Tinjauan atas prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

41

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama

: Erna Nurhayati

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 07 Mei 1992

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Perempuan

Status

: Menikah

Kewarganegaraan

: Indonesia

Alamat : Jalan Cikampek 16 no 12 Kelurahan Antapani Tengah,

Kecamatan Antapani, Bandung 40291

Telepon

: 085222997084

Email

:

Ernanurhayati20@gmail.com

Ernanurhayati01@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

1998

2004

: SD Negeri Griba 5 Antapani Bandung

2004

2007

: SMP Negeri 7 Bandung

2007

2010

: SMA Negeri 23 Bandung


(6)

“TINJAUAN ATAS PROSEDUR

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN

KAS PADA PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN

KOTA BANDUNG

REVIEW OF RECEIPT AND EXPENDITURE CASH PROCEDURE IN BANDUNG

AREA KEBERSIHAN COMPANY

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

mata kuliah tugas akhir jenjang DIII program studi Akuntansi

Oleh :

NAMA : ERNA NURHAYATI

NIM : 21310015

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

limpahnya rahmat dan karunia serta hidayatnya yang telah diberikanNya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini, walaupun masih

jauh dari kesempurnaan. Maksud Tugas Akhir ini penulis buat adalah untuk

memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir jenjang pendidikan

Diploma III program studi akuntansi pada Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM).

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk

memenuhi salah satu syarat untuk menempuh jenjang Diploma III Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Dengan judul

“TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN

KAS PADA PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG”

Dalam menyelesaikan laporan ini penulis mendapat bantuan dan

bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu sewajarnya pada

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang

setinggi

-

tingginya kepada yang terhormat :

1.

Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia (UNIKOM)

2.

Prof. Dr. Hj. Ernie Trisnawati Sule, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)


(8)

iv

3.

Dr. Surtikanti, SE., MSi., Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

4.

Dr. Dedi Sulistio ST., MT selaku dosen Pengbimbing Laporan Tugas Akhir

ini

5.

Wati Aris Astuti, SE., MSi selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)

6.

Bapak / Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

7.

Seluruh staf dan karyawan UNIKOM, yang telah memberikan bantuannya

kepada penulis selama ini.

8.

Asih, selaku Ka. Bagian pembukuan PD. Kebersihan Kota Bandung serta

karyawan dan staf yang telah memberikan informasi dan bantuannya dalam

penyelesaian Tugas Akhir.

9.

Daud Hermana dan Euis Djuarsih selaku orang tua serta kakak

-

kakak (Arip

Barkah, Ahmad Hilmi, Bani Asih, Dessy Rakhmayanti) beserta saudara

-saudara terima kasih untuk doa, nasehat, motivasi, kesabaran serta kasih

sayang yang sangat berarti hingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

ini.

10.

Andhika Rama selaku suami, terima kasih untuk doa, nasehat, motivasi dan

kesabaran kepada penulis.

11.

Ditha Aprilia, Ira Purwaningsih, Dinna Nursani, Mirna Mardania, Denny Tri,

Gunari Madya, Enjang Samsudin, Aria Santoso, Cicilia Meitha, Pricilia

Carolina, Nesiani Emansari serta temen

-

teman seperjuangan, terima kasih

untuk doa, nasehat, motivasi juga persahabatan yang memberikan kenangan

indah bagi penulis.


(9)

v

12.

Semua rekan

-

rekan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih

untuk segala perhatian dan motivasinya kepada penulis.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan semoga

laporan kerja praktek yang masih sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi

penulis sendiri dan mereka yang berkesempatan membacanya.

Bandung, Desember 2012

Penulis


(10)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

...

i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

...

ii

KATA PENGANTAR ...

iii

DAFTAR ISI

...

vi

DAFTAR TABEL

...

x

DAFTAR GAMBAR

...

xi

DAFTAR LAMPIRAN

...

xii

BAB I PENDAHULUAN ...

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

...

1

1.2 Identifikasi Masalah

...

5

1.3 Rumusan Masalah

...

6

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

...

6

1.4.1 Maksud Penelitian

...

6

1.4.2 Tujuan Penelitian

...

6

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

...

7

1.5.1 Lokasi Penelitian

...

7

1.5.2 Waktu Penelitian

...

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...

9

2.1 Prosedur

...

9

2.1.1 Pengertian Prosedur

...

9

2.1.2 Karakteristik Prosedur

...

11


(11)

vii

2.2 Kas

...

12

2.2.1 Pengertian Kas

...

12

2.2.2 Karakteristik Kas

...

13

2.2.3 Pengawasan Kas

...

14

2.2.4 Sumber dan Penggunaan Kas

...

15

2.2.5 Komposisi Kas

...

16

2.2.6 Macam – Macam Kas

...

16

2.3 Penerimaan Kas

...

17

2.3.1 Pengertian Penerimaan Kas

...

17

2.3.2 Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

...

18

2.3.3 Penerimaan kas dari Piutang

...

18

2.3.4 Prosedur Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dan Piutang

.

19

2.3.5 Fungsi yang Terkait dalam Penerimaan Kas

...

22

2.3.6 Dokumen Penerimaan Kas

...

24

2.4 Pengeluaran Kas

...

26

2.4.1 Pengertian Pengeluaran Kas

...

26

2.4.2 Prosedur Pengeluaran Kas

...

27

2.4.3 Fungsi yang Terkait dalam Pengeluaran Kas

...

28

2.4.4 Dokumen Pengeluaran Kas

...

29

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

...

31

3.1 Objek Penelitian

...

31

3.2 Metode Penelitian

...

32

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

...

33


(12)

viii

BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

...

36

4.1 Hasil Penelitian

...

36

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

...

36

4.1.1.1 Sejarah Perusahaan

...

36

4.1.1.2 Latar Belakang Didirikannya Perusahaan Daerah

Kebersihan Kota Bandung

...

39

4.1.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

...

40

4.1.1.4

Job Description

...

43

4.1.1.5 Aktivitas Perusahaan

...

55

4.1.2 Analisis Deskriptif

...

55

4.1.2.1 Prosedur Penerimaan Kas Pada Perusahaan Daerah

Kebersihan Kota Bandung

...

55

4.1.2.2 Prosedur Pengeluaran Kas Pada Perusahaan Daerah

Kebersihan Kota Bandung

...

58

4.2 Pembahasan

...

62

4.2.1 Analisis Prosedur Penerimaan Kas Pada Perusahaan Daerah

Kebersihan Kota Bandung

...

62

4.2.2 Analisis Prosedur Pengeluaran Kas Pada Perusahaan Daerah

Kebersihan Kota Bandung

...

63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

...

65

5.1 Kesimpulan

...

65


(13)

ix

DAFTAR PUSTAKA

...

LAMPIRAN

...

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

...


(14)

x

DAFTAR TABEL


(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Prosedur Penerimaan Kas

...

57

Gambar 4.2 Prosedur Pengeluaran Kas

...

61


(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Kartu Pengendalian Pengeluaran Biaya

Laporan Harian Penerimaan Per Bank

Laporan Harian Penerimaan Seksi Kas Bidang Keuangan

Laporan Harian Penerimaan Dan Pengeluaran Seksi Kas Bidang Keuangan

Bukti Pembayaran

Check

(

Check Voucher

)

Bukti Setoran

Bukti Setoran Dari Bank

Bukti Pembayaran Jasa Kebersihan

Karcis Penagihan Retribusi

Rekapitulasi Penagihan Rumah Tinggal

Surat Permohonan Mengadakan Penelitian/Pengumpulan Data

Surat Balasan Permohonan Penelitian Dari Perusahaan


(17)

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

...

i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

...

ii

KATA PENGANTAR ...

iii

DAFTAR ISI

...

vi

DAFTAR TABEL

...

x

DAFTAR GAMBAR

...

xi

DAFTAR LAMPIRAN

...

xii

BAB I PENDAHULUAN ...

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

...

1

1.2 Identifikasi Masalah

...

5

1.3 Rumusan Masalah

...

6

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

...

6

1.4.1 Maksud Penelitian

...

6

1.4.2 Tujuan Penelitian

...

6

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

...

7

1.5.1 Lokasi Penelitian

...

7

1.5.2 Waktu Penelitian

...

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...

9

2.1 Prosedur

...

9

2.1.1 Pengertian Prosedur

...

9

2.1.2 Karakteristik Prosedur

...

11


(18)

iv

2.2 Kas

...

12

2.2.1 Pengertian Kas

...

12

2.2.2 Karakteristik Kas

...

13

2.2.3 Pengawasan Kas

...

14

2.2.4 Sumber dan Penggunaan Kas

...

15

2.2.5 Komposisi Kas

...

16

2.2.6 Macam – Macam Kas

...

16

2.3 Penerimaan Kas

...

17

2.3.1 Pengertian Penerimaan Kas

...

17

2.3.2 Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

...

18

2.3.3 Penerimaan kas dari Piutang

...

18

2.3.4 Prosedur Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dan Piutang

.

19

2.3.5 Fungsi yang Terkait dalam Penerimaan Kas

...

22

2.3.6 Dokumen Penerimaan Kas

...

24

2.4 Pengeluaran Kas

...

26

2.4.1 Pengertian Pengeluaran Kas

...

26

2.4.2 Prosedur Pengeluaran Kas

...

27

2.4.3 Fungsi yang Terkait dalam Pengeluaran Kas

...

28

2.4.4 Dokumen Pengeluaran Kas

...

29

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

...

31

3.1 Objek Penelitian

...

31

3.2 Metode Penelitian

...

32

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

...

33


(19)

v

BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

...

36

4.1 Hasil Penelitian

...

36

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

...

36

4.1.1.1 Sejarah Perusahaan

...

36

4.1.1.2 Latar Belakang Didirikannya Perusahaan Daerah

Kebersihan Kota Bandung

...

39

4.1.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

...

40

4.1.1.4

Job Description

...

43

4.1.1.5 Aktivitas Perusahaan

...

55

4.1.2 Analisis Deskriptif

...

55

4.1.2.1 Prosedur Penerimaan Kas Pada Perusahaan Daerah

Kebersihan Kota Bandung

...

55

4.1.2.2 Prosedur Pengeluaran Kas Pada Perusahaan Daerah

Kebersihan Kota Bandung

...

58

4.2 Pembahasan

...

62

4.2.1 Analisis Prosedur Penerimaan Kas Pada Perusahaan Daerah

Kebersihan Kota Bandung

...

62

4.2.2 Analisis Prosedur Pengeluaran Kas Pada Perusahaan Daerah

Kebersihan Kota Bandung

...

63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

...

65

5.1 Kesimpulan

...

65


(20)

vi

DAFTAR PUSTAKA

...

LAMPIRAN

...

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

...


(21)

vii

DAFTAR TABEL


(22)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Prosedur Penerimaan Kas

...

57

Gambar 4.2 Prosedur Pengeluaran Kas

...

61


(23)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Kartu Pengendalian Pengeluaran Biaya

Laporan Harian Penerimaan Per Bank

Laporan Harian Penerimaan Seksi Kas Bidang Keuangan

Laporan Harian Penerimaan Dan Pengeluaran Seksi Kas Bidang Keuangan

Bukti Pembayaran

Check

(

Check Voucher

)

Bukti Setoran

Bukti Setoran Dari Bank

Bukti Pembayaran Jasa Kebersihan

Karcis Penagihan Retribusi

Rekapitulasi Penagihan Rumah Tinggal

Surat Permohonan Mengadakan Penelitian/Pengumpulan Data

Surat Balasan Permohonan Penelitian Dari Perusahaan


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,

Suharsimi. 2010.

Dasar

-

Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi

Aksara

Azhar Susanto. Prof. Dr. SE.,M.Bus.,Ak. 2008,

Sistem Informasi Akuntansi.

Bandung : Lingga Jaya Bodnar

Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan. Yogyakarta : BPFE

Baridwan, Zaki. 2009. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan. Yogyakarta : BPFE

Iwan, S. (2011).

Teknik Penulisan Skripsi, Thesis dan Disertasi

. Bandung : CEPLAS

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008. Edisi Keempat. Jakarta : Balai Pustaka

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat

Munawir, S. 2010. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty

Narifin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat

Narifin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat

Prasetyo Dwi dan Rifka Julianty. 2005.

Analisa Laporan Keuangan, Edisi Kedua.

Yogyakarta : AMP YKPN

Soemarso S.R. 2009.

Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1, Edisi Kelima. Jakarta :

Salemba Empat


(25)

Sugiyono (2009).

Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D

. Jakarta :

Alfabeta.

Suhayati Ely dan Sri Dewi Anggadini. 2009.

Akuntansi Keuangan,

Yogyakarta :

Graha Ilmu

Umar, Husein. (2011).

Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis

(2nded).

Jakarta : Rajawali Pers.

www.elibunikom.ac.id

www.google.com


(26)

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1

Prosedur

2.1.1

Pengertian Prosedur

Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara

berulang

-

ulang dengan cara yang sama. Oleh karena itu, prosedur sangatlah penting

bagi suati instansi pemerintah atau perusahaan agar segala sesuatu dapat dilakukan

secara seragam.

Menurut M.Nafarin (2009:9) menyatakan bahwa :

“Prosedur (

Procedure)

adalah urut

-

urutan seri tugas yang saling

berkaitan dan dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang

seragam.”

Pengertian prosedur menurut

Azhar Sutanto

(2008 : 264), mengemukakan

bahwa :

“Prosedur adalah rangkaian aktifitas atau kegiatan yang dilakukan

secara berulang

-

ulang dengan cara yang sama.”

Menurut Zaki Baridwan (2009: 30), mengemukakan bahwa :

“Prosedur merupakan suatu urutan

-

urutan pekerjaan kerani (

clerical

),

biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih,


(27)

10

disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap

transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.”

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan

suatu tugas yang saling berhubungan dalam suatu perusahaan atau organisasi untuk

menjamin keseragaman didalam pelaksanaannya.

Prosedur hendaknya disusun secara sistematik dimana tujuannya adalah

untuk menetapkan pertanggung jawaban serta untuk memberikan informasi yang

lengkap mengenai barang yang dipesan dan diterima.

Penyusunan prosedur dalam perusahaan harus didasarkan pada pedoman guna

mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan. Apabila keadaan berubah harus

diperhatikan pula mengenai prosedur yang telah dilakukan, karena sebab–sebab dari

tersebut akan bermanfaat sebagai bahan informasi yang dibutuhkan untuk

kebijaksanaan selanjutnya.

Adapun pengertian prosedur menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia

(2008:1368) :

“Prosedur adalah metode langkah demi langkah secara pasti dalam

memecahkan suatu masalah.”

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah

rangkaian langkah yang disajikan oleh perusahaan atau organisasi untuk

menjamin

keseragaman didalam pelaksanaannya. Prosedur sebaiknya disusun

secara sistematik

agar informasi bisa diberikan dengan lengkap. Penyusunan

prosedur dalam

perusahaan harus didasarkan pada pedoman guna mencapai tujuan

yang ditetapkan

perusahaan. Apabila keadaan berubah harus diperhatikan pula

mengenai prosedur


(28)

11

yang telah dilakukan, karena sebab-sebab dari tersebut akan

bermanfaat sebagai

bahan informasi yang dibutuhkan untuk kebijaksanaan

selanjutnya.

2.1.2

Karakteristik Prosedur

Berikut ini menurut

M.Narafin (2007:10)

ada beberapa karakteristik

prosedur, diantaranya adalah:

1.

Prosedur menunjang tercapainya suatu organisasi.

2.

Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan

menggunakan biaya yang menimal mungkin.

3.

Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana.

4.

Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggungjawab.

5.

Menunjukan tidak adanya keterlambatan atau hambatan.

6.

Adanya suatu pedoman kerja yang harus diikuti oleh anggota-anggota

organisasi.

7.

Mencegah terjadinya penyimpangan.

8.

Membantu efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja dari suatu unit

organisasi.

2.1.3

Manfaat Prosedur

Menurut

M.Narafin (2007:11)

suatu prosedur dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:


(29)

12

1.

Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa

yang akan datang.

2.

Mengubah pekerjaan berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas, sehingga

menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya mengerjakan yang

seperlunya saja.

3.

Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh

seluruh pelaksana.

4.

Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan

efisien.

5.

Mencegah terjadinya penyimpanan dan memudahkan dalam pengawan, bila

terjadi penyimpanan akan dapat segera diadakan perbaikan-perbaikan

sepanjang dalam tugas dan fungsinya masing-masing

2.2

Kas

2.2.1

Pengertian Kas

Kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya

ditempatkan pada urutan teratas dari aset. Yang termasuk dalam kas adalah seluruh

alat pembayaran yang dapat digunakan dengan segera seperti uang kertas, uang

logam, dan saldo rekening giro di bank. Menurut PSAK No 2, setara kas adalah

investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat

dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang

signifikan. Pada umumnya, hanya investasi dengan jatuh tempo asli tiga bulan atau

kurang yang memenhi syarat sebagai setara kas. Deposito yang jatuh temponya


(30)

13

kurang atau sama dengan tiga bulan dan tidak diperpanjang terus

-

menerus (rollover)

dapat dikategorikan sebagai setara kas.

Pengertian Kas menurut Soemarso S.R (2009 : 296) adalah :

“Kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang

dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan

kewajiban pada nilai nominalnya.”

Sedangkan menurut Zaki Baridwan (2008 : 83) Kas adalah :

“Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan sebagai

ukuran

dalam akuntansi. Dalam neraca, kas merupakan aktiva yang

paling lancar,

dalam arti paling sering berubah. Hampir setiap transaksi

dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kas merupakan suatu alat

pertukaran dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Disamping itu kas

juga adalah aktiva yang tidak produktif, oleh karena itu harus dijaga agar jumlah kas

tidak terlalu besar.

2.2.2

Karakteristik Kas

a.

Aktiva lancar yang paling Liquit

b.

Tidak bisa dibuktikan kepemilikannya (mudah berpindah tangan)

c.

Aktiva yang tidak produktif


(31)

14

2.2.3

Pengawasan Kas

Untuk mencegah penggelapan dan penyalahgunaan kas maka diperlukan

pengawasan yang ketat terhadap kas. Pada umumnya sistem pengawasan intern

terhadap kas akan memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan, pelaksana dan

pencatatan. Dasar-dasar atau pedoman dalam pengawasan kas antara lain sebagai

berikut:

1.

Penerimaan Uang

Saat terjadi penerimaan kas sebaiknya dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a.

Menunjukan fungsi-fungsi dalam penerimaan kas secara jelas dan segera

mencatat penerimaan kas penerimaan kas dan menyetorkan ke Bank

b.

Memisahkan fungsi pengurusan kas dengan fungsi pencatatan

c.

Mengadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan

pencatatan kas.

2.

Pengeluaran Kas

Saat terjadi pengeluaran kas sebaiknya dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a.

Mengharuskan penggunaan cek yang bernomor urut dalam pengeluaran kas

kecuali pembayaran yang dilakukan melalui Dana kas kecil

b.

Pembentukan Dana kas kecil dengan pengawasan yang ketat

c.

Penulisan cek harus didukung bukti-bukti yang lengkap (atau dapat

menggunakan sistem

voucher

)

d.

Memisahkan petugas pengumpul bukti-bukti pengeluaran, penulisan cek,

pencatat pengeluaran kas dan penandatanganan cek.


(32)

15

f.

Membuat laporan kas harian

2.2.4

Sumber dan Penggunaan Kas

Munawir (2010:70) menyatakan bahwa sumber penerimaan dan penggunaan

kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya berasal dari :

1.

Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud

maupun tidak berwujud (intangible asset) atau adanya penurunan aktiva

tidak lancar yang diimbangi dengan penurunan kas.

2.

Penjualan atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal

oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.

3.

Pengeluaran surat tanda bukti utang, baik jangka pendek (wesel) maupun

utang jangka panjang (utang obligasi, utang hipotek atau utang jangka

panjang lain) serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan

penerimaan kas.

4.

Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga atau deviden dari

investasinya, sumbangan atau hadiah maupun adanya pengembalian

kelebihan pembayaran pajak pada periode

-

periode sebelumnya.

2.2.5

Komposisi Kas

kas adalah alat tukar yang dipergunakan oleh perusahaan untuk tujuan usaha.

Kas terdiri dari penerimaan yang berasal dari perdagangan dan penerimaan karena

adanya penghematan. Kas ada yang disimpan di perusahaan

(Cash On Hand) dan


(33)

16

adapula yang disimpan di Bank (Cash In Bank) yang umumnya diakui sebagai alat

tukar

-

menukar pada nilai nominalnya. Yang tergolong ke dalam komposisi kas antara

lain:

1.

Kas yang ada di perusahaan, meliputi :

a.

Mata uang kertas dan uang logam

b.

Dana kas kecil (petty cash)

c.

Cek yang disetorkan ke Bank (personal checks, travelers checks,

cashier bank draft and money orders)

2.

Kas yang ada di Bank, meliputi semua setoran yang sewaktu

-

waktu dapat

diambil serta bukti setoran yang sewaktu

-

waktu dapat diambil juga.

Pengakuan masyarakat umum terhadap kas atas nilai nominalnya merupakan

jaminan para pemegang uang, baik itu perorangan maupun lembaga. Prinsip

pengakuan atas nilai nominal memperlakukan bahwa bank setiap saat bersedia

menerimanya dan setiap saat akan memberikannya manakala diperlukan.

2.2.6

Macam

-

Macam Kas

Menurut

Ely Suhayati

dan

Sri Dewi Anggadini (2009:143)

yang termasuk

ke dalam pengertian kas antara lain :

1. Uang Tunai

2. Cek, Giro bilyet

3. Giro Pos

4. Wesel pos

5. Deposit in Bank

6. Bukti Transfer Uang


(34)

17

2.3

Penerimaan Kas

2.3.1

Pengertian Penerimaan Kas

Penerimaan pada perusahaan adalah transaksi yang sering terjadi. Penerimaan

kas berasal dari pendapatan jasa, penagihan piutang, penerimaan bunga investasi,

penjualan aktiva dan berbagai sumber pendapatan lainnya.

Menurut

Soemarsono S.R

menerangkan pengertian penerimaan kas

(2009;289) sebagai berikut :

“Penerimaan kas adalah suatu transaksi yang menimbulkan

bertambahnya saldo kas dan bank milik perusahaan yang diakibatkan

adanya penjualan kecil produksi, penerimaan piutang maupun hasil

transaksi lainnya yang menyebabkan bertambahnya kas”.

Menurut Mulyadi (2008:439) :

sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu catatan yang dibuat

untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai

atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum

perusahaan. Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber

utama, yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas

dari piutang

.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa penerimaan kas adalah

pendapatan yang diterima suatu perusahaan atau badan yang menambah jumlah

aktiva atau penurunan utang atau kewajiban yang berasal dari berbagai sumber dalam

periode akuntansi.

2.3.2

Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

Menurut

Mulyadi

(2008:455)

dalam bukunya yang berjudul Sistem

Akuntansi bahwa berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem

penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :


(35)

18

1.

Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetor ke bank dalam jumlah

penuh dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan

internal

check.

2.

Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit,

yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi

penerimaan kas.

2.3.3

Penerimaan Kas dari Piutang

Definisi menurut Mulyadi (2008:493), menjelaskan bahwa untuk menjamin

diterimanya kas oleh perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan:

1.

Debitur melakukan pembayaran dengan cek atau dengan cara pemindahbukuan

melalui rekening bank (giro bilyet). Jika perusahaan hanya menerima kas dalam

bentuk cek atas nama perusahaan , akan menjamin kas yang diterima oleh

perusahaan masuk ke rekening giro bank perusahaan. Pemindahbukuan juga akan

memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke rekening giro bank perusahaan.

2.

Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur harus segera disetor ke bank

dalam jumlah penuh.

Penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui berbagai cara, adalah

sebagai berikut:

1.

Melalui penagihan perusahaan

2.

Melalui pos


(36)

19

2.3.4

Prosedur Sistem Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dan Piutang

Menurut

Mulyadi (2008:456), sistem penerimaan kas dari penjualan tunai

dibagi dalam tiga prosedur sebagai berikut:

1.

Penerimaan Kas dari Over

-

the Counter Sale.

Dalam penjualan tunai ini, pembeli datang ke perusahaan, melakukan

pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir,

dan kemudian menerima barang yang dibeli. Prosedur

-

prosedur yang dijalankan

dalam penerimaan kas dari

Over

-

the Counter Sale dengan langkah pembeli

memesan barang langsung kepada Wiraniaga (sales

-

person) di Bagian Penjualan;

Bagian Kas menerima pembayaran dari pembeli dapat berupa uang tunai, atau

kartu kredit; Bagian Penjualan memerintahkan Bagian pengiriman untuk

menyerahkan barang kepada Pembeli; Bagian Kasa menyetorkan kas yang

diterima ke Bank; Bagian Akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal

penjualan; Bagian Akuntansi mencatat penerimaan kas dari Penjualan tunai

dalam jurnal penerimaan kas.

2.

Penerimaan Kas dari COS Sales

Cash

-

On

-

Delevery Sales

(COD Sales) adalah transaksi penjualan yang

melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam

penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan.

COD Sales

merupakan

sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan untuk memberikan jaminan

penyerahan barang bagi pembeli serta jaminan penerimaan kas dari perusahaan

penjual.


(37)

20

3.

Penerimaan Kas dari Credit Card Sales

Merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana pembayaran

bagi pembeli, baik dalam Over

-

the Counter Sales maupun dalam penjualan yang

pengiriman barangnya dilaksanakan melalui COS Sales. Dalam Over

-

the Counter

Sales,

pembeli datang ke perusahaan melakukan pemilihan barang atau produk

yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir dengan menggunakan kartu

kredit. Dalam penjualan tunai yang melibatkan

COS Sales,

pembeli tidak perlu

datang ke perusahaan penjual. Pembeli memberikan persetujuan tertulis untuk

penggunaan kartu kredit dalam pembayaran barang.

Sedangkan Menurut

Mulyadi (2008:494), sistem penerimaan kas dari

piutang terbagi atas penjelasan sebagai berikut:

1.

Penerimaan kas dari piutang melalui penagihan perusahaan dilaksanakan dengan

prosedur berikut ini:

a.

Bagian piutang memberikan daftar piutang yang sudah saatnya ditagih

kepada bagian penagihan.

b.

Bagian Penagihan mengirimkan penagih untuk melakukan penagihan kepada

debitur.

c.

Bagian Penagihan menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari

debitur.

d.

Bagian Penagihan menyerahkan cek kepada Bagian Kasa.

e.

Bagian Penagihan menyerahkan surat pemberitahuan kepada Bagian Piutang

untuk kepentingan posting ke dalam kartu piutang.


(38)

21

g.

Bagian Kasa menyetorkan cek ke bank untuk melakukan

clearing

atas cek

tersebut.

2.

Penerimaan kas dari piutang melalui pos dilaksanakan dengan prosedur berikut

ini:

a.

Bagian Penagihan mengirim Faktur Penjualan kepada debitur pada saat

transaksi terjadi.

b.

Debitur mengirim cek atas nama dan surat pemberitahuan melalui pos.

c.

Bagian Sekretariat menerima cek atas nama dan surat pemberitahuan dari

debitur. Cek atas nama diserahkan ke Bagian Kasa dan surat pemberitahuan

kepada Bagian Piutang untuk diposting ke dalam Kartu Piutang

d.

Bagian Kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai tanda terima

pembayaran dari debitur.

3.

Penerimaan kas dari piutang melalui

Lock

-

box collection plan dilaksanakan

dengan prosedur berikut ini:

a.

Bagian Penagihan mengirim Faktur Penjualan kepada debitur pada saat

transaksi terjadi.

b.

Debitur melakukan pembayarannya pada saat faktur jatuh tempo dengan

mengirimkan cek dan surat pemberitahuan ke PO Box di kota terdekat.

c.

Bank membuka PO Box, mengumpulkan cek dan surat pemberitahuan yang

diterima perusahaan. Serta membuat daftar surat pemberitahuan dan

mengurus check clearing.

d.

Bagian Kasa menyerahkan daftar surat pemberitahuan ke Bagian Akuntansi

untuk dicatat ke dalam jurnal penerimaan kas.


(39)

22

2.3.5

Fungsi yang Terkait dalam Penerimaan Kas

Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:

1.

Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli,

mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tersebut kepada

pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.

2.

Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.

3.

Fungsi Gudang

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang diesan oleh

pembeli,serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.

4.

Fungsi Pengiriman

Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan

menyerahkan dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya

kepada pembeli.

5.

Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan

penerimaan kas dan pembuat laporan penjualan.

Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah:

1.

Fungsi sekretariat

Fungsi ini bertanggung jawab dalam penerimaan cek dan surat

pemberitahuan (remittance ad

-

vice) melalui pos dari para debitur

perusahaan.


(40)

23

2.

Fungsi penagihan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan penagihan kepada para

debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat

oleh fungsi akuntansi.

3.

Fungsi kas

Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan cek dari fungsi sekretariat

(jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui pos) atau dari

fungsi penagihan (jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui

penagih perusahaan).

4.

Fungsi akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dari

piutang ke dalam jurnal penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke

dalam kartu piutang.

5.

Fungsi pemeriksa intern

Fungsi ini bertanggung jawab dalam melaksanakan penghitungan kas

yang ada di tangan fungsi kas secara periodik.

2.3.6

Dokumen Penerimaan Kas

Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai

adalah :

1.

Faktur penjualan tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang

diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.


(41)

24

2.

Pita register kas (cash register tape)

Merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan

merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam

jurnal penjualan.

3.

Credit Card Sales Slip

Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu

kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota kartu

kredit.

4.

Bill of Lading

Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan

penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum. Dokumen ini

digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD yang penyerahan

barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan umum.

5.

Faktur Penjualan COD

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD.

6.

Bukti Setor Bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas bank.

7.

Rekap Harga Pokok Penjualan

Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga

pokok produk yang dijual selama satu periode.


(42)

25

1.

Surat Pemberitahuan

Surat ini biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh

debitur, yang disertakan dengan cek yang dikirimkan oleh debitur melalui

penagih perusahaan atau pos.

2.

Daftar Surat Pemberitahuan

Rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat oleh fungsi sekretariat atau

fungsi penagihan.

3.

Bukti Setor Bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas yang

diterima dari piutang ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas dari

piutang ke bank.

4.

Kwitansi

Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh

perusahaan bagi para debitur yang telah melakukan pembayaran utang

mereka.

2.4

Pengeluaran Kas

2.4.1

Pengertian Pengeluaran Kas

Didalam suatu perusahaan, pengeluaran kas merupakan suatu transaksi yang

sering terjadi. Dana

-

dana yang dikeluarkan oleh perusahaan misalnya digunakan

untuk biaya pemeliharaan, biaya pegawai dan pengeluaran lainnya. Di bawah ini

pengertian pengeluaran kas menurut ahli, diantaranya:


(43)

26

Menurut Soemarso S.R (2009 ; 318) menyatakan bahwa :

“Pengeluaran kas adalah suatu transaksi yang menimbulkan

berkurangnya saldo kas dan bank milik perusahaan yang diakibatkan

adanya pembelian tunai, pembayaran utang maupun hasil transaksi

yang menyebabkan berkurangnya kas.”

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengeluaran kas adalah

transaksi

-

transaksi yang mengakibatkan berkurangnya saldo

-

saldo kas tunai, dan atau

rekening bank milik perusahaan baik yang berasal dari pembelian tunai, pembayaran

utang, pengeluaran transfer maupun pengeluaran

-

pengeluaran lainnya. Pengeluaran

kas dapat berupa uang logam, cek atau wesel pos, uang yang dikeluarkan melalui

bank atau langsung dari piutang.

2.4.2

Prosedur Pengeluaran Kas

Pengeluaran uang dalam suatu perusahaan adalah untuk membayar berbagai

macam transaksi, menurut

Zaki Baridwan (2009:87) prosedur pengawasannya

dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a.

Semua pengeluaran uang yang relatif cukup besar menggunakan cek,

kecuali untuk pengeluaran-pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil

b.

Dibuatkan laporan kas setiap hari/harian.

c.

Dipisahkan antara yang menulis cek, menandatangani cek dan yang

mencatat pengeluaran perusahaan.

d.

Diselenggarakan kas kecil untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif

kecil dan yang sifatnya rutin.

e.

Diadakan pemeriksaan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.

Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk

melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang


(44)

27

digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Menurut

Mulyadi (2008:515) Sistem

akuntansi pengeluaran kas, terdiri dari jaringan prosedur berikut :

1.

Prosedur pembuatan bukti kas keluar

2.

Prosedur pembayaran kas

3.

Prosedur pencatatan pengeluaran kas

Sedangkan dalam sistem dana kas kecil dengan

fluctuating fund – balance

system dibagi menjadi tiga prosedur :

1.

Prosedur pembentukan dana kas kecil

Pembentukan dana kas kecil dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil.

2.

Prosedur permintaan dan pertanggungjawaban pengeluaran dana kas kecil

Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening Dana Kas

Kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi.

3.

Prosedur pengisian kembali dana kas kecil

Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan

keperluan, dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Dalam

sistem ini, saldo rekening Dana Kas Kecil berfluktuasi dari waktu ke waktu.

2.4.3

Fungsi yang Terkait dalam Pengeluaran Kas

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas yaitu :

1.

Fungsi Hutang

Fungsi ini menerima dokumen

-

dokumen dari bagian lain yang nantinya

akan digunakan sebagai dokumen pendukung bukti pengeluaran uang dan

menyiapkan bukti pengeluaran uang.


(45)

28

2.

Fungsi kasir

Fungsi ini menerima dokumen

-

dokumen dari bagian lai yang nantinya

akan digunakan sebagai dokumen pendukung bukti pengeluaran uang dan

menyiapkan bukti pengeluaran uang.

3.

Fungsi Akuntansi

Bagian akuntansi yang terkait dalam pengeluaran uang ini adalah bagian

kartu persediaan dan kartu biaya serta bagian buku jurnal, buku besar dan

pelaporan. Tugasnya yaitu menerima dari bagian utang lembar pertama

bukti pengeluaran kas beserta bukti

-

bukti pendukung. Selain itu

menyimpan bukti

-

bukti pengeluaran uang beserta bukti

-

bukti pendukung

ke dalam suatu file yang disebut dengan file bukti pengeluaran uang yang

telah dibayar. Dalam menyimpan bukti

-

bukti pengeluaran uang ini,

sebelumnya diurutkan menurut urutan nomor urut bukti pengeluaran uang.

4.

Bagian Pengawasan Intern

Bagian ini bertugas memverifikasi pengeluaran

-

pengeluaran uang ini,

termasuk mengecek penanggungjawab dari pejabat

-

pejabat yang

berwenang atas dan selama proses pengeluaran uang tersebut.

2.4.4

Dokumen Pengeluaran Kas

Sistem akuntansi pengeluaran kas pada perusahaan menggunakan dua sistem

pokok yaitu ; sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui dana kas kecil

dan sistem pengeluaran kas dengan cek melalui bank.


(46)

29

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan

cek menurut Mulyadi (2008:510) adalah :

1.

Bukti kas keluar

Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian

kasir sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Disamping itu,

dokumen ini berfungsi sebagai surat pemberitahuan (remittance advice)

yang dikirim kepada kreditur dan berfungsi pula sebagai sumber bagi

pencatatan berkurangnya utang.

2.

Cek

Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank

melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang

namanya tercantum pada cek. Ada dua pilihan dalam penggunaan cek

untuk pembayaran: membuat cek atas nama dan membuat cek atas nama

yang ditunjuk.

3.

Permintaan Cek (Check Request)

Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan

pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar.

Dalam transaksi pengeluaran kas yang tidak berupa pembayaran utang

yang timbul dari transaksi pembelian, fungsi yang memerlukan kas

menulis permintaas cek kepada fungsi akuntansi (bagian utang) untuk

kepentingan pembuatan bukti kas keluar. Bukti kas keluar ini dibuat

sebagai perintah kepada fungsi keuangan untuk membuat cek sebesar

jumlah yang tercantum di dalam dokumen tersebut.


(47)

30

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran tunai dengan

kas kecil adalah :

a)

Bukti Pengeluaran Kas Kecil

Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk

mempertanggungjawabkan oemakaian dana kas kecil. Dokumen ini

dilampiri dengan bukti

-

bukti peneluaran kas kecil dan diserahkan oleh

pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil.

b)

Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil

Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada

bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisisan kembali

dana kas kecil.


(48)

31

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1

Objek Penelitian

Objek dari peneltian ini adalah sistem penerimaan kas pada Perusahaan

Daerah Kebersihan kota Bandung, dipilihnya perusahaan daerah kebersihan kota

Bandung ini karena memiliki data yang saya perlukan untuk menyusun laporan tugas

akhir ini.

Menurut Supriati (2012:38) pengertian objek penelitian adalah sebagai

berikut :

“Objek penelitian adalah variabel yang diteliti oleh peneliti

ditempat

penelitian dilakukan.”

Sedangkan Menurut Iwan Satibi (2011:74) menerangkan bahwa :

“Objek penelitian secara umum akan memetakan atau menggambarkan

wilayah penelitian atau sasaran penelitian secara komperhensif, yang

meliputi karakteristik wilayah, sejarah perkembangan, struktur

organisasi, tugas pokok dan fungsi lain-lain sesuai dengan pemetaan

wilayah penelitian yang dimaksud.”

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah sistem penerimaan

kas, karena sifat kas yang dapat dipindah tangankan dan tidak dapat di buktikan

kepemilikannya, dengan keadaan ini tentunya diperlukan pengendalian penerimaan

kas untuk menghindari terjadinya kebocoran pada penerimaan kas dan juga untuk

mengetahui apakah sistem menajemen yang dilaksanakan efektif atau tidak.


(49)

32

3.2

Metode Penelitian

Menurut

Supriati (2012:5) mendefinisikan Metode Penelitian sebagai

berikut:

“ Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian

dilaksanakan.”

Metode yang digunakan penulis dalam menyusun laporan tugas akhir ini

adalah metode deskriptif dan metode wawan cara yang dapat mengungkapkan

dan

gambaran masalah yang terjadi pada saat penelitian dilakukan.

Menurut Sugiyono (2009:2) dapat didefinisikan bahwa :

“Metode penlitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa metode penelitian yang

digunakan untuk dapat menggambarkan serta menganalisis hasil dari penelitian yang

telah dilakukan oleh peneliti. Metode penelitian digunakan peneliti untuk

dapat

menggambarkan prosedur penerimaan kas pada Perusahaan Daerah Kebersihan kota

Bandung.

Metode ini juga dapat dikatakan sebagai salah satu penulisan yang dapat

menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti menurut

keadaan yang sebenarnya pada saat penelitian dilakukan.

Metode penelitian yang yang digunakan yang digunakan dalam menyusun

tugas akhir ini adalah menggunakan metode deskriptif, metode deskriptif merupakan

penilaian terhadap individu, organisasi atau keadaan tertentu.


(50)

33

3.2.1

Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data setidaknya dilakukan berbagai banyak cara agar

data yang diperoleh komplit atau sempurna sesuai dengan yang diinginkan agar

penelitian berlangsung mudah. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data

penelitian ini adalah dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut :

1.

Field Research

(penelitian lapangan)

Penulis melakukan pengamatan secara langsung ke perusahaan yaitu di

Perusahaan Daerah Kebersihan Kota bandung. Adapun cara yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah :

a.

Observasi (Pengamatan)

Penulis mengamati langsung Perusahaan Daerah Kebersihan Kota bandung

untuk mengetahui kegiatan yang ada di perusahaan.

b.

Kuesioner

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan

analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik

beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem

yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.

c.

Interview

(Wawancara)

Penulis melakukan wawancara mengenai kegiatan tentang prosedur

penerimaan kas pada perusahaan daerah kebersihan kota bandung.

d.

Dokumentasi (Mengumpulkan Data)

Merupakan cara mengumpulkan data-data yang diperoleh di perusahaan

daerah kebersihan kota bandung


(51)

34

2.

Library Research

(Penelitian Kepustakaan)

Merupakan pengumpulan data-data dari literatur, sumber-sumber lain yang

berhubungan dengan masalah, menbaca, dan mempelajari buku-buku untuk

memperoleh data-data yang berkaitan

3.2.2

Sumber Data

Sebuah data memiliki informasi namun sebuah data juga harus memiliki

kejelasan tentang bagaimana mengambil data tersebut dan bagaimana data tersebut

diolah. Sumber data yang diperoleh penulis merupakan data yang didapat langsung

dari Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Sedangkan pengertian sumber

data menurut Suharsimi Arikunto (2010:172) sumber data adalah :

“Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana

data tersebut dapat diperoleh.”

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder, dimana

penulis memperoleh data yang secara tidak langsung, artinya data-data tersebut

berupa data primer yang telah diolah lebih lanjut dan data yang disajikan oleh pihak

lain.

1.

Data Primer

Data primer merupakan data yang langsung didapat dan dijadikan sebagai sumber

dari penelitian dan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti atau

perusahaan tempat penulis melakukan penelitian, dimana dilakukan dengan cara


(52)

35

penelitian lapangan melalui observasi dan wawancara dengan pihak yang

berkepentingan.

2.

Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang diambil secara tidak langsung yang

merupakan data yang telah diolah perusahaan, yaitu berbagai referensi buku,

makalah, materi perkuliahan yang berhubungan dengan objek data yang akan

diteliti oleh penulis.

Data sekunder menurut Husein Umar (2011:42) yaitu :

“Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya

dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-

diagram.“


(53)

ARTIKEL TUGAS AKHIR

TINJAUAN ATAS PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG

DISUSUN OLEH : ERNA NURHAYAT ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang terdapat pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung sekaligus mengetahui pelaksaan yang terjadi di perusahaan tersebut.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang dilakukan mengetahui sifat dan karakteristik dari suatu objek penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Data primer, yaitu Data primer merupakan data yang langsung didapat dan dijadikan sebagai sumber dari penelitian dan pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti atau perusahaan tempat penulis melakukan penelitian, dimana dilakukan dengan cara penelitian lapangan melalui observasi dan wawancara dengan pihak yang berkepentingan. Dan data sekunder yaitu Data Sekunder merupakan data yang diambil secara tidak langsung yang merupakan data yang telah diolah perusahaan, yaitu berbagai referensi buku, makalah, materi perkuliahan yang berhubungan dengan objek data yang akan diteliti oleh penulis.

Dari hasil penelitian, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung telah menggunakan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang dirancang sesuai dengan prosedural untuk mempermudah karyawan yang bekerja diperusahaan tersebut. Prosedur pencatatan penerimaan kas di

Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung dinilai sudah cukup baik dengan ketentuan-ketentuan yang sudah

dipaparkan mengenai kebijakan perusahaan dalam prosedur diatas dan Seksi Kas bertanggung jawab penuh atas pemasukan uang yang diterima sesuai dengan fungsinya. Karena tahap prosedur penrimaan kas dalam Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung yang tidak sedikit, sehingga dapat terjadi timbulnya kekeliruan yang berdampak pada perbedaan dalam pencatatan antara sumber penerimaan kas perusahaan dengan yang ada didalam rekening Bank. Prosedur pencatatan pengeluaran kas di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung dinilai sudah cukup

baik dengan ketentuan-ketentuan yang sudah dipaparkan mengenai kabijakan perusahaan dengan prosedur diatas

dalam penerapannya sudah sesuai dengan teori akuntansi namun digarapkan pegawai atau tenaga kerja pada perusahaan tersebut harus lebih teliti lagi agar tidak mengulangi kesalahan dalam pencatatan pengeluaran kas. Kata Kunci : Prosedur, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas

ABSTRACT

This stud as o du ted to dete i e ho the ash e eipts a d dis u se e ts p o edu es o tai ed i the

Co pa 's Lo do Regio al Sa itatio a k o ledgi g that o u ed i the i ple e tatio of the o pa .

T pe of esea h is esea h o du ted to k o the atu e a d ha a te isti s of a o je t of esea h. The

data used i this stud a e: P i a data, the p i a data is data hi h is di e tl o tai ed a d used as a sou e of

esea h a d o se atio s di e tl o the o je t u de stud o the o pa he e the autho o du ted a stud ,

hi h as do e field esea h th ough o se atio a d i te ie s ith i te ested pa ties. A d se o da data

Se o da data is data take i di e tl that a o pa 's data ha e ee p o essed, the a ious efe e e ooks,

pape s, le tu e ate ial asso iated ith the data o je t to e studied the autho .

F o the esea h, the autho s a o lude that the Regio al Sa itatio Co pa Ba du g has used the

ash e eipts a d p o edu es that a e desig ed i a o da e ith the p o edu al to fa ilitate e plo ees o ki g i

the o pa . The p o edu e of e o di g ash e eipts i Ba du g Clea li ess Lo al Co pa is o side ed to e

uite good ith the p o isio s that e e outli ed i the o pa poli a d p o edu es a o e Cash se tio a e full

espo si le fo the e e ues e ei ed i a o da e ith its fu tio . Be ause ash pe i aa stage p o edu e i

Ba du g Clea li ess Lo al Co pa is ot s all, so it a happe that affe t the i ide e of e o s i the e o di g

of the diffe e e et ee e e ue sou es ith the o pa 's e isti g ash i the a k a ou t. P o edu es i the

Co pa e o di g ash dis u se e ts Regio al Sa itatio Ba du g o side ed good e ough the p o isio s that

e e outli ed o the o pa poli is o the appli atio p o edu es a e i a o da e ith a ou ti g theo ut

diga apka e plo ees o o ke s i the o pa should e o e a efull so as ot to epeat e o s i e o di g

ash dis u se e ts.


(54)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerimaan kas pada perusahaan adalah unsur yang paling penting bagi suatu perusahaan dalam menetapkan perencanaan, kebijakan dan pengendalian terhadap aktivitas dari perusahaan tersebut. Pengeluaran kas untuk pembayaran tersebut sering di sebut sebagai aliran kas keluar

atau cash out flow. Sedangkan penerimaan kas

disebut sebagai aliran kas masuk atau cash in flow. Aliran kas masuk bisa diperoleh dari

beberapa sumber antara lain penerimaan piutang, penerimaan penjualan dan penerimaan lainnya. Suatu penerimaan dan pengeluaran akuntansi yang disajikan harus mengandung suatu

organisasi yang terstruktur yaitu organisasi yang memiliki garis wewenang dan tanggung jawab. 1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini. Dalam pembatasan masalah yang tepat dan benar, maka arah dari pembahasan masalah akan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

1. Prosedur penerimaan kas yang tidak sesuai dengan uraian tugas dan wewenang

2. Prosedur pengeluaran kas yang tidak sesuai dengan uraian tugas dan wewenang

1.3 Rumusan Masalah

Perumusan masalah adalah untuk mengidentifikasi persoalan yang diteliti secara jelas, dan untuk mencari jawaban dari persoalan yang ingin dipecahkan. Arti penting dari

perumusan masalah adalah sebagai pedoman bagi tujuan dan manfaat penelitian dalam rangka mencapai hasil laporan yang sesuai dengan ketentuan. Bedasarkan hal tersebut maka, rumusan masalah yang akan diteliti adalah :

1. Bagaimana prosedur penerimaan kas

pada perusahaan daerah kebersihan kota Bandung?

2. Bagaimana prosedur pengeluaran kas

pada perusahaan daerah kebersihan kota Bandung?

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan sistem penerimaan kas Pada PD Kebersihan Kota Bandung yang hasilnya akan digunakan penulis untuk menyusun Laporan Tugas Akhir.

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan indentifikasi masalah yang diungkapkan diatas yang telah dirumuskan dapat disimpulkan bahwa penelitian ini untuk

memperoleh data serta informasi yang digunakan oleh penulis untuk melengkapi tugas akhir, untuk

menambah wawasan terhadap penulis. Adapun

tujuan lain yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui prosedur penerimaan kas pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

2. Untuk mengetahui prosedur pengeluaran kas pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

1.5 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penyusunan tugas akhir di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung, yang beralamat Jalan Surapati No. 126 Bandung 40122

Telp. (022) 7207889 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prosedur

2.1.1 Pengertian Prosedur

Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau

kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan

cara yang sama. Oleh karena itu, prosedur sangatlah penting bagi suati instansi pemerintah atau perusahaan agar segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam.

Menurut M.Nafarin(2009:9) menyatakan bahwa

:

“Prosedur (Procedure) adalah urut-urutan seri

tugas yang saling berkaitan dan dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.”

Pengertian prosedur menurut Azhar Sutanto

(2008 : 264), mengemukakan bahwa :

“Prosedur adalah rangkaian aktifitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara

yang sama.”

2.1.2 Karakteristik Prosedur

Berikut ini menurut M.Narafin (2007:10) ada beberapa karakteristik prosedur, diantaranya adalah:

1. Prosedur menunjang tercapainya suatu organisasi.

2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan menggunakan biaya yang menimal mungkin.

3. Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana.

4. Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggungjawab.


(55)

5. Menunjukan tidak adanya keterlambatan atau hambatan.

6. Adanya suatu pedoman kerja yang harus diikuti oleh anggota-anggota organisasi. 7. Mencegah terjadinya penyimpangan. 8. Membantu efisiensi, efektivitas dan

produktivitas kerja dari suatu unit organisasi. 2.1.3 Manfaat Prosedur

Menurut M.Narafin (2007:11) suatu prosedur dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Lebih memudahkan dalam menentukan

langkah-langkah kegiatan dimasa yang akan datang.

2. Mengubah pekerjaan berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas, sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya

mengerjakan yang seperlunya saja. 3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja

yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh pelaksana.

4. Membantu dalam usaha meningkatkan

produktivitas kerja yang efektif dan efisien. 5. Mencegah terjadinya penyimpanan dan

memudahkan dalam pengawan, bila terjadi penyimpanan akan dapat segera diadakan perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya masing-masing

2.2 Kas

2.2.1 Pengertian Kas

Kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari aset. Yang termasuk dalam kas adalah seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan dengan segera seperti uang kertas, uang logam, dan saldo rekening giro di bank

Pengertian Kas menurut Soemarso S.R (2009

: 296) adalah :

“Kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya.”

2.2.2 Karakteristik Kas

a. Aktiva lancar yang paling Liquit

b. Tidak bisa dibuktikan kepemilikannya (mudah berpindah tangan)

c. Aktiva yang tidak produktif

d. Dapat segera diuangkan (Simpanan di Bank) 2.2.3 Pengawasan Kas

Pada umumnya sistem pengawasan intern terhadap kas akan memisahkan fungsi-fungsi

penyimpanan, pelaksana dan pencatatan. Dasar-dasar atau pedoman dalam pengawasan kas antara lain sebagai berikut:

1. Penerimaan Uang

Saat terjadi penerimaan kas sebaiknya dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menunjukan fungsi-fungsi dalam penerimaan kas secara jelas dan segera mencatat penerimaan kas penerimaan kas dan menyetorkan ke Bank

b. Memisahkan fungsi pengurusan kas dengan fungsi pencatatan

c. Mengadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas. 2. Pengeluaran Kas

Saat terjadi pengeluaran kas sebaiknya dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Mengharuskan penggunaan cek yang

bernomor urut dalam pengeluaran kas kecuali pembayaran yang dilakukan melalui Dana kas kecil

b. Pembentukan Dana kas kecil dengan pengawasan yang ketat

c. Penulisan cek harus didukung bukti-bukti yang lengkap (atau dapat menggunakan sistem voucher)

d. Memisahkan petugas pengumpul bukti-bukti pengeluaran, penulisan cek, pencatat pengeluaran kas dan penandatanganan cek. e. Mengadakan pengawasan Internal dalam

waktu tidak tentu.

f. Membuat laporan kas harian 2.2.4 Sumber dan Penggunaan Kas

Munawir (2010:70) menyatakan bahwa sumber penerimaan dan penggunaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya berasal dari :

1. Hasil penjualan investasi jangka panjang,

aktiva tetap baik yang berwujud maupun tidak berwujud (intangible asset) atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penurunan kas.

2. Penjualan atau adanya emisi saham

maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan dalam bentuk kas.

3. Pengeluaran surat tanda bukti utang, baik

jangka pendek (wesel) maupun utang jangka panjang (utang obligasi, utang hipotek atau utang jangka panjang lain) serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas.

4. Adanya penerimaan kas karena sewa,

bunga atau deviden dari investasinya, sumbangan atau hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran

pajak pada periode-periode sebelumnya.

2.2.5 Komposisi Kas

Yang tergolong ke dalam komposisi kas antara lain:

1. Kas yang ada di perusahaan, meliputi :

a. Mata uang kertas dan uang logam


(1)

Setiap perusahaan pasti mempunyai prosedur pengeluaran kas masing – masing. Pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung juga mempunyai prosedur pengeluaran kas. Prosedur tersebut mempunya standar operasionalnya dimana dibagi menjadi 3 sektor yaitu Seksi Anggaran, Seksi Pembukuan, dan Seksi Kas.

Dimulai dari Seksi Anggaran menerima dokumen berupa SPB (Surat Pengajuan Biaya) 3 lembar, dan LM (Lembar Monitoring) 2 lembar dari bidang yang mengajukan. Dilakukan Verifikasi Anggaran atas dokumen tesebut. Hasil Verifikasi tesebut, jika tidak maka dokumen tersebut

dikembalikan ke bidang yang mengajukan, dan jika iya maka ditandatangani SPB dan LM tersebut oleh Kepala Seksi Anggaran.

SPB 3 lembar, dan LM (lembar ke-1) diserahkan ke Seksi Pembukuan, sedangkan LM (lembar ke-2) diarsipkan secara permanen di Seksi Anggaran. Seksi Pembukuan melakukan Verifikasi kebenaran dan kelengkapan atas dokumen yang diterimanya. Membuat Voucher 5 lembar, menandatanganinya dan melakukan jurna ke-1 : Biaya ... Rp. xxx.xxx.xxx

Hutang ... Rp. xxx.xxx.xxx

Voucher (5 lembar), dan SPB (lembar ke-1 dan 2) diserahkan ke Seksi Kas, sedangkan SPB (lembar ke-3) dan LM (lembar ke-1) diarsipkan secara permanen

Seksi Kas berdasarkan dokumen yang diterimannya, meminta persetujuan (tanda tangan) Kepala Bidang Keuangan. Membuat Cek, kemudian menyerahkan cek tersebut beserta dokumen-dokumen pendukungnya kepada Direksi untuk ditanda tangani oleh Direksi cek tersebut. Cek tersebut beserta

Voucher (lembar ke-4) diserahkan kepada bidang yang meminta untuk dicairkan

SPB (lembar ke-1) dan Voucher (lembar ke-1) diserahkan ke Seksi Pembukuan. Voucher (lembar ke -2) diserahkan ke Seksi Anggaran untuk diarsipkan, sedangkan Voucher (lembar ke-3) dan SPB (lembar ke-2) diarsipkan di Seksi Kas secara Permanen. Seksi Pembukuan berdasarkan SPB (lembar ke-1) dan

Voucher (lembar ke-1) melakukan jurnal ke-2 : Hutang ... Rp. xxx.xxx.xxx

Kas ... Rp. xxx.xxx.xxx

Kemudian mengarsipkan SPB (lembar ke-1) dan Voucher (lembar ke-1) secara permanen dan selesai.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Analisis Prosedur Penerimaan Kas Pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Menurut Mulyadi (2008:455) bahwa

berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik, sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan :

1. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus

segera disetor ke bank dalam jumlah penuh

dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check.

2. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan

melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas.

Definisi menurut Mulyadi (2008:493),

menjelaskan bahwa untuk menjamin diterimanya kas oleh perusahaan, sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan:

1. Debitur melakukan pembayaran dengan cek

atau dengan cara pemindahbukuan melalui rekening bank (giro bilyet). Jika perusahaan hanya menerima kas dalam bentuk cek atas nama perusahaan , akan menjamin kas yang diterima oleh perusahaan masuk ke rekening giro bank perusahaan. Pemindahbukuan juga akan memberikan jaminan penerimaan kas masuk ke rekening giro bank perusahaan.

2. Kas yang diterima dalam bentuk cek dari debitur

harus segera disetor ke bank dalam jumlah penuh.

Penerimaan kas dari piutang dapat dilakukan melalui berbagai cara, adalah sebagai berikut:

4. Melalui penagihan perusahaan 5. Melalui pos

6. Melalui Lock-box collection plan

Prosedur pencatatan penerimaan kas di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung dinilai sudah cukup baik dengan ketentuan-ketentuan yang sudah dipaparkan mengenai kebijakan perusahaan dalam prosedur diatas dan Seksi Kas bertanggung jawab penuh atas pemasukan uang yang diterima sesuai dengan fungsinya. Karena tahap prosedur penrimaan kas dalam Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung yang tidak sedikit, sehingga dapat terjadi timbulnya kekeliruan yang berdampak pada perbedaan dalam pencatatan antara sumber

penerimaan kas perusahaan dengan yang ada didalam rekening Bank.

4.2.2 Analisis Pengeluaran Kas Pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Sistem akuntansi pengeluaran kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum

perusahaan. Mulyadi (2008:515) sistem akuntansi pengeluaran kas, terdiri dari jaringan prosedur berikut :

1. Prosedur pembuatan bukti kas keluar 2. Prosedur pembayaran kas

3. Prosedur pencatatan pengeluaran kas

Prosedur pencatatan pengeluaran kas di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung dinilai sudah cukup baik dengan ketentuan-ketentuan yang sudah dipaparkan mengenai kabijakan perusahaan dengan prosedur diatas dalam penerapannya sudah sesuai dengan teori akuntansi namun digarapkan pegawai atau tenaga kerja pada perusahaan tersebut


(2)

harus lebih teliti lagi agar tidak mengulangi kesalahan dalam pencatatan pengeluaran kas.

Menurut Mulyadi (2008:510) menjalankan fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas sebagai berikut :

1. Fungsi Hutang

Fungsi ini menerima dokumen-dokumen dari bagian lain yang nantinya akan digunakan sebagai dokumen pendukung bukti pengeluaran uang dan menyiapkan bukti pengeluaran uang.

2. Fungsi kasir

Fungsi ini menerima dokumen-dokumen dari bagian lai yang nantinya akan digunakan sebagai dokumen pendukung bukti pengeluaran uang dan menyiapkan bukti pengeluaran uang.

3. Fungsi Akuntansi

Bagian akuntansi yang terkait dalam pengeluaran uang ini adalah bagian kartu persediaan dan kartu biaya serta bagian buku jurnal, buku besar dan pelaporan. Tugasnya yaitu menerima dari bagian utang lembar pertama bukti pengeluaran kas beserta bukti-bukti pendukung. Selain itu

menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang beserta bukti-bukti pendukung ke dalam suatu file yang disebut dengan file bukti pengeluaran uang yang telah dibayar. Dalam menyimpan bukti-bukti pengeluaran uang ini, sebelumnya diurutkan menurut urutan nomor urut bukti pengeluaran uang.

4. Bagian Pengawasan Intern

Bagian ini bertugas memverifikasi pengeluaran -pengeluaran uang ini, termasuk mengecek penanggungjawab dari pejabat-pejabat yang berwenang atas dan selama

proses pengeluaran

uang tersebut.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari keseluruhan Tugas Akhir ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Prosedur pencatatan penerimaan kas di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung dinilai sudah cukup baik dengan ketentuan -ketentuan yang sudah dipaparkan mengenai kebijakan perusahaan dalam prosedur diatas dan Seksi Kas bertanggung jawab penuh atas pemasukan uang yang diterima sesuai dengan fungsinya. Karena tahap prosedur penrimaan kas dalam Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung yang tidak sedikit, sehingga dapat terjadi timbulnya kekeliruan yang berdampak pada perbedaan dalam pencatatan antara sumber penerimaan kas perusahaan dengan yang ada didalam rekening Bank.

2. Prosedur pencatatan pengeluaran kas di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung dinilai sudah cukup baik dengan ketentuan -ketentuan yang sudah dipaparkan mengenai kabijakan perusahaan dengan prosedur diatas dalam penerapannya sudah sesuai dengan teori akuntansi namun digarapkan pegawai atau tenaga kerja pada perusahaan tersebut harus lebih teliti lagi agar tidak mengulangi kesalahan dalam pencatatan pengeluaran kas. 5.2 Saran

Berdasarkan dari Tugas Akhir ini, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut :

1. Prosedur Penerimaan Kas yang telah diputuskan oleh direktur perusahaan yang telah berjalan dengan baik untuk terus ditingkatkan sumber datya manusia dan lebih disempurnakan prosedur penerimaan kas yang sudah ada. Dengan menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan sesama bagian fungsi yang terlibat didalam siklus penerimaan kas dan pada para pegawai lebih ditingkatkan kedisiplinan agar tidak terjadi lagi kesalahan dalam pencatatan penerimaan kas.

2. Prosedur Pengeluaran Kas yang telah diputuskan oleh direktur perusahaan yang telah berjalan dengan baik untuk terus 3. disempurnakan dalam kegiatannya sesuai

dengan prosedur pengeluaran kas dengan cara menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan sesama bagian fungsi yang terlibat didalam siklus pengeluaran kas pada para pegawai lebih disiplinan agar tidak terjadi lagi kesalahan dalam pencatatan penerimaan kas.


(3)

Tabel 1.1

Tabel Waktu Penelitian

Tahap

Prosedur

Bulan

Maret

April

Mei

Jun

i

Juli

I

Tahap Persiapan

1. Membuat

outline

dan proposal TA

2. Mengambil formulir penyusunan

TA

3. Menentukan tempat penelitian

II

Tahap Pelaksanaan :

1. Mengajukan

outline

dan proposal

TA

2. Bimbingan proposal

3. Penelitian dan Pengumpulan data

4. Penyusunan Tugas Akhir

III

Tahap Pelaporan :

1. Menyiapkan draft Tugas Akhir

2. Sidang akhir Tugas Akhir

3. Penyempurnaan laporan Tugas

Akhir


(4)

Seksi Kas

Bagian Pembukuan

Diserahkan Ke

peneytor

diserahkan ke

Bank

Gambar 4.1

Prosedur Penerimaan Kas Pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

1

Mulai

Menerima kas

Membuat voucher penerimaa

n

Voucher

Penerimaan

Mengam bil bukti setor

Bukti Setor

Bank

mengisi bukti setor bank

Bukti Setor

Bank

2

Be sa aa

De ga Kas

1

Voucher

Penerimaan

Bukti Setor

Bank

Melakuk an jurnal ke 1

2

Melakuk an jurnal ke 2


(5)

Seksi Anggaran

Seksi Pembukuan

Seksi Kas

(tidak)

(Ya)

Bidang yang meminta

Gambar 4.2

Prosedur Pengeluaran Kas Pada Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Surat pengajuan

biaya Mulai

Verifikasi anggaran

A

SPB

1

4

Voucher

1

SPB

3

SPB

B

C

H

G

Selesai

Voucher

SPB

2

SPB

Voucher

F

E

D

Voucher

Cek

4

2


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Azhar Susanto. Prof. Dr. SE.,M.Bus.,Ak. 2008,

Sistem Informasi Akuntansi. Bandung : Lingga Jaya Bodnar

Baridwan, Zaki. 2008. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan. Yogyakarta : BPFE Baridwan, Zaki. 2009. Intermediate Accounting,

Edisi Kedelapan. Yogyakarta : BPFE Iwan, S. (2011). Teknik Penulisan Skripsi, Thesis dan Disertasi. Bandung : CEPLAS

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008. Edisi Keempat. Jakarta : Balai Pustaka Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta :

Salemba Empat

Munawir, S. 2010. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty

Narifin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat

Narifin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat

Prasetyo Dwi dan Rifka Julianty. 2005. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Kedua. Yogyakarta : AMP YKPN

Soemarso S.R. 2009. Akuntansi Suatu

Pengantar Buku 1, Edisi Kelima. Jakarta : Salemba Empat

Supriati. (2012). Metode Penelitian. Bandung : Labkat Press UNIKOM

Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Jakarta : Alfabeta. Suhayati Ely dan Sri Dewi Anggadini. 2009.

Akuntansi Keuangan, Yogyakarta : Graha Ilmu

Umar, Husein. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis (2nded). Jakarta : Rajawali Pers.

www.elibunikom.ac.id www.google.com