banyak pendapatan yang bisa dibayarkan sebagai dividen dan seberapa banyak dapat dipertahankan, karena terkadang pembagian dividen bagi sebagian
investor bukanlah sinyal positif. Investor menganggap manajer perusahaan tidak peka pada peluang investasi yang akan mendatangkan keuntungan
namun lebih memilih membagikan dividen. Sehingga, nilai perusahaan dapat turun karena kurangnya keinginan pemegang saham untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan tersebut. Besarnya nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya
dalam bidang keuangan yaitu besarnya perbandingan antara jumlah dividen yang dibagikan dengan besarnya laba usaha setelah pajak atau lebih dikenal
dengan istilah Dividend Payout Ratio DPR yaitu persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham Nurraiman, 2014. Hal lain
yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah retention rate yaitu besarnya laba yang tidak dibagikan menjadi dividen melainkan dimasukan kembali kedalam
perusahaan serta tingkat pertumbuhan yang dialami oleh perusahaan Nurraiman, 2014.
J. Hubungan Tingkat Inflasi dengan Nilai Perusahaan
Salah satu faktor ekonomi makro adalah inflasi. Inflasi merupakan indikator ekonomi yang menggambarkan turunnya nilai rupiah, dan kondisi ini
ditandai dengan meningkatnya harga barang-barang kebutuhan yang ada di pasar secara terus-menerus. Inflasi dapat menyebabkan daya beli masyarakat
berkurang karena harga-harga yang ada dipasar meningkat secara terus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menerus. Oleh sebab itu, investor akan cenderung tidak tertarik untuk membeli saham dan akan menyebabkan harga saham perusahaan menurun
yang diikuti dengan nilai perusahaan yang juga akan turun Rosy, 2013. Kestabilan inflasi merupakan syarat penting bagi pertumbuhan ekonomi
yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Bank Indonesia, 2016, www.bi.go.id.
Inflasi yang tidak stabil atau tingginya inflasi dapat memberikan dampak negatif bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat yang menyebabkan turunnya
pendapatan perusahaan sehingga mengakibatkan turunnya kesejahteraan pemegang saham dan nilai perusahaan juga akan semakin turun Rosy, 2013.
K. Hubungan Tingkat Suku Bunga dengan Nilai Perusahaan
Indikator faktor fundamental makro yang kedua dari kondisi makro ekonomi adalah tingkat bunga. Tingkat bunga sering digunakan sebagai
ukuran pendapatan yang diperoleh oleh para pemilik modal, tingkat bunga ini disebut dengan bunga simpanan atau bunga investasi Noerirawan, 2012.
Bagi perusahaan, tingkat suku bunga yang tinggi akan menurunkan nilai perusahaan sehingga harga saham akan turun. Peningkatan suku bunga akan
meningkatkan biaya modal perusahaan sehingga menurunkan profitabilitas perusahaan, karena secara langsung akan meningkatkan beban bunga.
Perusahaan yang memiliki banyak hutang akan mendapatkan dampak yang sangat berat terhadap kenaikan tingkat bunga.
Tandelilin 2001:213 menyatakan bahwa tingkat suku bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang present value aliran kas
perusahaan, sehingga kesempatan-kesempatan investasi yang ada tidak akan menarik lagi. Hal ini dikarenakan tingkat suku bunga yang tinggi akan
meningkatkan beban bunga yang harus ditanggung perusahaan. Peningkatan beban bunga ini nantinya akan berdampak pada berkurangnya laba yang akan
di hasilkan perusahaan. Dengan berkurangnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan maka akan membuat aliran kas yang dimiliki perusahaan pun akan
ikut berkurang. Dengan berkurangnya aliran kas yang diterima perusahaan maka aliran kas yang akan diterima investor akan berkurang dan hal ini akan
membuat investor untuk tidak tertarik untuk berinvestasi sehingga akan mengakibatkan harga saham turun hingga akhirnya akan menurunkan nilai
perusahaan. Noerirawan 2012 dalam penelitiannya mengatakan bahwa kenaikan tingkat suku bunga juga akan ditanggung oleh investor, yaitu berupa
kenaikan biaya bunga bagi perusahaan. Masyarakat tidak mau beresiko melakukan investasi dengan biaya tinggi, akibatnya investasi menjadi tidak
berkembang. Dan
perusahaan banyak
mengalami kesulitan
untuk mempertahankan hidupnya, dan ini menyebabkan kinerja perusahaan
menurun. Menurunnya kinerja perusahaan dapat berakibat pada penurunan harga saham, yang berarti nilai perusahaan juga akan menurun.
L. Penelitian Terdahulu