CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
3) Permasalahan
• Adanya efisiensi anggaran yang menyebabkan penyelenggaraan 2 kegiatan (fasilitasi pendampingan penataan di bidang Kepegawaian dan Umum dan Regionalisasi Panduan Penyusunan PAK) tidak dapat dilaksanakan sehingga target tidak tercapai.
• Renovasi ruangan kerja tertunda pelaksanaannya karena adanya efisiensi anggaran.
4) Usulan Pemecahan Masalah
• Mengalokasikan anggaran untuk 3 kegiatan tersebut di tahun 2017. • Perencanaan alokasi belanja pegawai tahun 2017 lebih cermat dan
akurat. • Melakukan monitoring dan evaluasi belanja pegawai secara berkala (setiap 3 bulan).
5) Realisasi Anggaran:
Bagian Kepegawaian dan Umum pada tahun 2016 mendapatkan alokasi awal sebesar Rp. 192.714.275.000,-, kemudian terdapat self blocking sebesar Rp. 34.120.758.000,- sehingga alokasi yang bisa digunakan sebesar Rp. 158.593.517.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 117.915.015.935,- (74%)
c. Bagian Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat
1) Sasaran/Indikator Kegiatan
Terlaksananya penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi, tata laksana, serta hubungan masyarakat.
2) Pencapaian
Tabel 9. Pencapaian Bagian Hukormas
Alokasi yang bisa
Target Capaian %
Alokasi Akhir
Realisasi %
digunakan
Penyusunan rancangan peraturan bidang yankes, 1 penanganan kasus hukum, dugaan malpraktek, SOP-AP,
penataan organisasi dan humas
TOTAL
Pada Tahun 2016 Bagian Hukormas di dalam DIPA terdapat 24 rincian kegiatan tupoksi dan 1 kegiatan pengadaan aplikasi, dengan adanya self blocking anggaran kegiatan yang dilaksanakan 21 dan terdapat 3 kegiatan yang tidak dilaksanakan dengan hasil sebagai berikut:
• Workshop dokumen Reformasi Birokrasi • Fasilitas pelayanan publik • Advokasi hukum kesehatan dan NSPK
Sedangkan untuk kegiatan pengadaan untuk pengembangan aplikasi Warta Yankes dan dan aplikasi berita Yankes versi android dapat dilaksanakan dengan penyerapan anggaran 100 %.
Untuk kegiatan di Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas yaitu Penyusunan rancangan peraturan bidang pelayanan kesehatan, penanganan kasus hukum dan dugaan malpraktek, SOP-AP, penataan organisasi dan humas di dukung oleh rincian kegiatan yang dilaksanakan oleh subbagian Penyusunan Peraturan, Subbagian Organisasi dan Tatalaksana, serta Subbagian Advokasi Hukum dan Humas sebagai berikut :
Tabel 10. rincian kegiatan Bagian Hukormas
Anggaran No
564.281.653 86,01 rancangan peraturan bidang upaya kesehatan
533.252.500 91,74 komite etik hukum RS
452.031.358 77,65 Kemampuan Bidang Medicolegal 4 Pembinaan
102.530.695 94,07 administrasi hukum 5 Pengkajian
152.335.000 90,52 peraturan perundang- undangan 6 Fasilitasi
22.400.000 30,77 implementasi dokumen RB 7 Fasilitsi
558.170.133 85,21 penyusunan dokumen RB UPT 8 Penyusunan
82.105.000 100 dan penyempurnaa n SOP-AP Ditjen Yankes
Anggaran No
207.530.000 98,29 tatalaksana SOTK Ditjen Yankes 10 Penataan
594.067.578 76,66 organisasi UPT 11 Pertemuan
67.595.657 100 koordinasi lintas 12 Penanganan
924.620.566 86,69 kasus masalah hukum dan dugaan malpraktek 13 Pembinaan
311.931.555 97,75 dan pengawasan gratifikasi dan WBK 14 Penyusunan
230.322.250 80,05 dan penerbitan warta 15 Pemantauan
38.130.910 85,33 dan evaluasi penanganan pengaduan masyarakat/opi ni publik 16 Peliputan
318.444.328 90,44 kegiatan kehumasan 17 Fasilitasi
309.929.418 96,36 peningkatan kapasitas kehumasan bidang Yankes 18 Rapat
149.588.400 100 koordinasi kehumasan RS 19 Penyelenggara
341.324.500 90,30 an pameran kesehatan dan penyebaran informasi 20 Workshop
296.482.000 100 pendokumenta sian dan penyebaran informasi 21 Penyusunan
336.261.645 91,87 buku profil Ditjen Yankes
Terhadap pencapaian kegiatan pokok dalam RKA-KL di dalam pelaksanaan kegiatannya adalah : (1) Penyusunan rancangan peraturan bidang upaya kesehatan adalah
kegiatan menyusun rancangan peraturan menteri kesehatan yang dilakukan oleh Subbag Peraturan Perundang-undangan (PP) bekerjasama dengan unit teknis atau organisasi profesi untuk selanjutnya disampaikan ke Biro Hukor Setjen Kemenkes. Pada tahun 2016 terdapat target 40 draft rancangan peraturan dengan capaian 64 rancangan peraturan berupa : • 20 rancangan peraturan Menteri (10 sudah ditetapkan menjadi
Peraturan Menteri Kesehatan) • 34 rancangan Keputusan Menteri sudah ditetapkan • 10 kerjasama Kegiatan yang mendukung pencapaian target tersebut adalah: Kegiatan utama : • Penyusunan rancangan peraturan bidang upaya kesehatan • Pengkajian peraturan perundang-undangan Kegiatan pendukung, dimana output kegiatan tersebut menjadi bahan untuk penyusunan rancangan peraturan bidang upaya kesehatan • Pertemuan komite etik hukum RS • Peningkatan Kemampuan Bidang Medicolegal • Pembinaan administrasi hukum
(2) Penanganan kasus hukum dan dugaan malpraktek adalah kegiatan
penyiapan bahan koordinasi, bahan pemberian pertimbangan hukum dan advokasi hukum serta melakukan pendampingan hukum di pihak berwajib. Selama tahun 2016 subbag Advokasi Hukum dan Humas telah melakukan klarifikasi, pembahasan kasus serta pendampingan hukum dengan rincian sebagai berikut :
• 11 kali sidang perkara perdata • 2 kali pendampingan sidang perkara pidana • 2 kali pendampingan dugaan kasus pidana di Kejaksaan • 6 kali pendampingan dugaan kasus pidana di Kepolisian
• 3 kali pendampingan saksi • 25 klarifikasi pengaduan hukum Selain itu, Subbag Advokasi Hukum dan Humas melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengawasan gratifikasi dan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) kepada satker kantor pusat dan UPT Vertikal sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya kasus hukum.
(3) Penyusunan dan Penyempurnaan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan (SOP-AP) yang dikerjakan pada tahun 2016 adalah penyempurnaan SOP-AP Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64 Tahun 2015 tentang Struktur dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
(4) Penataan organisasi yang dilaksanakan adalah melakukan
penataan terhadap struktur organisasi yang ada di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan yaitu rumah sakit dan balai. Dan sampai akhir tahun 2016 telah diselesaikan pengajuan yaitu : 5 dokumen naskah akademik pengusulan Balai menjadi Rumah
Sakit. 33 dokumen naskah akademik untuk penataan kotak dan
nomenklatur rumah sakit. (5) Pelaksanaan Hubungan Masyarakat (Humas) adalah kegiatan
dalam rangka penyebaran informasi terkait Pelayanan Kesehatan yang dilaksanakan melalui : Penyusunan dan penerbitan warta, pemantauan dan evaluasi penanganan pengaduan masyarakat/opini publik, Peliputan kegiatan kehumasan, fasilitasi peningkatan kapasitas kehumasan bidang Pelayanan Kesehatan, Rapat koordinasi kehumasan rumah sakit, penyelenggaraan pameran kesehatan dan penyebaran informasi, workshop pendokumentasian dan penyebaran informasi, penyusunan buku profil Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dapat dilaksanakan. Sedangkan kegiatan fasilitas pelayanan publik tidak dapat dilaksanakan.
3) Permasalahan
• Dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan rancangan peraturan
bidang pelayanan kesehatan, penanganan kasus hukum, dugaan malpraktek, SOP-AP, penataan organisasi dan humas ada beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan yang disebabkan adanya kebijakan self blocking dari pemerintah. Sehingga pencapaian target yang ada dalam RKA-KL tidak tercapai seluruhnya.
• Untuk penyusunan rancangan peraturan bidang yankes, belum dapat
dibuatkan rancangan peraturannya karena masih memerlukan perubahan substansi dari unit teknis.
• Kegiatan penanganan kasus masalah hukum dan dugaan
malpraktek tidak dapat diikuti semua proses hukum/undangan seluruhnya. Penanganan lebih difokuskan terhadap masalah yang sudah mencapai tingkat pengadilan atau menyangkut kasus hukum di Unit Pelaksana Teknis.
• Untuk SOP-AP belum semua produk pekerjaan memiliki SOP-AP,
sehingga untuk tahun 2016 kegiatan lebih difokuskan kepada penyempurnaan SOP-AP yang ada berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64 Tahun 2015 tentang Struktur dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
• Menindaklanjuti Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 64 Tahun
2015 tentang Struktur dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan adalah dilakukannya penataan UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, namun pada Tahun 2016 pelaksanaan penataan UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan belum dapat diselesaikan seluruhnya. Pelaksanaan penataan UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan baru terbatas pada penyampaian naskah akademik ke biro hukor untuk penyeragaman jumlah kebutuhan jabatan struktural dan nomenklatur Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus.
4) Usulan Pemecahan Masalah
• Subbag Peraturan Perundang-undangan akan melakukan konsolidasi dengan unit teknis, hendaknya dokumen yang akan dikirim sudah siap substansinya untuk dapat dibuatkan legal drafter.
• Kegiatan penanganan kasus masalah hukum dan dugaan malpraktek perlu di tambah SDM yang mempunyai kompetensi hukum dan mampu mengikuti proses sidang.
• Subbag Organisasi dan Tatalaksana akan lebih mengintensifkan
pembuatan SOP-AP terhadap produk kegiatan yang belum ada. • Diperlukan kebijakan stakeholder untuk penentuan jumlah kebutuhan jabatan struktural yang ada di Rumah Sakit serta dilakukannya
sosialisasi.
5) Realisasi Anggaran:
Bagian Hukum, Organisasi dan Human pada tahun 2016 mendapatkan alokasi awal sebesar Rp. 14.588.729.000,-, kemudian terdapat self blocking sebesar Rp. 6.948.867.000,- sehingga alokasi yang bisa digunakan sebesar Rp. 7.639.862.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 6.652.154.204,- (87%).
d. Bagian Keuangan
1) Sasaran/Indikator Kegiatan
Terlaksananya pengelolaan urusan keuangan dan barang milik Negara
2) Pencapaian
Tabel 11. Pencapaian Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara
INDIKATOR Target Capaian % Alokasi Akhir Alokasi yang bisa
digunakan
Realisasi %
1 Pembinaan Bidang Perbendaharaan
1,140,963,000 68 776,992,827 2 Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan BPK,BPKP, dan Itjen
2,618,668,000 49 1,295,347,444 3 Peningkatan Pemahaman SDM Pengelola Keuangan Dalam Bidang Perbendaharaan
- - 4 Honorarium Penanggung Jawab Pengelola Anggaran
40,800,000.00 98 39,900,000 6 Penyelenggaraan Akuntansi Keuangan (SAK) dan Penyusunan Laporan Keuangan dan Barang UAPPA/B-E1 Ditjen Yankes
5 Honorarium Pengelola Sistem Akuntansi Instansi
6,563,619,000 99 6,498,172,407 7 Lintas Program/Lintas Sektor Kegiatan Bagian Keuangan
32,465,000 65 20,951,500 8 Evaluasi Laporan Keuangan Tahun 2015
9 Pengumpulan Data dan Percepatan Penyelesaian Piutang dan Utang
Pengumpulan Data dalam rangka Penyusunan Laporan BMN dan 10
Pendampingan Penatausahaan BMN di Lingkungan Ditjen Yankes
11 Fasilitasi Usulan Penghapusan BMN di Lingkungan Ditjen Yankes
12 Penyelesaian Masalah Administrasi dan Percepatan Hibah BMN di Lingkungan Ditjen Yankes
13 Pelaksanaan BMN Lintas Program/ Lintas Sektor
59,709,000 59,708,100 100 14 Inventarisasi Aset Kantor Pusat
Pada tahun 2016 Bagian Keuangan dan BMN melaksanakan 14 kegiatan dengan hasil sebagai berikut:
(1) Pembinaan Bidang Perbendaharaan, keseluruhan Kegiatan dapat terlaksana dengan hasil sebagai berikut : • Validasi Data Keuangan dan BMN (Samsat Pelaksanaan
Anggaran Bagian Keuangan) dari target yang ingin dicapai dalam
12 laporan dan realisasi pelaksanaannya 11 laporan adalah terselesaikannya pemeriksaan kas intern dan penyusunan laporan pelaksanaan anggaran di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, meningkatnya pemahaman SDM di lingkungan Kantor Pusat Ditjen Pelayanan Kesehatan dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
• Implementasi Sistem Aplikasi Sakti/Simponi di lingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan (Sosialisasi dan Evaluasi Sistem Aplikasi Sakti/Simponi) dengan Indikator tersosialisasinya implementasi Sistem Aplikasi Sakti/Simponi di lingkungan Kantor Pusat Ditjen Pelayanan Kesehatan dan terbaginya Kewenangan dalam Sistem Aplikasi Sakti/Simponi tidak dapat terlaksana dan mencapai target dikarenakan adanya efisiensi anggaran
• Implementasi Integrasi SPP Online KP dilingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan dengan target yang ingin dicapai dalam 1 laporan adalah terintegrasinya SPP, SILABI, dan SPM secara online, terbaginya kewenangan dalam aplikasi sistem aplikasi satker, terbentuknya tim pengelolaan jaringan SPP online di lingkungan kantor pusat Ditjen Pelayanan Kesehatan kegiatan tersebut telah dilaksanakan. Namun hasil dari kegiatan tersebut belum mencapai hasil yang maksimal dikarenakan sarana dan prasarana untuk mendukung implementasi integrasi SPP online KP termasuk sumber daya manusianya belum siap
• Finalisasi draft SOP Bidang Perbendaharaan dengan target yang ingin dicapai dalam 1 laporan adalah tersusunnya Standar Prosedur Operasional bidang pengelolaan keuangan di lingkungan Sekretariat Ditjen Pelayanan Kesehatan.
• Koordinasi Lintas Program/Sektor dengan target yang ingin dicapai dalam 1 laporan adalah tersusunnya laporan keuangan pertanggungjawaban pengelola keuangan Negara tepat waktu, benar dan berkualitas baik, meningkatnya kemampuan para pengelola pertanggungjawaban keuangan negara, meningkatkan pemahaman dan keahlian petugas pengelola keuangan di lingkungan Setditjen Yankes hasil yang dicapai para pengelola keuangan dapat lebih mahir, handal dan cermat dalam bidang pertanggungjawaban
• Bimbingan Teknis Perbendaharaan dengan target yang ingin
dicapai dalam 20 laporan adalah dengan meningkatnya kemampuan bendahara di lingkungan UPT Vertikal Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, meningkatnya pemahaman dan keahlian petugas pengelola keuangan di lingkungan UPT Vertikal Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan hasil yang dicapai Bendahara dan pengelola keuangan mahir dan handal dalam bidang perbendaharaan.
2) Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan BPK, BPKP dan Itjen • Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan BPK, BPKP dan
Itjen dengan target 40 jumlah laporan Hasil Pemeriksaan di lingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan yang ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi Aparat Pengawas Fungsional (APF) terkait dan dinyatakan selesai sesuai saran, hasil yang dicapai adalah 15 jumlah laporan.
• Pengumpulan Data Dalam Rangka Penyelesaian Temuan Hasil
Pemeriksaan dengan target 40 jumlah data yang dikumpulkan dari hasil pemeriksaan di lingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan yang ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi Aparat Pengawas
Fungsional (APF) terkait dan dinyatakan selesai sesuai saran dan hasil yang dicapai adalah 26 Laporan
3) Peningkatan Pemahaman SDM Pengelola Keuangan dalam bidang perbendaharaan yaitu diklat bendahara pengeluaran dan diklat bendahara penerima dengan target yang ingin di capai dalam 2 laporan adalah meningkatnya kemampuan bendahara di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dan meningkatnya pemahaman dan keahlian petugas pengelola keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan namun kegiatan tersebut tidak dapat terlaksana dan mencapai target dikarenakan adanya efisiensi anggaran (Self Blocking)
4) Honorarium Penanggungjawab Pengelola Anggaran target yang telah dicapai dalam 12 dokumen adalah terbayarnya honor penanggung jawab pengelola keuangan Sekretariat Ditjen Pelayanan Kesehatan tahun 2016 sesuai dengan besarannya dan tepat pada waktunya
5) Honorarium Sistem Akuntansi Instansi pembayaran honorarium kepada pengelola SAI (SAIBA dan SIMAK-BMN) Eselon I setiap satu bulan sekali, dimana nominal honor disesuaikan dengan Standar Biaya Masukan (SMB) 2016.
6) Penyelenggaraan Akuntansi Keuangan (SAK) dan Penyusunan Laporan Keuangan dan Barang UAPPA/B-E1 Ditjen Pelayanan Kesehatan dengan target setiap satuan kerja pengelola dana program UKP dapat melaksanakan akuntansi sesuai dengan software aplikasi akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan RI, Setiap satuan kerja pengelola dana program UKP dapat menyusun laporan keuangan, data keuangan dana program UKP dapat tersaji secara cepat dan akurat hasil yang dicapai adalah laporan keuangan baik tingkat satker maupun tingkat Ditjen Pelayanan Kesehatan selaku UAPPA-E1, secara triwulan maupun semester dan tahunan. Sementara Laporan Barang Milik Negara disampaikan setiap Semester I dan Tahunan
7) Lintas Program/Lintas Sektor Bagian Keuangan dengan target terkoordinasinya pengelolaan pertanggungjawaban keuangan di lingkungan Setditjen Pelayanan Kesehatan, meningkatkan
Pemahaman, Pengetahuan Pengelola Keuangan, sehingga hasil yang dicapai adalah terlaksananya tugas pengelolaan pertanggungjawaban keuangan di lingkungan Setditjen Pelayanan kesehatan yang menjadi Lancar dan para pengelola keuangan dapat lebih mahir, handal dan cermat dalam bidang pertanggungjawaban
8) Evaluasi Laporan Keuangan Tahun 2015 dengan target menyusun Buku Evaluasi Laporan Keuangan Tahun 2015 di lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku setiap tahunnya, Dari buku tersebut di atas dapat terlihat sampai sejauh mana daya serap dari dana yang telah dialokasikan selama tahun 2015, untuk menjadi proyeksi / gambaran di tahun 2016 hasil yang dicapai tersusunnya Buku Evaluasi Laporan Keuangan Tahun 2015, yang datanya diambil dari Laporan SAI, PARS, PNBP, DIPA, Piutang Pasien, Penghapusan Dokumen, PP.RS.BLU, Tarif dan Jamkesmas dilingkungan Ditjen Pelayanan Kesehatan
9) Pengumpulan Data dan Percepatan Penyelesaian Piutang dan Utang dengan target Menyusun Buku Laporan Kegiatan dari laporan tersebut di atas dapat terlihat bagaimana penyelesaian masalah piutang dan utang yang ada di Kementerian Kesehatan hasil yang dicapai tersusunnya laporan kegiatan pengumpulan data dan percepatan penyelesaian piutang dan utang Kementerian Kesehatan RI
10) Pengumpulan Data dalam rangka Penyusunan Laporan BMN dan Pendampingan Penatausahaan BMN di lingkungan Ditjen Yankes yang menghasilkan 1 dokumen berupa laporan SIMAK BMN untuk semester I dan semester II.
11) Fasilitasi Usulan Penghapusan BMN di Lingkungan Ditjen Yankes yang menghasilkan 1 dokumen seperti SK Panitia Penghapusan BMN Satker Vertikal dan Rekomendasi Penghapusan BMN Satker Vertikal.
12) Penyelesaian Masalah Administrasi dan Percepatan Hibah BMN di lingkungan Ditjen Yankes yang menghasilkan 1 dokumen seperti Usulan Hibah PMK 104 (Penerimaan hibah yang berasal dari dana
DK/TP sebelum tahun 2011 dan Usulan Hibah PMK 111 (Penerimaan hibah yang berasal dari dana DK/TP sesudah tahun 2011.
13) Pelaksanaan BMN Lintas Program/ Lintas Sektor yang menghasilkan
1 dokumen seperti hasil rekonsiliasi data BMN seperti Hibah DK/TP atau dropping, PSP, rumah negara, dan penghapusan BMN bersama Biro Keuangan Setjen Kemenkes.
14) Inventarisasi Aset Kantor Pusat yang menghasilkan 1 dokumen berupa reinventarisasi dan cek fisik aset kantor pusat dilingkungan Ditjen Yankes, dengan adanya SOTK baru, maka ada satker yang pindah seperti Direktorat Kesehatan Jiwa dan satker terlikuidasi seperti Direktorat Keperawatan.
3) Permasalahan
• Penyelenggaraan Akuntansi Keuangan (SAK) dan Penyusunan
Laporan Keuangan dan Barang UAPPA/B-E1 Ditjen Pelayanan Kesehatan: - Pada pelaksanaan kegiatan penyusunan Laporan Keuangan dan
Laporan BMN Eselon I Ditjen Pelayanan Kesehatan harus berkoordinasi dengan Biro Keuangan dan BMN serta Itjen sehingga tidak bisa menentukan tempat kegiatan sendiri.
- Tidak semua peserta undangan hadir dalam pertemuan Penyusunan Laporan Keuangan dan BMN Tahun 2015
• Dikarenakan ada efisiensi maka kegiatan yang semula direncanakan
3x pertemuan menjadi 1 pertemuan. • Staf Subbag Pengelolaan BMN yang terbatas (kurang SDM), dengan
jumlah beban kerja dan jumlah satker kurang lebih 1.173 Satker. • Tempat penyimpanan berkas Hibah yang sangat banyak dan masih
aktif, namun tidak tersedia tempat yang memadai sehingga banyak berkas yan berantakan dan ada beberapa yang tidak ditemukan.
4) Upaya Pemecahan Masalah
• Melakukan pelatihan kepada para peserta Akuntansi Keuangan (SAK) dan Penyusunan Laporan Keuangan dan Barang UAPPA/B-E1 Ditjen Pelayanan Kesehatan demi meningkatkan pemahaman dalam Penyusunan Laporan Keuangan
• Perencanaan RKAKL TA 2017 lebih disesuaikan dengan kebutuhan tupoksi. • Memprioritaskan kegiatan yang menunjang tugas pokok dan fungsi Subbag Verifikasi dan Akuntansi • Merencanakan kegiatan dengan lebih baik dan detil • Perencanaan RKAKL TA 2017 yang lebih disesuaikan dengan
kebutuhan tupoksi. • Penambahan Staf Subbag Keuangan dan BMN • Membentuk ULT Bagian Keuangan dan BMN (perwakilan setiap
subbag dan diberlakukan sistem jadwal piket). • Diperlukannya Aplikasi Sistem Monitoring BMN yang bisa di akses oleh satker untuk mengetahui progres usulan hibah, PSP dan penghapusan BMN.
• Ruang penyimpanan khusus dan kontrol pada orang tertentu atau menggunakan jasa pihak ketiga.
5) Realisasi Anggaran
Bagian Keuangan dan BMN pada tahun 2016 mendapatkan alokasi awal sebesar Rp. 26.263.565.000,-, kemudian terdapat self blocking sebesar Rp. 13.378.929.000,- sehingga alokasi yang bisa digunakan sebesar Rp. 12.884.636.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 12.739.684.245,- (99%)