1. 3. Pengaruh pesan-pesan dakwah terhadap Pengetahuan Keagamaan

agama syariah dan dimensi pengamalan ahlak, maka ia harus mendahulukan dimensi pengetahuan ilmu. Dimensi ilmu adalah pra syarat terlaksananya dimensi peribadatan dan dimensi pengamalan. Ilmu adalah pra syarat syariah dan ahlak. 27

2. 1. 3. Pengaruh pesan-pesan dakwah terhadap Pengetahuan Keagamaan

Pesan-pesan dakwah agar dapat sampai kepada pendengar, penonton atau audience diperlukan alat bantu yang dinamakan dengan media. Dengan media tersebut maka pesan akan sampai dan dapat mempengaruhi penonton, pendengar atau audiencenya. Salah satu contoh media tersebut adalah kesenian Kubrosiswo, kesenian ini terbentuk dari beberapa unsur pembentuk, salah satu unsur pembentuk tersebut adalah lagu atau nyanyian, dan lagu atau nyanyian itu diantaranya terdapat beberapa pesan dakwah, dimana pesan-pesan dakwah itu meliputi tiga hal, yakni aqidah, syariah dan budi pekerti. Dari pesan-pesan dakwah itulah akan dapat mempengaruhi pengetahuan keagamaan audiencenya. Dampak atau pengaruh dari media terhadap penonton, pendengar atau audience itu terjadi pada tiga aspek yaitu: 1. Efek Kognitif Pembaca surat kabar atau majalah, pendengar radio, dan penonton televisi merasa mendapatkan pengetahuan setelah membaca, 27 Ibid, Hal. 81-82 mendengar dan menonton. Dengan bertambahnya wawasan atau pengetahuan komunikan, maka itulah efek yang ditimbulkan secara kognitif. 28 2. Efek Afektif Proses afektif seseorang berhubungan dengan emosi dan perasaan. Beberapa hal yang terkait dengan afektif, umpamanya, perasaan suka atau tidak suka, takut, kebencian, cinta dan sebagainya. 29 3. Efek Perilaku Sedangkan pada efek perilaku berhubungan dengan hasil perluasan dari efek kognitif dan afektif. Dua hal yang penting dalam efek perilaku adalah bagaimana efek media menggairahkan perilaku individu karena efek media dapat menggairahkan perilaku seseorang. Sebaliknya, efek media juga mampu menghentikan perilaku seseorang untuk mengerjakan sesuatu. 30 Efek kognitif, afektif maupun perilaku ini kemudian mempengaruhi perubahan fungsi-fungsi informasi di masyarakat, sekaligus juga dapat mempengaruhi kadar perubahan stabillitas struktur masyarakat. Semua perubahan itu akhirnya juga dirasakan oleh individu sebagai audiensi 28 Ibid, Hal. 31 29 Burhan Bungin, Erotika Media, Muhammadiyah University Press, Surakarrta, 2001, Hal. 22 30 Ibid, Hal. 22-23 pengguna media itu sendiri, serta dapat mempengaruhi derajat perubahan kebebasan informasi. 31 Begitu juga kesenian Kubrosiswo yang merupakan suatu bentuk media, yang didalamnya mengandung beberapa pesan, diantaranya adalah pesan-pesan yang mengandung nilai-nilai Islam, maka kesenian itu akan dapat memberikan efek baik dari segi afektif, perilaku terutama efek pengetahuan, yakni pengetahuan keagamaan bagi orang yang menontonnya. Berangkat dari hal diatas, penelitian ini dapat diklasifikasikan dalam model jarum Hipodermik. Model ini muncul selama dan setelah perang dunia I, dalam bentuk eksperimen. Penelitian dengan model ini dilakukan Hovland dan kawan-kawan untuk meneliti pengaruh propaganda sekutu dalam mengubah sikap. Boleh dikatakan inilah model penelitian komunikasi yang paling tua. Komunikasi menurut model jarum suntik Hypodermic Needle diibaratkan seperti hubungan S-R yang serba mekanistis. Media massa diibaratkan sebagai sebuah jarum suntik besar yang memiliki kapasitas sebagai perangsang S yang amat kuat dan menghasilkan tanggapan R yang kuat pula, bahkan secara spontan, otomatis serta reflektif. 32 Model Hypodermic Needle, selain diparalelkan dengan konsep S-R yang mekanistis, juga diibaratkan dengan teori peluru Bullet Theory yang 31 Ibid, Hal. 23 32 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Grasindo, Jakarta, 2000, Hal. 21 memandang pesan-pesan media bagaikan melesatnya peluru-peluru senapan yang mampu merobohkan tanpa ampun siapa saja yang terkena peluru. Sebagaimana teori jarum suntik yang dikatakan diatas, kesenian Kubrosiswo diibaratkan jarum suntik yang besar yang menyuntikkan berbagai pesan-pesan, diantaranya adalah pesan-pesan yang terdapat nilai-nilai Islam kedalam jiwa komunikannya, sehingga komunikannya mendapat pengetahuan dari yang disampaikan, diantaranya adalah pengetahuan keagamaan.

2. 2 Hipotesis