10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Auditing
Pengertian Auditing Beberapa pengertian auditing menurut beberapa sumber:
Mulyadi 1998 Auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kejadian ekonomi dengan tujuan menetapkan tingkat
kesesuaian atas pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria- kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasil-hasilnnya
kepada pemakai yang berkepentingan.
Jusup 2001 Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan
mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan dan kejadian-kejaadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan
tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan san mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Arens, Loebbecke dan Yusuf 1993 Suatu proses dengan apa seseorang yang mampu dan independen atau
bebas dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan-keterangan yang terukur dari suatu kesatuan ekonomi
dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari keterangan-keterangan yang terukur tersebut dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Dari ketiga definisi di atas penulis dapat mengambil beberapa hal yang terpenting bahwa Auditing adalah suatu proses yang sistematis,
terencana, terstruktur untuk nantinya dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Selain itu ada kriteria-kriteria yang telah ditetapkan untuk
nantinya menjadi standar dalam perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan dari hasil auditing.
B. Audit Internal
1. Pengertian Audit Internal
Konsorsium Organisasi
Profesi Audit
Internal 2004
mendefinisikan audit internal sebagai kegiatan penilaian dan konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai
tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian
atas pengendalian intern, kinerja, resiko dan tata kelola perusahaan publik maupun privat.
Sawyer, Dittenhofer, Scheiner 2003, mengartikan audit internal sebagai berikut :
Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor terhadap operasi dan control yang berbeda-
beda dalam organisasi untuk menentukan apakah 1 informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; 2 resiko
yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; 3 peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bias
diterima telah diikuti; 4 kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; 5 sumber daya telah digunakan secara efisien dan
ekonomis; dan 6 tujuan organisasi telah dicapai secara efektif
– semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan
manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.
2. Peranan Audit Internal
Kumaat 2011 mengutarakan ada tiga peranan audit internal, yaitu: a.
Mengumpulkan datafakta yang material dan relevan dengan masalah.
b. Mengidentifikasi akan masalah serta mengukur luas dampak yang
ditimbulkan. c.
Merekomendasikan tindak perbaikan dan pencegahan dalam koridor pengelolahan resiko serta pengawasan internal.
Untuk menunjang peranan tersebut auditor internal harus memiliki independensi. Independensi internal audit adalah keberpihakan internal
audit pada kebenaran faktual, yang ditinjau dari: a.
Adanya bukti serta data material yang otentik, relevan dan cukup b.
Adanya praktik bisnis yang menjujung tinggi etikamoral serta memperhatikan resiko terukur
c. Adanya kepastian tanggung jawab dan wewenang seseorang yang
terukur dakam organisasi bisnis d.
Adanya administrasi dan pengendalian yang memadai serta konsisten
Pemeriksaan intern Internal auditing adalah aktivitas penilaian yang independen untuk setiap kegiatan operasional, lini dan staf organisasi dalam
perusahaan Dalam melaksanakan tugasnya, audit intern tidak hanya melaksanakan pemeriksaan untuk menemukan kelemahan yang terdapat pada
unit-unit yang ada apakah sudah sesuai dengan apa yang telah digariskan atau
belum, melainkan juga memberikan rekomendasi perbaikan-perbaikan pada setiap penyimpangan yang terjadi sehingga dapat berjalan sesuai dengan apa
yang ditetapkan. Tugas dari auditor internal adalah membantu organisasi atau
perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan melalui sistem yang ditetapkan dan memastikan rencana dari perusahaan tersebut telah dijalankan serta
informasi yang digunakan relevan. Demikian pula sistem pengendaliannya apakah sudah sesuai dengan program organisasi serta penerapannya pada
organisasi tersebut. Sedangkan fungsi audit internal adalah sebuah fungsi penilaian independen dalam suatu organisasi guna menelaah atau
mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan organisasi untuk memberikan saran-saran kepada manajemen dengan tujuan untuk membantu semua
tingkatan manajemen agar tagging jawabnya dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif Tugiman, 1995
C. Pengertian Audit Sumber Daya Manusia Human Resources Audit