Fungsi Implikasi METODE PENELITIAN

X17.5 atau x25 17.5x=18.5 18.5x=24 24x=25 X24 atau x27 24x=25 25x26 26x27 X26 26x=27 x27 Seseorang dianggap GIZI BURUK bila nilai gizinya antara 13 sampai 7, dianggap KURANG GIZI bila nilai gizinya antara 16 sampai 18.5, dianggap Gizi BAIK bila nilai gizinya antara 17.5 sampai 25, dianggap AGAK GEMUK bila nilai gizinya antara 24 sampai 27, dianggap OBESITAS bila nilai gizinya antara 26 sampai 33, dianggap GIZI BURUK sekaligus KURANG GIZI bila nilai gizinya antara 16 sampai 17, dianggap KURANG GIZI sekaligus GIZI Baik bila nilai gizinya antara 17.5 sampai 18.5, dianggap GIZI BAIK sekaligus AGAK GEMUK bila nilai gizinya antara 24 sampai 25, dan dianggap AGAK GEMUK sekaligus OBESITAS bila nilai gizinya antara 26 sampai 27. Setelah pembentukan fungsi keanggotaan pada masing – masing variabel, input yang berupa nilai crisp akan diubah ke dalam fuzzy input yaitu dengan menentukan derajat keanggotaan nilai input pada sebuah himpunan fuzzy, proses ini disebut fuzzyfikasi.

3.5 Fungsi Implikasi

Setelah pembentukan himpunan fuzzy, maka dilakukan pembentukan aturan fuzzy. Aturan - aturan dibentuk untuk menyatakan relasi antara input dan output. Tiap aturan merupakan suatu implikasi. Operator yang digunakan untuk menghubungkan Universita Sumatera Utara antara dua input adalah operator AND, dan yang memetakan antara input-output adalah IF-THEN. Proposisi yang mengikuti IF disebut anteseden, sedangkan proposisi yang mengikuti THEN disebut konsekuen. Berdasarkan kategori dalam IMT, Then dapat dibentuk aturan –aturan sebagai berikut : Tabel 3.2 Aturan - aturan dalam penentuan status gizi Tinggi Badan BERAT BADAN Ringan Normal Berat Pendek Baik Agak gemuk Obesitas Normal Kurang Gizi Baik Agak gemuk Tinggi Gizi Buruk Kurang Gizi Baik Berdasarkan tabel 3.2 Then terbentuklah aturan-aturan fuzzy yang disimbolkan dengan aturan If –Then [R1] : If berat badan adalah ringan dan tinggi badan adalah pendek Then status gizinya adalah Baik. [R2] : If berat badan adalah ringan dan tinggi badan adalah normal Then status gizinya adalah Kurang Gizi. [R3] : If berat badan adalah ringan dan tinggi badan adalah tinggi Then status gizinya adalah Gizi Buruk. [R4] : If berat badan adalah normal dan tinggi badan adalah pendek Then status gizinya adalah Agak Gemuk. [R5] : If berat badan adalah normal dan tinggi badan adalah normal Then status gizinya adalah Baik. [R6] : If berat badan adalah normal dan tinggi badan adalah tinggi Then status gizinya adalah Kurang Gizi. [R7] : If berat badan adalah berat dan tinggi badan adalah pendek Then status gizinya adalah Obesitas. [R8] : If berat badan adalah berat dan tinggi badan adalah normal Then status gizinya adalah Agak Gemuk . [R9] : If berat badan adalah berat dan tinggi badan adalah tinggi Then status gizinya adalah Baik. Universita Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan bagaimana menentukan status gizi seseorang berdasarkan tinggi badan dan berat badan, contoh data variabel yang diuji adalah seperti tabel pada tabel 4.1 . Tabel. 4.1 variabel Berat badan dan tinggi badan NO BB TB 1 60 148 2 55 146 3 80 160 4 80 170

4.2 Pengujian Data

Contoh kasus 1: Pada pengujian data ini If seseorang memiliki berat badan 60 Kg dengan tinggi badan 148 cm, Then dapat dihitung a. Fuzzyfikasi Berat Badan BB Gambar 4.1. Fungsi Keanggotaan Berat badan 60 kg Universita Sumatera Utara