Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Koefisien ekspansi volume β o C -1 untuk 10 jenis zat cair diperoleh dari pengukuran nilai indeks bias. Pengukuran indeks bias dilakukan dengan mengatur kenaikkan suhu zat cair. Kenaikkan suhu zat cair akan mempengaruhi kerapatan optis zat cair. Karena kerapatan optis zat cair berubah maka nilai indeks bias zat cair juga berubah. Pengukuran nilai indeks bias zat cair yang pertama dilakukan adalah pada suhu ruangan tempat penelitian, dimana refraktometer belum diberi aliran air yang dipanaskan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui nilai indeks bias awal zat cair. Hasil pengukuran nilai indeks bias zat cair pada suhu ruangan tempat penelitian 27.5 o C terdapat pada tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Hasil pengukuran indeks bias zat cair pada suhu 27.5 o C No Zat cair Indeks bias n 1 Benzene 1,498 2 Toluene 1,493 3 Carbon tetracloride 1,457 4 n-Hexane 1,373 5 Cyclhopentane 1,433 6 Alkohol 1,360 7 Benzaldehide 1,467 8 Glyserine 1,543 9 Tetra Hydrofuran 1,402 10 Acetic Acid Glacial 1,377 Kemudian air pengatur suhu dialirkan untuk mengatur suhu refraktometer. Air pengatur suhu saat pertama kali dialirkan suhunya lebih rendah dari suhu ruangan yaitu 25,5 o C. Karena pengukuran dimulai pada suhu 25 o C maka air 14 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ditambah es supaya suhunya turun menjadi 25 o C. Pengukuran indeks bias dilakukan dengan interval kenaikkan suhu 5 o C. Pengaturan kenaikkan suhu dilakukan dengan memanaskan air menggunakan kompor listrik. Air pengatur suhu kemudian dialirkan ke dalam refraktometer. Pengukuran nilai indeks bias zat cair dilakukan pada saat suhu zat cair yang di tempatkan pada refraktometer tepat berada pada nilai suhu yang ditentukan, hal ini dilakukan dengan menghentikan aliran air. Karena tempat sampel pada refraktometer terdiri dari dua prisma terpisah yang di tempatkan pada logam sehingga penurunan suhunya cukup lama. Maka pengukuran nilai indeks bias dapat dilakukan dengan tepat sesuai dengan suhu yang ditentukan. Pengambilan data dilakukan secara cepat untuk menghindari penurunan suhu zat cair dari suhu yang ditentukan. Karena zat cair menguap saat suhunya dinaikkan, maka pada tiap suhu yang digunakan untuk pengukuran sampel diganti yang baru dengan jenis yang sama. Hal ini dilakukan pada sepuluh jenis zat cair yang diteliti. Suhu zat cair nilainya sama dengan suhu refraktometer yaitu sesuai dengan yang tertera pada skala thermometer yang terdapat pada refraktometer. Hasil pengukuran indeks bias 10 jenis zat cair pada tiap nilai suhu yang digunakan terdapat pada tabel 4.2 – 4.11 berikut : Tabel 4.2 Hubungan indeks bias n terhadap suhu T o C untuk Benzene No Suhu T o C Indeks bias n 1 25 1,499 2 30 1,495 3 35 1,492 4 40 1,489 5 45 1,486 6 50 1,485 Tabel 4.3 Hubungan indeks bias n terhadap suhu T o C untuk Toluene No Suhu T o C Indeks bias n 1 25 1,495 2 30 1,491 3 35 1,488 4 40 1,486 5 45 1,483 6 50 1,481 Tabel 4.4 Hubungan indeks bias n terhadap suhu T o C untuk Carbon tetra cloride No Suhu T o C Indeks bias n 1 25 1,459 2 30 1,455 3 35 1,452 4 40 1,449 5 45 1,446 6 50 1,442 Tabel 4.5 Hubungan indeks bias n terhadap suhu T o C untuk n-Hexane No Suhu T o C Indeks bias n 1 25 1,374 2 30 1,370 3 35 1,367 4 40 1,365 5 45 1,362 6 50 1,358 Tabel 4.6 Hubungan indeks bias n terhadap suhu T o C untuk Cyclhopentane No Suhu T o C Indeks bias n 1 25 1,433 2 30 1,431 3 35 1,429 4 40 1,426 5 45 1,424 6 50 1,420 Tabel 4.7 Hubungan indeks bias n terhadap suhu T o C untuk Alkohol No Suhu T o C Indeks bias n 1 25 1,363 2 30 1,358 3 35 1,356 4 40 1,355 5 45 1,353 6 50 1,350 Tabel 4.8 Hubungan indeks bias n terhadap suhu T o C untuk Benzaldehide No Suhu T o C Indeks bias n 1 25 1,543 2 30 1,540 3 35 1,538 4 40 1,534 5 45 1,533 6 50 1,530 Tabel 4.9 Hubungan indeks bias n terhadap suhu T o C untuk Glyserine No Suhu T o C Indeks bias n 1 25 1,468 2 30 1,466 3 35 1,465 4 40 1,464 5 45 1,463 6 50 1,460 Tabel 4.10 Hubungan indeks bias n terhadap suhu T o C pada Tetra Hydrofuran No Suhu T o C Indeks bias n 1 25 1,404 2 30 1,403 3 35 1,401 4 40 1,396 5 45 1,395 6 50 1,388 Tabel 4.11 Hubungan indeks bias n terhadap suhu T o C untuk Acetic Asid Glacial No Suhu T o C Indeks bias n 1 25 1,376 2 30 1,372 3 35 1,371 4 40 1,370 5 45 1,369 6 50 1,366 Dari tabel hasil pengukuran nilai indeks bias sepuluh jenis zat cair yang diteliti, selanjutnya dibuat grafik hubungan antara indeks bias zat cair n dengan suhu zat cair T o C untuk tiap jenis zat cair sebagai berikut grafik 4.1 - 4.10 : n = -0.000571 T+ 1.512 1.482 1.484 1.486 1.488 1.490 1.492 1.494 1.496 1.498 1.500 20 25 30 35 40 45 50 55 Suhu zat cair T In d e k s b ia s n Grafik 4.1 Hubungan indeks bias zat cair n dengan suhu zat cair T o C untuk Benzene n = -0.000549T + 1.507 1.478 1.480 1.482 1.484 1.486 1.488 1.490 1.492 1.494 1.496 20 25 30 35 40 45 50 55 Suhu zat cair T In d eks b ia s n Grafik 4.2 Hubungan indeks bias zat cair n dengan suhu zat cair T o C untuk Toluene n = -0.000657T + 1.475 1.440 1.442 1.444 1.446 1.448 1.450 1.452 1.454 1.456 1.458 1.460 20 25 30 35 40 45 50 55 Suhu zat cair T In d e ks b ias n Grafik 4.3 Hubungan indeks bias zat cair n dengan suhu zat cair T o C untuk Carbon Tetra Cloride n = -0.000606T + 1.388 1.356 1.358 1.360 1.362 1.364 1.366 1.368 1.370 1.372 1.374 1.376 20 25 30 35 40 45 50 55 Suhu zat cair T In d eks b ias n Grafik 4.4 Hubungan indeks bias zat cair n dengan suhu zat cair T o C untuk n – Hexane n = -0.000509T + 1.446 1.418 1.420 1.422 1.424 1.426 1.428 1.430 1.432 1.434 1.436 20 25 30 35 40 45 50 55 Suhu zat cair T In d eks b ias n Grafik 4.5 Hubungan indeks bias zat cair n dengan suhu zat cair T o C untuk Cylhopentane n= -0.000463T + 1.373 1.348 1.350 1.352 1.354 1.356 1.358 1.360 1.362 1.364 20 25 30 35 40 45 50 55 Suhu zat cair T In d eks b ias n Grafik 4.6 Hubungan indeks bias zat cair n dengan suhu zat cair T o C untuk Alkohol n = -0.000514T + 1.555 1.528 1.530 1.532 1.534 1.536 1.538 1.540 1.542 1.544 20 25 30 35 40 45 50 55 Suhu zat cairT Inde k s bi a s n Grafik 4.7 Hubungan indeks bias zat cair n dengan suhu zat cair T o C untuk Benzaldehide n = -0.000286T + 1.475 1.459 1.460 1.461 1.462 1.463 1.464 1.465 1.466 1.467 1.468 1.469 20 25 30 35 40 45 50 55 Suhu zat cair T In d eks b ias n Grafik 4.8 Hubungan indeks bias zat cair n dengan suhu zat cair T o C untuk Glyserine n = -0.000623T + 1.421 1.386 1.388 1.390 1.392 1.394 1.396 1.398 1.400 1.402 1.404 1.406 1.408 20 25 30 35 40 45 50 55 Suhu zat cair T Inde k s bi a s n Grafik 4.9 Hubungan indeks bias zat cair n dengan suhu zat cair T o C untuk Tetra Hydrofuran n = -0.000343T + 1.383 1.364 1.366 1.368 1.370 1.372 1.374 1.376 1.378 20 25 30 35 40 45 50 55 Suhu zat cair T In d eks b ias n Grafik 4.10 Hubungan indeks bias zat cair n dengan suhu zat cair T o C untuk Acetic Acid Glacial Dari grafik hubungan indeks bias n dengan suhu zat cair o C diperoleh persamaan garis linearnya untuk masing-masing zat cair yang diteliti. Kemudian dari persamaan garis linear grafik untuk masing-masing zat cair akan diperoleh nilai koefisien suhu indeks biasnya yaitu sama dengan nilai gradien grafik. Koefisien suhu indeks bias tiap jenis zat cair yang diteliti terdapat pada tabel 4.12 berikut: Tabel 4.12. Hasil pengukuran koefisien suhu indeks bias dndT pada tiap jenis zat cair. No Jenis zat cair Koefisien suhu indeks bias dndT o C -1 1 Benzene -5,7 ± 0,4 10 -4 2 Tuluene -5,4 ± 0,3 10 -4 3 Carbon Tetra Cloride -6,5 ± 0,1 10 -4 4 n – Hexane -6,0 ± 0,2 10 -4 5 Cylhopentane -5,0 ± 0,3 10 -4 6 Alkohol -4,6 ± 0,5 10 -4 7 Benzaldehide -5,1 ± 0,3 10 -4 8 Glyserine -2,8 ± 0,3 10 -4 9 Tetra Hydrofuran -6,2 ± 0,8 10 -4 10 Acetic Acid Glacial -3,4 ± 0,4 10 -4 Hasil pengukuran pada tabel 4.2 digunakan untuk menghitung koefisien ekspansi volume zat cair menggunakan persamaan Lorentz-Lorentz 4. Hasil perhitungan koefisien ekspansi volume pada suhu 27.5 o C terdapat pada tabel 4.13 berikut : Tabel 4.13 Hasil pengukuran koefisien ekspansi volume zat cair β pada suhu 27.5 o C . No Jenis zat cair Koefisien Ekspansi volume β o C -1 1 Benzene 1,12 ± 0,0810 -3 2 Tuluene 1,08 ± 0,0610 -3 3 CarbonTetra Cloride 1,40 ± 0,0210 -3 4 n – Hexane 1,58 ± 0,0710 -3 5 Cylhopentane 1,15 ± 0,0610 -3 6 Alkohol 1,25 ± 0,0110 -3 7 Benzaldehide 0,92 ± 0,0510 -3 8 Glyserine 0,60 ± 0,0610 -3 9 Tetra Hydrofuran 1,50 ± 0,0310 -3 10 Acetic Acid Glacial 0,88 ± 0,1210 -3 Koefisien ekspansi volume zat cair pada tiap nilai suhu dengan interval kenaikkan 5 o C terdapat pada lampiran 2 tabel I - tabel X .

B. Pembahasan