11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja
Hariandja 2002 kinerja adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan peranannya dalam organisasi.
Ilyas 2001 menyatakan
Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan
penampilan individu maupun kerja kelompok personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural,
tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel di dalam organisasi. Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta
kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik Donnelly, Gibson
and Ivancevich: 1996. Kinerja adalah suatu perbuatan, prestasi, dan suatu pameran umum
keterampilan, serta pelakasanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang. Kinerja menetapkan standard-standard tertinggi seseorang, standard yang melampaui apa
yang diminta atau apa yang diharapkan orang lain pada dirinya John Whitmore, 1997.
Kinerja mempunyai makna lebih luas, bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang
Universitas Sumatera Utara
melakukan pekerjaan tersebut, apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat
dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi Wibowo, 2013.
Menurut Veithzal Rivai 2011 kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak menlanggar hokum, dan tidak bertentangan dengan moral atau etika.
Pada dasarnya kinerja menekankan pada apa yang dihasilkan output dari fungsi-fungsi suatu pekerjaan. Kinerja merupakan proses mengolah input menjadi
output Moeheriono, 2012. Menurut Moeherino 2012 kinerja mengandung dua komponen, yaitu :
1. Kompetensi, yaitu individu atau organisasi memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasikan tingkat kinerjanya. 2.
Produktivitas kompetensi, yaitu tindakan atau kegiatan- kegiatan yang tepat untuk mencapai outcome.
Robbins 2006, Kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan atau ability A, motivasi atau motivation M dan kesempatan atau opportunity O, yaitu
kinerja = ƒ A x M x O. Artinya: kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi dan kesempatan.
Universitas Sumatera Utara
Kemampuan, motivasi, dan kesempatan adalah faktor yang menentukan kinerja. Kesempatan kinerja adalah tingkat kinerja yang tinggi yang sebagian
merupakan fungsi dari tiadanya rintangan-rintangan yang menghambat karyawan itu. Meskipun seorang individu mungkin bersedia dan mampu, bisa saja ada rintangan
yang menjadi penghambat. Jadi sehubungan dengan itu, kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan
menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.
2.1.2.Faktor-faktor yang Memengaruhi Kinerja
Beberapa teori menerangkan tentang faktor-faktor yang memengaruhi kinerja seorang baik sebagai individu atau sebagai individu yang ada dan bekerja dalam suatu
lingkungan. Sebagai individu setiap orang mempunyai ciri dan karakteristik yang bersifat fisik maupun non fisik. Dan manusia yang berada dalam lingkungan maka
keberadaan serta perilakunya tidak dapat dilepaskan dari lingkungan tempat tinggal maupun tempat kerjanya.
Menurut Gibson 1996, ada tiga kelompok variabel yang memengaruhi kinerja, yaitu: variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Ketiga
kelompok variabel tersebut memengaruhi kelompok kerja yang secara tidak langsung memengaruhi kinerja individu.
1. Variabel Individu
Universitas Sumatera Utara
Variabel individu dikelompokkan atas sub variabel kemampuan dan keterampilan, latar belakang dan demografis.
2. Variabel psikologis
Variabel psikologis dikelompokkan atas sub variabel persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi. Variabel persepsi, sikap, dan kepribadian ini merupakan hal
yang kompleks dan sulit untuk diukur. 3.
Variabel Organisasi Variabel organisasi dikelompokkan atas sub variabel sumber daya,
kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan.
Gambar 2.1 variabel yang memengaruhi perilaku
Variabel individu :
• Kemampuan
dan keterampilan
• Latar
belakang •
Demografis
Variabel psikologis :
• Persepsi
• Sikap
• Kepribadian
• Belajar
• Motivasi
Perilaku individu apa yang dikerjakan
Variabel organisasi
:
• Sumber daya
• Kepemimpinan
• Imbalan
• Struktur
• Desain pekerjaan
Prestasi kerja
Universitas Sumatera Utara
a. Variabel Individu