2.3 Profile Matching Profile Matching merupakan suatu proses yang sangat penting dalam
manajemen SDM, dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi kemampuan yang diperlukan oleh suatu posisi. Kemampuat tersebut haruslah dapat dipenuhi
oleh para guru yang akan disertifikasi. Dalam proses Profile Matching secara garis besar merupakan proses
membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi posisi sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya disebut juga gap, semakin
kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk seorang guru memperoleh sertifikasi.
Sistem yang dibuat adalah software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses matching antara profil posisi soft
kompetensi posisi dengan profile guru soft kompetensi guru sehingga dapat memperoleh informasi lebih cepat, seperti untuk mengetahui gap kompetensi
antara posisi dengan profil guru. Adapun masalah yang dihadapi saat ini antara lain adalah profil guru dan
profil jabatan atau posisi belum terorganisir dalam suatu database yang mudah diakses Dalam permasalahan kali ini terdapat tiga aspek yang menentukan dalam
proses profile matching. Aspek tersebut yaitu :
2.3.1 Aspek Kapasitas Intelektual
Aspek ini berdasarkan bentuk penilaian portofolio yang biasa digunakan untuk proses sertifikasi guru yang merupakan pengakuan atas pengalaman
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru. Aspek tersebut antara lain :
1. Kualifikasi Akademik
Merupakan tingkat pendidikan formal yang telah dicapai sampai dengan guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar S1, S2, atau S3 maupun
nongelar D4 atau Post Graduate diploma, baik di dalam maupun di luar negeri. Bukti fisik yang terkait dengan komponen ini dapat berupa ijazah atau
sertifikat diploma. 2.
Pendidikan dan Pelatihan Merupakan pengalaman dalam mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan
dalam rangka pengembangan danatau peningkatan kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik
.
3. Pengalaman Mengajar
Merupakan
masa kerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang
berwenang dapat dari pemerintah, danatau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan.
4. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
Merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pembelajaran dan indikator pencapaian kompentensi yang disusun oleh
guru. 5.
Penilaian dari Atasan dan Pengawas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Merupakan penilaian yang dilakukan secara terpadu dengan proses pembelajaran, menggunakan multimetode, menyeluruh, berkesinambungan
sehingga mampu mendorong peserta didik untuk lebih berprestasi. 6.
Prestasi Akademik Merupakan adalah pandangan seseorang mengenai hasil terbaik yang telah
dicapai oleh para perserta didik. 7.
Karya Pengembangan Profesi Merupakan suatu karya yang menunjukkan adanya upaya dan hasil
pengembangan profesi yang dilakukan oleh guru. 8.
Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah Merupakan partisipasi dalam kegiatan ilmiah yang relevan dengan bidang
tugasnya pada tingkat kecamatan, kabupatenkota, provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai pemakalah maupun sebagai peserta.
9. Pengalaman Organisasi di Bidang Pendidikan
Merupakan pengalaman guru menjadi pengurus organisasi kependidikan, organisasi sosial, danatau mendapat tugas tambahan.
10. Penghargaan yang Relevan dalam Bidang Pendidikan
Merupakan penghargaan yang diperoleh karena guru menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugas dan memenuhi kriteria kuantitatif lama
waktu, hasil, lokasigeografis, kualitatif komitmen, etos kerja, dan relevansi dalam bidangrumpun bidang, baik pada tingkat kabupatenkota, provinsi,
nasional, maupun internasional.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3.2 Aspek Mental Kerja
Penilaian aspek ini berdasarkan Tes Pauli yang bertujuan untuk melihat daya tahan, ketekunan dan ketelitian. Motivasi merupakan niat dan kemauan.
Kemampuan merupakan kekuatan tindakan yang responsif berupa gerakan motorik, kegiatan intelektual, pengendalian diri secara umum, dan kemampuan
untuk membedakan hal yang penting. Adapun aspek-aspek tersebut antara lain : 1. Energi Psikis
Mengungkapkan besarnya potensi kerja, terutama ketika dibawah tekanan. 2. Ketelitian dan Tanggung Jawab
Menunjukkan adanya kesediaan bertanggung jawab, teliti, kepedulian, akan tetapi dapat berarti pula mudah dipengaruhi, labil, dan kurang waspada.
3. Kehati-hatian Menunjukkan adanya kecermatan, hati-hati, konsentrasi, kesiagaan dan
kemantapan kerja terhadap pengaruh tekanan. 4. Pengendalian Perasaan
Menunjukkan adanya ketenangan, penyesuaian diri, keseimbangan, dan sebaliknya dapat berarti menggambarkan penuh temprame, mudah terangsang
dan cenderung egois. 5. Dorongan prestasi
Dorongan berprestasi menggambarkan kesediaan dan kemampuan berprestasi, serta kemauan untuk mengembangkan diri.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6. Vitalitas dan Perencanaan Vitalitas dan perencanaan menunjukkan ambisi untuk mengarahkan diri,
mengatur kemampuan, dlam mengatur tempo dan irama kerja.
2.3.3 Aspek Kompetensi Profesi Pendidik
Aspek ini dinilai dari beberapa sub aspek meliputi : 1. Kompetensi Pedagogik
Merupakan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran. 2. Kompetensi Kepribadian
Merupakan kepribadian pendidik yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa,menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
3. Kompetensi Sosial Merupakan kompetensi berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik dan masyarakat.
4. Kompetensi Profesional Merupakan kemampuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkannya pendidik peserta didik memperoleh kompetensi yang ditetapkan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.4 Penentuan Bobot Nilai Gap Pada tahap ini, akan ditentukan bobot nilai masing-masing aspek dengan
menggunakan bobot nilai yang telah ditentukan bagi masing-masing aspek itu sendiri. Adapun inputan dari proses pembobotan ini adalah seliisih dari profil guru
dan profil posisi atau jabatan guru. Dalam penentuan peringkat pada aspek kapasitas intelektual, mental kerja dan kompetensi profesi yang sama pada setiap
gap , diberikan bobot nilai sesuai dengan tabel berikut ini :
Tabel 2.1 Tabel bobot nilai gap No
Selisih GAP Bobot Nilai
Keterangan 1.
6 Kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan
2. 1
5,5 Kompetensi individu kelebihan satu tingkat
3. -1
5 Kompetensi individu kekurangan satu tingkat
4. 2
4,5 Kompetensi individu kelebihan dua tingkat
5. -2
4 Kompetensi individu kekurangan dua tingkat
6. 3
3,5 Kompetensi individu kelebihan tiga tingkat
7. -3
3 Kompetensi individu kekurangan tiga tingkat
8. 4
2,5 Kompetensi individu kelebihan empat tingkat
9. -4
2 Kompetensi individu kekurangan empat tingkat
10. 5
1,5 Kompetensi individu kelebihan lima tingkat
11. -5
1 Kompetensi individu kekurangan lima tingkat
Setelah aspek-aspek tersebut diberikan bobot nilai gap maka aspek-aspek
diatas kemudian dibagi menjadi 2 bagian untuk proses penghitungannya dengan memilahnya ke dalam dua kelompok yaitu :
2.4.1 Core Factor Faktor Utama
Merupakan aspek kompetensi yang paling menonjolpaling dibutuhkan oleh suatu posisi yang diperkirakan dapat menghasilkan kinerja yang optimal.
Untuk menghitung Core Factor digunakan rumus :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
NCI = Σ NC
Σ IC
Keterangan : NCI : Nilai rata-rata core factor intelektual
NC : Jumlah total nilai core factor intelektual IC : Jumlah Item core factor
2.4.2 Secondary Factor Faktor Pendukung
Merupakan item-item selain aspek yang ada pada core factor. Untuk menghitung secondary factor digunakan rumus :
NSI = Σ NS
Σ IS
Keterangan : NSI : Nilai rata-rata secondary factor intelektual
NS : Jumlah nilai total secondary factor Intelektual IS : Jumlah item secondary factor
2.4.3 Rumus Nilai Total
Berdasarkan hasil 2 proses perhitungan diatas nantinya akan dihitung lagi nilai totalnya yang diperkirakan akan berpengaruh terhadap kinerja tiap-tiap profile
guru yang akan diseleksi. Untuk menghitung nilai total dari masing-masing aspek digunakan rumus :
60 NCI + 40 NSI = NKI Nilai total aspek kapasitas intelektual guru 2.4.4 Rumus Ranking Kandidat
Hal yang sama juga dilakukan terhadap aspek mental kerja guru dan aspek perilaku guru. Hasil akhir dari proses profile matching adalah ranking dari
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kandidat yang diajukan untuk mengisi suatu posisi tertentu. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan yang ditujukan pada rumus :
Ranking = 20 NKI + 30 NMK + 50 NKP
Keterangan : NKI
: Nilai Kapasitas Intelektual Guru NMK : Nilai Mental Kerja Guru
NKP : Nilai Kompetensi Profesi Pendidik. Setelah tiap kandidat mendapatkan hasil akhir, maka dapat ditentukan
peringkat atau ranking dari tiap kandidat dimana semakin besar nilai akhir, maka semakin besar pula kesempatan untuk menempati posisi yang diinginkan, dan
begitu pula sebaliknya. Rumus-rumus diatas didapat dari rumus profile matching.
1
2.5 Analisa dan Perancangan sistem Analisa dan perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem