Kesempatan Kerja Landasan Teori

discouraged workers dan tenaga kerja yang bekerja karena keluarga tidak mampu membiayai sekolahnya angkatan kerja sekunder. Bagan komposisi penduduk dan tenaga kerja ditampilkan pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Komposisi Penduduk dan Tenaga Kerja Sumber : Simanjuntak, 1998

2.1.3 Kesempatan Kerja

Usaha-usaha pembangunan ekonomi pada masing-masing sektor tentunya mengalami pertumbuhan yang berbeda-beda. Sebagian sektor mengalami PENDUDUK TENAGA KERJA BUKAN TENAGA KERJA ANGKATAN KERJA MENGANGGUR BEKERJA SETENGAH PENGANGGURAN BEKERJA PENUH KENTARA JAM KERJA SEDIKIT TIDAK KENTARA PRODUKTIVITAS RENDAH PENGHASILAN RENDAH BUKAN ANGKATAN KERJA SEKOLAH MENGURUS RUMAH TANGGA PENERIMA PENDAPATAN pertumbuhan yang pesat, sementara di beberapa sektor lain pertumbuhannya cenderung lambat. Menurut Simanjuntak 1998, Perbedaan laju pertumbuhan tersebut menyebabkan perbedaan laju peningkatan produktivitas kerja masing- masing sektor dan secara berangsur-angsur terjadi perubahan sektoral, baik dalam penyerapan tenaga kerja maupun dalam kontribusinya terhadap pembangunan. Perbedaan laju pertumbuhan pendapatan nasional atau daerah dan kesempatan kerja juga menunjukkan perbedaan elastisitas masing-masing sektor dalam penyerapan tenaga kerja. Elastisitas kesempatan kerja didefinisikan sebagai perbandingan laju pertumbuhan kesempatan kerja dengan laju pertumbuhan ekonomi. Elastisitas tersebut dapat dinyatakan untuk seluruh perekonomian atau masing-masing sektor atau subsektor menjadi persamaan 2.1 Simanjuntak, 1998. …….…..................................................... 2.1 E i = Elastisitas kesempatan kerja pada tahun i ∆N i = Laju pertumbuhan kesempatan kerja pada tahun i ∆Y i = Laju pertumbuhan ekonomi nasional atau daerah tahun i Konsep elastisitas ini dapat digunakan untuk memperkirakan pertambahan kesempatan kerja. Bila laju pertumbuhan kesempatan kerja dinyatakan dengan k dan laju pertumbuhan pendapatan nasional atau daerah dinyatakan dengan g, maka persamaan 2.1 dapat disusun menjadi seperti berikut Sumarsono, 2009. ……………………………………………………. 2.2 Dengan kata lain, konsep elastisitas kesempatan kerja dapat digunakan untuk menyusun simulasi kebijakan terkait ketenagakerjaan. Konsep ini dapat membantu memperkirakan seberapa besar laju pertumbuhan perekonomian yang harus dicapai untuk mengimbangi laju pertumbuhan angkatan kerja yang ada atau untuk memperkirakan seberapa besar kebutuhan tenaga kerja yang harus dicapai dalam suatu periode tertentu agar dapat mengimbangi laju pertumbuhan perekonomian. Indikator elastisitas inisering digunakan untuk menganalisis sifat suatu perusahaan, apakah bersifat padat modal atau padat karya.

2.1.4 Permintaan Tenaga Kerja