Tinjauan prosedur atas pengeluaran kas pada PT.karya Konstrindo Bandung

  DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Data Pribadi

  Nama : Novita Dwi Yuliana Tempat/Tanggal Lahir : Bondowoso, 3 Juli 1991 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Jl. Babakan Irigasi/Pabaki Ujung No.58

  Bandung Jawa Barat Email : 2.

   Data Pendidikan Tahun Keterangan

  1997 SDN Pabaki 9 Bandung

  • – 2003 2003 SMP Negeri 1 Bondowoso – 2006 2007 SMA Negeri 2 Bondowoso – 2010 2010 - sekarang Mahasiswi Universitas Komputer Indonesia Program Studi Akuntansi Jenjang Diploma III

TINJAUAN PROSEDUR ATAS PENGELUARAN KAS PADA PT. KARYA KONSTRINDO BANDUNG

  IN PT. KARYA KONSTRINDO BANDUNG TUGAS AKHIR

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

  Program Studi Akuntansi Disusun Oleh :

  NOVITA DWI YULIANA 21310043

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

KATA PENGANTAR

  Bismillahhirrohmannirrohim, Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul

  “Prosedur Atas Pengeluaran Kas pada

PT. Karya Konstrindo Bandung” yang telah sesuai dengan tujuan dan tepat pada

  waktunya. Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan dalam menyelesaikan Program Studi Akuntansi Jenjang Diploma III di Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

  Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih dapat kekurangan baik dalam teknik penulisannya maupun materi serta pembahasannya, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dan positif akan senantiasa diterima penulis sebagai masukan yang berarti sehingga diharapkan dalam penyusunan karya tulis yang lainnya, penulis dapat menyusun lebih baik lagi.

  Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik moril maupun materil, sehingga laporan ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

  1. Dr. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

  2. Dr. Surtikanti, SE, M.Si.,Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) 3. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak selaku Dosen Wali Kelas 3AK-7.

  4. Adi Rachmanto S.Kom, selaku Dosen Pembimbing Penulis, yang penuh dengan perhatian dan kesabaran untuk membimbing penulis dengan arahan yang sangat berarti bagi penulis.

  5. PT. Karya Konstrindo Bandung yang telah mengizinkan dan memberikan kesempatan untuk dilakukannya penelitian tugas akhir.

  6. Ibu Ir. Ruth M eiriani selaku pemilik perusahaan PT. Karya Konstrindo Bandung.

  7. Bapak Ir. Henry Bastian selaku wakil PT. Karya Konstrindo Bandung.

  8. Ibu Tita Riyani selaku pembimbing penulis pada saat melakukan penelitian tugas akhir.

  9. Ibu Enung, Ibu Yanti, Ibu Ferra, Bapak Asep Rahman, Bapak Asep Januar, Bapak Asep, Bapak Candra, Bapak Ricky dan seluruh staff PT. Karya Konstrindo Bandung terima kasih banyak atas bantuan dan bimbingannya serta ilmu yang berarti.

  10. Kedua orang tua yang selalu memberikan support baik moril maupun materil,semangat, serta kasih sayang dan doa yang tiada henti. Atas panjatan doa yang tiada henti dan untuk semua senyumnya.

  11. Ketiga kakakku dan adikku Sofyan Pratama, Boyke Taufik Renaldi, dan Julyo Edzar Ramadhan yang selalu memberikan motivasi serta memberi semangat.

  12. Tante, om, nenek, budhe, pakdhe, bibi, memberikan support kasih sayang yang tiada henti .

  13. Aa dan Teteh yang selalu memberikan nasehat dan motivasi.

  14. Utari Wahyu Damayanti, Catur Putra Budiono, Bunga Rosiaria Indah, Eka Zerly Defintasari, Vivi, Bagus, Paramitha, Sofi Hardiantinah, Asri Ainuntya Rahayu, Fitriah Nurfadillah, Rita Alvionita, terima kasih atas kebersamaan dan persahabatannya.

  15. Sultan Masrukin, Raden Bagus Firman Ardiansyah, Taufik Akhmad Nurhidayat, Barata Rizky Pradana, Hindrajid Sandi Yudha, Carl Otniel Sebastian, terima kasih banyak untuk semua ceritanya.

  16. Rifka Maharani, Yoanda Putri dan seluruh teman-teman 3AK-7 yang telah memberikan kenangan indah selama ini.

  17. Teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu penulis ucapkan terima kasih banyak.

  Bandung, Juli 2013 Penulis

  Novita Dwi Yuliana 21310043

  DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KATA PENGANTAR ........................................................................................ i DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii DAFTAR SIMBOL ........................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................ 1

  1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 4

  1.3 Rumusan Masalah ....................................................................... 4

  1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian .................................................... 5

  1.4.1 Maksud Penelitian .............................................................. 5

  1.4.2 Tujuan Penelitian ................................................................ 5

  1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 6

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................ 8

  2.1.1 Prosedur ............................................................................ 8

  2.1.1.2 Karakteristik Prosedur .......................................... 9

  2.1.1.3 Manfaat Prosedur .............................................. 11

  2.1.1.4 Tujuan Prosedur ................................................. 13

  2.1.2 Kas .................................................................................. 13

  2.1.2.1 Pengertian Kas .................................................... 13

  2.1.2.2 Klasifikasi Kas ................................................... 15

  2.1.2.3 Manfaat Kas ....................................................... 16

  2.1.2.4 Audit Kas ........................................................... 17

  2.1.3 Pengeluaran Kas .............................................................. 18

  2.1.3.1 Pengertian Pengeluaran Kas ................................ 18

  2.1.3.2 Dokumen yang Digunakan .................................. 18

  2.1.3.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan .................... 20

  2.1.3.4 Prosedur Pengeluaran Kas .................................. 21

  2.1.3.5 Fungsi-fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas ............................

  22

  2.1.3.6 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dengan cek .......................................................... 24

  BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

  3.1 Objek Penelitian ...................................................................... 32

  3.1.1 Metode Penelitian........................................................... 33

  3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................. 36

  3.2.2 Sumber Data ................................................................... 37

  4.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 39

  4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan .......................................... 39

  4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ................................ 39

  4.1.1.2 Struktur Organisasi ............................................. 44

  4.1.1.3 Uraian Tugas ...................................................... 43

  4.1.1.4 Aktifitas Perusahaan ........................................... 49

  4.1.2 Analisis Deskriptif ........................................................... 49

  4.1.2.1 Prosedur Pengeluaran Kas Pada PT. KARYA Konstrindo Bandung ...................... 49

  4.1.2.2 Dokumen-dokumen yang ada Pada PT. Karya Konstrindo Bandung ......................... 53

  4.2 Pembahasan ............................................................................... 55

  4.2.1 Analisis Prosedur Pengeluaran Kas PT. Karya Konstrindo Bandung ....................................... 55

  4.2.2 Analisis Dokumen-dokumen pada PT. Karya Konstrindo ...................................................... 57

  BAB V Kesimpulan Dan Saran

  5.1 Kesimpulan .............................................................................. 59

  5.2 Saran ........................................................................................ 60

  

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 61

LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari Buku :

  Azhar Susanto (2008). Sistem Informasi Akuntansi; Lingga Jaya, Bandung Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009). Akuntansi Keuangan; Graha Ilmu

  Jogyakarta Husein, Umar (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo . Ikatan Akuntansi Indonesia (2009). Peraturan Standar Akuntansi Indonesia;

  SalembaEmpat,Jakarta Iwan, S. (2011). Teknik Penulisan Skripsi, Thesis dan Disertasi. CEPLAS : Bandung . K.R. Subramanyam, John J. Wild (2012). Analisis Laporan Keuangan; Salemba

  Empat, Jakarta Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011). Sistem Informasi Akuntansi; Graha

  Ilmu, Jogyakarta Mulyadi (2008). Sistem Akuntansi; Salemba Empat, Jakarta Mursyidi (2010). Akuntansi Dasar; Ghalian Indonesia, Bogor Arfan Ikhsan (2009) M.Nafarin (2009). Penganggaran Perusahaan; Salemba Empat. Jakarta Suharsimi, A. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

  Jakarta. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung;

  Alfabeta Sugiono, Arief & Untung, Edy. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan. Grasindo. Jakarta.

  Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Alfabeta.

  Bandung.

  Sumber dari Internet :

  Asri Novianti (2012) Manfaat Laporan Arus Kas Diakses melalui :

  

Diakses pada tanggal [09/06/2013]

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

  Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada saat ini memberikan pengaruh terhadap perkembangan suatu perusahaan. Perusahaan pada umumnya ingin terus berkembang dan terus menjaga kelangsungan hidupnya agar selalu semakin baik, untuk itu pihak manajemen perusahaan akan membuat perencanaan dan kebijakan agar tercapainya suatu tujuan di dalam perusahaan. Dengan perencanaan dan kebijakan yang sesuai maka efisiensi dan efektivitas kerja dapat terlaksana sehingga dapat bersaing lebih kompetitif .

  Keberhasilan suatu perusahaan dapat di lihat dari tingkat laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan. Maka tidak heran jika tujuan utama didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang optimal. Hal ini biasa dilakukan oleh setiap perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan memperluas usaha yang di jalaninya.

  Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi suatu perusahaan diantaranya kas. Kas diartikan sebagai alat bayar atau alat tukar dalam transaksi keuangan. Agar uang kas perusahaan aman dari segala macam pencuriaan, penggelapan, dan manipulasi maka setiap penerimaan kas uangnya segera disetorkan ke bank, sedangkan setiap pengeluaran kas digunakan cek atau giro bilyet kecuali pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil (Ely Suhayati, Sri Dewi Anggadini, 2009). Kas dilihat dari sifatnya selalu mempengaruhi kas. Kas merupakan komponen penting dalam kelancaran jalannya kegiatan operasional perusahaan. Karena sifat kas yang likuid, maka kas mudah digelapkan sehingga diperlukan pengawasan yang ketat dan ketelitian terhadap fungsi-fungsi pengeluaran kas..

  Pengendalian terhadap kas memerlukan prosedur-prosedur yang memadai untuk melindungi pengeluaran kas. Dalam merancang prosedur-prosedur tersebut hendaknya diperhatikan tiga prinsip pokok di dalam perusahaan. Pertama, harus terdapat pemisahan tugas secara tepat, sehingga petugas yang bertanggung jawab menangani transaksi kas dan menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas. Kedua, semua penerimaan kas hendaknya disetorkan seluruhnya ke bank secara harian. Ketiga, semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek, kecuali untuk pengeluaran yang kecil jumlahnya dimungkinkan untuk menggunakan uang tunai, yaitu melalui kas kecil.

  Prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengawasi kas, bisa berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Hal ini tergantung pada berbagai faktor, seperti besarnya perusahaan, jumlah karyawan, sumber-sumber kas, dan sebagainya.

  Objek penelitian pada penulisan tugas akhir ini adalah PT. Karya Konstrindo Bandung yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor.

  Kontraktor adalah merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Jasa konstruksi dapat didefinisikan sebagai layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural,

  . Pada PT. Karya Konstrindo Bandung

  sipil, mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan

  

melayani jasa kontraktor, seperti pembangunan perumahan, gedung, apartemen,

  maupun perbaikan rumah atau perbaikan jalan dan gorong-gorong. Adapun aktivitas transaksi perusahaan meliputi penerimaan kas dan pengeluaran kas. Dalam menjalankan aktivitas transaksi perusahaan tersebut sudah ada pemisahan fungsi untuk melaksanakan tugasnya masing-masing. Pengeluaran kas merupakan transaksi perusahaan yang paling banyak terjadi di perusahaan sehingga perlu adanya pengawasan yang baik.

  Setelah dilakukannya wawancara yang dilakukan oleh penulis pada PT. Karya Konstrindo Bandung maka terdapat beberapa masalah yang terjadi di dalam perusahaan tersebut. Menurut Ibu Tita Riyani, selaku bendahara di bagian keuangan pada PT. Karya Konstrindo Bandung, permasalahan yang sering timbul pada perusahaan ini adalah mengenai prosedur pencatatan pengeluaran kas. Hal tersebut terjadi karena kelalaian yang dilakukan oleh salah satu karyawan di bagian tertentu yang tidak mencatat secara jelas dan tepat tentang adanya pemotongan harga pada saat pembelian barang di lapangan sehingga pihak keuangan mengalami kelebihan pembayaran. Hal tersebut dapat merugikan perusahaan jika permasalahan ini sering terjadi. Selain itu juga kurangnya tenaga kerja dalam perusahaan mengakibatkan minimnya pengawasan terhadap laporan pengeluaran kas yang ada pada perusahaan tersebut. Masalah lain yang juga sering timbul pada perusahaan adalah pencatatan pelaporan terkadang hanya disampaikan secara lisan tanpa disertai bukti-bukti seperti nota pada saat pembelian barang di bagian lapangan hilang sehingga pelaporannya hanya dilakukan secara lisan. Hal ini mengakibatkan kurang maksimalnya usaha perusahaan atas prosedur pencatatan pengeluaran kas.

  Berdasarkan latar belakang diatas penulis menyadari bahwa pengeluaran kas dalam suatu perusahaan merupakan hal yang sangat vital dalam kelangsungan operasional perusahaan. Oleh karena itu penulis tertarik mengambil judul

  “Tinjauan Atas Prosedur Pengeluaran Kas Pada PT. Karya Konstrindo Bandung”

1.2 Identifikasi Masalah

  Setelah dilakukannya wawancara kepada Ibu Tita Riyani selaku bagian keuangan di PT. Karya Kontrindo Bandung dan berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini sebagai berikut :

  1. Kurangnya ketelitian saat melakukan pencatatan pengeluaran kas dan sedikitnya tenaga kerja yang ada menyebabkan kurang maksimalnya pengawasan saat dilakukan pengeluaran kas pada PT. Karya Konstrindo Bandung.

  2. Masih ada transaksi pengeluaran kas yang terjadi pada PT. Karya Konstrindo Bandung yang terkadang hanya disampaikan secara lisan dengan tidak disertai bukti-bukti.

  1.3 Rumusan Masalah

  1. Bagaimana prosedur pengeluaran kas yang dilakukan pada PT. Karya Konstrindo Bandung.

  2. Dokumen-dokumen apa saja yang ada dalam prosedur pengeluaran PT. Karya Konstrindo Bandung.

  1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

  1.4.1 Maksud Penelitian

  Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan dengan maksud untuk melakukan Tinjauan Atas Pengendalian Intern Pengeluaran Kas pada PT. Karya Konstrindo Bandung membutuhkan ketelitian dalam pelaksanaannya. Selain itu juga bermaksud untuk menambah referensi yang digunakan untuk berwirausaha di masa mendatang.

  1.4.2 Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan melakukan penelitian pada PT. Karya Konstrindo adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui prosedur apa saja yang dilakukan dalam pelaksanaan pengeluaran kas.

  2. Untuk mengetahui cara apa saja yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi kendala yang terjadi pada prosedur pengeluaran kas.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

  Lokasi yang dilakukan penulis untuk pelaksanaan Kerja Praktek ini penulis lakukan di PT. Karya Konstrindo yang berada di Perum. Persadena Ruko 1 No. 6 Jl.

  Caringin Bandung, Jawa Barat.

Tabel 1.1 Agenda Penelitian Waktu kegiatan NO Keterangan

  Maret April Mei Juni Juli 2013 2013 2013 2013 2013

  1 Tahap Persiapan :

  1. Membuat outline dan proposal tugas akhir

  2. Mengambil formulir penyusunan tugas akhir

  3. Menentukan tempat penelitian

  2 Tahap Pelaksanaan :

  1. Mengajukan outline dan tugas akhir

  2. Meminta surat pengantar ke perusahaan

  3. Penelitian di perusahaan

  4. Penyusunan tugas akhir

  3 Tahap Pelaporan

  1. Menyiapkan draf tugas akhir

  2. Sidang tugas akhir

  3. Penyempurnaan laporan tugas akhir

  4. Pengadaan tugas akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

  Kajian pustaka ini menjelaskan mengenai pengertian-pengertian yang mendasari tentang prosedur atas pencatatan pengeluaran kas dan mengambil dari beberapa referensi yang berkaitan dengan judul penelitian.

2.1.1 Prosedur

2.1.1.1 Pengertian Prosedur

  Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Prosedur juga merupakan komponen dari sistem informasi baik itu sistem informasi manajemen ataupun sistem informasi akuntansi.

  Pengertian prosedur menurut Azhar Susanto (2008:264), mengemukakan bahwa :

  

“Prosedur adalah rangkaian aktifitas atau kegiatan yang dilakukan secara

berulang- ulang dengan cara yang sama”.

  Menurut Mulyadi (2008:5), mendefinisikan bahwa prosedur adalah :

  “Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal (tulis menulis, menggandakan, menghitung, membandingkan antara data sumber dengan data pendukung kedua belah pihak), biasanya melibatkan beberapa orang dengan satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang- ulang.” Lalu menurut M.Nafarin (2009:9), pengertian prosedur adalah :

  

“Prosedur (Procedure) adalah urut-urutan seri tugas yang saling berkaitan dan

dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.”

  Prosedur menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:105), menyatakan bahwa :

  

“Prosedur adalah urutan teknis operasi klerikal/administrasi yang melibatkan

beberapa orang dalam satu unit organisiasi yang ditetapkan untuk menjamin

penanganan yang seragam dari transaksi yang terjadi secara rutin”

  Berdasarkan uraian mengenai definisi prosedur diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah bagian dari suatu sistem yang merupakan rangkain dari beberapa tahapan suatu tindakan secara sistematis dan jelas dimana melibatkan setiap bagiannya untuk menjamin agar suatu kegiatan usaha atau transaksi yang dilakukan berulang-ulang dan terus menerus telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2.1.1.2 Karakteristik Prosedur

  Karakteristik prosedur yang dikemukakn oleh Mulyadi (2008:6), menyatakan bahwa terdapat beberapa karakteristik prosedur, diantaranya sebagai berikut:

  1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.

  Dengan adanya prosedur, suatu organisasi dapat mencapai tujuannya karena melibatkan beberapa orang dalam melakukan kegiatan operasional organisasinya dan menggunakan suatu penanganan segala kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.

  2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan menggunakan biaya yang seminimal mungkin.

  Pengawasan atas kegiatan organisasi dapat berjalan dengan baik karena kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.

  Selain itu, biaya yang digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut dapat diatur seminimal mungkin karena kegiatan yang dilakukan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

  3. Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana.

  Dalam suatu prosedur yang dilaksanakan oleh suatu organisai dalam menjalankan segala kegiatannya, biasanya prosedur tersebut menunjukan rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan dan rangkaian tindakan tersebut dilakukan seragam.

  4. Prosedur menunjukkan adanya penetapan keputusan dan tanggung jawab.

  Penetapan keputusan yang dibuat oleh pimpinan organisasi merupakan keputusan yang harus dilaksanakan oleh para bawahannya untuk menjalankan prosedur kegiatan yang sudah ada. Selain itu, keputusan atas orang-orang yang terlibat dalam menjalankan prosedur tersebut, memberikan suatu tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana tersebut sesuai dengan tugasnya masing-masing

  5. Prosedur menunjukkan tidak adanya keterlambatan dan hambatan.

  Apabila prosedur yang sudah ditetapkan oleh suatu organisasi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka hambatan yang menyebabkan ketepatan waktu dalam pelaksanaan kegiatan sehingga tujuan organisasi yang ingin dicapai oleh organisasi yang ingin dicapai oleh organisasi dapat terlaksana dengan cepat. Dilihat dari pengertian karakteristik prosedur diatas, dapat di simpulkan bahwa dengan adanya prosedur maka akan terjalin kegiatan perusahaan tersebut dengan baik serta lebih terarah untuk tercapainya suatu tujuan. Dengan menggunakan biaya yang seminimal mungkin.

2.1.1.3 Manfaat Prosedur

  Selain karakteristik prosedur Mulyadi (2008:16), menjelaskan mengenai manfaat dari prosedur, diantaranya sebagai berikut:

  1. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa yang akan datang.

  Jika prosedur yang telah dilaksanakan tidak berhasil dalam pencapaian tujuan organisasi maka para pelaksana dapat dengan mudah menentukan langkah- langkah yang harus diambil pada masa yang akan datang.Karena dari prosedur tersebut dapat diketahui kesalahan-kesalahan yang terjadi sehingga pencapaian tujuan organisasi tidak berhasil.

  2. Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas.

  Dengan prosedur yang dilaksanakan secara teratur, para pelaksana tidak perlu melakukan pekerjaan secara berulang-ulang dan melakukan pelaksanaan kegiatan secara teratur dan rutin. Sehingga para pelaksana dapat melaksanakan kegiatannya secara sederhana dan hanya mengerjakan

  3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh seluruh pelaksana.

  Berdasarkan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan, maka para pelaksana mengetahui tugasnya masing-masing. Karena dari prosedur tersebut dapat diketahui program kerja yang akam dilaksanakan. Selain itu, program kerja yang telah ditentukan dalam prosedur tersebut harus dilaksanakan oleh seluruh pelaksana.

  4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif dan efisien.

  Dengan prosedur yang telah diatur oleh perusahaan, maka para pelaksana mau tidak mau harus melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai prosedur yang berlaku. Hal ini menyababkan produktifitas kinerja para pelaksana dapat meningkat, sehingga tercapai hasil kegiatan yang efisien dan efektif.

  5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan.

  Pengawasan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh parapelaksana dapat dilakukan dengan mudah bila paa pelaksana melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan prosedur yang akan terjadi pun dapat dicegah, tetapi apabila terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan, maka akan dapat segera diadakan perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya masing- masing.

  Manfaat diadakannya atau di laksanakannya sebuah prosedur di dalam perusahaan adalah untuk dapat memudahkan serta acuan untuk sebuah perusahaan untuk kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Serta adanya kepatuhan yang jelas harus dipatuhi setiap anggotanya untuk sama-sama mencapai tujuan perusahaan.

2.1.1.4 Tujuan Prosedur

  Sebuah prosedur sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk dapat berjalan dengan baiknya sebuah perusahaan untuk tercapainya sebuah tujuan yang diinginkan setiap perusahaan.

  Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:105), menyatakan bahwa tujuan prosedur di dalam suatu perusahaan adalah :

  

“Tujuannya untuk memahami urutan kegiatan operasional serta aliran data

atau informasi antara entitas/bagian di dalam lingkungan organisasi melalui

penelusuran dokumen”

  Menurut definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan diadakannya sebuah prosedur dalam perusahaan adalah untuk dengan adanya dokumen, maka perushaan lebih mudah untuk menelusuri kegiatan operasional yang ada.

2.1.2 Kas

2.1.2.1 Pengertian Kas

  Kas merupakan aktiva yang paling mudah untuk dicairkan pada suatu perusahaan, karena kas sebagai aktiva lancar terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan. Kas selain digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, dalam sehari-haripun diperlukan untuk mengadakan investasi baru dari aktiva tetap.

  Oleh karena itu berikut ini akan dijelaskan definisi kas menurut beberapa pendapat. Diantaranya menurut Ely Suhayati dan Sri Dewi Anggadini (2009:143), menyatakan bahwa :

  

”Kas (cash) diartikan sebagai alat bayar atau alat tukar dalam transaksi

keuangan”.

  Adapun pengertian kas yang di kemukakan oleh Konrath yang diterjemahkan oleh Sukrisno Agus ( 2008:145), menyatakan bahwa: Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat digunakan setiap saat serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang memenuhi syarat, seperti :

  1. Setiap saat dapat ditukar menjadi uang.

  2. Tanggal jatuh temponya sangat dekat.

  3. Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat bunga.

  K.R. Subramanyam dan John J. Wild (2012:273), juga menyatakan bahwa

  kas adalah :

  

“Kas adalah hal yang paling liquid, mencakup mata uang, deposito dana, money

orders , dan cek”.

  Menurut Arfan Ikhsan (2009:182), juga menyatakan bahwa kas adalah :

  

“Kas merupakan investasi yang sangat liquid yang dapat di komersilkan ke

dalam bentuk kas setiap saat ”.

  Dari bebarapa definisi yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kas merupakan uang dan surat berharga yang termasuk aktiva lancar yang dapat ditukar dengan uang serta sebagai alat pemenuhan kewajiban suatu perusahaan.

2.1.2.2 Klasifikasi Kas

  Menurut pengertian akuntansi, kas adalah alat tukar yang dipergunakan oleh perusahaan untuk tujuan usaha. Kas adalah harta lancar yang sangat penting yang merupakan alat pertukaran dan juga dipakai sebagai alat pengukur dalam akuntansi di dalam dunia perekonomian.

  Sebagaimana kas yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia menyatakan bahwa:

  (2009:22), Kas terdiri dari; saldo kas ( Cash on Hand) dan rekening giro. Setelah kas ( Cash Equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah

tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.

  Untuk keperluan akuntansi, kas dibagi menjadi dua kelompok, yaitu;

  a. Petty Cash ( Cash on Hand) Yaitu uang kas yang berada dalam berangkas perusahaan biasanya digunakan oleh perusahaan untuk pembelian kebutuhan perusahaan yang harganya relative lebih kecil .

  b. Cash in Bank, Yaitu uang perusahaan yang tersimpan di bank yang berada dalam bentuk giro atau giro bilyet. Biasanya perusahaan menggunakannya untuk pembelian kebutuhan perusahaan yang harganya relatif besar. Dari pernyataan tersebut dapat di simpulkan bahwa kas dalam perusahaan untuk memenuhi kebutuhan yang harganya relatif lebih besar, serta cash on hand adalah uang kas yang ada di dalam perusahaan yang biasanya digunakan perusahaan untuk pengeluaran yang harganya relatif lebih kecil.

2.1.2.3 Manfaat Kas

  Dikutip dari Astri Novianti (2012), menyatakan manfaat dari kas yaitu : Manfaat kas bagi para investor, kreditor, dan lainnya adalah untuk menilai :

  1. Kemampuan entitas dalam memperoleh arus kas dimasa depan Dengan memeriksa hubungan antarpos pada laporan arus kas, para investor dan pihak lainnya dapat membuat prediksi mengenai jumlah, waktu, dan ketidakpastian mengenai arus kas di masa depan dengan lebih baik dibandingkan jika mereka menggunakan data akrual.

  2. Kemampuan entitas untuk membayar deviden dan memenuhi kewajiban.

  Jika sebuah perusahaan tidak memiliki cukup kas, mereka tidak dapat membayar karyawan, melunasi utang atau membayar deviden. Para karyawan, kreditor dan pemegang saham umumnya tertarik pada laporan ini, karena laporan ini sendiri menunjukan arus kas dalam kegiatan bisnis.

  3. Alasan atas perbedaan antara angka laba bersih dan kas bersih yang dihasilkan (digunakan) oleh aktivitas operasi.

  Laba bersih menyediakan informasi mengenai keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan bisnis. Meski demikian, beberapa pihak mengkritik laba bersih berbasis akrual, karena membutuhkan banyak perkiraan. Hasilnya keandalan dari angka tersebut sering dipertanyakan. Hal tersebut tidak terjadi

  4. Transaksi-transaksi investasi dan pendanaan kas selama periode tersebut.

  Dengan memeriksa transaksi investasi dan pendanaan sebuah perusahaan, pembaca laporan keuangan dapat mengerti denga lebih baik mengapa aset dan kewajiban berubah selama periode tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kas di dalam perusahaan memiliki beberapa manfaat yang sangat penting. Diantaranya memperoleh kas di masa yang akan datang hal ini sering dilakukan di setiap perusahaan untuk kelangsungan hidupnya.

2.1.2.4 Audit Kas

  Dalam perusahaan sangat penting juga dilakukannya audit kas. Tujuan menyeluruh dari audit kas adalah menentukan apakah kas sudah disajikan secara layak sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum. Dalam kebanyakan audit, asersi-asersi utama yang menghasilkan risiko audit untuk kas adalah asersi kejadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, serta penyajian dan pengungkapan. Penilaian umumnya bukan menjadi perhatian utama dalam audit kas karena laporan keuangan disajikan dalam unit moneter, penilaian kas akan menjadi penting hanya jika diperlukan konversi ke atau dari valuta asing.

  Menurut Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati (2010:1), mendefinisikan bahwa audit adalah :

  “Proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevakuasi bukti secara objektif mengenai informasi tingkat kesesuaian antara tindakan atau peristiwa ekonomi dengan kriteria yang telah ditetapkan,seta melaporkan hasilnya kepada pihak yang membutuhkan, dimana auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen”.

2.1.3 Pengeluaran Kas

  2.1.3.1 Pengertian Pengeluaran Kas

  Pengeluaran kas adalah transaksi keuangan yang menyebabkan Asset berupa kas yang dimiliki perusahaan berkurang. Transaksi pengeluaran kas dicatat melalui formulir electronik pengeluaran kas berdasarkan bukti-bukti transaksi yang mendukung seperti bukti penerimaan barang, Order pembelian dan yang lainnya lalu dibukukan oleh komputer melalui jurnal pengeluaran Kas. Pengurangan kas yang disebabkan oleh beban usaha seperti bunga, selisih kurs lainnya dicatat pada memorial.

  Adapun pengertian pengeluaran kas yang di kemukakan oleh beberapa para ahli misalnya menurut Mulyadi (2008:543).

  

“Pengeluaran Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan

kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang

digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.”

  Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan akuntansi pengeluaran kas

adalah kesatuan yang melibatkan bagian-bagian, formulir-formulir, catatan-catatan,

prosedur-prosedur, dan alat-alat yang saling berkaitan satu sama lain yang digunakan

perusahaan untuk menangani pengeluaran kas. Berikut diuraikan mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan sistem akuntansi pengeluaran kas

  2.1.3.2 Dokumen yang digunakan

  Sistem akuntansi pengeluaran kas pada perusahaan menggunakan dua sistem pokok yaitu ; sistem akuntansi pengeluaran kas secara tunai melalui dana kas kecil

  Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek menurut Mulyadi (2008:510) adalah:

  1. Bukti kas keluar Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian kasir sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Disamping itu, dokumen ini berfungsi sebagai surat pemberitahuan (remittance advice) yang dikirim kepada kreditur dan berfungsi pula sebagai dokumen sumber bagi pencatatan berkurangnya utang.

  2. Cek Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum pada cek. Ada dua pilihan dalam penggunaan cek untuk pembayaran: membuat cek atas nama dan membuat cek atas nama yang ditunjuk.

  3. Permintaan Cek (Check Request) Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar.

  Dalam transaksi pengeluaran kas yang tidak berupa pembayaran utang yang timbul dari transaksi pembelian, fungsi yang memerlukan kas menulis permintaan cek kepada fungsi akuntansi (bagian utang) untuk kepentingan pembuatan bukti kas keluar. Bukti kas keluar ini dibuat sebagai perintah kepada fungsi keuangan untuk membuat cek sebesar Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran tunai dengan kas kecil menurut Mulyadi (2008:530), adalah : a) Bukti Pengeluaran Kas Kecil

  Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggung jawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil.

  b) Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada bagian utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil.

2.1.3.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan

  Adapun catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas dengan cek menurut Mulyadi (2008: 513) adalah :

  1. Jurnal Pengeluaran Kas Digunakan untuk mencatat pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusanaan dengan menggunakan uang cash pada peusahaan.

  2. Register Cek Untuk mencatat pengeluaran kas dengan cek yang biasanya nominal lebih besar.

  Sedangkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat pengeluaran tunai dengan kas kecil yaitu : a. Jurnal pengeluaran kas Catatan akuntansi ini dalam sistem dana kas kecil, digunakan untuk mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil.

  b. Register cek Catatan ini digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan pengisian kembali dana kas kecil.

  c. Jurnal pengeluaran dana kas kecil Untuk mencatat transaksi pengeluaran dana kas kecil diperlukan jurnal khusus. Jurnal ini sekaligus berfungsi sebagai alat distribusi pendebitan yang

  pengeluaran dana kas kecil. Jurnal ini hanya digunakan

  timbul sebagai akibat dalam sistem dana kas kecil dengan sistem saldo berfluktuasi.

2.1.3.4 Prosedur Pengeluaran Kas

  Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak memerlukan permintaan cek, terdiri dari jaringan prosedur menurut Mulyadi (2008: 515), adalah : a. Prosedur pembuatan bukti kas keluar

  b. Prosedur pembayaran kas

  c. Prosedur pencatatan pengeluaran kas Sedangkan dalam sistem dana kas kecil dengan fluctuatingfund balance

  ), adalah : system dibagi menjadi tiga prosedur menurut Mulyadi (2008:535

  a. Prosedur pembentukan dana kas kecil Pembentukan dana kas kecil dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas b. Prosedur permintaan dan pertanggung jawaban pengeluaran dana kas kecil Pengeluaran dana kas kecil dicatat dengan mengkredit rekening Dana Kas Kecil, sehingga setiap saat saldo rekening ini berfluktuasi.

  c. Prosedur pengisian kembali dana kas kecil.

  Pengisian kembali dana kas kecil dilakukan dengan jumlah sesuai dengan keperluan, dan dicatat dengan mendebit rekening Dana Kas Kecil. Dalam sistem ini, saldo rekening Dana Kas Kecil berfluktuasi dari waktu ke . waktu

2.1.3.5 Fungsi –fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

  Bagian atau fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas menurut Mulyadi (2008:513) adalah:

  1. Fungsi yang Memerlukan Pengeluaran Kas.

  Jika suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi akuntansi (bagian utang). Permintaan cek ini harus mendapatkan persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan. Jika perusahaan menggunakan voucher payable sistem, bagian utang kemudian membuat bukti kas keluar (voucher) untuk memungkinkan bagian kasir mengisi cek sejumlah permintaan yang diajukan oleh fungsi yang memerlukan pengeluaran kas.

  2. Fungsi Kas dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, dan memintakan otorisasi langsung kepada kreditur. Karena sistem perbankan di negara kita belum memudahkan pembayaran cek untuk kreditur diluar kota atau kreditur mempunyai bank yang berbeda dengan bank perusahaan pembayar, maka umumnya pembayaran kepada kreditur dilakukan dengan cara pemindah bukuan atau transfer ke rekening kreditur. Dewasa ini bank

  • – bank di negara kita telah menggunakan sistem komputerisasi secara online dalam pelayanan

  clearing-nya, sehingga prosedur pembayaran dengan cek yang dikirim melalui pos akan mudah dilakukan.

  3. Fungsi Akuntansi dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek.

  Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas :

  a. Pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan, fungsi ini berada di bagian kartu persediaan dan bagian kartu biaya.

  b. Pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek. Fungsi ini berada di tangan bagian jurnal.

  c. Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam pengeluaran cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.

  Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan keaslian dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar. Dalam metode pencatatan utang tersebut (full-fledged voucher sistem) fungsi akuntansi juga bertanggung jawab untukmenyelenggarakan arsip bukti kas keluar yang belum dibayar (unpaid voucher file) yang berfungsi sebagai buku pembantu perusahaan.

  4. Fungsi Pemeriksaan Intern Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi ini bertanggung jawab untuk melaksanakan penghitungan kas (cash count) secara periodik dan mencocokan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (rekening kas dalam buku besar). Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan intern secara mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada di tangan dan membuat rekonsiliasi bank secara periodik.

  2.1.3.6 Bagan Alir Sistem Pengeluaran Kas dengan Cek

  Sistem pengeluaran kas dengan cek dibagi menjadi empat macam berikut ini : 1. Sistem pengeluaran kas dengan cek dalam account payable system.

  Pada gambar 2.1, 2.2 dan 2.3 disajikan alir sistem pengeluaran kas dengan cek dalam account payable system. Dalam account payable system pencatatan transaksi pembelian dalam jurnal pembelian dilaksanakan oleh Bagian Jurnal berdasarkan faktur dari pemasok sebagai dokumen sumber. Rekening yang didebit dan dikredit dalam jurnal pembelian ini adalah

  Persediaan xxx Utang Dagang xxx

2 Faktur dari

  pemasok Mengisi cek dan meminta otoritas atas cek

  DP FDP

  DP : Dokumen Pendukung

  FDP : Faktur Dari Pemasok CEK

  

3

Ke Kreditur

  Gambar. 2.1 Bagan Alir Sub Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek pada Bagian Kasir dalam Account Payable Sistem.

  Sumber : Mulyadi (2008:523) Keterangan: Bagian kasir.

  1. Menerima FDP dari bagian utang, kemudian menyiapkan cek dan memintakan otorisasi atas cek.

  2. mengirimkan cek kepada kreditur.