BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Dalam menghadapi era-globalisasi dan peningkatan usaha pembangunan, maka Pemerintah harus tetap meningkatkan penerimaan Negara. Selain dari sektor
Migas dan Non Migas sebagai Penerimaan Negara yang utama juga meningkatkan Penerimaan Negara melalui sektor Pajak, khususnya Pajak Daerah. tinggi rendahnya
pendapatan dari sektor perpajakan sangat mempengaruhi pendapatan Negara yang akhirnya berpengaruh dengan tingkat ketergantungan terhadap Pinjaman Luar Negeri
dan Pembangunan Nasional Waluyo, 2002:4. Oleh karena itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan menghadapi dan mengantisipasi hal
tersebut. Selain itu Pemerintah juga memiliki kedudukan yang sangat penting dalam mensukseskan usaha pembangunan tersebut.
Untuk membiayai Rumah Tangga Daerah Pemerintah sendiri telah menetapkan Undang-Undang mengenai pemungutan pajak yang dilakukan
berdasarkan ketetapan yang berlaku. Pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, di mana diberi kewenangan yang lebih
besar kepada daerah untuk pemungutan pajak daerahnya sendiri dan dapat meningkatkan akuntabilitas daerah. Di mana Pajak Daerah terbagi menjadi dua jenis,
yaitu Pajak Provinsi dan Pajak KabupatenKota. Pajak Provinsi terdiri dari: 1.
Pajak Kendaraan Bermotor
Universitas Sumatera Utara
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
4. Pajak Air Bawah dan Air Permukaan
5. Pajak Rokok
Sedangkan pajak KabupatenKota yang terdiri dari: 1.
Pajak Hotel 2.
Pajak Restoran 3.
Pajak Hiburan 4.
Pajak Reklame 5.
Pajak Penerangan Jalan 6.
Pajak Parkir 7.
Pajak Mineral Bahan Logam dan Batuan 8.
Pajak Air Tanah 9.
Pajak Sarang Burung Walet 10.
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan 11.
BPHTB Salah satu kebijakan Pemerintah Daerah adalah menetapkan Peraturan Daerah
Nomor 4 tahun 2002 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air. Dengan Peraturan Daerah ini Pemerintah Daerah akan mendapatkan
pemasukan kas daerah melalui pemungutan Bea Balik Nama BBN Kendaraan
Universitas Sumatera Utara
Bermotor. Pengenaan Pajak terhadap Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, merupakan potensial bagi Pendapatan Asli Daerah PAD. Dengan adanya kepastian
hukum, pemerintah yang kuat dalam menentukan dan memungut pajak dan di lain pihak masyarakat lebih memahami akan pentingnya pajak bagi pembangunan.
Jika dilihat kenyataannya di lapangan semakin banyak masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor tentunya akan menambah pemasukan Pemerintah
Daerah. Begitu besar manfaat dari realisasi penerimaan pajak untuk kesejahteraan masyarakat dan banyak kemudahan yang diberikan dalam pelaksanaan pembayaran
tapi kenyataannya masih banyak orang yang tidak tahu bagaimana pelaksanaan
pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Seharusnya setiap pemilik
kendaraan haruslah mengetahui tentang Bea Balik Nama ini dengan tujuan untuk memastikan keabsahan kepemilikan Kendaraan Bermotor Tersebut. Dalam hal
mengetahui tentang Bea Balik Nama ini yang terpenting adalah bagaimana
mengetahui tentang prosedur pelaksanaannya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang merupakan
syarat kelulusan dari Program Diploma III Admininistrasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara dengan judul : “Prosedur Pelaksanaan Pemungutan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor BBN-KB di Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap SAMSAT Medan Utara”.
Universitas Sumatera Utara
B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri