Perancangan Media Promosi Wisata Perkotaan untuk Backpacker di Kota Bandung.
vii
ABSTRAK
PERANCANGAN MEDIA PROMOSI WISATA PERKOTAAN UNTUK BACKPACKER DI KOTA BANDUNG
Oleh:
Aditya Rahmadi Anwar NRP 0864116
Kota Bandung merupakan salah satu kota yang cukup sering dikunjungi oleh wisatawan, baik lokal maupun internasional. Sebagai Ibukota Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung memiliki banyak daya tarik wisata perkotaan (urban) di antaranya adalah daya tarik sejarah, budaya, dan kreativitas para generasi muda maupun pekerja seninya. Perkembangan kawasan urban Kota Bandung menjadi daya tarik baru bagi wisatawan, terutama bagi para penggiat backpacking. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk mempromosikan potensi wisata perkotaan (urban) yang ada di Kota Bandung, serta memperkenalkan budaya dan tata krama masyarakat di Kota Bandung kepada wisatawan backpacker. Manfaat dari perancangan ini antara lain adalah untuk memperkenalkan wisata urban Kota Bandung, meningkatkan minat wisatawan backpacker untuk berwisata ke Kota Bandung dengan budaya dan tata krama dalam bermasyarakat yang ada, serta meningkatkan pendapatan daerah di Kota Bandung.
Metode yang digunakan adalah dengan merancang sebuah brand yang berisi tentang media informasi bagi backpacker berupa infografis yang dilengkapi dengan gimmick dan maskot sebagai media utamanya, serta didukung dengan media promosi berupa: poster, flyer, stiker,
website dan iklan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Melalui perancangan
ini diharapkan informasi mengenai wisata perkotaan Kota Bandung dapat diketahui oleh wisatawan domestik maupun mancanegara sehingga dapat lebih mengenal dan mencintai Kota Bandung.
(2)
viii ABSTRACT
MEDIA DESIGN OF URBAN TOURISM PROMOTION FOR BACKPACKER IN BANDUNG
Submitted by Aditya Rahmadi Anwar
NRP 0864116
Bandung is a city which is often visited by tourists, both local and international. As the capital city of West Java, Bandung has many urban tourist attractions such as the history, culture, and creativity of young people and artists. The development of Bandung urban areas have become a new attraction for tourists, especially the backpackers.
The objective of this design is to promote the tourism potential of urban Bandung, as well as introducing the culture and rules of conducts held by the people in Bandung to backpacker. The benefits of this design, among others, is to introduce urban tourist city of Bandung, increase the interest of tourists backpacker to travel to Bandung with culture and rules of conduct in the existing society, and to increase domestic revenue for the city.
The method used is to design a brand that contains media information for backpackers in the form of infographics are equipped with a gimmick and mascot as the primary media, and supported by a campaign media like posters, flyers, stickers, websites and social media advertising such as Facebook, Twitter, and Instagram. This design is expected to provide information about the city of Bandung so that it can be known by domestic and foreign tourists, which in the end they can get to know and love the city of Bandung.
(3)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.………...……….. i
LEMBAR PENGESAHAN…..……….. ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN………... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN….……….. iv
KATA PENGANTAR……….………... v
ABSTRAK…………..………..……….. vii
ABSTRACT……… viii
DAFTAR ISI………... ix
DAFTAR GAMBAR……….. xii
DAFTAR TABEL………... xiv
DAFTAR LAMPIRAN……….. xv
BAB I PENDAHULUAN……….. 1
1.1 Latar Belakang Masalah……….. 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup………. 2
1.2.1 Rumusan Masalah……….. 2
1.2.2 Ruang Lingkup Permasalahan………... 3
1.3 Tujuan Perancangan………. 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data………. 3
1.5 Skema Perancangan……….. 5
BAB II LANDASAN TEORI……… 6
2.1 Gambaran Umum Kota Bandung…….……… 6
2.1.1 Geografis Kota Bandung………..…... 7
2.1.2 Sejarah Kota Bandung………. 7
2.1.3 Sejarah Geologis Kota Bandung………. 8
(4)
x
2.2.1 Data Tarik Wisata Perkotaan………... 13
2.2.2 Jenis Wisata di Kota Bandung………. 16
2.3 Teori Psikologi………..……… 17
2.3.1 Psikologi Dewasa Muda…….…………..……… 18
2.3.2 Ciri-ciri Perkembangan Dewasa Muda...………. 19
2.4 Teori Promosi………...………. 22
2.4.1 Komunikasi Pemasaran…………...……… 23
2.4.2 Komunikasi Pemasaran Persuasif……… 24
2.5 Teori tentang Media……… 25
2.5.1 Teori Dasar Fotografi……….……….. 26
2.5.2 Teori Ilustrasi………..……….. 27
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH……….. 30
3.1 Data dan Fakta……… 30
3.1.1 Mandatori: Mahanagari “Kaos Bandung”……… 30
3.1.2 Instansi terkait: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung….. 32
3.1.4 Hasil Wawancara dengan Alid Abdul, Backpacker Asal Jombang…… 34
3.1.5 Hasil Wawancara dengan Meganuri Kameswara, Finance Staff dari Guesthouse Griya Grilya……….………….. 35
3.1.6 Perolehan Data Kuesioner………..………….. 36
3.2 Tinjauan Karya Sejenis……….. 42
3.2.1 Daerah Istimewa Yogyakarta……… 42
3.2.1 Jepang (Kyoto, Nara, dan Osaka)……….……… 45
3.3 Analisis terhadap Temuan Data dan Fakta………... 46
3.4 Segmenting, Targeting, dan Positioning.……… 47
3.5 Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats (SWOT)………. 49
3.5.1 SWOT Kota Bandung……… 49
(5)
xi
BAB IV PEMECAHAN MASALAH……… 52
4.1 Konsep Komunikasi………... 52
4.2 Konsep Kreatif……… 53
4.2.1 Konsep Verbal……….. 53
4.2.2 Konsep Visual……… 54
4.3 Konsep Media………... 56
4.3.1 Timeline Perusahaan……..……… 58
4.4 Hasil Karya………... 59
4.4.1 Logo Corporate Identity…..……….. 59
4.4.2 Stationery Kit………...……….. 60
4.4.3 Website dan Media Sosial………..……… 61
4.4.4 Poster Awareness dan Informing……….. 63
4.4.5 Maskot…………..…………..………. 64
4.4.6 LINE Sticker……….. 65
4.4.7 Backpacker’s Guidebook……….. 66
4.4.8 Gimmick (Kaos, Travel Pouch, Payung, dan Botol Minum Lipat)……… 67
4.5 Budgeting……… 69
BAB V PENUTUP………. 71
5.1 Simpulan………. 71
5.2 Saran……….. 71
DAFTAR PUSTAKA………. 72
(6)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Perancangan……….. 5
Gambar 3.1 Logo Mahanagari ……….. 30
Gambar 3.2 Contoh kaos Mahanagari (Kiri)……….. 31
Dan Desainnya (Kanan).……….. 31
Gambar 3.3 Logo Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat..………….. 32
Gambar 3.4 Foto narasumber Alid Abdul….……….. 34
Gambar 3.5 Foto narasumber Meganuri Kameswara……….. 35
Gambar 3.6 Diagram responden penyuka traveling……….. 36
Gambar 3.7 Diagram responden penyuka wisata alam dan rekreasi………... 37
Gambar 3.8 Diagram responden penyuka wisata sejarah dan budaya…..….. 37
Gambar 3.9 Diagram responden penyuka wisata belanja dan kuliner...…….. 38
Gambar 3.10 Diagram responden yang pernah ke Kota Bandung……..…….. 38
Gambar 3.11 Diagram jenis wisata Kota Bandung……….. 39
Gambar 3.12 Diagram harga wisata Kota Bandung………... 39
Gambar 3.13 Diagram responden penyuka suasana Kota Bandung..…………. 40
Gambar 3.14 Diagram ketertarikan responden pada wisata Kota Bandung... 40
Gambar 3.15 Diagram minat backpacking di Kota Bandung………..….. 41
Gambar 3.16 Diagram keseluruhan hasil survei.……....……….. 42
Gambar 3.17 Tampilan website Yogyes.com…...……….. 43
Gambar 3.18 Instalasi peta wisata Kota Yogyakarta di Alun - alun (Kiri)…….. 44
dan di Malioboro (kanan)………. 44
Gambar 3.19 Brosur Peta Wisata Yogyakarta……….…….. 44
Gambar 3.20 Osaka Guidebook………..……….…….. 45
Gambar 3.21 Salah satu peta wisata dari Jepang…..……….…….. 46
Gambar 4.1 Skema warna Korporat………...……… 55
Gambar 4.2 Tokoh wayang Cepot…………..……… 56
(7)
xiii
Gambar 4.4 Desain logo URBANDUNG………. 59
Gambar 4.5 Desain Stationery Kit…………..……… 60
Gambar 4.6 Tampilan Website URBANDUNG..……… 61
Gambar 4.7 Tampilan video teaser URBANDUNG……… 62
Gambar 4.8 Tampilan akun Instagram URBANDUNG……… 62
Gambar 4.9 Tampilan akun Facebook (atas)..……… 63
Tampilan akun Twitter (bawah)..……… 63
Gambar 4.10 Desain Poster Awareness & Informing..……… 63
Gambar 4.11 Sketsa desain maskot “Mang Chepi”……… 64
Gambar 4.12 Desain Tokoh “Mang Chepi”………..………. 65
Gambar 4.13 Desain LINE Sticker “Mang Chepi the Backpacker”………. 66
Gambar 4.14 Media Infografis berupa Backpacker’s Guide Book………. 66
Gambar 4.15 Desain Kaos (atas) dan travel pouch (bawah)….………. 67
Gambar 4.16 Desain Payung………...……… 68
(8)
xiv
DAFTAR TABEL
(9)
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Daftar Kuesioner……….……….. 74
Lampiran B Daftar Trayek Angkot Kota Bandung……….. 75
Lampiran C Rangkuman wawancara……… 76
C.1 Wawancara dengan Alid Abdul………... 76
C.2 Wawancara dengan Meganuri Kameswara……….. 76
Lampiran D Draft………. 77
D.1 Draft Logo Thumbnails……… 77
D.2 Draft Poster……….. 87
D.3 Draft Media Infografis………. 93
D.4 Draft Maskot………... 103
D.5 Draft GSM……… 108
D.6 Draft Gimmick………. 113
Lampiran E Sketsa…….………..… 120
E.1 Sketsa Logo………. 120
E.2 Sketsa Maskot……….. 124
E.3 Sketsa Gimmick……… 126
(10)
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah negara yang terkenal dengan keindahan alam dan keanekaragaman budayanya. Potensi wisata dan kekayaan alam yang melimpah menjadikan Indonesia sebagai salah satu destinasi wisata yang layak untuk dikunjungi. Selain itu, Indonesia juga memiliki wisata kota dan kuliner yang tak kalah menarik untuk dieksplorasi.
Saat ini Jawa Barat telah menjadi salah satu primadona wisata di Indonesia, khususnya Kota Bandung. Ibukota Provinsi Jawa Barat ini telah menjadi tujuan wisata yang paling diminati sejak zaman kolonial. Pada zaman dahulu, masyarakat kolonial Belanda memberi sebutan “Paris van Java” pada Kota Bandung yang berarti “Paris dari Pulau Jawa” karena Kota Bandung dinilai memiliki suasana yang nyaman dan udara yang sejuk layaknya di Paris, Perancis. Keindahan alam, bangunan bersejarah, wisata belanja, serta wisata kuliner di Kota Bandung telah menjadi daya tarik tersendiri bagi orang - orang yang datang dan berlibur ke kota ini.
Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan bahwa Kota Bandung kini telah terpilih menjadi destinasi wisata peringkat keempat se-Asia (diunduh dari www.merdeka.com/peristiwa/ pada 16/02/2015 pukul 21:35 WIB). Hasil tersebut didapatkan dari survei independen yang dilakukan terhadap wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara di situs jejaring sosial, Facebook. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Nunung Sobari, mengatakan bahwa saat ini Kota Bandung menempati urutan pertama sebagai kota paling diminati di ASEAN (diunduh dari
(11)
www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150210162426-269-31086/survei-bandung-kota-Universitas Kristen Maranatha 2 terfavorit-wisatawan-se-asean/ pada 16/02/2015 pukul 21:51 WIB). Pemerintah Kota Bandung menargetkan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung di tahun 2015 sebanyak 5,5 juta kunjungan. Target ini ditetapkan karena pada tahun 2014 kunjungan wisatawan ke Kota Bandung mencapai enam juta kunjungan dalam setahun.
Potensi wisata Kota Bandung telah banyak menarik minat wisatawan untuk datang ke Kota Bandung khususnya para pecinta traveling. Traveling adalah kegiatan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan tertentu seperti bisnis atau liburan (Gustiayu, 2012: 170). Traveling saat ini telah banyak diminati masyarakat sebagai hobi dan kegiatan saat menghabiskan masa liburan. Salah satu gaya traveling yang banyak diminati saat ini adalah dengan cara backpacking.
Backpacking adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan menggunakan backpack atau tas punggung dan orang yang melakukan kegiatan tersebut disebut dengan backpacker. Backpacking merujuk kepada perjalanan wisata yang lebih mandiri dan berorientasi kepada low budget traveling atau perjalanan dengan biaya minim. Para backpacker sangat mengutamakan mobilitas tinggi serta kemandirian dalam berwisata dengan target pengeluaran biaya seminimal mungkin, namun bisa mengeksplorasi destinasi kunjungan dengan semaksimal mungkin. Pada umumnya yang dicari dalam kegiatan backpacking adalah pengalaman dan unsur petualangan dalam mengeksplorasi suatu tempat (Gustiayu, 2012: 170 - 171).
Sebagai daerah perkotaan, Kota Bandung memiliki banyak potensi wisata yang bisa dinikmati wisatawan backpacker mulai dari potensi wisata sejarah, budaya, hingga potensi wisata baru hasil kreativitas masyarakat dan Pemerintah Daerah Kota Bandung. Hanya saja informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan wisata perkotaan Kota Bandung dan kebutuhan perjalanan lainnya belum cukup mudah diakses. Oleh karena itu, penulis ingin mengembangkan potensi wisata perkotaan di Kota Bandung dan
(12)
Universitas Kristen Maranatha 3 menjadikan Kota Bandung lebih dikenal, diminati, dan dicintai oleh wisatawan khususnya para penggiat backpacking.
1.2Permasalahan Dan Ruang Lingkup Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana cara untuk menyampaikan informasi mengenai potensi wisata perkotaan di Kota Bandung kepada masyarakat dan wisatawan?
b. Media promosi seperti apa yang paling tepat untuk menarik minat wisatawan backpacker untuk datang ke Kota Bandung?
1.2.2 Ruang Lingkup Permasalahan
Pemerintah Kota Bandung selalu memiliki target jumlah kunjungan wisatawan yang berbeda setiap tahunnya. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan berbagai upaya agar dapat menarik minat wisatawan untuk datang ke Kota Bandung. Oleh sebab itu, maka ruang lingkup perancangan dibatasi untuk promosi potensi wisata perkotaan di Kota Bandung sebagai upaya dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung khususnya bagi para penggiat backpacking.
1.3Tujuan Perancangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis memperoleh tujuan perancangan sebagai berikut:
a. Memberikan informasi wisata perkotaan untuk wisatawan backpacker yang dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan berwisata di Kota Bandung. b. Meningkatkan minat wisatawan untuk melakukan wisata backpacking ke Kota
(13)
Universitas Kristen Maranatha 4 1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam perancangan ini antara lain:
a. Observasi
Penulis melakukan observasi dengan cara melakukan perjalanan dan mengumpulkan data terkait promosi potensi wisata dengan memposisikan diri sebagai backpacker.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada Alid Abdul (backpacker dan travel blogger) sebagai narasumber dan informasi mengenai backpacking. Selain itu juga dilakukan wawancara kepada Meganuri Kameswara (finance staff dari Griya Gerilya Guesthouse) sebagai narasumber terkait kunjungan dan kebiasaan wisatawan yang menginap di guesthouse tersebut.
c. Studi Pustaka
Dalam penyusunan perancangan ini penulis melakukan studi pustaka dari berbagai sumber buku dengan dasar ilmu pariwisata, promosi, dan psikologi. Selain itu, studi pustaka juga dilakukan dengan tinjauan pada sumber-sumber terpercaya melalui artikel online dari internet.
d. Kuesioner
Kuesioner disebarkan kepada 100 responden dengan rentang usia 18-40 tahun di Kota Bandung dan di luar Kota Bandung secara online.
(14)
Universitas Kristen Maranatha 5 1.5 Skema Perancangan
Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: Data penulis, 2015)
Permasalahan
1. Potensi wisata perkotaan yang dimiliki Kota Bandung belum banyak dikenal wisatawan.
2. Kurangnya akses media informasi tentang wisata perkotaan di Kota Bandung untuk wisatawan backpacker.
Pemecahan
Promosi Potensi Wisata Perkotaan untuk Backpacker di Kota Bandung.
Target Market
Orang dewasa (18-40 tahun).
Pelaku traveling, khususnya backpacking.
Pria dan wanita dengan tingkat ekonomi menengah, berpikiran terbuka, berwawasan luas, menyukai wisata perkotaan.
Tujuan Perancangan
1. Meningkatkan kenyamanan dan kemudahan berwisata backpacking di Kota Bandung.
2. Meningkatkan minat wisatawan untuk melakukan wisata backpacking ke Kota Bandung.
Latar Belakang
1. Kota Bandung sebagai destinasi wisata paling diminati peringkat keempat se-Asia.
2. Target kunjungan wisatawan Bandung sebanyak 5,5 juta di tahun 2015.
Strategi Promosi Konsep Kreatif
Komunikasi: menggunakan gaya penyampaian yang santai, persuasif, informatif, dan atraktif.
Visual: Fotografi – Ilustrasi Vektor
Konsep Media Peralatan pendukung
traveling Cetak
Website dan media sosial
(15)
Universitas Kristen Maranatha 71
BAB V
PENUTUP
5.1Simpulan
Kota Bandung memiliki banyak sekali daya tarik wisata yang bisa dieksplorasi. Daya tarik wisata perkotaan ini tidak akan pernah habis selama Kota Bandung tetap ada dan berkembang. Potensi wisata perkotaan Kota Bandung adalah aset yang harus dijaga dan dikembangkan demi masa depan wisata perkotaan di Kota Bandung.
Berdasarkan perancangan yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa perancangan media promosi wisata perkotaan untuk backpacker di Kota Bandung dapat diwujudkan dengan memanfaatkan media sosial dan internet dengan mengedepankan cara penyampaian yang sederhana, universal, dan mudah dimengerti oleh masyarakat khususnya wisatawan backpacker. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup masyarakat masa kini khususnya wisatawan backpacker yang memiliki mobilitas tinggi sehingga mengharuskan mereka untuk lebih cepat mencerna informasi yang diterima. Media infografis adalah salah satu cara penyampaian informasi yang cukup efektif karena setiap informasi yang disampaikan terwakili oleh gambar yang secara visual lebih mudah diterima dibandingkan dengan tulisan. Dengan melakukan promosi wisata perkotaan di Kota Bandung menggunakan infografis mampu menggambarkan potensi wisata perkotaan secara unik dan menarik.
5.2 Saran
Perancangan media promosi wisata perkotaan untuk backpacker di Kota Bandung merupakan salah satu bentuk promosi dan branding image dari perkotaan Kota Bandung
(16)
Universitas Kristen Maranatha 72 yang sangat potensial untuk diwujudkan di masa depan. Adapun saran maupun masukan untuk melengkapi dan menyempurnakan perancangan ini antara lain:
1. Konsep desain media, logo, dan maskot perlu digali lebih dalam agar memiliki kesinambungan serta image yang senada.
2. Untuk media promosi berupa gimmick terutama kaos sebaiknya mengangkat maskot Mang Chepi sebagai desain agar lebih menarik secara visual.
3. Penggunaan gambar “I Love Bandung” pada kaos Mang Chepi sebaiknya
dihindari mengingat penggunaan konsep serupa telah dipergunakan pada kampanye Kota New York.
(17)
DAFTAR PUSTAKA
Literatur
Dakir. (1993). “Dasar-Dasar Psikologi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fleishman, Michael. (2004). “Exploring Illustration”. New York: Thomson-Delmar Learning.
Gee, C. Y. (1994). “International Hotels: Development and Management”. East Lansing, Michigan: The Educational Institute of the American Hotel and Motel Association.
Gustiayu, Herajeng. (2012). “Backpacking 101 Catatan Praktis Untuk Backpacker Pemula”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Kaunang, Claudia. (2014). “101 Travel Tips & Stories”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
McIntosh, R.W. and Goeldner, C.R. (1986). “Tourism: Principles, Practices, Philosophies (5th ed)”. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Moleong, Lexy J. (2004). “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nazir, Moh. (2003). “Metode Penelitian”. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rustan, Surianto. (2009). “Mendesain LOGO”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Shimp, Terence A. (2003). “Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Edisi ke-5 Jilid 1)”. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Spillane, James J. (1994). “Pariwisata Indonesia”. Yogyakarta: Kanisius.
Suherman, Sherly A. (2009). “Made In Bandung: Kreatif, Inovatif, dan Imajinatif!”. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Vlekke, Bernard H. M. (2008). “Nusantara: Sejarah Indonesia (Terjemahan: Berlian Samsudin)”. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Walker, Robin & Harding, Keith. (2006). “Tourism: Teacher’s Resource Book 1”. UK: Oxford University Press.
(18)
Wright, Andrew. (1986). “How to Be A Succesful Traveller”. Great Britain: Cambridge University Press.
Online
http://bandung.go.id/rwd/index.php?fa=sekilas.detail&id=10&token=e355e97b61e4 e84580f214fdebe66fae
http://bandung.go.id/rwd/index.php?fa=sekilas.detail&id=12&token=0b60a5b817e3 13e999db6062bdc8bd3d
http://www.bandungtourism.com/fact.php http://www.bandungtourism.com/history.php http://www.bandungtourism.com/index.php
http://www.bandungtourism.com/office.php#personil-list
http://disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=profile
Tanjung, Agib. (2015). “Ridwan Kamil: Bandung jadi tempat favorit keempat wisata Asia” diakses dari (http://www.merdeka.com/peristiwa/ridwan-kamil-bandung-jadi-tempat-favorit-keempat-wisata-asia.html, pada 16 Pebruari 2015, pukul 21:35 WIB).
Thomas, Feri. (2006). “Teknik Fotografi: Komposisi di dalam Nature Fotografi” diakses dari (http://www.hinamagazine.com/index.php/2006/11/02/dasar-dasar-fotografi/teknik-fotografi/, pada 28 Pebruari 2015, pukul 23:43 WIB).
Wahyuni, Tri. (2015). “Survei: Bandung Kota Terfavorit Wisata se-ASEAN” diakses dari (http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150210162426-269-31086/survei-bandung-kota-terfavorit-wisatawan-se-asean/, pada 16 Pebruari 2015, pukul 21:51 WIB).
Wawancara Narasumber
Alid Abdul (Backpacker aktif dan travel blogger dari Jawa Timur) pada hari Senin, 16 Pebruari 2015 pukul 18:12 WIB.
Meganuri Kameswara (Finance Staff dari Guesthouse Griya Gerilya) pada hari Minggu, 1 Maret 2015 pukul 10:15 WIB.
(1)
Universitas Kristen Maranatha 4 1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam perancangan ini antara lain:
a. Observasi
Penulis melakukan observasi dengan cara melakukan perjalanan dan mengumpulkan data terkait promosi potensi wisata dengan memposisikan diri sebagai backpacker.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada Alid Abdul (backpacker dan travel blogger) sebagai narasumber dan informasi mengenai backpacking. Selain itu juga dilakukan wawancara kepada Meganuri Kameswara (finance staff dari Griya Gerilya Guesthouse) sebagai narasumber terkait kunjungan dan kebiasaan wisatawan yang menginap di guesthouse tersebut.
c. Studi Pustaka
Dalam penyusunan perancangan ini penulis melakukan studi pustaka dari berbagai sumber buku dengan dasar ilmu pariwisata, promosi, dan psikologi. Selain itu, studi pustaka juga dilakukan dengan tinjauan pada sumber-sumber terpercaya melalui artikel online dari internet.
d. Kuesioner
Kuesioner disebarkan kepada 100 responden dengan rentang usia 18-40 tahun di Kota Bandung dan di luar Kota Bandung secara online.
(2)
Universitas Kristen Maranatha 5 1.5 Skema Perancangan
Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: Data penulis, 2015)
Permasalahan
1. Potensi wisata perkotaan yang dimiliki Kota Bandung belum banyak dikenal wisatawan.
2. Kurangnya akses media informasi tentang wisata perkotaan di Kota Bandung untuk wisatawan backpacker.
Pemecahan
Promosi Potensi Wisata Perkotaan untuk Backpacker di Kota Bandung.
Target Market Orang dewasa (18-40 tahun).
Pelaku traveling, khususnya backpacking.
Pria dan wanita dengan tingkat ekonomi menengah, berpikiran terbuka, berwawasan luas, menyukai wisata perkotaan.
Tujuan Perancangan
1. Meningkatkan kenyamanan dan kemudahan berwisata backpacking di Kota Bandung.
2. Meningkatkan minat wisatawan untuk melakukan wisata backpacking ke Kota Bandung.
Latar Belakang
1. Kota Bandung sebagai destinasi wisata paling diminati peringkat keempat se-Asia.
2. Target kunjungan wisatawan Bandung sebanyak 5,5 juta di tahun 2015.
Strategi Promosi Konsep Kreatif
Komunikasi: menggunakan gaya penyampaian yang santai, persuasif, informatif, dan atraktif.
Visual: Fotografi – Ilustrasi Vektor
Konsep Media Peralatan pendukung
traveling
Cetak
Website dan media sosial
(3)
Universitas Kristen Maranatha 71
BAB V
PENUTUP
5.1Simpulan
Kota Bandung memiliki banyak sekali daya tarik wisata yang bisa dieksplorasi. Daya tarik wisata perkotaan ini tidak akan pernah habis selama Kota Bandung tetap ada dan berkembang. Potensi wisata perkotaan Kota Bandung adalah aset yang harus dijaga dan dikembangkan demi masa depan wisata perkotaan di Kota Bandung.
Berdasarkan perancangan yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa perancangan media promosi wisata perkotaan untuk backpacker di Kota Bandung dapat diwujudkan dengan memanfaatkan media sosial dan internet dengan mengedepankan cara penyampaian yang sederhana, universal, dan mudah dimengerti oleh masyarakat khususnya wisatawan backpacker. Hal ini disebabkan oleh gaya hidup masyarakat masa kini khususnya wisatawan backpacker yang memiliki mobilitas tinggi sehingga mengharuskan mereka untuk lebih cepat mencerna informasi yang diterima. Media infografis adalah salah satu cara penyampaian informasi yang cukup efektif karena setiap informasi yang disampaikan terwakili oleh gambar yang secara visual lebih mudah diterima dibandingkan dengan tulisan. Dengan melakukan promosi wisata perkotaan di Kota Bandung menggunakan infografis mampu menggambarkan potensi wisata perkotaan secara unik dan menarik.
5.2 Saran
Perancangan media promosi wisata perkotaan untuk backpacker di Kota Bandung merupakan salah satu bentuk promosi dan branding image dari perkotaan Kota Bandung
(4)
Universitas Kristen Maranatha 72
yang sangat potensial untuk diwujudkan di masa depan. Adapun saran maupun masukan untuk melengkapi dan menyempurnakan perancangan ini antara lain:
1. Konsep desain media, logo, dan maskot perlu digali lebih dalam agar memiliki kesinambungan serta image yang senada.
2. Untuk media promosi berupa gimmick terutama kaos sebaiknya mengangkat maskot Mang Chepi sebagai desain agar lebih menarik secara visual.
3. Penggunaan gambar “I Love Bandung” pada kaos Mang Chepi sebaiknya
dihindari mengingat penggunaan konsep serupa telah dipergunakan pada kampanye Kota New York.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Literatur
Dakir. (1993). “Dasar-Dasar Psikologi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fleishman, Michael. (2004). “Exploring Illustration”. New York: Thomson-Delmar Learning.
Gee, C. Y. (1994). “International Hotels: Development and Management”. East Lansing, Michigan: The Educational Institute of the American Hotel and Motel Association.
Gustiayu, Herajeng. (2012). “Backpacking 101 Catatan Praktis Untuk Backpacker Pemula”. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Kaunang, Claudia. (2014). “101 Travel Tips & Stories”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
McIntosh, R.W. and Goeldner, C.R. (1986). “Tourism: Principles, Practices, Philosophies (5th ed)”. New York: John Wiley & Sons, Inc.
Moleong, Lexy J. (2004). “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nazir, Moh. (2003). “Metode Penelitian”. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rustan, Surianto. (2009). “Mendesain LOGO”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Shimp, Terence A. (2003). “Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu (Edisi ke-5 Jilid 1)”. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Spillane, James J. (1994). “Pariwisata Indonesia”. Yogyakarta: Kanisius.
Suherman, Sherly A. (2009). “Made In Bandung: Kreatif, Inovatif, dan Imajinatif!”. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Vlekke, Bernard H. M. (2008). “Nusantara: Sejarah Indonesia (Terjemahan: Berlian Samsudin)”. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Walker, Robin & Harding, Keith. (2006). “Tourism: Teacher’s Resource Book 1”. UK: Oxford University Press.
(6)
Wright, Andrew. (1986). “How to Be A Succesful Traveller”. Great Britain: Cambridge University Press.
Online
http://bandung.go.id/rwd/index.php?fa=sekilas.detail&id=10&token=e355e97b61e4 e84580f214fdebe66fae
http://bandung.go.id/rwd/index.php?fa=sekilas.detail&id=12&token=0b60a5b817e3 13e999db6062bdc8bd3d
http://www.bandungtourism.com/fact.php http://www.bandungtourism.com/history.php http://www.bandungtourism.com/index.php
http://www.bandungtourism.com/office.php#personil-list
http://disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=profile
Tanjung, Agib. (2015). “Ridwan Kamil: Bandung jadi tempat favorit keempat wisata
Asia” diakses dari (http://www.merdeka.com/peristiwa/ridwan-kamil-bandung-jadi-tempat-favorit-keempat-wisata-asia.html, pada 16 Pebruari 2015, pukul 21:35 WIB).
Thomas, Feri. (2006). “Teknik Fotografi: Komposisi di dalam Nature Fotografi” diakses dari (http://www.hinamagazine.com/index.php/2006/11/02/dasar-dasar-fotografi/teknik-fotografi/, pada 28 Pebruari 2015, pukul 23:43 WIB).
Wahyuni, Tri. (2015). “Survei: Bandung Kota Terfavorit Wisata se-ASEAN” diakses dari (http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150210162426-269-31086/survei-bandung-kota-terfavorit-wisatawan-se-asean/, pada 16 Pebruari 2015, pukul 21:51 WIB).
Wawancara Narasumber
Alid Abdul (Backpacker aktif dan travel blogger dari Jawa Timur) pada hari Senin, 16 Pebruari 2015 pukul 18:12 WIB.
Meganuri Kameswara (Finance Staff dari Guesthouse Griya Gerilya) pada hari Minggu, 1 Maret 2015 pukul 10:15 WIB.