5
BAB II PENELAAH PUSTAKA
A. Deksklorfeniramin Maleat
Gambar 1. Struktur deksklorfeniramin maleat European Pharmacopoeial Convention, 2005
Berupa serbuk hablur, berwarna putih dan tidak berbau. Kelarutannya diketahui mudah larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam kloroform, sukar
larut dalam benzen dan dalam eter Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995. Titik lebur 110-115
C. Deksklorfeniramin maleat dalam kaplet mengandung tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 110 dari
jumlah yang tertera pada etiket United States Pharmacopeia, 2007.
B. Deksametason
Gambar 2. Stuktur deksametason European Pharmacopoeial Convention , 2005
Berupa serbuk hablur, putih sampai praktis putih, tidak berbau, stabil di udara. Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam aseton, dalam etanol,
dalam dioksan dan dalam methanol, sukar larut dalam kloroform, sangat sukar
larut dalam eter Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995. Deksametason dalam kaplet mengandung tidak kurang dari 90 dan tidak lebih
dari 110 C
22
H
29
FO
5
dari jumlah yang tertera pada etiket United States Pharmacopeia, 2007. Titik lebur pada suhu 268-270
C Moffat, 2011.
Gambar 3. Pola spektra ultraviolet deksametason dalam metanol
Deksametason biasa digunakan untuk terapi kombinasi. Merupakan bentuk sintetis adrenokortikal steroid, yang disebut sebagai glukokortikosteroid atau
kortikosteroid diproduksi secara natural oleh kelenjar adrenal didalam tubuh. Steroid berperan dalam regulasi karbohidrat, protein dan lemak, selain itu juga
menghamat respon imun inflamasi, alergi, dan respon normal imun. Bentuk sintesisnya dapat menirukan tindakan naturalnya atau dapat menggantikannya
dalam kondisi dimana jumlah steroid yang dibutuhkan cukup tinggi International Myeloma Foundation, 2006.
C. Kaplet
Kaplet kapsul kaplet adalah bentuk kaplet yang dibungkus dengan lapisan gula dan biasanya diberi zat warna yang menarik. Kaplet adalah sediaan
padat, dibuat secara kempa-cetak, bentuknya oval seperti kapsul berbentuk rata atau cembung rangkap dengan atau tanpa zat tambahan lain. Zat tambahan yang
digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin dan zat pembasah Anief, 2004.
Syarat-syarat kaplet: 1.
Penampilan kaplet. Dalam penampilan kaplet, identitas visual sangat penting karena dapat memengaruhi penerimaan konsumen mengenai mutu suatu obat.
Untuk mengontrol penampilan kaplet maka perlu melibatkan pengukuran keseragaman ukuran, bentuk, permukaan, warna, ada tidaknya bau, rasa dan
cacat fisik dari kaplet Lachman, 1979. 2.
Keseragaman sediaan. Keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua metode, yaitu keseragaman bobot atau keseragaman kandungan,
persyaratan ini digunakan untuk sediaan yang mengandung satu zat aktif dan sediaan yang mengandung dua atau lebih zat aktif. Keseragaman bobot dapat
diterapkan pada produk kapsul lunak berisi cairan atau produk yang mengandung zat aktif 50 mg atau lebih yang merupakan 50 atau lebih dari
bobot satuan sediaan. Penetapan keseragaman kandungan pilih tidak kurang dari 30 satuan, tetapkan kadar 10 satuan. Kriteria dalam keseragaman
kandungan jika jumlah zat aktif yang masing-masing dari 10 satuan sediaan terletak antara 85,0 hingga 115,0 dari yang tertera pada etiket dan
simpangan baku relatif kurang dari atau sama dengan 6,0. Jika 1 satuan terletak diluar rentang 85,0 hingga 115,0 dan tidak ada satuan terletak
antara rentang 75,0 hingga 125,0 dari yang tertera pada etiket atau jika simpangan baku relatif lebih dari 6,0 atau jika kedua kondisi tidak
dipenuhi, lakukan uji 20 satuan tambahan Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995.
D. Kromatografi Lapis Tipis KLT