan memotivasi target sasaran untuk tertarik mengunjungi. Serta pendekatan secara bahasa yang menggunakan kata-kata kiasan, yang mudah dipahami dan sederhana.

2. Warna

Warna yang digunakan pada perancangan media promosi adalah kuning, hijau dan turunannya warna tersebut merupakan


(27)

lingkungan hidup, ramah dan alam. Sedangkan untuk warna kuning adalah menggambarkan keadaan ceria, gembira, dan bahagia.

Gambar 3.19

3. Tipografi

Jenis huruf yang akan digunakan untuk judul dan tag line visual menggunakan Cooper Black yang mempunyai keterbacaan jelas, padat, santai dan menggambarkan nuansa cat, dan untuk media seperti brosur menggunakan jenis huruf Arial.

Cooper Black

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

.,?/’ “;:[ ] { }\ |+=_-( )*&^%$#@! 1234567890

Arial

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

.,?/’ “;:[ ] { }\ |+=_-( )*&^%$#@! 1234567890


(28)

3.3. Strategi Media

Setelah penulis merancang strategi komunikasi dan strategi kreatif maka yang dibutuhkan penulis, bagaimana merancang strategi media komunikasi karena dalam menyapaikan suatu pesan ke khalayak dibutuhkan sebuah media, pemilihan media ini bertujuan agar pesan yang disampaikan bisa dirasakan oleh target sasaran.

3.3.1. Pemilihan Media

Didasarkan pada permasalahan yang menjadi pemikiran penulis, maka dalam pemilihan suatu media diharapkan dapat menjadi solusi dan menjawab permasalahan. Berikut ini pemilihan media :

1. Media-media Yang Digunakan : • Poster

Gambar 3. 20 Gambar 3. 21

Poster adalah media utama. Karena dalam menyampaikan sebuah pesan dalam bentuk visual lebih sederhana dan mudah dimengerti dan lebih informatif,


(29)

media ini ditempatkan di tempat keramaian seperti tempat perbelanjaan.

X-Banner

Gambar 3 .22 Gambar 3. 23

Penempatan media ini adalah ditempatkan ditempat-tempat pameran yang diikuti oleh cat balistha, antara lain : Braga festival, Jawa Barat Expo dan kriya Pesona Manggala Siliwangi. Selain itu media ini juga ditempatkan didepan outlet. Keunggulan media ini adalah tidak permanen sehingga mudah dipindah-pindah.


(30)

Flayer

Gambar 3. 24 Gambar 3. 25

Gambar 3. 26 Gambar 3. 27

Flayer berfungsi untuk memberikan informasi yang dapat deterima langsung oleh target audiens, dibuat sebagai media promosi dengan maksud agar dapat menarik perhatian orang tua untuk membeli cat Balistha. Media akan dibagi-bagikan dibeberapa Tempat yang ramai seperti diacara-acara pameran, Braga Festival dan Jawa Barat Expo.


(31)

• Brosur

Gambar 3. 28

Gambar 3. 29


(32)

Gambar 3. 31

Dibandingkan dengan media promosi lain, Brosur sangat sering dijumpai karena bisa digunakan untuk bermacam hal misalnya mengenalkan produk, sebagai katalog mini, profil perusahaan, dan lain sebagainya. Media ini akan ditempatkan di outlet Balistha dan di pameran-pameran. Diberikan kepada perorangan.

• Spanduk

Gambar 3. 32

Gambar 3. 33


(33)

melewati kawasan outlet Balistha. Keunggulan dari media ini adalah mudah terlihat oleh orang banyak.

• Mug

Gambar 3. 34

Gambar 3. 35

Mug merupakan media pendukung yang efektif karena dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari Penyebaranya yaitu pembelian nominal diatas Rp. 100.000.


(34)

Packaging

Gambar 3. 36

Penyebaran Packaging adalah ketika terjadi pembelian paket dan juga pembelian nominal diatas Rp 100.000.

• Stiker

Gambar 3. 37

Gambar 3. 38


(35)

• Pin

Gambar 3. 39 Gambar 3. 40

Pin mempermudah penyampaian informasi karena informasi tersebut bisa langsung disampaikan pada sasaran.

• Gantungan Kunci

Gambar 3. 41 Gambar 3. 42

Sama halnya dengan pin gantungan kunci mempermudah penyampaian informasi karena informasi tersebut bisa langsung disampaikan pada sasaran.


(36)

• Palet lukis

Gambar 3. 43

Gambar 3. 44

Palet merupakan salah satu paket Balistha. Penyebarannya tergantung kepada pembelian paket Balistha. Di dalam peket tertapat satu buah kaos, satu paket cat Balistha ukuran 25 mm, satu buah kuas, pensil, pengaris kertas dan palet. Palet merupakan salah satu media yang langsung sampai kepada sasaran.


(37)

• Pengaris kertas

Gambar 3. 45

Gambar 3. 46

Sama halnya dengan palet, penggaris kertas merupakan salah satu paket Balistha. Penyebarannya tergantung kepada pembelian paket Balistha. Media ini dapat mempermudah penyampaian informasi karena informasi tersebut bisa langsung disampaikan pada sasaran.

• kaos

Gambar 3.47 Gambar 3.. 48

Merupakan hadiah dari pembelian cat Balistha diatas harga Rp. 150.000.


(38)

• Kalender

Gambar 3. 49

Gambar 3. 50 Gambar 3. 51

Kalender diberikan kepada para pembeli cat Balistha yang diselenggarakan pada acara-acara tertentu yaitu acara yang diselenggarakan pada akhir tahun, seperti Braga Festival. Karena, Kalender merupakan media pendukung yang sangat efektif karena berhubungan langsung dengan target dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama dan bisa dilihat setiap hari untuk mengingatkan target audiens.


(39)

Hanging Mobile

Gambar 3.52 Gambar 3.53

Penempatannya dengan cara digantung di stand pameran balishta.  Media ini sangat menarik perhatian sasaran karena, disimpanya dengan cara digantung cukup bisa menarik perhatian sasaran.

3.4 Jadwal Penyebaran Media

Agar suatu produk dapat mencapai target sasaran, penyebaran media promosi harus langsung kepada target sasaran, secara berkesinambungan juga disesuaikan dengan waktu-waktu dimana masyarakat keluar rumah, liburan dan hari-hari tertentu misalnya hari-hari libur panjang yang notabene sering banyak acara. Contohnya bulan Juli ada pameran JABAR EXPO atau setiap akhir tahun acara Braga Festival Berikut ini adalah tabel distribusi media selama 1 tahun.

No Media 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Poster 3 Spanduk


(40)

4 Brosur 7 Kalender 8 Flayer 9 X-Banner 12 Palet 13 Penggaris

Kertas

14 Kaos 15 Pin 16 Gantungan

Kunci

17 Mug 28 Hanging Mobile

Tabel 3.1

Keterangan:

Kolom biru melakukan penyebaran media sedangkan kolom putih tidak melakukan penyebaran media.


(41)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pada zaman dahulu, manusia gua menggunakan bahan-bahan berwarna yang ditemukan di alam untuk menggambar keadaan saat itu diseputar dinding batu. Saat itu cat adalah sebagai alat untuk menggambarkan dan mendefinisikan obyek dan keadaan. Bahan-bahanya pun sederhana yaitu terdiri dari arang, kapur, warna tanah dan warna-warna yang dihasilkan alam. Lalu, mencampurkannya dengan air, perekat dari pohon dan hewan untuk merekatkan warna. Tentu saja hal tersebut tidak terlalu rumit, tetapi dapat tahan lama, sehingga kita masih dapat mengamati coretan yang pernah dibuat sejak 600 tahun lalu. Penggunaan pertama dari pengecatan adalah oleh orang Mesir dan orang Timur tengah. Seniman mendekorasi sisi dalam dari Piramid, ornamen dan patung-patung.

Dari zaman dahulu fungsi cat sudah sama yaitu sebagai produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air). Cat secara umum, dibagi dua fungsi, yaitu fungsi perlindungan (protektif), dan fungsi keindahan (dekoratif). Namun kenyataanya pada saat ini, fungsi cat tidak hanya sekedar digunakan untuk melindungi sesuatu atau memperindah bangunan saja. Seiring dengan perkembangan zaman cat juga bisa digunakan diatas kain. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya


(42)

usaha-usaha yang bergerak dibidang penyablonan. Ini tidak menutup kemungkinan juga bagi produsen yang memproduksi cat untuk kain bertambah banyak. Beberapa contoh produk cat yang digunakan untuk kain, diantaranya : Cat Rubber, Cat Extender dan Super White. Produk diatas adalah sebagian produk-produk cat yang digunakan diatas kain dengan tehnik sablon. Namun cat juga bisa digunakan sebagai bahan untuk melukis diatas kain. Pada awalnya melukis cat diatas kain hanya sebagai media alternatif disamping sablon dalam upaya menghias kaos. Seiring berjalannya waktu, lukis diatas kain semakin menampakan kelasnya bukan hanya sebagai media alternatif disamping sablon. Akan tetapi, berhasil mengambil posisi yang selama ini tidak tersentuh oleh sablon.

Di negeri berkembang khususnya Indonesia banyak sekali bermunculan industri-industri kecil yang memproduksi cat-cat. Dari mulai cat sablon, cat lukis dan cat tembok. Salah satunya adalah perusahan cat Balistha. Yang merupakan salah satu industri kecil bergerak dibidang cat yang dikhususkan untuk kain, memiliki kualitas yang sangat baik. Berbeda dengan produk cat-cat yang diatas (Cat Super White, Cat Extender dan Cat Rubber ) tetapi, memiliki fungsi yang sama yaitu cat untuk kain, hanya yang membedakan adalah dari segi teknik pengaplikasianya kepada kain. Kalau cat-cat diatas menggunakan teknik dengan sablon, berbeda dengan Cat Balistha, yaitu diaplikasikanya dengan cara dilukis sama halnya melukis di atas canvas. Walaupun pada awalnya, lukis kain dimaksudkan sebagai pilihan alternatif sekaligus dalam upaya menghias. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak tema-tema yang diangkat mulai tema hewan, tumbuh-tumbuhan, pemandangan, bahkan potret wajah. Lukis kain semakin menampakan kelasnya bukan hanya sebagai media alternatif disamping sablon, akan tetapi, berhasil mengambil posisi yang selama ini tidak tersentuh oleh


(43)

kaos dll) yang beredar dipasaran adalah hasil lukis. Para produsen Cat Balistha menyadari potensi tersebut. Untuk di kota Bandung sendiri, kurangnya promosi membuat produk Cat Balistha kurang dikenal masyarakat. Padahal potensi yang dihasilkan oleh Cat Balistha sangat besar, mengingat menjamurnya produk-produk ( sepatu, tas, kaos dll) yang menggunakan tehnik lukis.

1.2 Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka masalah diiidentifikasikan sebagai berikut :

• Dilihat dari keberadaanya, cat Balistha masih terhitung baru. • Dilihat dari media informasi yang digunakan masih terbatas.

• Banyaknya cat, yang fungsinya sama, yaitu sama-sama digunakan untuk kain, sehingga menimbulkan persaingan.

• Kebanyakan pembeli hanya sebatas ibu-ibu yang ada disekitar kota bandung.

Dari permasalahan diatas maka yang perlu diperlukan adalah melakukan media promosi yang tepat. Hal ini perlu diperhatikan sebagai alasan utama dan pokok permasalahan yang harus segera diselesaikan agar merek cat Balistha lebih tertanam dibenak khalayak.

1.3 Rumusan Masalah

Sejauh mana proses promosi yang sudah dilakukan oleh pihak Balistha melakukan promosi. Walaupun proses promosi yang sudah dilakukan oleh produsen Cat Balistha adalah dengan mengikuti pameran-pameran, baik yang skala lokal maupun nasional mungkin dengan mengikuti pameran juga banyak orang yang mengetahui. Ada juga orang mengetahui produk ini hanya dari mulut ke mulut. Jadi, harus dilakukan


(44)

1.4 Batasan Masalah

Perancangan dibatasi pada promosi cat Balistha di kota Bandung agar lebih dikenal oleh masyarakat kota Bandung.

1.5 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan Promosi Cat Balistha ini memiliki kepentingan yang ingin dicapai seperti :

a. Untuk memperkenalkan Cat Balistha kepada masyarakat luas sebagai produk cat yang hanya digunakan untuk kain.

b. Mendukung strategi promosi cat Balistha dalam rangka meraih konsumen lebih banyak dan menjadikannya lebih dikenal lagi. c. Meneruskan dan meningkatkan program promosi sebagai kegiatan

yang berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan volume penjualan.

1.6 Kata Kunci

Setelah dikemukakan berbagai hal yang mencakup masalah yang dihadapi oleh cat Balistha. Apakah yang menjadi rumusan masalah maka untuk memecahkan masalah secara garis besar digambarkan melalui kata kunci sebagai berikut : Media, Promosi, Cat, Balistha dan Kain.


(45)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap

: Samsul Bahrin

Tempat, tanggal lahir : Cimaragas, 22 Oktober 1988

Jenis Kelamin

: Pria

Kewarganegaraan

: Indonesia

Agama

: Islam

Status

: Belum Menikah

Alamat

: Jl. Mahmud No. 24. Kel. Pamoyanan Kec. Cicendo

Bandung 4173

Telepon

: 081321998622

PENDIDIKAN FORMAL

2007-2010

: Universitas Komputer Indonesia

2004-2007

: SMA Plus Al-Wahid Tasik

2001-2004

: MTS Puloerang Lakbok

1995-2001

: SD Negeri I Cidolog Ciamis

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Bandung, Agustus 2010


(46)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I Pendahuluan ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Rumusan Masalah ... 3

1.4. Batasan Masalah ... 4

1.4. Tujuan Perancangan ... 4

1.4. Kata Kunci ... 4

BAB II Promosi Cat Balistha Di Kota Bandung ... 7

2.1. Pengertian Promosi ... 5

2.1.1. Fungsi Promosi ... 5

2.1.2. Tujuan Promosi ... 6

2.1.3. Bauran Promosi ... 7

2.1.4. Jenis-jenis Media Promosi ... 7

2.2. Sejarah Singkat Perusahaan ... 8

2.3. Profil Cat Balistha... 9

2.4. U.S.P….. ... 10

2.5. Analisa S.W.O.T ... 10

2.6. Target Sasaran….. ... 13


(47)

BAB III

Strategi Perancangan Dan Konsep Visual ... 14

3.1. Strategi Komunikasi ... 14

3.1.1. Tujuan Komunikasi ... 14

3.1.2. Positioning ... 15

3.1.3. Pendekatan Bahasa ... 15

3.1.4. Materi Pesan ... 15

3.2. Strategi Kreatif ... 16

3.2.1. Strategi Verbal ... 16

3.2.2. Strategi Visual ... 18

3.3. Strategi Media ... 31

3.3.1. Pemilihan Media ... 31

3.4. Jadwal Penyebaran Media ... 42

BAB IV Teknis Produksi Media ... 44

4.1. Teknis Produksi ... 44

4.1.1. Poster ... 44

4.1.2. Flyer ... 46

4.1.3. Spanduk ... 46

4.1.4. Penggaris Kertas ... 47

4.1.5. Kaos ... 47

4.1.6. Kalender ... 48

4.1.7. Palet ... 48

4.1.8. Brosur ... 49

4.1.9. Pin... 50

4.1.10. Gantungan Kunci ... 50

4.1.11. Stiker ... 51

4.1.12. Mug ... 51

4.1.13. Packaging ... 52


(48)

4.1.15. Hanging Mobile ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55 DAFTAR LAMPIRAN ... 56


(49)

DAFTAR GAMBAR

Gambar III. 1 ... 18

Gambar III. 2 ... 19

Gambar III .3 ... 19

Gambar III. 4 ... 20

Gambar III .5 ... 21

Gambar III. 6 ... 21

Gambar III. 7 ... 21

Gambar III. 8 ... 22

Gambar III. 9 ... 23

Gambar III. 10 ... 23

Gambar III. 11 ... 24

Gambar III. 12 ... 25

Gambar III. 13 ... 25

Gambar III. 14 ... 26

Gambar III. 15 ... 27

Gambar III. 16 ... 27

Gambar III. 17 ... 28

Gambar III. 18 ... 29

Gambar III. 19 ... 29

Gambar III. 20 ... 30

Gambar III. 21 ... 31

Gambar III. 22 ... 31

Gambar III. 23 ... 32

Gambar III. 24 ... 32

Gambar III. 25 ... 33

Gambar III. 26 ... 33

Gambar III. 27 ... 33

Gambar III. 28 ... 33

Gambar III. 29 ... 34


(50)

Gambar III. 31 ... 34

Gambar III. 32 ... 35

Gambar III. 33 ... 35

Gambar III. 34 ... 35

Gambar III. 35 ... 36

Gambar III. 36 ... 36

Gambar III. 37 ... 37

Gambar III. 38 ... 37

Gambar III. 39 ... 48

Gambar III. 40 ... 38

Gambar III. 41 ... 38

Gambar III. 42 ... 38

Gambar III. 43 ... 39

Gambar III. 44 ... 39

Gambar III. 45 ... 40

Gambar III. 46 ... 40

Gambar III. 47 ... 40

Gambar III. 48 ... 40

Gambar III. 49 ... 41

Gambar III. 50 ... 41

Gambar III. 51 ... 41

Gambar III. 52 ... 42

Gambar III. 53 ... 42

Gambar IV. 1 ... 44

Gambar IV. 2 ... 44

Gambar IV .3 ... 47

Gambar IV. 4 ... 45

Gambar IV .5 ... 45

Gambar IV. 6 ... 45

Gambar IV. 7 ... 46

Gambar IV. 8 ... 46


(51)

Gambar IV. 10 ... 47

Gambar IV. 11 ... 48

Gambar IV. 12 ... 48

Gambar IV. 13 ... 49

Gambar IV. 14 ... 49

Gambar IV. 15 ... 50

Gambar IV. 16 ... 50

Gambar IV. 17 ... 51

Gambar IV. 18 ... 51

Gambar IV. 19 ... 52

Gambar IV. 20 ... 53


(52)

DAFTAR PUSTAKA

Darmaprawira, Sulasmi. (2002) Warna teori dan kreativitas penggunaanya, (edisi ke 2.). Bandung: ITB.

Rustan, surianto. (2009) Layout dasar dan penerapanya, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rustan, surianto. (2009) Mendesain logo, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Andriewongso. (2009). Cat. Tersedia di: http//www. andriewongso.com [9.12.2009]

Hiyoto. (2009). Apa yang dimaksud dengan cat. Tersedia di: http://www.hiyoto.com/ask/faq_id.swf [17 November 2009]

Ryan. (2009). Bahan-bahan promosi dalam dkv. Tersedia di: http://aftaryan.wordpress.com [ 30 Juli 2010]


(53)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim,

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

rahmat, nikmat, dan karunia-Nya yang tidak terbatas sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini serta dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan

ini diajukan sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk memenuhi syarat

kelulusan di Universitas Komputer Indonesia. Adapun judul yang penulis ambil

yaitu

Perancangan Media Promosi Cat Balistha di Kota Bandung

.

Dalam penyusunan laporan ini penulis menyadari bahwa masih terdapat

kekurangan dan kesalahan, baik dari segi penyusunannya, segi materi, maupun

dari segi penyajian bahasa. Hal ini disebabkan karena kekurangan dan

keterbatasan penulis sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah mendukung dan membantu dalam pelaksanaan tugas akhir ini

dan dalam penyusunan laporan ini.

Bandung, 3 Agustus 2010


(54)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN PROMOSI CAT BALISTHA DI KOTA

BANDUNG

DK 26313/ Tugas Akhir Semester II 2009/2010

Oleh:

Samsul Bahrin NIM :

52107003

Program Studi Desain Grafis

Disahkan oleh: Pembimbing

Ivan Kurniawan, S. Sn. 4127 32 06 019

Koordinator Tugas Akhir


(55)

BAB IV

Teknis Produksi Media

4.1 Teknik Produksi

Teknik pembuatan media promosi pada media utama dan media pendukung menggunakan teknik ilustrasi fotografi karena untuk menyesuaikan dengan fungsi cat itu sendiri dan target audiens, adapun software yang digunakan adalah menggunakan Photoshop CS3 dan CorelDRAW X3.

Dibawah ini adalah media-media yang dibuat dan teknis pembuatannya :

4.1.1 Poster


(56)

Gambar 4.3 poster Gambar 4.4 poster

Gambar 4.5 poster

Material yang digunakan adalah art paper 150 gr dengan ukuran 42 cm x 59.4 cm, teknis produksi cetak offset.


(57)

4.1.2 Flayer

Gambar 4.6 flyer tampak depan Gambar 4.7 flyer tampak belakang

Material yang digunakan adalah art paper 150 gr dengan ukuran 14.8 cm x 21 cm, teknis produksi cetak offset.

4.1.3 Spanduk

Gambar 4.8 spanduk

Material vynil dengan ukuran 300 cm x 90 cm, cetak digital printing.


(58)

4.1.4 Penggaris Kertas

Gambar 4.9 penggaris kertas

Material yang digunakan adalah art paper 250 gr, dengan ukuran 32 cm x 5 cm, teknis produksi cetak offset.

4.1.5 Kaos

Gambar 4.10 kaos

Material yang digunakan yaitu kain cotton combat dengan ukuran M, L dan XL teknis produksi cetak sablon. Karena, media ini akan diproduksi banyak.


(59)

4.1.6 Kalender

Gambar 4.11 kalender

Material yang digunakan yaitu art paper 150 gr, dengan ukuran 29.7 cm x 42 cm, produksi cetak offset.

4.1.7 Palet Lukis

Gambar 4.12 palet

Material yang digunakan yaitu kertas stiker 100 gr dengan ukuran 24cm x 7,4cm dan palet menggunakan bahan viber


(60)

plastik dengan ukuran 30 cm x 12.4 cm, teknis produksi stiker palet menggunakan teknis sablon.

4.1.8 Brosur

Gambar 4.13 brosur bagian luar

Gambar 4.14 brosur bagian dalam


(61)

4.1.9 Pin

Gambar 4.15 pin

Material yang digunakan yaitu inkjet dengan ukuran diameter 3.5 cm, teknis produksi press.

4.1.10 Gantungan Kunci

Gambar 4.16 gantungan kunci

Material yang digunakan yaitu inkjet dengan ukuran diameter 3.5 cm, teknis produksi press.


(62)

4.1.11 Sticker

Gambar 4.17 stiker

Material Stiker Paper 100 gr dengan ukuran 6.5 cm x 5 cm, teknis produksi digital printing dan finishingnya menggunakan cutting sticker.

4.1.12 Mug

Gambar 4.18 mug

Material yang digunakan yaitu keramik dengan ukuran 8.3 cm x 9.7 cm, teknis produksi press.


(63)

4.1.13 Packaging

Gambar 4.19 packaging

Media ini untuk pembelian paket dan juga pembelian nominal diatas Rp 100.000.Material yang digunakan yaitu art paper 150 gr. Ukuran 28.4 cm x 42 cm, teknis produksi cetak offset.


(64)

4.1.14 X-Banner

Gambar 4.20 x-banner

Material yang digunakan yaitu vynil dengan ukuran 60 cm x 160 cm, teknis produksi cetak digital.


(65)

4.1.15 Hanging Mobile

Gambar 4.21 Hanging Mobile

Material yang digunakan yaitu vynil dengan ukuran 19 cm x 25 cm, teknis produksi digital printing.


(1)

plastik dengan ukuran 30 cm x 12.4 cm, teknis produksi stiker palet menggunakan teknis sablon.

4.1.8 Brosur

Gambar 4.13 brosur bagian luar

Gambar 4.14 brosur bagian dalam

Material yang digunakan adalah art paper 150 gr dengan ukuran 29.7 cm x 21 cm, teknis produksi cetak offset.


(2)

4.1.9 Pin

Gambar 4.15 pin

Material yang digunakan yaitu inkjet dengan ukuran diameter 3.5 cm, teknis produksi press.

4.1.10 Gantungan Kunci

Gambar 4.16 gantungan kunci

Material yang digunakan yaitu inkjet dengan ukuran diameter 3.5 cm, teknis produksi press.


(3)

4.1.11 Sticker

Gambar 4.17 stiker

Material Stiker Paper 100 gr dengan ukuran 6.5 cm x 5 cm, teknis produksi digital printing dan finishingnya menggunakan cutting sticker.

4.1.12 Mug

Gambar 4.18 mug

Material yang digunakan yaitu keramik dengan ukuran 8.3 cm x 9.7 cm, teknis produksi press.


(4)

4.1.13 Packaging

Gambar 4.19 packaging

Media ini untuk pembelian paket dan juga pembelian nominal diatas Rp 100.000. Material yang digunakan yaitu art paper 150 gr. Ukuran 28.4 cm x 42 cm, teknis produksi cetak offset.


(5)

4.1.14 X-Banner

Gambar 4.20 x-banner

Material yang digunakan yaitu vynil dengan ukuran 60 cm x 160 cm, teknis produksi cetak digital.


(6)

4.1.15 Hanging Mobile

Gambar 4.21 Hanging Mobile

Material yang digunakan yaitu vynil dengan ukuran 19 cm x 25 cm, teknis produksi digital printing.