PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

PENGARUH KINERJ A PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN
PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN OTOMOTIF
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh:
Vina Fitriawati
0913010008/FE/EA

Kepada

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PENGARUH KINERJ A PERUSHAAAN TERHADAP KELENGKAPAN
PANGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN
OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Vina Fitriawati
0913010008/FE/EA
Kepada
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH KINERJ A PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN
PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN
OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :
Vina Fitriawati
0913010008/FE/AK
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh
Tim Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 22 Februari 2013
Pembimbing :

Tim Penguji :

Pembimbing Utama

Ketua


Rina Mustika, SE, MM
NIP. 369029500481

Drs. Ec. Saiful Anwar, M.Si
NIP.195803251988031001
Sekretaris

Rina Mustika, SE, MM
NIP. 369029500481
Anggota

Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks
NIP. 196610111992032001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM.

NIP. 196 309 241 989 031 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah,
rahmat dan segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur dengan judul “PENGARUH KINERJ A PERUSAHAAN
TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN
PERUSHAAN

OTOMOTIF

YANG

TERDAFTAR


DI

BURSA EFEK

INDONESIA”.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak,
maka akan sulit bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Sehubungan dengan
hal itu, maka dalam kesempatan istimewa ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung
dalam mendukung kelancaran penulisan skripsi baik berupa dukungan, do’a maupun
bimbingan yang telah diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat yang
mendalam mengucapkan terima kasih pada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP., selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


3. Bapak Drs. Ec. R.A. Suwaidi, MS., selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi., selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak Dr. Hero Priono, M.Si, Ak., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur.
6. Ibu Rina Mustika, SE, MM selaku dosen pembimbing yang membimbing
penulis dalam mengerjakan skripsi.
7. Dosen-dosen Program Studi Akuntansi yang telah banyak memberikan ilmu
dan pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak, Ibu, Adek Yuni dan semua keluarga besar, terima kasih atas do’a serta
dorongannya baik moril maupun materi.
9. Keponakanku tercinta, Salsabilah yang setia menghibur selama pengerjaan
skripsi ini.
10. Sahabatku tercinta Yeni, Unun, Mita, Eny, Chikita, dan Rosidah atas saran
dan bantuannya dalam pengerjaan skripsi ini.
11. Serta bantun dan dukungan pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu.
Penulis


menyadari

bahwa

skripsi

ini

masih

jauh

dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, maka kritik dan saran yang bersifat
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


membangun sangatlah dibutuhkan guna meningkatkan mutu dari penulisan
skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan

Surabaya,22 Februari 2013

Penulis

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................

i

DAFTAR ISI ..............................................................................................


iv

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ...........................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

ix

ABSTRAKSI ...............................................................................................

xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................


8

1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................

8

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................

9

BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ..................................................................

10

2.2. Landasan Teori ..........................................................................

12


2.2.1. Laporan Keuangan ...........................................................

12

2.2.2. Pengertian Laporan Keuangan..........................................

12

2.2.3. Jenis-jenis Laporan Keuangan ..........................................

13

2.2.4. Tujuan Laporan Keuangan ...............................................

14

2.2.5. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ......................

16

2.2.6. Pemakai Laporan Keuangan ............................................

17

2.3. Pengungkapan (Disclosure) ........................................................

19

2.3.1 Pengertian Pengungkapan ................................................

19

2.3.2 Tujuan Pengungkapan ......................................................

20

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3.3 Luas Pengungkapan .........................................................

21

2.3.4. Pengungkapan Dalam Laporan Keuangan ........................

23

2.3.5. Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan ..............

24

2.4. Kinerja Perusahaan....... .............................................................

26

2.4.1. Kinerja Perusahaan ..........................................................

25

2.4.2. Rasio Likuiditas ...............................................................

26

2.4.3. Rasio Solvabilitas.............................................................

26

2.4.4. Rasio Profitabilitas ...........................................................

27

2.4.5. Ukuran Perusahaan ..........................................................

27

2.5. Kerangka Pikir ...........................................................................

28

2.5.1. Pengaruh kinerja perusahaan yang berupa Likuiditas Terhadap
Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan ..............

28

2.5.2. Pengaruh kinerja perusahaan yang berupa Solvabilitas/Leverage
Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan

29

2.5.3. Pengaruh kinerja perusahaan yang berupa Profitabilitas Terhadap
Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan ..............

29

2.5.4. Pengaruh kinerja perusahaan yang berupa Ukuran Perusahaan
Terhadap Kelengkapan Pengungkpan Laporan Keuangan
2.6. Hipotesis

.............................................................................

30
31

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..........................

32

3.1.1 Definisi Operasional ........................................................

32

3.2. Teknik Penentual Sampel ...........................................................

36

3.2.1. Populasi...........................................................................

36

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.2.2. Sampel ............................................................................

36

3.3. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

38

3.3.1. Jenis Data ........................................................................

38

3.3.2. Sumber Data ....................................................................

38

3.3.3. Teknik Pengumpulan Data ...............................................

38

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ..............................................

39

3.4.1. Uji Normalitas .................................................................

39

3.4.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................

41

3.4.3 Teknik Analisis ................................................................

42

3.4.4 Uji Hipotesis ....................................................................

43

3.4.4.1 Uji Kesesuaian Model (Uji F) ..............................

43

3.4.4.2 Uji t .....................................................................

43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian .........................................................

45

4.1.1. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia .............................

45

4.1.2. Gambaran Umum Perusahaan Sampel .............................

47

4.1.2.1 PT. Polychem Indonesia Tbk .............................

47

4.1.2.2 PT. Astra Otoparts Tbk ......................................

49

4.1.2.3 PT. Gajah Tunggal Tbk ......................................

50

4.1.2.4 PT. Indospring Tbk ............................................

51

4.1.2.5 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk ...........................

51

4.1.2.6 PT. Nipress Tbk .................................................

52

4.1.2.7 PT. Intraco Penta Tbk ........................................

53

4.1.2.8 PT. Astra Internasional Tbk ...............................

54

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.2.9 PT. Indokordsa Tbk ...........................................

55

4.1.2.10 PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk ............

56

4.1.2.11 PT. Multisirada Arah SaranaTbk ........................

57

4.1.2.12 PT. Selamat Sempurna Tbk ................................

59

4.1.2.13 PT. Tunas Ridean Tbk .......................................

60

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ..........................................................

60

4.2.1. Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan (Y) .......

60

4.2.2. Rasio Likuiditas (X1) .......................................................

62

4.2.3. Rasio Solvabilitas (X2) ....................................................

63

4.2.4. Rasio Profitabilitas (X3) ...................................................

65

4.2.5 Ukuran Perusahaan (X4) ..................................................

66

4.3. Uji Kualitas Data........................................................................

68

4.3.1. Uji Normalitas .................................................................

68

4.4. Uji Asumsi Klasik ......................................................................

69

4.4.1. Uji Heteroskedatisitas .....................................................

69

4.4.2. Uji Multikolinieritas ........................................................

70

4.4.3. Hasil Uji Autokolerasi .....................................................

71

4.5. Analisis Regresi Linier Berganda ...............................................

72

4.5.1. Persamaan Regresi ..........................................................

73

4.5.2 Koefisien Determinasi (R Square) ...................................

75

4.5.3 Hasil Pengujian Hipotesis ................................................

76

4.5.3.1 Hasil Uji Kesesuaian Model ................................

76

4.5.3.2. Hasil Uji t ...........................................................

77

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................

79

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.7 Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu

83

4.8 Keterbatasan Penelitian ..............................................................

85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ................................................................................

86

5.2. Saran ........................................................................................

86

DAFTAR PUSTAKA

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH KINERJ A PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN
PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh :
Vina Fitriawati

Abstract
companies are required to provide at least the same disclosure to
competitors or even exceed the disclosures made by a competitor ever before,
demand is coming from the high pressure and the level of competition faced
by the company, so that the existence and availability of relevant and accurate
information to be very helpful and support the smooth process of investment
and financing in the capital markets as well as to establish a new trust for
stakeholders in decision making. Disclosure is defined as the provision of
some of the information needed to operation optimally efficient capital
markets. The purpose of this study is to demonstrate empirically the effect of
liquidity ratios, solvency ratios, profitability ratios, and firm size on the
completeness of the disclosure of financial statements of listed automotive
companies on the stock exchanges of Indonesia.
The variable in this study is the liquidity ratio (X1), the solvency ratio
(X2), the profitability ratio (X3), firm size (X4) and the completeness of the
disclosure of financial statements (Y). The sample was 13 automotive
companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the year 2009 to 2011.
While the data used are secondary data. The sampling technique used
purposive sampling. The analysis method used is multiple linear regression.
Based on these results, it can be concluded that the ratio of liquidity, and
the size of the company contributes to the completeness of the disclosure of
financial statements. solvency ratios and profitability ratios do not contribute
to the completeness of the disclosure of financial statements companies.

Keywords: liquidity ratios, profitability ratios, firm size, audit opinion with a
going concern explanation.

xii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH KINERJ A PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN
PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN OTOMOTIF
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh :
Vina Fitriawati

Abstrak

perusahaan dituntut untuk memberikan pengungkapan yang sama
minimal dengan pesaingnya atau bahkan melebihi pengungkapan yang
pernah dibuat oleh perusahaan pesaing sebelumnya, tuntutan ini datang
dari semakin tingginya tekanan dan tingkat persaingan yang dihadapi oleh
perusahaan, sehingga keberadaan dan ketersediaan informasi yang relevan
dan akurat akan sangat membantu dan menunjang kelancaran proses
investasi dan pendanaan di pasar modal serta dapat membentuk
kepercayaan baru bagi stakeholders dalam mengambil keputusan.
Pengungkapan didefinisikan sebagai penyediaan sejumlah informasi yang
dibutuhkan untuk pengoperasikan secara optimal dalam pasar modal yang
efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris
pengaruh rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan ukuran
perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
perusahaan otomotif yang terdaftar di bursa efek indonesia.
Variabel dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas (X1), rasio
solvabilitas (X2), rasio profitabilitas (X3), ukuran perusahaan (X4) dan
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan (Y). Sampel penelitian ini
adalah 13 perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2009 – 2011. Sedangkan data yang digunakan adalah data
sekunder. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.
Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa rasio
likuiditas, dan ukuran perusahaan memberikan kontribusi terhadap
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. rasio solvabilitas dan rasio
profitabilitas tidak memberikan kontribusi terhadap kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan perusahaan.
Kata Kunci : rasio likuiditas, rasio profitabilitas, ukuran perusahaan, opini
audit dengan penjelasan going concern.

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Industri komponen otomotif di Indonesia telah ada sejak tahun 1979. Dimana
pada awalnya industri komponen diarahkan untuk memasok kebutuhan
komponen industri otomotif nasional, sebagai substitusi impor. Namun dalam
perkembangannya, kini industri komponen otomotif Indonesia didorong untuk
terjun ke pasar ekspor.
Seperti diketahui, selama ini pasar komponen otomotif terbagi atas dua, yaitu:
1. Pasar komponen Original Equipment Manufacturing (OEM), yaitu pasar
komponen untuk industri perakitan kendaraan bermotor.
2. Pasar komponen Purna Jual, yaitu pasar komponen untuk pemeliharaan
kendaraan bermotor/suku cadang atau penggantian.
Perkembangan pasar komponen otomotif di Indonesia selama ini cukup baik,
terutama pasar komponen untuk purna jual. Meski bersaing dengan produk
impor, pasar komponen otomotif untuk purna jual masih sangat terbuka luas, dan
cenderung terus berkembang. Salah satu penyebabnya adalah terus bertambahnya
jumlah kendaraan bermotor (mobil) sebagai dampak dari meningkatnya angka
penjualan kendaraan bermotor di Indonesia.
Berubahnya kondisi lingkungan ekonomi banyak berpengaruh pada dunia
usaha. Di Indonesia hingga saat ini sudah banyak perusahaan yang menjual
1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

sahamnya kepada masyarakat (go public) melalui perdagangan di pasar modal.
Dalam melakukan aktivitas di pasar modal para pelaku pasar mendasarkan
keputusannya pada informasi yang diterimanya. Sebagai upaya untuk menarik
minat konsumen dan membentuk public image yang optimal, perusahaan dituntut
untuk memberikan pengungkapan yang sama minimal dengan pesaingnya atau
bahkan melebihi pengungkapan yang pernah dibuat oleh perusahaan pesaing
sebelumnya. Tuntutan ini datang dari semakin tingginya tekanan dan tingkat
persaingan yang dihadapi oleh perusahaan. Tekanan tersebut berasal dari
dorongan untuk mengurangi risiko yang dihadapi oleh perusahaan dalam
usahanya menampilkan diri sebagai perusahaan yang berkualitas. Oleh karena
itu, untuk dapat bersaing, perusahaan dihadapkan pada kondisi untuk dapat lebih
transparan

dalam

mengungkapkan

informasi

perusahaannya,

sehingga

keberadaan dan ketersediaan informasi yang relevan dan akurat akan sangat
membantu dan menunjang kelancaran proses investasi dan pendanaan di pasar
modal serta dapat membentuk kepercayaan baru bagi stakeholders dalam
mengambil keputusan.
Penelitian ini menggunakan perusahaan otomotif. Alasan dipilihnya sektor
otomotif karena seringnya dianggap sebagai sector yang tangguh ditengah krisis,
karenaangka produksi produk-produk otomotif pada saat ini mengalami
peningkatan, permintaan pasar kendaraan kendaraan bermotor terus meningkat
seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat. Mengingat saat ini otomotif
menjadi salah satu sektor penyumbang pajak terbesar, Industri otomotif dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

lima tahun terahkir tumbuh lebih besar dari pertumbuhan ekonomi dan industri
manufaktur.http://www.datacon.co.id/Outlook2012Industri.html
Laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas,
laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian integral laporan keuangan. Perusahaan dianjurkan untuk menyajikan
telaahan keuangan yang menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi
kinerja keuangan, posisi keuangan perusahaan dan kondisi ketidakpastian (PSAK
No. 1 Paragraf 08). Manajemen perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan
dan penyajian laporan keuangan perusahaan (PSAK No. 1 Paragraf 06).
Sedangkan laporan tahunan merupakan laporan yang diterbitkan sekali setahun,
berisi data keuangan (laporan keuangan) dan informasi non-keuangan. selain itu
laporan tahunan merupakan media bagi manajemen perusahaan untuk
memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
laporan tahunan perusahaan antara lain investor, kreditur, pemerintah dan
masyarakat.
Ketepatan dan kelengkapan laporan keuangan merupakan unsur penting
dalam pengambilan keputusan investasi. Karakteristik kualitatif yang harus
dipenuhi dalam penyajian laporan keuangan adalah informasi harus relevan dan
andal. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,
masa kini, atau masa depan, menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi di
masa lalu. (Standar Akuntansi Keuangan, 2007, paragraph 26)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Sejauh mana informasi yang diperoleh akan sangat tergantung pada sejauh
mana tingkat pengungkapan (disclosure) dari laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan. Menurut Darrough (1993) dalam Simanjuntak dan Widiastuti
(2004) menyatakan bahwa pengungkapan informasi laporan keuangan dapat
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu, pengungkapan wajib dan pengungkapan
sukarela. Pengungkapan wajib adalah pengungkapan yang merupakan minimum
yang diisyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Sedangkan pengungkapan
sukarela adalah pengungkapan butir-butir yag dilakukan secara sukarela oleh
perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku.
Pengungkapan (Disclosure) dalam laporan keuangan merupakan hal yang
penting untuk dilakukan. Hendrikson (2002:429) mengemukakan bahwa :
“Pengungkapan (Disclosure) didefinisikan sebagai penyediaan sejumlah
informasi yang dibutuhkan untuk pengoperasikan secara optimal dalam pasar
modal yang efisien. Pengertian tersempit pengungkapan, yaitu mencakup hal-hal
seperti pembahasan dan analisis manajemen, catatan kaki, dan laporan
pelengkap.”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Tabel 1.1 : Rata-r ata Pr osentase Tingkat Pengungkapan Laporan
Keuangan Per usahaan Otomotif Pada Tahun 2007-2011.
No.

Tahun

Jumlah

Rata-rata Prosentase
Pengungkapan Laporan
Keuangan

1.

2007

900

69,23%

2.

2008

912,89

70,22%

3.

2009

935,48

71,96%

4.

2010

927,42

71,34%

5.

2011

948,48

72,96%

Sumber : Data Lapor an Keuangan Bur sa Efek Indonesia
Berdasarkan tabel 1.1, Rata-rata prosentase pengungkapan sukarela yang
telah diungkapkan oleh perusahaan otomotif yang go public di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2007 sebesar 69,23%, pada tahun 2008 sebesar
70,22, pada tahun 2009 sebesar 71,96%, pada tahun 2010 sebesar 71,34%, dan
pada tahun 2011 sebesar 72,96%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengungkapan laporan keuangan perusahaan otomotif yang go public di bursa
efek Indonesia pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 mengalami kenaikan,
sedangkan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 mengalami fluktuasi.
Menurut Nugraheni (2002) mengemukakan bahwa perusahaan dengan tingkat
likuiditas tinggi cenderung mengungkapan informasi yang luas, dalam Firiani
(2001) mengemukakan bahwa perusahaan dengan likuiditas rendah justru
cenderung mengungkapakan lebih banyak informasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Rasio Likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar
perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas
perusahaan). (Kasmir, 2008: 130).
Rasio Likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah cash ratio (rasio
kas) perusahaan otomotif tahun 2009 sampai tahun 2011. Menurut peneliti,
alasan dipilihnya cash ratio sebagai rasio yang mewakili rasio likuiditas karena
tingkat cash ratio perusahaan otomotif dari tahun 2009 sampai tahun 2011
cenderung mengalami fluktuasi di bandingkan rasio likuiditas lainnya.
Menurut kasmir (2008: 140) apabila kondisi kas rasio terlalu tinggi maka
kurang baik karena ada dana yang menganggur atau yang tidak atau belum
digunakan secara optimal. Sebaliknya apabila rasio kas menurun kondisinya
belum tentu baik karena untuk membayar kewajiban masih memerlukan waktu
untuk menjual sebagian dari aktiva lancar lainnya.
Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiaya dengan utang. Artinya
seberapa besar bebean utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan
aktivitasnya. (Kasmir, 2008: 151).
Nugraheni,dkk (2002) menyatakan semakin tinggi leverage perusahaan
semakin besar pula agency cost (untuk memenuhi kredit jangka panjang),
perusahaan dituntut untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas. Sedangkan
Fitriani (2001) menyatakan tinggi leverage secara statistik tidak berpengaruh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

signifikan terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Rasio
yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt ratio. Sebagian besar
perusahaan otomotif yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki
tingkat debt ratio yang cenderung menurun.
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditujukkan oleh laba yang dihasilkan dan
penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunanaan rasio ini
mennunjukkan efesiensi perusahaan. (Kasmir, 2008: 196)
Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh Net Profit Margin
(NPM). Alasan peneliti menggunakan NPM, dikarenakan cukup pentingnya
penggunaan rasio tersebut dalam pengaruh pengungkapan laporan keuangan
tahunan. Peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Simanjuntak dan Widiastuti
(2004) mengemukakan bahwa net profit margin yang tinggi akan mendorong
manajemen untuk mengungkapkan laporan keuangan yang lebih luas.
Fitriani (2001) mengungkapkan bahwa semakin besar ukuran perusahaan
maka akan semakin tinggi pengungkapannya. Peneliti terdahulu yang dilakukan
Indrayani (2011) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
secara signifikan

terhadap

kelengkapan pengungkapan. Alasan penulis

menggunakan size perusahaan, dikarenakan cukup pentingnya penggunaan rasio
tersebut didalam luasnya pengungkapan laporan keuangan. Menurut penelitian
terdahulu Deri Alambudiarti (2010) menyatakan bahwa ukuran perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

berpengaruh secara signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
perusahaan otomotif yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 20092011. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian

dengan

TERHADAP

judul

“PENGARUH

KELENGKAPAN

KINERJ A

PERUSAHAAN

PENGUNGKAPAN

LAPORAN

KEUANGAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA ”

1.2. Per umusan Masalah
Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh kinerja perusahaan yang terdiri
dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan ukuran perusahaan
terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan
otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.”

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris
pengaruh kinerja perusahaan yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas,
rasio profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

1.4. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, manfaat yang
diharapkan adalah:
1. Bagi Investor
Membantu investor mengetahui tingkat kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan
investasi.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengembangan
wawasan di bidang pengungkapan laporan keuangan perusahaan serta
sebagai ajang ilmiah yang menerapkan berbagai teori yang diperoleh selama
perkuliahan dan membandingkannya dengan kenyataan yang ada.
3. Bagi Pembaca
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca dalam rangka
pemenuhan informasi dan referensi atau bahan kajian dalam menambah
khasanah ilmu ppengetahuan khusunya tentang karakteristik perusahaan dan
pengungkapan laporan keuangan perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Ter dahulu
Penelitian tentang hubungan antara karakteristik perusahaan dengan
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan telah dilakukan oleh penelitipeneliti sebelumnya, antara lain: Fitriani (2001) tentang “Signifikan Perbedaan
Tingkat Kelengkapan dan Kualitas Ungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan
Perusahaan Publik di Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor
yang mempengaruhi indeks pengungkapan wajib adalah ukuran perusahaan,
status perusahaan, jenis perusahaan, NPM, dan KAP. Sedangkan pengungkapan
sukarela dipengaruhi oleh variabel diatas kecuali jenis perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak dan Widiastuti (2004) tentang
“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan
Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rasio Leverage, rasio likuiditas, rasio
profitabilitas, porsi saham public, dan umur perusahaan mempengaruhi
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
Penelitian yang dilakukan oleh Alambudiarti S. (2010), tentang “Pengaruh
Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan
Keuangan pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dengan nilai signifikan 5%
10

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

hanya ukuran perusahaan, likuiditas, dan porsi saham public yang berpengaruh
secara signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
sedangkan leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kelengkapan
pwngungkapan laporan keuangan, secara simultan variabel bebas yaitu ukuran
perusahaan, leverage, likuiditas, dan porsi saham public menghasilkan Fhitung >
Ftabel (16,195>2,612), dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti
bahwa ukuran perusahaan, leverage, likuiditas, dan porsi saham public
berpengaruh

terhadap

kelengkapan

pengungkapan

laporan

keuangan,

berdasarkan Uji koefisien Determinasi (R2) dibuktikan bahwa ukuran
perusahaan, leverage, likuiditas, dan porsi saham public sebesar 58,6%
sedangkan sisanya sebesar 41,4% (100%-58,6%) dipengaruhi oleh factor lain
diluar pembahasan ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Laraswita dan Indrayani (2011), tentang
“Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam
Laporan Tahunan Sektor Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perusahaan yang
diwakili oleh tingkat profitabilitas (NPM) memiliki pengaruh signifikan terhadap
tingkat kelengkapan pengungkapan laporan tahunan perusahaan. Sedangkan
karakteristik perusahaan yang diwakili oleh tingkat solvabilitas (DER) dan
ukuran perusahaan (total aktiva) tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat
kelengkapan pengungkapan laporan tahunan perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Perbedaan antara penelitian sekarang dengan terdahulu yaitu dalam hal
jumlah item yang diungkapkan, waktu penelitian, variabel yang digunakan, dan
obyek yang diteliti.

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Laporan Keuangan
2.2.2. Penger tian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari refleksi berbagai
macam transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Transaksi yang bersifat
keuangan dicatat, digolongkan, dan diringkas secara tepat dan kemudian
ditafsirkan untuk berbagai tujuan. Berikut ini beberapa ahli dalam bidangnya
akan memberikan penjelasan mengenai pengertian laporan keuangan, sebagai
berikut:
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007), mendefinisikan:
“Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara,
misalnya: sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan
laporan keuangan. disamping itu termasuk skedul dan informasi tambahan
yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya: informasi keuangan
segmen industry dan geografis serta pengungkapan perubahan harga.”
Menurut harahap (2008:105), mendefinisikan: “Laporan Keuangan
menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

tertentu atau jangka waktu tertentu. Bagi para analis, laporan keuangan
merupakan media yang paling penting untuk menilai yang menjadi bahan
sarana informasi bagi para analis dalam proses pengambilan keputusan.
Laporan keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan perusahaan, hasil
usaha perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana (kas) perusahaan dalam
periode tertentu.”
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan merupakan media yang paling penting untuk menilai prestasi dan
kondisi ekonomi suatu perusahaan, terutama bagi pihak eksternal dan analisis
keuangan, karena mereka mempunyai kemampuan yang terbatas untuk
melakukan pengamatan langsung ke perusahaan pembuat laporan serta
keterbatasan mendapatkan informasi mengenai situasi perusahaan serta
keseluruhan. Selain itu laporan keuangan berguna bagi para manajer untuk
mengevaluasi kebijakan yang telah mereka terapkan, dan juga bagi para
investor dan kreditur yang ingin menanamkan dananya ke perusahaan
tersebut.

2.2.3. J enis-jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar
Akuntansi Keuangan No. 1 (2007), terdiri dari:
a. Neraca, Menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal
tertentu, diantaranya posisi harta, kewajiban, dan modal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

b. Laporan Laba Rugi, Ringkasan aktivitas usaha perusahaan untuk
periode yang melaporkan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul
dari kegiatan yang timbul dari kegiatan usaha dan kegiatan lainnya.
c. Laporan Per ubahan Ekuitas, Laporan yang menunjukkan perubahan
ekuitas perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan
aktiva bersih atau kelayakan selama periode pelaporan.
d. Laporan Ar us Kas, Laporan yang menunjukkan penerimaan dan
pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan tersebut diklasifikasikan
menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
e. Catatan atas Laporan Keuangan, Memberikan penjelasan mengenai
gambaran umum perusahaan, ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan
pos-pos laporan keuangan, dan informasi penting lainnya.

2.2.4. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan merupakan dasar awal dari struktur teori
akuntansi. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi
keuangan kepada pemakainya untuk dipakai dalam proses pengambilan
keputusan.
Adapun menurut Harahap (2008:120), tujuan laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
a. Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai
perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu
perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh
laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi
mengenai aktivitas pembiyaan dan investasi
5. Untuk mengungkapkan

sejauh

mungkin

informasi lain

yang

berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan
pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang
dianut perusahaan.
b. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Menurut SAK No.1, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Berdasarkan pembahsan diatas mengenai tujuan laporan keuangan,
maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan bertujuan untuk
memberikan informasi keuangan mengenai posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan, terutama informasi laba
rugi dan komponennya yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
harus dapat memberikan informasi tentang tanggungjawab manajemen
perusahaan terhadap pengelolaannya kepada pemilik atas pengguna
sumber kekayaan yang telah sipercayakan kepadanya.

2.2.5. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik merupakan cirri khas yang membuat informasi laporan
keuangan berguna bagi pemakai.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan No.1 (2007) terdapat empat
karakteristik pokok yaitu:
1. Dapat Dipahami
Dalam hal ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta
kemampuan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Inforemasi memiliki

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

kualitas relevan kalau dapatmempengaruhi keputusan ekonomi pemakai
dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini,
atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di
masa lalu.
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi
memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian
yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya
disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat Diperbandingakan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja
keuangan. oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan
dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara
konsisten untuk perushaan tersebut, antarperiode perusahaan yang sama
dan untuk perusahaan yang lain.

2.2.6. Pemakai Laporan Keuangan
Para pemakai laporan keuangan beserta kegunaannya dapat dilihat dari
penjelasan berikut:
a. Pemerintah atau Lembaga Pengatur Resmi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Pemerintah atau lembaga pengatur sangat membutuhkan laporan
keuangan karena ingin mengetahui apakah perushaaan telah mengikuti
peraturan yang telah ditetapkan. Laporan keuangan dapat memberikan
informasi apakah perusahaan telah menaati standar laporan yang telah
ditetapkan atau belum. Jika belum maka lembaga ini dapat memberikan
teguran atau sanksinya.
b. Kreditur
Pemasok dan

kreditur lainnya tertarik

dengan

informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang
akan dibayar pada saat jatuh tempo.
c. Investor
Investor, berkepentingan risiko yang melekat serta hasil pengembangan
dari investasi yang investor lakukan.
d. Karyawan
Karyawan dan serikat pekerja perlu mengetahui informasi mengenai
stabilitas, profitabilitas perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan
untuk menetapkan apakah ia masih terus bekerja atau pindah.
e. Masyarakat Umum
Masyarakat umum yang dimaksud seperti Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM), peneliti, akademis ataupun lembaga peringkat. Bagi Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), laporan keuangan dibutuhkan untuk menilai
sejauh mana perusahaan merugikan pihak tertentu yang dilindunginya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Bagi peneliti maupun akademis, laporan keuangan sangat penting sebagai
data primer dalam melakukan penelitian terhadap topik tertentu yang
berkaitan dengan laporan keuangan atau perusahaan.

2.3. Pengungkapan (Disclosure)
2.3.1. Penger tian Pengungkapan
Pengungkapan (Disclosure) dalam laporan keuangan merupakan hal yang
penting untuk dilakukan. Para ahli akan menjelaskan mengenai pengertian
pengungkapan sebagai berikut:
Hendrikson

(2002:429)

mengemukakan

bahwa

:

“Pengungkapan

(Disclosure) didefinisikan sebagai penyediaan sejumlah informasi yang
dibutuhkan untuk pengoperasikan secara optimal dalam pasar modal yang
efisien. Pengugkapan, pengertian tersempit pengungkapan, yaitu mencakup
hal-hal seperti pembahasan dan analisis manajemen, catatan kaki, dan laporan
pelengkap.”
Suwarjono (2006: 578) menjelaskan bahwa: “Pengungkapan merupakan
bagian integral dari pelaporan keuangan. secara teknis pengungkapan
merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu penyajian informasi
dalam bentuk seperangkat penuh statement keuangan.
Dari

pengertian

diatas

dapat

disimpulkan

bahwa pengungkapan

merupakan suatu penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan
maupun media komunikasi pendukung lainnya tentang suatu perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Informasi yang diungkapkan harus berguna, lengkap, jelas, menggambarkan
secara tepat mengenai kejadian-kejadian ekonomi, dan tidak membingungkan
pemakai laporan keuangan dalam membantu pengambilan keputusan
ekonomi.

2.3.2. Tujuan Pengungkapan
Tujuan pengungkapan yang lengkap atas laporan keuangan adalah agar
dapat menggambarkan kejadian ekonomi yang mempengaruhi perusahaan dan
agar laporan keuangan yang dihasilkan tidak menyesatkan.
Menurut Belkaoui (2006:338), terdapat lima tujuan pengungkapan yaitu:
1. Untuk menjelaskan item-item yang diakui dan memberikan pengukuran
yang relevan bagi item-item tersebut, selain pengukuran yang digunakan
dalam laporan keuangan.
2. Untuk menjelaskan item-item yang diakui dan menyediakan pengukuran
yang bermanfaat bagi item-item tersebut.
3. Untuk memberikan informasi yang akan membantu investor dan kreditor
menilai resiko dan potensial dari item-item yang diakui dan tidak diakui.
4. Untuk memberikan informasi penting yang memungkinkan para
pengguna laporan keuangan untuk melakukan perbandingan dalam satu
tahun dan di antara beberapa tahun
5. Untuk memberikan informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar di
masa depan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Semakin luasnya pengungkapan yang dilakukan, maka laporan keuangan
perusahaan tersebut akan semakin handal. Oleh karena itu sangatlah penting
sebuah perusahaan untuk melakukan pengungkapan.

2.3.3. Luas Pengungkapan
Keluasan pengungkapan adalah salah satu bentuk kualitas pengungkapan.
Menurut Fitriani (2001), kualitas tampak sebagai atribut-atribut yang penting
dari suatu informasi akuntansi. dengan kata lain bahwa tingginya kualitas
informasi

akuntansi

sangat

berkaitan

dengan

tingkat

kelengkapan

pengungkapan.
Kebutuhan banyaknya informasi yang perlu diungkapkan tergantung pada
keahlian pembaca laporan keuangan tetapi informasi juga harus memenuhi
criteria pengungkapan, (Hendrikson, 2002:432). Kriteria pengungkapan
tersebut antara lain:
a. Pengungkapan Memadai (Adequate Disclosure)
Pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku,
dimana angka-angka yang disajikan dapat diinterprestasikan dengan
benar oleh investor.
b. Pengungkapan Wajar (Fair Disclosure)
Pengungkapan yang wajar secara tidak langsung merupakan tujuan etis
agar memberikan perlakuan yang sama kepada semua pemakai laporan
dengan menyediakan informasi yang layak terhadap pembaca potensial.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

c. Pengungkapan Penuh (Full Disclosure)
Pengungkapan penuh menyangkut kelengkapan penyajian informasi yang
diungkapkan secara relevan.
Yang paling banyak digunakan dari ketiga pengungkapan ini adalah
pengungkapan yang memadai, tetapi pengungkapan ini menyiratkan jumlah
pengungkapan minimum yang sejalan dengan tujuan negative membuat
laporan tersebut tidak menyesatkan. Wajar dan lengkap merupakan konsep
yang lebih positif. Tetapi pengungkapan informasi yang signifikan bagi
investor serta pihak-pihak lainnya seharusnya memadai, wajar, dan lengkap
(Hendrikson, 2002:432).
Pengungkapn (disclosure) yang disampaikan oleh perusahaan dapat dibagi
menjadi dua macam tipe, yaitu:
1. Pengungkapan Wajib (Mandatory disclosure)
Pengungkapan wajib (Mandatory disclosure) merupakan pengungkapan
informasi yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku, dalam hal ini
adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal.
(BAPEPAM).
2. Pengungkapan Sukarela (voluntary disclosure)
Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) yaitu pengungkapan yang
dilakukan secara sukarela oleh perusahaan publik. Pengungkapan sukarela
merupakan pilihan bebas manajemen dengan pertimbangan kebijakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

tertentu untuk menyampaikan informasi yang relevan kepada pengguna
laporan keuangan terkait dengan aktivitas-aktivitas perusahaan.
Peraturan mengenai pengungkapan informasi dalam laporan tahunan di
Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah, yaitu melalui keputusan ketua
BAPEPAM Nomor Keputusan-17/PM/1995 yang selanjutnya diubah
melalui keputusan ketua BAPEPAM Nomor Keputusan-38/PM/1996
kemudian diubah dengan keputusan BAPEPAM Nomor SE-02/PM/2002.
Peraturan lama hanya berlaku bagi perusahaan kecil, sedangkan peraturan
yang baru berlaku bagi semua perusahaan yang telah melakukan
penawaran umum dan perusahaan publik.

2.3.4. Pengungkapan Dalam Laporan Keuangan
Pengungkapan dalam laporan keuangan diperlukan dalam rangka
menyampaikan informasi yang terkait dengan informasi keuangan. Dengan
adanya pengungkapan informasi, para pengguna laporan keuangan dapat
mengetahui situasi perusahaan untuk melakukan penilaian atas kinerja
perus

Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 59 9

Pengaruh Manajemen Laba Pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 64 85

Pengaruh Manajemen Laba terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 86 96

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 37 110

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Pengaruh Faktor Faktor Fundamental terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta

0 2 112

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 10

ANALISIS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 1 92

ANALISIS PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 92

PENGARUH KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22