Pengaruh stuktur modal dan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

SURAT KETERANGAN

PENYERAHAN HAK EKSKLUSIF

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, bersedia:

“Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan”.

Bandung, 26 Juli 2013

Penulis, Perusahaan,

Shena Gustia

NIM. 21109004 NIP.

Pembimbing,

Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak NIP. 4127. 34. 03. 007


(2)

(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama :Shena Gustia

Tempat, Tanggal Lahir :Bandung, 05 Agustus 1991

Alamat :Gg. Maksudi II No. 51 Rt/Rw 04/03 Bandung

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama :Islam

Telepon : 083822116028

E-mail :shenagustia@yahoo.com

DATA PENDIDIKAN

1. 1997-2003 :SD Negeri Pabaki 6 bandung

2. 2003-2006 :SMP Negeri 6 Bandung

3. 2006-2009 :SMA Pasundan 3 Bandung


(5)

DI BURSA EFEK INDONESIA

THE INFLUENCE OF CAPITAL STRUCTURE AND FIRM

PERFORMANCE ON FIRM VALUE

AT AUTOMOTIVE LISTED COMPANY

IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Skripsi Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Oleh : SHENA GUSTIA

21109004

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

iii

karunia serta bimbingan-Nya dan tidak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan sidang skripsi yang berjudul “Pengaruh Struktur Modal dan Kinerja Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi ini disajikan untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh jenjang S1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan uraian-uraian yang jelas dengan pengetahuan dan kemampuan yang ada pada diri peneliti agar dapat dimengerti oleh pembaca. Peneliti menyadari betul bahwa penulisan usulan penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna. Untuk itu peneliti akan selalu menerima dengan tangan terbuka dan hati yang lapang untuk segala masukan yang ditujukan untuk penyempurnaan usulan penelitian ini.

Selama proses penulisan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik merupakan moril maupun materil yang tidak terhingga nilainya terutama kepada dosen pembimbing dan Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak. Maka dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat peneliti mengucapkan


(7)

iii

terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan bantuannya kepada peneliti, yaitu sebagai berikut:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini., SE., M.Si. selaku Dosen Wali.

4. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Seluruh pimpinan dan staff Universitas Komputer Indonesia.

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta serta keluarga tersayang yang selalu tanpa pamrih mendoakan agar senantiasa maju serta kedua adikku yang selalu memberikan semangat selama peneliti menyusun penelitian ini.

7. Teman-teman seperjuangan 4AK1 yang selalu ada dihati dan pasangan saya Hendra yang selalu memberikan semangat positif yang sifatnya memotivasi untuk menjadi sukses kedepannya.

8. Seluruh keluarga besar yang benar-benar menyayangi saya.

9. Semua temanku yang sudah seperti keluarga, yaitu Gilang, Sandi, Adi, Iwan, Andhika, Bela, Rani, Sarah, Tera, Wulan terima kasih atas kelucuan kalian yang dapat menghibur keseharian saya dalam menyusun penelitian ini, serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu terima kasih atas semua bantuan dan motivasinya.


(8)

iii

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga seluruh amal baik yang telah diberikan kepada peneliti mendapatkan Ridho dari Allah SWT, Amin.

Bandung, 26 Juli 2013

Peneliti Shena Gustia 21109004


(9)

iv PERNYATAAN KEASLIAN

MOTTO

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian... 1-8 1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9-10 1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9-10 1.2.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10-11 1.3.1 Maksud Penelitian ... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11-12 1.4.1 Kegunaan Praktis ... 11-12 1.4.2 Kegunaan Akademis ... 12


(10)

iv

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian. ... 12-13

1.5.1 LokasiPenelitian ... 12

1.5.2 WaktuPenelitian ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka. ... 14-21 2.1.1 Struktur Modal ... 14

2.1.1.1 PengertianStruktur Modal ... 14

2.1.1.2 KomponenStruktur Modal ... 14-15 2.1.1.3Faktor Struktur Modal ... 15-16 2.1.1.4 PerhitunganStruktur Modal ... 16-17 2.1.2 Kinerja Perusahaan ... 17

2.1.2.1Pengertian Kinerja Perusahaan ... 17

2.1.2.2 MetodePenilaianKinerja Perusahaan ... 17-19 2.1.2.3 PerhitunganKinerja Perusahaan ... 19-20 2.1.3 Nilai Perusahaan... 20

2.1.3.1 Pengertian Nilai Perusahaan ... 20

2.1.3.2 KomponenNilai Perusahaan... 21

2.1.3.3 PerhitunganNilai Perusahaan ... 21

2.2Kerangka Pemikiran ... 22-23 2.2.1 Pengaruh Struktur Modal TerhadapNilai Perusahaan ... 23

2.2.2 PengaruhKinerja Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan... 24

2.2.3 HasilPenelitianSebelumnya ... 25-26 2.3 Hipotesis ... 26


(11)

iv

BAB III OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ... 28

3.2 Metode Penelitian ... 28-29 3.2.1 Desain Penelitian ... 29-31 3.2.2 Operasional Variabel ... 31-33 3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 34

3.2.3.1 Sumber Data ... 34

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 34-36 1. Populasi ... 34

2. Sampel ... 35

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data... 36

1. Dukumentasi ... 36

2. Library Research (Studi Pustaka)... 36

3.2.5 MetodeAnalisis Dan PengujianHipotesis ... 37

3.2.5.1 Metode Analisis ... 37

3.2.5.1.1 Analisis Data Deskriptif ... 37

3.2.5.1.2 Analisis Data Kuantitatif ... 38-48 A. Pengujian Asumsi Klasik ... 39

1. Uji Normalitas ... 39

2. Uji Multikoliniearitas ... 40-41 3. Uji Autokorelasi ... 41-42 4. Uji Heteroskedastisitas ... 41 B. Analisis Regresi Linear Berganda ... 42-43


(12)

iv

C. Analisis Korelasi ... 43-45 D. Analisis Determinasi ... 46 E. Pengujian Hipotesis ... 45 1. Uji F ... 46-47 2. Uji t ... 47-48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 49 4.1.1 Gambaran Umum Unit Observasi ... 49 4.1.1.1 Sejarah Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di BEI ... 50-51 4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Otomotif Yang

Terdaftar Di BEI ... 52 4.1.1.3 Deskripsi Pekerjaan Perusahaan otomotif Yang

Terdaftar Di BEI ... 53-58 4.1.1.4 Aktivitas Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di BEI ... 58-61 4.1.2 Analisis Deskriptif... 62

4.1.2.1 Analisis Struktur Modal Pada Perusahaan Otomotif

Yang Terdaftar Di BEI ... 62-68 4.1.2.2 Analisis Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif

Yang Terdaftar Di BEI ... 68-73 4.1.2.3 Analisis Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Otomotif

Yang Terdaftar Di BEI ... 73-79 4.1.3 Analisis Verifikatif ... 79 A. Uji Asumsi Klasik ... 79


(13)

iv

1. Uji Normalitas ... 80 2. Uji Multikolinearitas... 81 3. Uji Heteroskedastisitas ... 81-82 4. Uji Autokorelasi ... 82-83 B. Hasil Estimasi Model Regresi ... 84-86 4.1.3.1 Pengaruh Struktur Modal Terhadap

Nilai Perusahaan ... 86-88 4.1.3.2 Pengaruh Kinerja Perusahaan Terhadap

Nilai Perusahaan ... 88-91 4.1.3.3 Pengaruh Struktur Modal Dan Kinerja Perusahaan

Terhadap Nilai Perusahaan ... 91-94 4.2 Pembahasan ... 95-98 4.2.1 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan ... 95 4.2.2 Pengaruh Kinerja Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan ... 96-97 4.2.3 Pengaruh Struktur Modal Dan Kinerja Perusahaan

Terhadap Nilai Perusahaan ... 97-98 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 99-100 5.2 Saran ... 100-102 DAFTAR PUSTAKA ... 103-106 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(14)

103

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rodoni dan Herni Ali. (2010). Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Agus Sartono. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4th ed.). Yogyakarta: BPFE.

Agung Kurniawan. (2012).Intimidasi Buruh Bikin Galau Industri Otomotif Nasional. Diakses pada tanggal 16 Maret 2013. Di Wide World Web: http://otomotif.kompas.com/read/2012/10/17/4811/Intimidasi.Buruh.Bikin. Galau.Industri.Otomotif.Nasional

Andi Supangat. (2007). Statistika Untuk Ekonomi dan Bisnis. Bandung: PUSTAKA.

Arfan Ikhsan dan Teddy Prianthara. (2009). Akuntansi Untuk Manajer. Yogykarta: Graha Ilmu.

Arifin Zaenal. (2005). Teori Keuangan dan Pasar Modal. Jakarta: Raja Grafindo. Bambang Riyanto. (2008). DasarDasar Pembelanjaan Perusahaan.

Yogyakarta:BPFE.

BambangSudiyatnodanElenPuspitasari. (2010).Pengaruh Kebijakan perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Perusahaan Sebagai variabel Intervening.Dinamika Keuangan dan PerbankanVol. 2 No.1Hal: 1 - 22. ISSN: 1979-4878.

Brigham, F, Eugene, dan Houston, F, Joel. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Budi Ahmad. (2009). Kinerja Indospring tertekan lonjakan biaya bahan baku. Diakses pada tanggal 16 Maret 2013. Di Wide World Web:

http://newsidx.com/id/news/621/kinerja-indospring-tertekan-lonjakan-biaya-bahan-baku

Damodar N. Gujarati. (2003). Basic Econometrics. Fourth Edition McGraw-Hill, New York.

Darsono dan Ashari, (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.Yogyakarta: Andi.


(15)

104

Strategis Menuju Keunggulan Bersaing. Jakarta: PPM.

Elizabeth. (2000). Hubungan Laba Akuntansi dan Arus Kas terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.6 No.2 Hal: 76-85. Eva Malina Simatupang. (2011). Analisis Pengaruh Struktur Modal terhadap

Nilai Perusahaan Melalui Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi.ISSN : 1410-3591.

Gomes Faustino Cardoso. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Andi.

Gujarati Damodar. (2003).Econometric. Jakarta.Erlangga.

Hair, J. F. Et. Al. (2006).Multivariate Data Analysis. Sixth edition. Pearson Education, Inc. New jersey. United State of America.

Hair, J., & W. Black, Et. Al. (2006). Multivariate Data Analysis. New Jersey: Prentice Hall.

Harmono. (2009). Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Husein Umar. (2005). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Iwan Supriyatna. (2013). Laba Bersih Indomobil Tiarap. Diakses pada tanggal 27

Maret 2013. Di Wide World Web:

http://economy.okezone.com/read/2013/03/27/278/782163/laba-bersih-indomobil-tiarap

John J. Wild, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. (2005).Analisis Laporan Keuangan Buku 2 Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat. (Penerjemah: Yaniur S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap).

Juliansyah Noor. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.


(16)

105

Kieso, et al. (2008). Intermediate Accounting Edisi 1 dan 3. Jakarta: Erlangga. Lukas Setia Atmaja. (2008). Teori dan Praktik Manajemen

Keuangan.Yogyakarta: Andi.

Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidika. Jakarta: Rineka Cipta. Masdar Mas’ud. (2008). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur

Modal dan Hubungannya Terhadap Nilai Perusahaan. Manajemen dan Bisnis Volume 7 No.1.

Mayo A. (2000). The Role of Employee Development in The Growth of Intellectual Capital. Personal Review Vol. 29 No. 4.

Mohammad Nazir. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mohammad Nazir. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mulyadi. (2007). Sistem Akuntansi.Jakarta: Salemba Empat.

Nur Indriantoro. (2002). Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen Cetakan 2. Yogyakarta: BPFE.

Parengkuan Tommy. (2010). Konsentrasi Kepemilikan Saham, Risiko Perusahaan, Likuiditas Saham, Arus Kas, dan Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 14 hal 641 – 651.

Payaman Simanjuntak J. (2005). Manajemen dan Evaluasi Kerja. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

Pius Bumi Kellen. (2011). Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Dan Risiko Perusahaan Terhadap Struktur Modal Dan Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol. 15 No. 1 Hal: 201-212.

Prawironegoro dan Purwanti. (2008). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sigit Hermawan Masyhad. (2006). Akuntansi Untuk Perusahaan Jasa dan Dagang. Yogyakarta: Graha Ilmu.


(17)

106

Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Sugiyono. (2005). Statistika Untuk PenelitianCetakan Kesembilan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alphabeta.

Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi Edisi Pertama Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia.

Syubhan Akib. (2012). PHK Ancam Industri Otomotif. Diakses pada tanggal 16

Maret 2013. Di Wide Worl d Web:

http://oto.detik.com/read/2012/05/16/141313/1918632/1208/phk-ancam-industri-otomotif?hlutama

Uchida Konari. (2006). Agency Costs of Debt and the Relationship Between Firm Performance and Managerial Ownership: Evidence from Japan. Faculty of Economics and Business Administration. The University of Kitakyushu 4-2-1, Kitagata, Kokuraminamiku, Kitakyushu 802-8577 JAPAN.

Umi Narimawati. (2008). Analisis Multifariat untuk Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Umi Narimawati dkk. (2010). Penulisan Karya Ilmiah: Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir. Jakarta: Genesis.

Umi Narimawati., Sri Dewi Anggadini., & Linna Ismawati. (2010). Penulisan Karya Ilmiah-Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi Unikom. Bekasi: Genesis.


(18)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Untuk melakukan investasi pada sebuah perusahaan kita perlu memiliki pengetahuan tentang nilai perusahaan.Ketidaktahuan tentang nilai perusahaan akan menyebabkan investasi yang dilakukan mengalami kerugian (Darsono dan Ashari, 2005: 121).Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan (Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, 2004: 7).

Nilai perusahaan diukur dengan menggunakan Price to Book Value(PBV) yang merupakan rasio yang membandingkan antara harga pasar per saham dengan nilai buku per saham.Rasio Price to Book Value (PBV) memberikan gambaran berapa kali kita membayar sebuah saham dengan nilai buku perusahaan(Brigham dan Houston, 2010: 151).

Jika harga saham di pasar dinilai lebih dibandingkan dengan nilai perusahaan, maka nilai perusahaan di masa mendatang akan mengalami penurunan. Sedangkan jika harga saham dinilai kurang dibandingkan dengan nilai perusahaan, maka nilai perusahaan di masa mendatang akan mengalami kenaikan (Darsono dan Ashari, 2005: 111 &121).


(19)

Kinerja perusahaan adalah ukuran tingkat keberhasilan manajemen dalam mengelola sumberdaya keuangan perusahaan, terutama pada pengelolaan investasi sebagai upaya untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham (Elizabeth, 2000: 76 – 86).

Kinerja perusahaan diukur dengan kinerja keuangan, kinerja perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan Return On Asset (ROA). Semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi ROA berarti kinerja perusahaan semakin efektif, karena tingkat kembalian akan semakin besar (Brigham Houston, 2010: 90).

Mengukur kinerja perusahaan dari perspektif keuangan sangatlahakurat, tetapi sebenarnya dasarpenggerak nilai dari keuangan tersebut adalahsumber daya manusia (human capital) dengan segala pengetahuan, ide, dan inovasi yang dimilikinya (Mayo, 2000: 115).Hal ini yang memotivasi manajemen perusahaan untuk mencari suatu struktur modal yang optimal untuk perusahaanya (Lukas Setia Atmaja, 2008: 269).

Struktur modal merupakan pembelanjaan permanen didalam mencerminkan

perimbangan antara utang jangka panjang dan modal sendiri (Bambang Riyanto, 2008: 22).Struktur modal menentukan penggunaan utang

yang dilakukan oleh manajer keuangan untuk mendanai kegiatan perusahaan (Agus Sartono, 2010: 225).Myers (1977) dengan proporsi utang yang menyatakan

dalam balancingtheory menjelaskan bahwa proporsi penggunaan utang dapat meningkatkan nilai perusahaan pada tingkat tertentu, akan tetapi setelah melewati


(20)

batas optimal penggunaan utang dapat menurunkan nilai perusahaan (Lukas Setia Atmaja, 2008: 254).

Struktur modal sering kali dihitung berdasarkan besaran relatif berbagai sumber pendanaan.Stabilitas keuangan perusahaan dan risiko gagal melunasi utang tergantung pada sumber pendanaan serta jenis dan jumlah berbagai aktiva yang dimiliki perusahaan (John J. Wild, K.R. Subramanyam, & Robert F. Halsey, 2005: 218 - 221).Besarnya struktur modal mengindikasikan besarnya aktiva yang dimiliki perusahaan dibelanjai oleh utang.Mengingat pendanaan tersebut adalah untuk membiayai setiap aktiva yang dimiliki perusahaan (Sutrisno, 2009: 255).

Keputusan tentang struktur modal melibatkan analisis “trade-off” antara risiko dan keuntungan.Penggunaan hutang meningkatkan risiko tetapi meningkatkan keuntungan perusahaan (Lukas Setia Atmaja, 2008: 274).

Adapun fenomena umum yang terjadi yang peneliti ambil dari berita oto.detik.com pada tanggal 16 Mei 2012 mengenai phk ancam industri otomotif.Menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata, rencana pemerintah untuk menaikkan ambang batas down payment (DP) kredit kendaraan berpengaruh pada tingkat penjualan. Tenaga kerja di industri otomotif dan industri pendukungnya pun terancam karena berefek buruk pada kinerja perusahaan, bukan tidak mungkin berbagai sektor yang ada di industri otomotif dan pendukungnya itu akan melakukan pemutusan hubungan kerja.Bank Indonesia mulai 15 Juni 2012 akan menaikkan DP minumum menjadi 30 persen untuk kredit mobil dan 25 persen untuk motor. Sementara untuk leasing, DP kreditnya lebih rendah 5 persen.


(21)

Fenomena umum lainnya yang peneliti ambil dari berita otomotif.kompas.com pada tanggal 17 Oktober 2012 mengenai intimidasi buruh bikin galau industri otomotif nasional. Komisaris Utama Grup Indomobil yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Soebronto Laras, mengakui ada gangguan di sejumlah pabrik terutama otomotif dan komponen pendukungnya.Kondisi ini mulai mengkhawatirkan para investor karena mengganggu kegiatan produksi di Indonesia.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, demo yang sering dilakukan malah akan merugikan buruh sendiri karena produktivitas akan menurun dan berakibat buruk terhadap kinerja perusahaan. Johnny Darmawan, Wakil Presiden Direktur TMMIN, menurutnya sejumlah aksi intimidasi yang dilakukan buruh justru membuat jengah para investor.

Terdapat 8 (delapan) perusahaan manufaktur sektor otomotif, diantaranya PT. Indomobil Sukses Internasional dan PT. Indospring. Dimana menurut Presiden Direktur Indomobil Gunadi Sindhuwinata (2011), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mengonversi utang menjadi saham (debt to equity conversion)guna mengurangi risiko gagal bayar. Ini merupakan bagian dari restrukturisasi utang jangka panjang sebesar Rp380 milliar kepada PT Tritunggal Intipermata yang merupakan pemegang saham perseroan.Keputusannya ditentukan pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) 26 November 2010 di Jakarta.Dia mengatakan, total utang perseroan beserta anak usaha sebesar Rp339,758 miliar. Seluruh utang ini yang akan dikonversi menjadi saham (economy.okezone.com).


(22)

Menurut Direktur PT. Indospring Tbk yaitu Bapak Bambang Hero Sanyoto (2009), produsen per kendaraan bermotortertekan oleh lonjakan biaya bahan baku.Dalam laporan keuangan (audited) disebutkan bahwa pemakaian bahan baku per Juni 2009 mencapai Rp 446,13 miliar, naik 43,12% . Jumlah tersebut membesar dari porsi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 70,56%.Lonjakan biaya bahan baku membuat beban penjualan perseroan naik 33,9%. Kenaikan tersebut tak mampu diimbangi pertumbuhan penjualan.Laba bersih perseroan mencapai Rp 76,79 miliar, naik 22,37%. Walau begitu investor enggan untuk melirik saham INDS (newsidx.com).

Berikut adalah tabel yang menunjukkan besarnya struktur modal (DER) dan kinerja perusahaan (ROA) perusahaan manufaktursektor otomotif, sehingga menyebabkan perubahan nilai perusahaan (PBV) otomotif tersebut.


(23)

Tabel 1.1

Besarnya Debt to Equity Ratio( DER ), Return On Assets (ROA), dan Price to Book Value ( PBV)padaPerusahaan Manufaktur Sektor Otomotif yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008– 2012

No. Nama Perusahaan Tahun DER ROA PBV

1.

PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk

2008 17,78 - 0,03 - 3,16 -

2009 10,16 0,04 1,96

2010 4,99 0,08 6,17

2011 0,19 0,09 4,90

2012 0,68 0,06 6,09

2. PT. Indospring Tbk

2008 7,45 - 0,05 - 0,41 -

2009 2,75 0,13 0,28

2010 3,39 0,14 1,73

2011 0,28 0,14 - 35,71

2012 0,14 0,11 2,78

Sumber :www.idx.co.id (Data Diolah)

Dari tabel 1.1 diatas terdapat penurunan struktur modal Indomobil pada tahun 2011 yang ditunjukkan oleh DER yang diikuti dengan penurunan nilai perusahaan yang ditunjukkan oleh PBV. Begitupun dengan Indospring pada tahun 2009 terjadi penurunan DERdan diikuti dengan penurunan PBV.PenurunanDER Indomobil tersebut dikarenakan perusahaan lebih banyak menggunakan modal utang dibandingkan dengan modal sendiri yang berdampak pada perusahaan tidak mampu membayar kewajiban jangka panjangnya sehingga mengonversi seluruh utang perseroan beserta anak usahanya menjadi saham kepada PT Tritunggal


(24)

Intipermata yang merupakan pemegang saham perseroan guna mengurangi resiko gagal bayar kepada PT Tritunggal Intipermata.

Hal tersebut bertentangan dari segi perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya, sehingga dapat menarik minat investor (Darsono dan Ashari, 2005: 54). Tetapi, hal ini terkaitdengan teori yang dinyatakan oleh Stulz (1990), Mc Connell dan Servaes (1995), bahwa penggunaan utang dapat berpengaruh positif atau negatif terhadap nilai perusahaan tergantung tersedianya peluang tumbuh perusahaan. Penggunaan utang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan ketika perusahaan memiliki peluang tumbuh yang rendah dan sebaliknya penggunaan utang berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan ketika peluang tumbuh tinggi.Dan didukung oleh penelitian dari Rasyid (2012) yang menunjukkan variabel struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Dalam menentukan suatu nilai perusahaan para investor masih menggunakan indikator rasio keuangan untuk melihat tingkat pengembalian yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada investor.Kinerja perusahaan yang ditunjukkan oleh ROA merupakan suatu rasio untuk mengukur imbal hasil perusahaan berdasarkan pendayagunaan total asset (Tambunan, 2008: 147).Semakin naik ROAsemakin naik pula PBV.

Berbeda dengan tabel diatas, pada Indospringtahun 2009 terjadi kenaikanROAyang diikuti dengan penurunan PBV.Kenaikan tersebut dikarenakan laba bersih mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Padahal, melonjaknya


(25)

biaya bahan baku membuat beban penjualan perseroan menjadi naik dan kenaikan tersebut tidak mampu diimbangi dengan pertumbuhan penjualan.

Hal ini bertentangan dengan teori yang dinyatakan Kieso(2008: 780) ROA yang tinggi menunjukkan bahwa total aktiva yang digunakan untuk beroperasi mampu memberikan laba kepada perusahaan.Sebaliknya, apabila ROA yang rendah menunjukkan bahwa dari total aktiva yang digunakan perusahaan mengalami kerugian.

Hal ini terkait dengan penelitian yang dinyatakan Husnan & Pujiastuti (1996) bahwa perusahaan dalam jangka pendek bertujuan untuk memperoleh laba, sedangkan dalam jangka panjang memaksimalisasi kemakmuran pemilik perusahaan.Kemakmuran pemilik ditunjukkan oleh peningkatan nilai perusahaan dan didukung oleh penelitian dari Uchida (2006) menemukan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Bertitik tolak dari apa yang telah diuraikan dalam latar belakang penelitian beserta fenomena yang terjadi, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Struktur Modal Dan Kinerja Perusahaan Terhadap Nilai PerusahaanPada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.


(26)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu apakah struktur modal dankinerja perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan adanya fenomenastruktur modal, kinerja perusahaan dan nilai perusahaan tersebut dapat diuraikan masalah-masalah yang terjadi adalah :

1. Posisi rasio utang (DER) yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan mampu membayar kewajiban jangka panjangnya. Tetapi Indomobil mengalami penurunan DER yang dikarenakan perusahaan lebih banyak menggunakan modal utang dibandingkan dengan modal sendiri yang berdampak pada perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban jangka panjangnya,sehingga mengonversi seluruh utang perseroan beserta anak usahanya menjadi saham kepada PT Tritunggal Intipermata yang merupakan pemegang saham perseroan guna mengurangi resiko gagal bayar kepada PT Tritunggal Intipermata.

2. Semakin besar return on assetsyang dimiliki perusahaan maka semakin efisien penggunaan aktiva oleh perusahaan untuk beroperasi sehingga akan memperbesar laba.Tetapi, pada Indospring terjadi kenaikanROAyang dikarenakan laba bersih mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Padahal, melonjaknya biaya bahan baku membuat beban penjualan perseroan naik dan kenaikan tersebut tidak mampu diimbangi dengan pertumbuhan penjualan. 3. PBV yang menurun dikarenakan investor khawatir sekaligus jengah dengan


(27)

kendaraan yang berpengaruh pada tingkat penjualan. Tenaga kerja di industri otomotif dan industri pendukungnya pun terancam karena berefek buruk pada kinerja perusahaan. Selain itu, mengenai intimidasi buruh yang mengganggu kegiatan produksi di Indonesia berdampakpada buruh sendiri karena produktivitas akan menurun dan berakibat buruk terhadap kinerja perusahaan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarakan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan padaperusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Seberapa besar pengaruh kinerja perusahaan

terhadapnilaiperusahaanpadaperusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Seberapa besar pengaruh struktur modal dan kinerja perusahaan terhadapnilaiperusahaan padaperusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dalam penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui pengaruh dari struktur modal dan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan padaperusahaanotomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(28)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini adalah : 1. Untukmemperolehbukti yang empiristentang pengaruh struktur modal

terhadapnilaiperusahaan padaperusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untukmemperolehbukti yang empiristentang pengaruh kinerja perusahaan terhadapnilaiperusahaan padaperusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untukmemperolehbukti yang empiristentang pengaruh struktur modal dan kinerja perusahaan terhadapnilaiperusahaan padaperusahaanotomotifyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memecahkan masalah tentangpengaruh struktur modal dan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta sebagai bahan perbandingan antara teori dengan praktek nyata di perusahaan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai referensi.


(29)

1.4.2 Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Pengembangan Ilmu Akuntansi

Hasil dari penelitian ini yang mengenai pengaruh struktur modal dan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan, diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi bahan bagi pengembang ilmu akuntasi khususnya dibidang akuntansi keuangan maupun dibidang sistem informasi akuntansi.

2. BagiPenelitiSelanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi di dalam melakukan penelitian sejenis mengenai pengaruh struktur modal dan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan, baik untuk sekarang maupun masa yang akan datang.

1.5.LokasidanWaktuPenelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian

Lokasipenelitian yang penulislakukanpada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil data-data sekunder yang terdapat pada situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.co.id yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman Kav.27, Jakarta 12920 Telp (021) 5237899, 5237999 Fax (021) 523724. Dan mengambil data-data sekunder laporan keuangan langsung dari cabang kantor Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Bandung.


(30)

1.5.2 WaktuPenelitian

Penelitiandilakukanselamadua belas bulan dimulaidaribulan September –

Agustus 2013, adapunwaktu penelitian

yangdilakukanolehpenulisadalahsebagaiberikut: Tabel 1.5.2 Waktu Penelitian

Kegiatan Bulan

2012-2013

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 Pendahuluan:

1. Persiapan Judul 2. Persiapan Teori 3. Pengajuan Judul 4. Mencari Perusahaan Pelaksanaan Penelitian: 1. Penulisan UP

2. Bimbingan UP 3. Seminar UP 4. Revisi UP Pengumpulan Data Pengolahan Data Pelaporan Skripsi: 1. Bimbingan Skripsi 2. Sidang Skripsi 3. Pengumpulan Draf Skripsi


(31)

14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1Struktur Modal (X1)

2.1.1.1 Pengertian Struktur Modal

Struktur modal adalah pendanaan ekuitas dan utang pada suatu perusahaan. (John J. Wild, K.R. Subramanyam, &Robert F. Halsey, 2005: 218 - 221).Struktur modal adalah perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa (Agus Sartono, 2010: 225).Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa struktur modal adalah pendanaan ekuitas dan utang serta perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa pada suatu perusahaan. 2.1.1.2 Komponen Struktur Modal

Menurut Bambang Riyanto (2008:240), struktur modal suatu perusahaan secara umum terdiri atas beberapa komponen, yaitu:

1. Modal Sendiri

Modal sendiri pada dasarnya adalah modal yang berasal dari pemilik dan tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tentu lamanya. Oleh karena itu, ditinjau dari sudut likuiditas merupakan dana jangka panjang yang tidak tentu waktunya. Kerugian perusahaan pertama-tama harus dibebankan kepada pemilik.


(32)

Modal asing atau utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya adalah panjang, umumnya lebih dari sepuluh tahun.Utang jangka panjang ini pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi jumlah yang besar (Bambang Riyanto, 2008: 238).

2.1.1.3Faktor Struktur Modal

Menurut Agus Sartono (2010:248), faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan adalah:

1. Tingkat penjualan. Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil berarti memiliki aliran kas yang relatif stabil pula, maka dapat menggunakan hutang lebih besar daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil.

2. Struktur aset. Perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar dapat menggunakan hutang dalam jumlah besar. Hal ini disebabkan karena dari skalanya perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil. Kemudian, besarnya asset tetap dapat dijadikan sebagai jaminan atau kolateral utang perusahaan.

3. Tingkat pertumbuhan perusahaan. Semakin cepat pertumbuhan perusahaan, maka semakin besar kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan masa mendatang, maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba.

4. Profitabilitas. Dengan laba ditahan yang besar, perusahaan akan lebih senang menggunakan laba ditahan sebelum menggunakan utang.


(33)

5. Variabel laba dan perlindungan pajak. Variabel ini sangat erat kaitannya dengan stabilitas penjualan. Jika variabilitas atau volatibilitas laba perusahaan kecil, maka perusahaan mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk menanggung beban tetap dari utang.

6. Skala perusahaan. Perusahaan besar yang sudah well-established akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal dibanding dengan perusahaan kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula.

7. Kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro. Sebagai contoh, perusahaan membayar deviden sebagai upaya untuk meyakinkan pasar tentang prospek perusahaan, dan kemudian menjual obligasi. Strategi itu diharapkan dapat meyakinkan investor bahwa prospek perusahaan baik. Dengan kata lain, agar menarik minat investror dalam hal pendanaan.

2.1.1.4PerhitunganStruktur Modal

Debt to Equity Ratio yaitu rasio yang menunjukan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman (Darsono&Ashari, 2005: 54). Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaanyang disediakan oleh pemegang saham. Rumus yang digunakan untuk menghitung Debt to Equity Ratio, sebagai berikut:

DER = Total Utang

Total Modal Sendiri

(Darsono dan Ashari, 2005: 54) Utang jangka panjang merupakan salah satu dari bentuk pembiayaan jangka panjang yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun, biasanya 5 – 20


(34)

tahun(Sigit Hermawan, 2006: 24).Modal sendiri adalahdana jangka panjang perusahaan yang disediakan oleh pemilik perusahaan (pemegang saham), yang terdiri dari berbagai jenis saham (saham preferen dan saham biasa) serta laba ditahan (Sigit Hermawan, 2006: 25).

2.1.2 Kinerja Perusahaan

2.1.2.1 Pengertian Kinerja Perusahaan

Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan (Payaman Simanjuntak, 2005: 78).Kinerja perusahaan adalah hasil keputusan – keputusan manajemen untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara efektif dan efisien (Mulyadi, 2007: 363).Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaandan hasil keputusan – keputusan manajemen untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara efektif dan efisien.

2.1.2.2 Metode Penilaian Kinerja Perusahaan

Menurut Gomes (2003:137-145), terdapat beberapa metode dalam mengukur prestasi kerja, yaitu:

1. Metode Tradisional

Metode ini merupakan metode tertua dan paling sederhana untuk menilai prestasi kerja dan diterapkan secara tidak sistematis maupun sistematis. Yang termasuk kedalam metode tradisional adalah: rating scale, employee comparation, check list, free form essay, dan critical incident. (a) Rating scale. Metode ini merupakan metode penilaian yang paling tua dan banyak


(35)

digunakan, dimana penilaian yang dilakukan oleh atasan atau supervisor untuk mengukur karakteristik, misalnya mengenai inisitaif, ketergantungan, kematangan, dan kontribusinya terhadap tujuan kerjanya. (b) Employee comparation. Metode ini merupakan metode penilaian yang dilakukan dengan cara membandingkan antara seorang pegawai dengan pegawai lainnya.

Metode ini terdiri dari: (1) Alternation ranking : yaitu metode penilaian dengan cara mengurutkan peringkat (ranking) pegawai dimulai dari yang terendah sampai yang tertinggi berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. (2) Paired comparation : yaitu metode penilaian dengan cara seorang pegawai dibandingkan dengan seluruh pegawai lainnya, sehingga terdapat berbagai alternatif keputusan yang akan diambil. Metode ini dapat digunakan untuk jumlah pegawai yang relatif sedikit. (3) Porced comparation (grading): metode ini sama dengan paired comparation, tetapi digunakan untuk jumlah pegawai yang relative banyak.

(c) Check list. Metode ini hanya memberikan masukan/informasi bagi penilaian yang dilakukan oleh bagian personalia. (d) Freeform essay. Dengan metode ini seorang penilai diharuskan membuat karangan yang berkenaan dengan orang/karyawan/pegawai yang sedang dinilainya. (e) Critical incident Dengan metode ini penilai harus mencatat semua kejadian mengenai tingkah laku bawahannya sehari-hari yang kemudian dimasukan kedalam buku catatan khusus yang terdiri dari berbagai macam kategori tingkah laku bawahannya. Misalnya mengenai inisiatif, kerjasama, dan keselamatan.


(36)

2. Metode Modern

Metode ini merupakan perkembangan dari metode tradisional dalam menilai prestasi kerja. Yang termasuk kedalam metode modern ini adalah: assesment centre,Management By Objective (MBO=MBS), dan human asset accounting. a. Assessment centre

Metode ini biasanya dilakukan dengan pembentukan tim penilai khusus. Tim penilai khusus ini bisa dari luar, dari dalam, maupun kombinasi dari luar dan dari dalam.

b. Management by objective (MBO = MBS)

Dalam metode ini pegawai langsung diikutsertakan dalam perumusan dan pemutusan persoalan dengan memperhatikan kemampuan bawahan dalam menentukan sasarannya masing-masing yang ditekankan pada pencapaian sasaran perusahaan.

c. Human asset accounting

Dalam metode ini, faktor pekerja dinilai sebagai individu modal jangka panjang sehingga sumber tenaga kerja dinilai dengan cara membandingkan terhadap variabel-variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan.

2.1.2.3 Perhitungan Kinerja Perusahaan

Return On Assets (ROA) merupakan rasio penting yang dapat dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan investasi yang telah ditanamkan untuk mendapatkan laba. Rumusnya sebagai berikut:

ROA = Laba Bersih Sebelum Pajak Total Asset


(37)

Return On Assets (ROA) yang tinggi dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aset – asetnya untuk menghasilkan laba. Hal ini akan menjadi informasi yang positif bagi para pemegang saham, begitu juga sebaliknya ROA yang rendah akan menjadi informasi yang negatif bagi para pemegang saham, sehingga mempengaruhi pemegang saham dalam mengambil

keputusannya dalam memilih sekuritas yang bersangkutan (Harmono, 2009: 783).

Laba bersih sebelum pajak yaitu selisih lebih pendapatan dan keuntungan terhadap semua biaya dan kerugian yang merupakan kenaikan bersih atas modal, sebelum dikurangi pajak (Soemarso,2005:252).Aset adalah sumber daya ekonomi atau kekayaan yng dimiliki oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya yang diharapkan akan membawa manfaat di masa yang akan datang (Sigit Hermawan, 2006: 24).

2.1.3 Nilai Perusahaan (Y)

2.1.3.1 Pengertian Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan adalah nilai jual perusahaan atau nilai tambah bagi pemegang saham (Djohanputra, 2004:34).Nilai perusahaan merupakan ukuran nilai objektif oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan (Harmono, 2009: 1). Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa nilai perusahaan adalah nilai jual perusahaan atau nilai tambah bagi pemegang saham, ukuran nilai objektif oleh public dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan.


(38)

2.1.3.2 Komponen Nilai Perusahaan

Menurut Arifin (2005:57), nilai perusahaan didasarkan atas tiga kelompok utama aset, yaitu: 1) Financial asset, seperti kas surat-surat berharga yang sering disebut juga dengan financial capital. 2) Physical asset, terdiri atas peralatan, gedung, tanah, disebut juga dengan tangible asset. 3) Intangible asset, yaitu organizational capital, seperti aliansi bisnis, customer capital, merek, reputasi kualitas dan pelayanan, dan intellectual capital (paten, desain produk, dan teknologi), goodwill, dan human capital.

2.1.3.3Perhitungan Nilai Perusahaan

Rasio ini menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan.

PBV = Harga Saham Per Lembar Saham Nilai Buku Per Lembar Saham

(Ahmad Rodoni dan Herni Ali, 2010:57) Semakin tinggi PBV berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut. Harga saham adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar (Harmono, 2009: 69).Nilai buku adalah nilai bila perusahaan tersebut dijual oleh pemegang saham dengan mengandaikan seluruh utang tealh dilunasi (Soemarso, 2005: 71).


(39)

2.2Kerangka Pemikiran

Perusahaan yang baik itu yang mampu menjaga ekstansinya agar dapat bersaing dalam dunia bisnis yang semakin ketat ruang lingkupnya. Dalam mendanai kegiatan operasional suatu perusahaan harus mampu mencari struktur modal yang optimal bagi perusahaannya dengan melihat peluang tumbuh dari perusahaan. Struktur modal yang optimal dapat membuat para pemegang saham tertarik untuk dapat menanamkan modalnya kepada perusahaan. Apabila manajemen perusahaan tidak dapat mencari struktur modal yang optimal dalam keuangan perusahaan, para pemegang saham pun akan ragu untuk ikut menumbuhkan perusahaan.

Struktur modal yang optimal merupakan adanya keseimbangan pemakaian dalam kedua jenis modal yaitu modal asing dan modal sendiri. Modal asing dapat menurunkan laba perusahaan karena ada biaya bunga yang harus dibayar tetapi dapat juga mengurangi pembayaran pajak, apabila pemakaiannya sudah melewati batas yang optimal dapat menurunkan nilai perusahaan. Sedangkan modal sendiri tidak mengurangi laba karena tidak ada bunga yang harus dibayar tetapi tidak mengurangi pembayaran pajak, sehingga pembayaran dividen yang diambil dari keuntungan setelah pajak menjadi kecil. Apabila terlalu banyak memakai modal sendiri akan menurunkan nilai perusahaan karena pemegang saham merasa rugi tidak adanya tingkat pengembalian yang tinggi atau yang sdiharapkan oleh mereka.

Struktur modal yang optimal akan meningkatkan nilai perusahaan, begitupun dengan kinerja perusahaan. Karena pemegang saham akan


(40)

mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi apabila perusahaan tersebut dapat mnghasilkan laba bagi perusahaan dan mampu membayar kewajiban jangka panjangnya sehingga pemegang saham yakin perusahaan dapat terus tumbuh dan dapat memakmurkan pemegang saham dalam jangka waktu yang panjang. Jadi, kinerja perusahaan yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan karena perusahaan dapat memakmurkan pemegang saham.

2.2.1 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan

Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata, sehingga akan memaksimalkan nilai perusahaan (Agus Sartono, 2010: 240).

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa struktur modal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui profitabilitas sebagai variabel intervening penuh (Eva Malina Simatupang, 2011).

Struktur modal dan arus kas mempengaruhi nilai perusahaan (Parengkuan Tommy, 2010).Struktur kepemilikan, profitabilitas, dan struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan menunjukkan bahwa semakin tinggi struktur kepemilikan dan jumlah utang malah menurunkan nilai perusahaan, sedangkan semakin tinggi nilai profitabilitas maka makin tinggi nilai perusahaan (Pius Bumi Kellen, 2011).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal dan capital expenditur secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Desak Ketut Sintaasih dan Ni Wayan Maryatini, 2007). Hasil penelitian ini menunjukan bukti


(41)

bahwa struktur capital berpengaruh positif terhadap nilai perusahan (Masdar Mas’ud, 2008).

2.2.2 Pengaruh Kinerja Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

Perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan untuk mengatur modal yang ada dan kegiatan operasional agar perusahaan mendapatkan keuntungan yang akan meningkatkan nilai perusahaan(Arfan Ikhsan dan Teddy Prianthara, 2009: 177).

Kinerja perusahaan mempunyai pengaruh langsung yang positif terhadap nilai perusahaan, sehingga jika kinerja perusahaan naik, maka nilai perusahaan jugaakan naik (BambangSudiyatno dan ElenPuspitasari, 2010).

(Agus Sartono, 2010: 240)

(Arfan Ikhsan dan Teddy Prianthara, 2009: 177)

Gambar 2.2.2 Paradigma Penelitian

2.2.3 Hasil Penelitian Sebelumnya

Nilai Perusahaan

Kinerja Perusahaan Struktur Modal


(42)

Tabel 2.2.3 Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Judul Penelitian

Hasil Penelitian Sumber 1 BambangSu

diyatno dan ElenPuspita sari Pengaruh Kebijakan perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Perusahaan Sebagai variabel Intervening

Kinerja perusahaan mempunyai pengaruh langsung yang positif

terhadap nilai

perusahaan, sehingga jika kinerja perusahaan

naikmaka nilai

perusahaan juga akan naik.

Dinamika Keuangan dan Perbankan, Mei 2010, Hal: 1 - 22 Vol. 2, No.1 ISSN :1979-4878

2 Eva Malina Simatupang

Analisis Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Melalui Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa

struktur modal

berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap nilai

perusahaan. Struktur modal berpengaruh

terhadap nilai

perusahaan melalui profitabilitas sebagai variabel intervening penuh.

ISSN : 1410-3591. Jurnal Akuntansi, 2011

3 Parengkuan Tommy

Konsentrasi Kepemilikan Saham, Risiko Perusahaan, Likuiditas Saham, Arus Kas, dan Nilai Perusahaan

Struktur modal dan arus kas mempengaruhi nilai perusahaan.

Jurnal

Keuangan dan Perbankan, Vol. 14 Edisi Khusus

Oktober 2010, hal 641 - 651 4 Pius Bumi

Kellen

Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Dan Risiko Perusahaan Terhadap Struktur Modal Dan Nilai

Struktur kepemilikan, profitabilitas, dan

struktur modal

berpengaruh signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

Jurnal

Keuangan dan Perbankan, Vol. 15, No. 1 Mei 2011, hlm. 201-212


(43)

Perusahaan 5 Desak Ketut

Sintaasih dan Ni Wayan Maryatini Pengaruh Struktur Modal dan Capital Expenditure Terhadap Nilai Perusahaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Struktur Modal dan Capital Expenditur secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap nilai

perusahaan.

Sarathi Vol.14 No.3 Oktober 2007

ISSN : 0852- 7741

6 Masdar Mas’ud Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Struktur Modal dan Hubungannya Terhadap Nilai Perusahaan

Hasil penelitian ini menunjukan bukti bahwa

struktur capital berpengaruh positif

terhadap nilai

perusahan.

Manajemen dan Bisnis ,Vol. 7,No.1 Maret 2008


(44)

Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang mengandung pernyataan mengenai hubungan atau pengaruh, baik secara positif atau negarif antara dua variabel atau lebih sesuai dengan teori(Juliansyah Noor, 2011: 83). Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka peneliti berasumsi mengambil keputusan sementara (hipotesis) sebagai berikut:

1. Struktur Modal berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

2. Kinerja Perusahaanberpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Otomotifyang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

3. Struktur Modal dan Kinerja Perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Otomotifyang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.


(45)

28 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Husein Umar (2005:303) mengemukakan bahwa: “Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian”.

Berdasarkan definisi di atas, objek dalam penelitian ini adalahStruktur Modal, Kinerja Perusahaan, dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu (Umi Narimawati, 2008: 127). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.

Definisi Metode Analisis Deskriptif menurut Sugiyono (2009: 35) adalah sebagai berikut:

“Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain”.

Sedangkan Metode Verifikatif menurut Sugiyono (2009: 13) adalah sebagai berikut:


(46)

“Metode verifikatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Penulis menggunakan metode tersebut, karena penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan dengan jelas bagaimana pengaruh struktur modal dan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan, pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, karena data utang, modal, laba untuk menghasilkan Price Book Value (PBV)yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif.

Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada dan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data tersebut akan di kumpulkan, diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut sesuai dengan teori-teori yang telah dipelajari, jadi dari data tersebut akan dapat ditarik kesimpulan.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.Definisi desain penelitian menurut Nazir(2005: 84) adalah sebagai berikut:

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati(2010:30) adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.


(47)

2. Mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi. 3. Menetapkan rumusan masalah.

4. Menetapkan tujuan penelitian.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. 6. Menetapkan konsep variable sekaligus pengukuran variable penelitian yang

digunakan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sample dan teknik pengumpulan data.

8. Melakukan analisis data.

9. Melakukan pelaporan hasil penelitian.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkandesain dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang

digunakan Unit Analisis

Time Horizon

T-1 Descriptive &Verifikatif Descriptive &Survey .Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI Time Series

T-2 Descriptive &Verifikatif Descriptive &Explanatory Survey Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI Time Series

T-3 Descriptive &Verifikatif Descriptive &Explanatory Survey Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI Time Series


(48)

Dari tabel diatas kemudian peneliti meguraikan sebagai berikut:

1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk menganalisis besarnya struktur modal terhadap nilai perusahaan secara parsial, melalui unit analisis yaitu Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Tujuan penelitian kedua adalah untuk menganalisis besarnya kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan secara parsial, melalui unit analisis yaitu Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Tujuan penelitian ketiga adalah untuk menganalisis besarnya struktur modal dan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan secara simultan, melalui unit analisis yaituPerusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3.2.2 Operasional Variabel

Operasional variabel menurut Nur Indriantoro (2002: 69) sebagai berikut : “Penentuan constructsehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik”.

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai Struktur Modal dan Kinerja Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan.


(49)

1. Variabel Bebas / Independent (Variabel X1 dan X2)

Definisi Variabel Bebas menurut Sugiyono(2010: 33) adalah variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen).Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalahstruktur modal (X1) dan kinerja perusahaan (X2).

2. Variabel Terikat/Dependent (Variabel Y)

Definisi Variabel Terikat menurut Sugiyono(2010:39) adalah variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat pada penelitian ini adalahnilai perusahaan (Y).

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rasio, berikut ini penjelasan mengenai rasio.Definisi Skala Rasio menurut Andi Supangat (2007:12) adalah skala rasio adalah merupakan skala dengan hierarki yang paling tinggi dibandingkan dengan skala-skala lainnya.

Untuk memperjelas dan mempertegas variabel-variabel yang diteliti, maka variabel-variabel tersebut akan dioperasionalisasikan disajikan dalam tabel 3.2.2 sebagai berikut:


(50)

Tabel 3.2.2 Operasional Variabel

Variabel Konsep Indikator Skala

Independent (X1) Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa (Sartono, 2010: 225). DER Total Utang Total Modal Sendiri

Darsono (2005: 54)

Rasio Independent (X2) Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan (Payaman Simanjuntak, 2005: 78). ROA

Laba Bersih Sebelum Pajak Total Asset

Kieso, et.al., (2005: 780)

Rasio Dependent (Y) Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan ukuran nilai objektif oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidup perusahaan (Harmono, 2009: 1). PBV

Nilai perusahaan Per Lembar Saham

Nilai Buku Per Lembar Saham Ahmad Radoni dan Herni Ali

(2010: 57)


(51)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder. Sumber data sekunder menurut Sugiyono (2009: 137) adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.Menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai data-data yang mempengaruhi nilai perusahaan. Data yang digunakan yaitu laporan keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 13 (tiga belas) tahun yaitu dari tahun 2000sampai dengan tahun 2012.

3.2.3.2Teknik Penentuan Data

Adapun teknik penentuan data terbagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Dalam melakukan penelitian ini, terlebih dahulu harus mengidentifikasi dan mempelajari mengenai populasi yang akan diteliti. Apakah populasi tersebut memerlukan sampel atau tidak dan bagaimana cara pengambilan sampel tersebut. Pengertian dari populasi dan sampel itu sendiri adalah sebagai berikut:

1. Populasi

DefinisiPopulasi menurut Sugiyono (2011:49) adalah populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan


(52)

keuanganseluruh perusahaan manufaktur otomotif sebanyak 8 (delapan) perusahaandari tahun 2000 – 2012 yaitu selama 13tahun.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2011: 49) adalah adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono (2009: 300) adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.Sampel yang akan diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2005 – 2012 pada sektor otomotif atau selama periode 8 (delapan) tahun mempunyai kriteria terhadap sampel yang akan diteliti yaitu berdasarkan :

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kelompok perusahaan manufaktur.

2. Perusahaan yang digunakan adalah perusahaan-perusahaanotomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Perusahaan mengeluarkan laporan keuangan secara lengkap dari tahun 2005-2012.

Tabel 3.2.3.2.1

PerusahaanOtomotifyang Memenuhi Kriteria Sebagai Sample

No. Nama Perusahaan 1. PT Astra Otoparts Tbk

2. PT Gajah Tunggal Tbk 3. PT Goodyear Indonesia Tbk

4. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk 5. PT Indospring Tbk

6. PT Intraco Penta Tbk 7. PT Nipress Tbk


(53)

Sesuai dengan kriteria juga yang menjadi sampel penulis dalam penelitian ini adalah laporan rugi (laba)komprehensif, laporan posisi keuangan komprehensif, dan laporan perubahan ekuitas dari7 perusahaanotomotifselama tahun 2005hingga tahun 2012atau 8 (delapan) tahun, sehingga akan diperoleh sampel sebanyak 56 laporan keuangan.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Dokumentasi

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari data laporan tahunan masing – masing perusahaan yang diperoleh dari IDX Bandung. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan metode – metode atau catatan laporan tertulis dari peristiwa yang telah lalu yang didapat dari perusahaan yang terkait, selanjutnya dilakukan dengan cara menyalin data – data yang dibutuhkan dalam penelitian yang sedang dilakukan atau kutipan langsung dari berbagai sumber.

2. Library Research (Studi Pustaka)

Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna memperoleh data yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang diperoleh. Data tersebut dapat diperoleh dari literatur, catatan kuliah serta tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian. Dalam hal ini penulis juga menggunakan media internet sebagai penelusuran informasi mengenai teori maupun data-data penelitian yang dilakukan.


(54)

3.2.5 Metoda Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Metoda Analisis

Definisi Metoda Analisis menurut Umi Narimawati, dkk. (2010: 41) adalah sebagai berikut:

“Metoda analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Oleh karena itu analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif.

3.2.5.1.1 Analisis Data Deskriptif

Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data. Deskripsi data merupakan katagorisasi dan peringkasan data untuk memperoleh jawaban bagi pertanyaan peneliti. Adapun teknik statistik deskriptif menggambarkan rerata (mean), modus, median, simpang baku, dan distribusi frekuensi suatu data (Juliansyah Noor, 2011: 187). Dalam deskripsi data kita laporkan data – data tiap variabel yang telah kita olah. Seperti, dilakukan oleh Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan.


(55)

3.2.5.1.2 Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang dikumpulkan dari lapangan (data mentah), nilainya tidak selalu sama atau seragam tetapi bervariasi dari satu pengamatan ke pengamatan lain, karenanya harus dianalisis dengan menggunakan analisis distribusi frekuensi. Disajikannya data dalam bentuk tabel yang berisi susunan data yang dibagi ke dalam beberapa frekuensi kelas. Frekuensi kelas merupakan ringkasan data mentah yang diolah dan didistribusikan ke dalam kelas atau kategori disebut distribusi frekuensi atau tabel frekuensi(Juliansyah Noor, 2011: 187).

Berdasarkan jenisnya, distribusi frekuensi dapat dibagi menjadi tiga, yaitu (Juliansyah Noor, 2011: 190):

1. Distribusi frekuensi absolut, yaitu suatu distribusi frekuensi yang frekuensi tiap kelas tidak dinyatakan dalam angka absolut, tetapi dalam angka relatif atau persentase.

2. Distribusi frekuensi kumulatif, yaitu suatu distribusi frekuensi menunjukkan jumlah frekuensi berdasarkan jumlah dari masing – masing frekuensi tiap kelasnya terhadap nilai tepi kelasnya.

3. Distribusi frekuensi kumulatif relatif, yaitu suatu distribusi frekuensi kumulatif yang frekuensi masing – masing kelasnya dinyatakan dalam bentuk persentase.

Dalam penyajian suatu gambar dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu histogram, polygon, kurva, dan ogive.

Berdasarkanpenjelasandiatas,


(56)

enjelasansecaramendalamdanmenggunakantabelmaupungrafik.Selainitu,

penelitianinimenggunakan data darilaporankeuangan yang berupaangka, dengandemikianpenelitianinijugadikatakanpenelitiankuantitatif.

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang digunakan peneliti dapat diuraikan sebagai berikut :

A. Pengujian Asumsi Klasik

Penggunaan model regresi berganda dalam menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan asumsi klasik. Dalam penelitian ini asumsi klasik yang dianggap penting adalah tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen, tidak terjadi heteroskedastisitas atau varian variabel pengganggu yang konstan (homoskedastisitas) dan tidak terjadi autokorelasi antar residual setiap variabel independen. Pengujian asumsi klasik yang digunakan meliputi :

1. Uji Asumsi Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.

Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:


(57)

 Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan :

 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.  Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal 2. Uji Asumsi Multikolinearitas

Uji Multikoliniearitas ini bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau variance inflation factor (VIF).

= 1 1−


(58)

Dimana Ri2 adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan

meregresikan salah satu variabel bebas Xi terhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas(Gujarati, 2003: 363).

3. Uji Heteroskedastisitas

Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi.

Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan Uji-Rank Spearman yaitu dengan mengkorelasikan masing-masing variabel independen terhadap nilai absolut dari residual(Gujarati, 2003: 406). Jika nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat \heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen).

4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya. Akibat dari adanya autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang diperoleh menjadi tidak effisien, artinya tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.


(59)

Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W).

t t 1

2 t

e e

D W

e  

 

(Gujarati, 2003: 467)

Kriteria uji : Bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson :  Jika D-W < dL atau D-W > 4 – dL , kesimpulannya pada data terdapat

autokorelasi

 Jika dU< D-W < 4 – dU , kesimpulannya pada data tidak terdapat autokorelasi

Tidak ada kesimpulan jika : dL D-W  dU atau 4 – dU D-W 4 – dL

(Gujarati, 2003: 470)

Apabila hasil uji Durbin-Watson tidak dapat disimpulkan apakah terdapat autokorelasi atau tidak maka dilanjutkan dengan runs test.

B. Analisis Regressi Linier Berganda

Menurut Juliansyah Noor (2011: 231) analisis regresi linier berganda adalah teknik statistik melalui koefisien parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen. Pengujian terhadap hipotesis baik dilakukan setelah model regresi yang digunakan bebas dari pelanggaran asumsi klasik. Tujuannya adalah agar hasil penelitian ini dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien. Interpretasi hasil penelitian, baik melalui uji-t maupun melalui uji F.


(60)

Analisis regresi linier berganda dipilih karena untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen. Model analisis statistik ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk meneliti variabel-variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terikat dengan menggunakan data time series cross section (pooling data) yaitu dengan mengelompokkan data pertahun berdasarkan variabel – variabel indepeden dan diharapkan tidak terdapat data yang outlieer (data pencilan) sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Variabel terikat/dependen nilai perusahaan X1 = Struktur modal

X2 = Kinerja perusahaan

β0 = Konstanta

β1,2 = koefisien regresi

e = error

C. Analisis Korelasi

Menurut Sujana (dalam Umi Narimawati, 2010:49), pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel X dan Y, dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi Pearson dengan rumus:


(61)

Dimana : - 1 ≤ r ≤ + 1 r = koefisien korelasi

x = struktur modal;kinerja perusahaan y = nilai perusahaan

n = jumlah responden

Ketentuan untuk melihat tingkat keeratan korelasi digunakan acuan pada tabel 3.2.5.1.2 di bawah ini:

Tabel 3.2.5.1.2

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199

0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2010:250)

Selanjutnyauntukmencaribesarpengaruhmasing-masingvariabelindependensecaraparsialterhadapnilaiperusahaan,

dihitungkorelasiparsialdengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut: a. Koefisien korelasi X1terhadap Y

Koefisien korelasi antar X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: = (∑ ) −(∑ ) (∑ )


(62)

= −

[ − ][ − ]

b. Koefisien Korelasi X1terhadap Y

Koefisien korelasi antar X2 terhadap Y, bila X1 dianggap konstan dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

= −

[ − ] [ − ]

D. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel bebas Struktur Modal, dan Kinerja Perusahaanterhadap variabel terikat Nilai Perusahaan, maka rumus yang digunakan dalam koefisien determinasi adalah :

Keterangan :

Kd : Koefisien determinasi : Koefisien korelasi ( Sugiyono, 2010: 257 )


(63)

E. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini yang akan diuji adalah seberapa besar pengaruh Struktur Modal dan Kinerja Perusahaanterhadap Nilai Perusahaan. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi. Langkah-langkah dalam analisisnya sebagai berikut:

1. Uji - F

Dalam penelitian ini pengujian menggunakan Uji-F. Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

a) Rumus uji F yang digunakan adalah sebagai berikut:

Dimana:

R2 = Koefisien Determinasi k = Banyaknya variabel N = Banyaknya sampel

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama dapat berperan atas variabel terikat. Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F-kritis dengan nilai F-test yang terdapat pada Tabel Analisis of Variance (ANOVA) dari hasil perhitungan dengan micro-soft. Jika nilai Fhitung> Fkritis, maka H0 yang menyatakan


(64)

bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel terikat ditolak dan sebaliknya.

b) Hipotesis

H0 ; 1&2 = 0,struktur modal dan kinerja perusahaan tidak berpengaruh

terhadap nilai perusahaan.

H1 ; 1&2≠ 0, struktur modal dan kinerja perusahaan berpengaruh terhadap

nilai perusahaan. c) Kriteria Pengujian

H0 ditolak apabila Fhitung> Ftabel (α = 0,05). Apabila pada pengujian H0

ditolak, artinya sekurang-kurangnya ada sebuah pyxi ≠ 0. Untuk mengetahui pyxi yang tidak sama dengan nol, maka dilakukan pengujian uji-t.

2) Pengujian Uji - t

Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut:

a) Rumus uji t yang digunakan adalah : =

() = 1&2

Hasilnya bandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf signifikansi 5%.

b) Hipotesis

H01 ; 1 = 0, Struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan

H11 ; 1≠ 0, Struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan


(1)

4.2.3 Pengaruh Struktur Modal dan Kinerja Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

Secara keseluruhan dari hasil nilai koefisien korelasi struktur modal (X1)

dan kinerja perusahaan (X2) terhadap nilai perusahaan (Y) yaitu sebesar 0,824

menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat. Selanjutnya berdasarkan perhitungan koefisien determinasi didapat nilai sebesar 67,9%, yang menunjukkan bahwa struktur modal (X1) dan kinerja perusahaan (X2) mempunyai pengaruh

yang kuat terhadap nilai perusahaan (Y). Sisanya sebesar 32,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini yaitu merupakan faktor lain diluar struktur modal dan kinerja perusahaan, seperti arus kas, capital expenditure, profitabilitas, dan struktur kepemilikan. Berdasarkan pengujian hipotesis disimpulkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara struktur modal dan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dalam mendanai kegiatan operasional suatu perusahaan harus mampu mencari struktur modal yang optimal bagi perusahaannya dengan melihat peluang tumbuh dari perusahaan. Struktur modal yang optimal dapat membuat para pemegang saham tertarik untuk dapat menanamkan modalnya kepada perusahaan. Struktur modal yang optimal akan meningkatkan nilai perusahaan, begitupun dengan kinerja perusahaan.

Karena pemegang saham akan mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi apabila perusahaan tersebut dapat menghasilkan laba bagi perusahaan dan mampu membayar kewajiban jangka panjangnya sehingga pemegang saham yakin


(2)

perusahaan dapat terus tumbuh dan dapat memakmurkan pemegang saham dalam jangka waktu yang panjang. Jadi, kinerja perusahaan yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan karena perusahaan dapat memakmurkan pemegang saham.


(3)

99

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh struktur modal dan kinerja perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka pada bagian akhir dari penelitian ini penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

1. Struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kenaikan struktur modal diprediksi akan meningkatkan nilai perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Struktur modal memberikan pengaruh sebesar 67,9% terhadap nilai perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sedangkan sisanya 32,1% merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Faktor lain disini adalah arus kas dan capital expenditur. Salah satu perusahaan yang mengalami penurunan struktur modal adalah PT Indomobil yang dikarenakan perusahaan lebih banyak menggunakan modal utang dibandingkan dengan modal sendiri yang berdampak pada perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban jangka panjangnya, sehingga mengonversi seluruh utang perseroan beserta anak usahanya menjadi saham kepada PT Tritunggal Intipermata yang merupakan pemegang saham perseroan guna mengurangi resiko gagal bayar kepada PT Tritunggal Intipermata.

2. Kinerja perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Semakin baik kinerja perusahaan diprediksi


(4)

akan meningkatkan nilai perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kinerja perusahaan memberikan pengaruh sebesar 21,9% terhadap nilai perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sedangkan sisanya sebesar 78,1% merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Faktor lain disini adalah profitabilitas dan struktur kepemilikan. Salah satu perusahaan yang mengalami kenaikan kinerja perusahaan adalah PT Indospring yang dikarenakan laba bersih mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Disaat biaya bahan baku melonjak membuat beban penjualan perseroan naik dan kenaikan tersebut tidak mampu diimbangi dengan pertumbuhan penjualan.

3. Struktur modal dan kinerja perusahaan memberikan kontribusi/pengaruh sebesar 67,9% terhadap nilai perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan hasil pengujian menunjukkan bahwa struktur modal dan kinerja perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan sisanya sebesar 32,1% merupakan pengaruh dari faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. Faktor lain disini adalah arus kas, capital expenditur, profitabilitas, dan struktur kepemilikan.

5.2 Saran

1. Agar pengaruh struktur modal dalam menentukan nilai perusahaan dapat optimal pada suatu perusahaan, maka sebaiknya perusahaan membuat kebijakan periode struktur modal selama masa manfaatnya yaitu 5 sampai 20 tahun atas penggunaan utang jangka panjang setiap tahunnya yang digunakan untuk membelanjai aktiva agar operasional perusahaan dapat berjalan sesuai


(5)

yang ingin dicapai perusahaan sebagai keuntungan yang akan meningkatkan nilai perusahaan. Jadi, penentuan kebijakan periode struktur modal dapat dilakukan dengan cara menggunakan baik modal utang maupun modal sendiri sesuai dengan kebutuhan pada periode tertentu dan selama masa manfaat modal tersebut masih ada diharapkan perusahaan harus memperoleh pengembalian yang tinggi guna melunasi utang yang jatuh tempo agar terciptanya perimbangan antara utang dan modal sendiri dalam meningkatkan nilai perusahaan.

2. Agar pengaruh kinerja perusahaan dalam menentukan nilai perusahaan dapat optimal pada suatu perusahaan, maka sebaiknya perusahaan perlu memperhatikan terlebih dahulu seberapa besar laba dan tingkat pengembalian yang nantinya harus dihasilkan oleh perusahaan, baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang, yaitu dengan memperkerjakan tenaga yang ahli dalam bidangnya, menjaga keharmonisan antara atasan dengan buruh/pegawai, menciptakan kenyamanan dilingkungan perusahaan baik dengan intern maupun ekstern agar terjalin komunikasi yang baik dan terbuka tidak ada yang ditutu-tutupi yang bersifat kerahasiaan, memperhatikan kesehatan para buruh, dan menciptakan semua pihak yang terlibat di perusahaan termotivasi untuk memberikan kontribusi yang seoptimal mungkin bagi perusahaan dalam mencapi tujuan perusahaan.

3. Agar pengaruh struktur modal dan kinerja perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, maka sebaiknya perusahaan memperhatikan tingkat profitabilitas dan harga saham di pasar. Dimana perusahaan harus


(6)

meningkatkan kemampuannya untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal yang digunakan dalam operasional perusahaan, karena dengan penjualan yang tinggi perusahaan akan mendapatkan pendapatan yang tinggi pula, total aktiva sebagai harta perusahaan untuk menutupi kewajiban lancarnya yang jatuh tempo dan modal yang digunakan dalam operasioanl perusahaan sebagai awal dalam membiayai kegiatan produksi perusahaan. Kemudian, harga saham di pasar. Dimana jika harga saham di pasar lebih besar dibandingkan dengan nilai perusahaan, maka nilai perusahaan di masa yang akan datang akan mengalami penurunan. Begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, harga saham di pasar sebagai pembanding bagi para calon investor dalam melihat prospek suatu perusahaan pada masa mendatang agar perusahaan yang mereka tanamkan modalnya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dari tahun ke tahun, selain itu juga dengan perusahaan tumbuh dan berkembang investor dapat menerima bagi hasil yang berupa dividen dengan tinggi dan lancar setiap tahunnya.