Perancangan Media Promosi Bandung Smart City untuk Generasi Muda di Kota Bandung.
vii ABSTRAK
PERANCANGAN MEDIA PROMOSI BANDUNG SMART CITY UNTUK
GENERASI MUDA DI KOTA BANDUNG
Oleh Livia Eugeni NRP 1264139
Smart city adalah sebuah konsep tatanan kota cerdas berbasis pelayanan, dan berperan dalam memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat dengan pemanfaatan teknologi selaku alat bantu. Saat ini pemerintah Kota Bandung sudah berupaya untuk membangun kota yang lebih cerdas – Bandung Smart City , dengan segala potensi yang ada. Dan harus didukung oleh semua lapisan masyarakat, terutama generasi muda. Sayangnya pemerintah Kota Bandung belum secara optimal memberikan informasi kepada masyarakat di Kota Bandung sehingga masih banyaknya masyarakat Kota Bandung belum mengetahui adanya program Bandung Smart City.
Tujuan dari perancangan ini adalah agar masyarakat Kota Bandung menjadi tahu dan mendapatkan informasi mengenai Bandung Smart City. Konsep yang digunakan adalah dengan merancang sebuah media promosi bergaya urban modern, sesuai dengan gaya hidup target dengan media berupa website, media sosial, dan environmental graphic. Melalui perancangan media promosi juga diharapkan adanya ketertarikan dan partisipasi khususnya generasi muda dalam mensukseskan program Bandung Smart City.
(2)
ABSTRACT
PROMOTIONAL MEDIA DESIGN BANDUNG SMART CITY FOR BANDUNG YOUNG PEOPLE
Submitted by Livia Eugeni NRP 1264139
“Smart city” is a service-based city system. It will enable people get information more easily and accurately by modern technology. Today, Bandung municipalities are building an even smarter city called Bandung Smart City with all the potentials Bandung has. This must be supported by every element of people, especially by the young generation. Unfortunately, Bandung municipalities have not fully informed the citizens of Bandung about this. That is why many Bandung citizens are not aware of the Bandung Smart City programme.
The purpose of this design is to make Bandung citizens aware of and inform them about Bandung Smart City. The concept of this promotion is a media with urban modern style which suit the target’s lifestyle. The media are website, social media and environmental graphic. Hopefully, the use of those designs will attract young generation’s participation to make the Bandung Smart City programme a success.
(3)
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4
1.5 Skema Perancangan ... 6
BAB II : LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Teori Smart City ... 7
2.1.1 Definisi Smart City ... 7
2.1.2 Manfaat dan Dampak Smart City ... 8
2.1.3 Bandung Smart City ... 9
2.2 Teori Promosi ... 10
2.2.1 Pengertian Promosi ... 10
2.2.2 Jenis-jenis Promosi ... 11
2.2.3 Model Kegiatan Promosi ... 11
2.2.4 Tujuan Promosi ... 12
(4)
2.3 Psikologi Komunikasi ... 14
2.4 Generasi Muda ... 16
2.4.1 Pengertian Pemuda ... 16
2.4.2 Masalah dan Potensi Pemuda ... 17
BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 21
3.1 Data dan Fakta ... 21
3.1.1 Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) KOTA BANDUNG ... 21
3.1.2 Hasil Observasi ... 24
3.1.3 Hasil Wawancara ... 25
3.1.4 Hasil Kuesioner ... 27
3.1.5 Hasil Studi Pustaka ... 37
3.1.6 Tinjauan Proyek Sejenis ... 38
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 42
3.2.1 Pemecahan Masalah ... 42
3.2.2 STP (Segmenting, Targeting, Positioning) ... 42
3.2.3 SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunites, Threats) ... 43
3.2.3 SWOT Perancangan ... 44
BAB IV: PEMECAHAN MASALAH ... 46
4.1 Konsep Komunikasi ... 46
4.2 Konsep Kreatif ... 47
4.2.1 Konsep Visual ... 47
4.2.2 Konsep Verbal ... 49
4.3 Konsep Media ... 49
4.4 Hasil Karya ... 52
4.4.1 Logo Bandung Smart City ... 52
4.4.2 Environmental Graphic ... 53
4.4.3 Instagram ... 56
4.4.4 Website Bandung Smart City ... 57
(5)
xi
4.4.4 Online Competition ... 59
BAB V : PENUTUP ... 61
5.1 Kesimpulan ... 61
5.2 Saran ... 62
DAFTAR PUSTAKA ... 63
(6)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Logo Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung ... 21
Gambar 3.2 Wi-Fi gratis di taman kota ... 24
Gambar 3.3 Website bandung.go.id ... 25
Gambar 3.4 Website Jakarta Smart City ... 38
Gambar 3.5 Website Amsterdam Smart City ... 40
Gambar 3.6 E-Magazine Amsterdam Smart City ... 40
Gambar 3.7 Website India Smart Cities Challenge ... 41
Gambar 4.1 Color scheme Promosi Bandung Smart City ... 48
Gambar 4.2 Logo Bandung Smart City ... 52
Gambar 4.3 Street Hoarding ... 53
Gambar 4.4 Billboard Smart City ... 54
Gambar 4.5 Banner (Umbul-umbul) Bandung Smart City ... 54
Gambar 4.6 Street Installation Bandung Smart City ... 55
Gambar 4.7 Fasilitas Bandung Smart City ... 55
Gambar 4.8 Teaser di account Instagram Bandung Smart City ... 56
Gambar 4.9 Wallpost Instagram ... 56
Gambar 4.10 WebsiteBandung Smart City ... 57
Gambar 4.11 Halaman news pada Website Bandung Smart City ... 58
Gambar 4.12 Official Merchandise Bandung Smart City ... 59
(7)
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Diagram Usia Responden ... 28
Tabel 3.2 Jenis Kelamin Responden ... 28
Tabel 3.3 Pekerjaan Responden ... 29
Tabel 3.4 Pentingnya Teknologi dalam Kehidupan Responden ... 29
Tabel 3.5 Media Informasi Masyarakat Muda di Kota Bandung ... 30
Tabel 3.6 Fasilitas dan Pelayanan Publik Kota Bandung ... 30
Tabel 3.7 Hal yang disukai dari Kota Bandung ... 31
Tabel 3.8 Hal yang tidak disukai dari Kota Bandung ... 32
Tabel 3.9 Positioning Kota Bandung yang diketahui responden ... 32
Tabel 3.10 Adanya Bandung Smart City ... 33
Tabel 3.11 Informasi Mengenai Bandung Smart City ... 34
Tabel 3.12 Pengalaman responden mengenai fasilitas dan pelayanan publik Program Bandung Smart City ... 35
Tabel 3.13 Minat masyarakat Kota Bandung dalam berpartisipasi mensukseskan Program Bandung Smart City ... 36
Tabel 3.14 Pemberian Informasi Mengenai Bandung Smart City ... 36
Tabel 4.1 Timeline Promosi Bandung Smart City ... 50
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Kuesioner Perancangan Media Promosi Bandung Smart City untuk Generasi Muda di Kota Bandung ... 64 LAMPIRAN B Daftar pertanyaan wawancara ... 68
(9)
Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kota merupakan pusat peradaban dan pusat kehidupan manusia. Keberadaan kota terus berubah dan mengalami perkembangan signifikan serta membawa pengaruh besar dalam pola hidup manusia (Suhono et al, 2015 : 2). Perkembangan teknologi yang semakin pintar membuat konsep smart tidak hanya diterapkan pada berbagai perangkat, tetapi juga pada berbagai sistem atau tatanan. Salah satunya yang mencuat akhir-akhir ini adalah konsep smart city.
Konsep yang disebut sebagai kota pintar ini adalah sebuah konsep tatanan kota cerdas berbasis pelayanan, bersifat transparan dan berperan dalam memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tepat. Dimana dalam hal ini kota memberikan pelayanan publik yang mudah diakses tanpa terbatas lokasi dan waktu. Selain itu, konsep kota pintar ini juga memang dihadirkan sebagai jawaban untuk pengelolaan sumber daya secara efisien. Dukungan aplikasi yang terus berkembang serta terciptanya ekosistem kreatif di bidang teknologi, merupakan langkah awal yang baik menuju kota pintar. Namun pada kenyataannya smart city
tidak hanya berkaitan dengan teknologi. Konsep ini merupakan kombinasi antara teknologi baru dengan pola pikir cerdas tentang penggunaan teknologi dalam sebuah organisasi. (Suhono et al, 2015 : 3).
Bandung adalah kota yang penuh dengan daya pikat, cuaca, panorama alam, kuliner, ditambah masyarakatnya yang kreatif. Namun seiring dengan perkembangan dan pertambahan penduduk, mulai timbul berbagai permasalahan seperti penurunan kualitas pelayanan publik, kemacetan di jalan raya, penumpukan sampah dan masalah-masalah sosial lainnya. Untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut, Bandung membutuhkan solusi yang cerdas, kreatif dan inovatif yang dijalankan oleh jajaran aparat pemerintah, dari pemimpin sampai ke tingkat terbawah, serta didukung komitmen penuh dari seluruh warganya.
(10)
Pada akhir Januari 2015, Walikota Bandung Ridwan Kamil menjelaskan bahwa Bandung memiliki jumlah penduduk sebanyak 2,5 juta jiwa. Enam puluh persen diantaranya merupakan warga dengan usia di bawah 40 tahun. Artinya mayoritas warga Bandung termasuk generasi muda yang cukup akrab dengan teknologi. Itulah alasan Ridwan Kamil kerap menggunakan bantuan teknologi untuk memperbaiki kinerja pemerintah, menaikkan mutu layanan publik, serta meningkatkan tingkat kebahagiaan masyarakat. Segala macam manfaat inilah yang Ridwan Kamil ingin tuju dalam membangun kota yang lebih cerdas – Bandung Smart City. Kota yang mampu memanfaatkan teknologi selaku alat bantu untuk tiga aspek pemerintahan
connecting, monitoring, dan internal controlling. Ruang lingkup smart city nantinya mencakup antara lain bidang transportasi, kesehatan, pendidikan, energi, e- government, lalu lintas, e-payment, dan lain-lain (infokomputer.com diunduh pada 19 Februari 2016 pada pukul 07:00 WIB).
Namun sayangnya pemerintah Kota Bandung belum secara optimal memberikan informasi kepada masyarakat di Kota Bandung mengenai smart city ini. Dari riset yang sudah dilakukan, ternyata masih banyaknya masyarakat Kota Bandung (terutama usia 40 tahun kebawah) belum mengetahui adanya program Bandung Smart City. Padahal sebelumnya pada tahun 2015 Bandung yang memiliki banyak potensi ini menjadi satu-satunya kota yang mewakili Indonesia masuk kedalam finalis World Smart City Awards, bersama lima kota besar di dunia untuk inovasi
Smart City menurut Smart City Expo World Congress.
Setelah melakukan observasi dan wawancara kepada berbagai pihak terhubung mengenai Bandung Smart City, faktanya masih minimnya media promosi yang digunakan oleh pemerintah Kota Bandung, kebanyakan informasi diberikan secara verbal melalui konferensi pers, penyuluhan kepada Komunitas Informasi Masyarakat dan melalui media seperti koran, radio juga situs-situs yang berkaitan langsung dengan kepemerintahan yang memuat seluruh program kerja pemerintah. Sedangkan generasi muda di Kota Bandung pada saat ini bisa dikatakan kurang akrab dengan media-media tersebut. Dalam permasalahan ini, perlu adanya media promosi yang tepat, efektif dan menarik serta dapat menyajikan segala informasi mengenai
(11)
Universitas Kristen Maranatha 3
Bandung Smart City sehingga masyarakat khususnya generasi muda di Kota Bandung lebih paham dan tertarik untuk berpartisipasi dalam mensukseskan program
Bandung Smart City.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan cuplikan data dan fakta yang telah diuraikan pada latar belakang masalah di atas, berikut akan diuraikan beberapa permasalahanan sebagai berikut :
1. Bagaimana memperkenalkan dan menyajikan segala informasi mengenai
Bandung Smart City secara tepat dan efektif kepada masyarakat Kota Bandung?
2. Bagaimana merancang media Desain Komunikasi Visual yang tepat, efektif dan menarik masyarakat Kota Bandung khususnya generasi muda mengenai
Bandung Smart City ?
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, ruang lingkup permasalahan akan dibatasi pada penyampaian segala informasi mengenai program Bandung Smart City dan perancangan media promosi Bandung Smart City. Perancangan ini ditujukan untuk masyarakat usia 17-30 tahun khususnya generasi muda di Kota Bandung. Perancangan ditunjukan untuk masyarakat baik pria maupun wanita dengan ekonomi menengah keatas di daerah perkotaan.
1.3Tujuan Perancangan
Berdasarkan pokok-pokok permasalahan yang ada diatas, maka tujuan dari diadakan perancangan yaitu sebagai berikut :
1. Memperkenalkan dan menyajikan segala informasi mengenai Bandung Smart City secara tepat dan efektif kepada masyarakat Kota Bandung melalui perancangan promosi.
(12)
2. Merancang media Desain Komunikasi Visual yang tepat, efektif dan menarik masyarakat Kota Bandung khususnya generasi muda mengenai Bandung Smart City dengan media promosi.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa sumber dan teknik pengumpulan data sebagai berikut.
1. Observasi
Untuk mendapatkan data yang akurat, salah satu cara yang penulis lakukan adalah dengan mengadakan observasi pasif. Peneliti melakukan pengamatan langsung kepada objek yang diteliti agar lebih mengetahui secara lebih mendalam lingkungan dan juga permasalahan yang ada di dalamnya. Peneliti melakukan observasi dengan program-program yang sudah dijalankan oleh pemerintah dalam rangka pembangunan Kota Bandung sebagai smart city.
2. Wawancara
Untuk mendapatkan data yang lebih spesifik dan mendalam, maka dari itu penulis juga melakukan wawancara berencana (standarlized interview) yaitu wawancara yang dilakukan dengan membuat pertanyaan yang telah direncanakan dan disusun terlebih dahulu. Wawancara dilakukan kepada narasumber dan instansi yang berkaitan seperti pada Sub-bagian Umum, dan Bidang Hubungan Masyarakat Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.
3. Studi Pustaka
Penulis mengadakan penelitian dengan mempelajari dan membaca literatur-literatur pada sumber seperti website resmi dan terpercaya, buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian seperti teori smart city, teori promosi dan teori psikologi komunikasi.
(13)
Universitas Kristen Maranatha 5
4. Kuesioner
Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang diberikan kepada sejumlah responden untuk mendapatkan validasi data yang ingin dibuktikan. Kuesioner disebarkan pada masyarakat di Kota Bandung, berusia 17 sampai 30 tahun.
(14)
1.5Skema Perancangan
Tujuan Akhir
Masyarakat Kota Bandung medapatkan informasi mengenai Bandung Smart City, adanya partisipasi masyarakat khususnya generasi muda dalam mensukseskan program Bandung Smart City.
Konsep Kreatif
Gaya visual yang modern, urban, mengikuti tren dan gaya hidup generasi muda
masa kini.
Latar Belakang
- Kota Bandung memiliki banyak potensi sebagai smart city.
- Kurangnya media informasi yang diberikan kepada masyarakat Kota Bandung sehingga masih banyak masyarakat khususnya generasi muda yang belum tahu dan paham mengenai adanya
program Bandung Smart City.
Permasalahan
1. Bagaimana memperkenalkan dan menyajikan segala informasi mengenai Bandung Smart City secara tepat dan efektif kepada masyarakat Kota Bandung?
2. Bagaimana merancang media Desain Komunikasi Visual yang tepat, efektif dan menarik masyarakat Kota Bandung khususnya generasi muda mengenai Bandung Smart City?
Konsep Komunikasi
Menggunakan media promosi. Bersifat informatif
dan interaktif.
Konsep Media
Pembuatan logo, social media, environmental graphic, website,
merchandise, dan online competition.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi, Wawancara, Studi Pustaka, Kuesioner.
Landasan Teori
Teori Perancangan, Teori Smart City, Teori Promosi, Psikologi Komunikasi, Teori
Generasi Muda.
Pemecahan Masalah
Pembuatan media promosi untuk memperkenalkan dan menyajikan segala informasi tentang Bandung Smart City agar generasi muda di Kota Bandung tahu dan paham mengenai adanya
program ini.
Tujuan Perancangan
1. Memperkenalkan dan menyajikan segala informasi mengenai Bandung Smart City secara tepat dan efektif kepada masyarakat Kota Bandung melalui perancangan promosi. 2. Merancang media Desain Komunikasi Visual yang tepat, efektif dan menarik masyarakat
Kota Bandung khususnya generasi muda mengenai Bandung Smart City dengan media promosi.
(15)
Universitas Kristen Maranatha 61
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar masyarakat Kota Bandung, terutama generasi muda, belum mengetahui dan
paham mengenai adanya program Bandung Smart City. Hal ini dikarenakan kurang
adanya sosialisasi dan informasi yang diberikan oleh pemerintah mengenai program
Bandung Smart City, sehingga masyarakat Kota Bandung kurang aware dengan
adanya program tersebut dan juga fasilitas yang diberikan oleh pemerintah tidak berjalan maksimal.
Keberhasilan sebuah program bukan hanya didukung oleh perencanaan pemimpin dan pemerintah, namun juga harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakatnya terutama generasi muda penerus bangsa. Adanya ketertarikan dan partisipasi dari
masyarakat khusunya generasi muda akan mendukung berjalannya program Bandung
Smart City.
Promosi merupakan salah satu cara untuk mengkomunikasikan dan
menginformasikan program Bandung Smart City. Dalam kasus ini, media promosi
yang digunakan adalah media dengan gaya urban modern yang sesuai dengan gaya hidup target. Dalam perancangan ini penulis menggunakan media yang sangat akrab
dengan target dalam kehidupan sehari-hari seperti website dan media social. Selain
itu, environmental graphic mendukung tersampainya komunikasi karena mudah dan
banyak dilihat oleh masyarakat Kota Bandung. Media ini membangun ambience
terhadap promosi yang dilakukan, sehingga masyarakat Kota Bandung baik dari
dalam maupun luar kota dapat mengetahui adanya program Bandung Smart City.
Jika promosi berhasil disampaikan kepada target perancangan, tentu saja program ini akan berjalan dengan sangat baik.
(16)
5.2 Saran
Bandung sudah memiliki banyak potensi sebagai smart city, sebaiknya pemerintah
lebih mensosialisasikan dan memberikan informasi mengenai program Bandung
Smart City kepada masyarakat Kota Bandung. Informasi Bandung Smart City akan
lebih mudah diterima melalui media promosi yang sesuai dengan generasi muda, sehingga dapat memberikan ketertarikan dan partisipasi untuk mendukung adanya program ini. Jika didukung dengan baik oleh masyarakat Kota Bandung, perencanaan dan fasilitas yang sudah diberikan oleh pemerintah akan bekerja dengan maksimal. Selain itu masyarakat Kota Bandung sebaiknya lebih peduli mengenai program-program yang dibuat oleh pemerintah. Bukan hanya meminta pelayanan dari pemerintah, namun juga harus mendukung dan ikut menjalankan program yang sudah dibuat oleh pemerintah.
Saran dari penguji dalam penelitian ini, promosi dibuat bukan hanya agar masyarakat
lebih aware terhadap program Bandung Smart City, namun juga harus dipikirkan
bagaimana dapat mengintegrasikan visual yang sudah dibuat dengan media lainnya seperti applikasi yang menjadi salah satu pendukung adanya program ini. Untuk penelitian selanjutnya penulis berharap agar promosi dan pemberian informasi dapat diberikan dengan lebih baik dengan konsep yang matang, menjawab segala kebutuhan yang bersangkutan, dan mengikuti perkembangan zaman.
(17)
Universitas Kristen Maranatha 63
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra bin, Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Ardisasmita, Adam. 3 Agustus 2015. Langkah Bandung dalam
Mengimplementasikan Smart City, (Online), (https://id.techinasia.com, diakses pada 19 Februari 2016).
Djaslim, Saladin dan Yevis Oesman. 2002. Intisari Pemasaran dan Unsur Pemasaran. Bandung: Lindakarya.
Erry. 17Agustus 2015. Bandung Smar City, Langkah Awal Ridwan Kamil Menuju
Bandung Juara, (Online), (http://infokomputer.com, diakses pada 19 Februari
2016).
Koeswara, Sonny. 1995. Pemasaran Industri. Jakarta: Djambatan.
Munandar, Sulaiman. 2006. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: PT Refika Aditama.
Stanton, W.J. 1996. Prinsip Pemasaran. Jilid II. Edisi VII. Terjemahkan oleh Drs. Sadu Sundaru. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Supangkat, Suhono H; et al. 2015. Pengenalan & Pengembangan Smart City. Bandung: e-Indonesia Initiatives.
Widjaja, A.W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
(1)
Universitas Kristen Maranatha 4
2. Merancang media Desain Komunikasi Visual yang tepat, efektif dan menarik masyarakat Kota Bandung khususnya generasi muda mengenai Bandung Smart City dengan media promosi.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa sumber dan teknik pengumpulan data sebagai berikut.
1. Observasi
Untuk mendapatkan data yang akurat, salah satu cara yang penulis lakukan adalah dengan mengadakan observasi pasif. Peneliti melakukan pengamatan langsung kepada objek yang diteliti agar lebih mengetahui secara lebih mendalam lingkungan dan juga permasalahan yang ada di dalamnya. Peneliti melakukan observasi dengan program-program yang sudah dijalankan oleh pemerintah dalam rangka pembangunan Kota Bandung sebagai smart city.
2. Wawancara
Untuk mendapatkan data yang lebih spesifik dan mendalam, maka dari itu penulis juga melakukan wawancara berencana (standarlized interview) yaitu wawancara yang dilakukan dengan membuat pertanyaan yang telah direncanakan dan disusun terlebih dahulu. Wawancara dilakukan kepada narasumber dan instansi yang berkaitan seperti pada Sub-bagian Umum, dan Bidang Hubungan Masyarakat Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Bandung.
3. Studi Pustaka
Penulis mengadakan penelitian dengan mempelajari dan membaca literatur-literatur pada sumber seperti website resmi dan terpercaya, buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian seperti teori smart city, teori promosi dan teori psikologi komunikasi.
(2)
Universitas Kristen Maranatha 5
4. Kuesioner
Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang diberikan kepada sejumlah responden untuk mendapatkan validasi data yang ingin dibuktikan. Kuesioner disebarkan pada masyarakat di Kota Bandung, berusia 17 sampai 30 tahun.
(3)
Universitas Kristen Maranatha 6
1.5Skema Perancangan
Tujuan Akhir
Masyarakat Kota Bandung medapatkan informasi mengenai Bandung Smart City, adanya partisipasi masyarakat khususnya generasi muda dalam mensukseskan program Bandung Smart City.
Konsep Kreatif Gaya visual yang modern, urban, mengikuti tren dan gaya hidup generasi muda
masa kini. Latar Belakang
- Kota Bandung memiliki banyak potensi sebagai smart city.
- Kurangnya media informasi yang diberikan kepada masyarakat Kota Bandung sehingga masih banyak masyarakat khususnya generasi muda yang belum tahu dan paham mengenai adanya
program Bandung Smart City.
Permasalahan
1. Bagaimana memperkenalkan dan menyajikan segala informasi mengenai Bandung Smart City secara tepat dan efektif kepada masyarakat Kota Bandung?
2. Bagaimana merancang media Desain Komunikasi Visual yang tepat, efektif dan menarik masyarakat Kota Bandung khususnya generasi muda mengenai Bandung Smart City?
Konsep Komunikasi Menggunakan media promosi. Bersifat informatif
dan interaktif.
Konsep Media Pembuatan logo, social media,
environmental graphic, website,
merchandise, dan online competition.
Teknik Pengumpulan Data Observasi, Wawancara, Studi Pustaka,
Kuesioner. Landasan Teori
Teori Perancangan, Teori Smart City, Teori Promosi, Psikologi Komunikasi, Teori
Generasi Muda.
Pemecahan Masalah
Pembuatan media promosi untuk memperkenalkan dan menyajikan segala informasi tentang Bandung Smart City agar generasi muda di Kota Bandung tahu dan paham mengenai adanya
program ini. Tujuan Perancangan
1. Memperkenalkan dan menyajikan segala informasi mengenai Bandung Smart City secara tepat dan efektif kepada masyarakat Kota Bandung melalui perancangan promosi. 2. Merancang media Desain Komunikasi Visual yang tepat, efektif dan menarik masyarakat
Kota Bandung khususnya generasi muda mengenai Bandung Smart City dengan media promosi.
(4)
Universitas Kristen Maranatha 61
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar masyarakat Kota Bandung, terutama generasi muda, belum mengetahui dan
paham mengenai adanya program Bandung Smart City. Hal ini dikarenakan kurang
adanya sosialisasi dan informasi yang diberikan oleh pemerintah mengenai program
Bandung Smart City, sehingga masyarakat Kota Bandung kurang aware dengan
adanya program tersebut dan juga fasilitas yang diberikan oleh pemerintah tidak berjalan maksimal.
Keberhasilan sebuah program bukan hanya didukung oleh perencanaan pemimpin dan pemerintah, namun juga harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakatnya terutama generasi muda penerus bangsa. Adanya ketertarikan dan partisipasi dari masyarakat khusunya generasi muda akan mendukung berjalannya program Bandung Smart City.
Promosi merupakan salah satu cara untuk mengkomunikasikan dan
menginformasikan program Bandung Smart City. Dalam kasus ini, media promosi
yang digunakan adalah media dengan gaya urban modern yang sesuai dengan gaya hidup target. Dalam perancangan ini penulis menggunakan media yang sangat akrab
dengan target dalam kehidupan sehari-hari seperti website dan media social. Selain
itu, environmental graphic mendukung tersampainya komunikasi karena mudah dan
banyak dilihat oleh masyarakat Kota Bandung. Media ini membangun ambience
terhadap promosi yang dilakukan, sehingga masyarakat Kota Bandung baik dari
dalam maupun luar kota dapat mengetahui adanya program Bandung Smart City.
Jika promosi berhasil disampaikan kepada target perancangan, tentu saja program ini akan berjalan dengan sangat baik.
(5)
Universitas Kristen Maranatha 62 5.2 Saran
Bandung sudah memiliki banyak potensi sebagai smart city, sebaiknya pemerintah
lebih mensosialisasikan dan memberikan informasi mengenai program Bandung
Smart City kepada masyarakat Kota Bandung. Informasi Bandung Smart City akan
lebih mudah diterima melalui media promosi yang sesuai dengan generasi muda, sehingga dapat memberikan ketertarikan dan partisipasi untuk mendukung adanya program ini. Jika didukung dengan baik oleh masyarakat Kota Bandung, perencanaan dan fasilitas yang sudah diberikan oleh pemerintah akan bekerja dengan maksimal. Selain itu masyarakat Kota Bandung sebaiknya lebih peduli mengenai program-program yang dibuat oleh pemerintah. Bukan hanya meminta pelayanan dari pemerintah, namun juga harus mendukung dan ikut menjalankan program yang sudah dibuat oleh pemerintah.
Saran dari penguji dalam penelitian ini, promosi dibuat bukan hanya agar masyarakat
lebih aware terhadap program Bandung Smart City, namun juga harus dipikirkan
bagaimana dapat mengintegrasikan visual yang sudah dibuat dengan media lainnya seperti applikasi yang menjadi salah satu pendukung adanya program ini. Untuk penelitian selanjutnya penulis berharap agar promosi dan pemberian informasi dapat diberikan dengan lebih baik dengan konsep yang matang, menjawab segala kebutuhan yang bersangkutan, dan mengikuti perkembangan zaman.
(6)
Universitas Kristen Maranatha 63
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra bin, Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Ardisasmita, Adam. 3 Agustus 2015. Langkah Bandung dalam
Mengimplementasikan Smart City, (Online), (https://id.techinasia.com, diakses pada 19 Februari 2016).
Djaslim, Saladin dan Yevis Oesman. 2002. Intisari Pemasaran dan Unsur Pemasaran. Bandung: Lindakarya.
Erry. 17Agustus 2015. Bandung Smar City, Langkah Awal Ridwan Kamil Menuju Bandung Juara, (Online), (http://infokomputer.com, diakses pada 19 Februari 2016).
Koeswara, Sonny. 1995. Pemasaran Industri. Jakarta: Djambatan.
Munandar, Sulaiman. 2006. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: PT Refika Aditama.
Stanton, W.J. 1996. Prinsip Pemasaran. Jilid II. Edisi VII. Terjemahkan oleh Drs. Sadu Sundaru. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Supangkat, Suhono H; et al. 2015. Pengenalan & Pengembangan Smart City. Bandung: e-Indonesia Initiatives.
Widjaja, A.W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.