22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Tanah Awal
Hasil analisis awal Fluventic Eutrudepts yang digunakan dalam percobaan ini selengkapnya disajikan pada Lampiran 1. Hasil analisis tanah awal yang diambil
pada lapisan olah kedalaman 20 cm menunjukkan bahwa Fluventic Eutrudepts yang digunakan dalam percobaan ini memiliki pH agak masam dan kejenuhan
basa yang rendah. Tingkat ketersediaan unsur hara pada tanah Fluventic Eutrudepts sebelum percobaan bervariasi dari sedang sampai rendah seperti
kandungan N-total sedang, P
2
O
5
HCl 25 rendah , P
2
O
5
Bray 1 rendah, K
2
O HCl 25 rendah dan susunan kation yang ditunjukkan oleh K-dd rendah.
Fluventic Eutrudepts pada percobaan ini termasuk tanah bertekstur liat 56 kandungan liat. Tanah-tanah bertekstur liat, karena ukurannya lebih halus maka
setiap satuan berat mempunyai luas permukaan yang lebih besar sehingga mempunyai kemampuan menahan air yang cukup Hardjowigeno, 2003.
Kandungan unsur hara utama N, P dan K dengan kriteria sedang sampai rendah dan reaksi tanah yang agak masam 5,5, menunjukkan bahwa tanah ini
membutuhkan pasokan unsur hara untuk mengimbangi kebutuhan hara tanaman caysin sehingga caysin dapat tumbuh optimal dan dapat meningkatkan hasil
produksinya.
23
23
4.2. Analisis Pupuk NPK
Hasil analisis pupuk selengkapnya disajikan pada Lampiran 9. Pupuk NPK yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nama dagang Antasari dengan
bentuk granul padat. Pupuk NPK Antasari 18-12-8 memiliki kandungan N total 17,95 , P
2
O
5
12,28 dan K
2
O 8,25 merupakan pupuk majemuk lengkap yang memiliki total N, P
2
O
5
dan K
2
O, lebih dari 30 . Departemen Pertanian RI 2003 telah menetapkan bahwa ketentuan nilai total N, P
2
O
5
dan K
2
O yang harus terkandung dalam pupuk majemuk minimal 30 . Dengan terpenuhinya beberapa
ketentuan tersebut maka pupuk NPK ini layak untuk digunakan dan diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan unsur hara pada Fluventic Eutrudepts.
4.3. Pertumbuhan Tanaman Caysin