3.8 PROSEDUR PENELITIAN
3.8.1 Pembuatan Cetakan
Pembuatan master cast dengan mould berukuran diameter 10 mm dan tebal 2 mm dari besi dengan jumlah mould 2 buah dan dibuat di Laboratorium Teknik Mesin
Politeknik Negeri Medan.
Gambar 14. Master cast
3.8.2 Pembuatan Sampel dan Pengukuran Awal
1. Master cast dibuka, kemudian letakkan cellophan strip di dalam master
cast sebagai alas untuk meletakkan resin komposit agar tidak menempel pada master cast kemudian master cast ditutup kembali. Lalu setelah itu resin komposit diambil
dengan menggunakan instrument plastis lalu dimasukkan ke dalam mould pada master cast. Kemudian letakkan cellophan strip dan object glass berketebalan 2 mm
diatas mould yang telah terisi resin komposit lalu ditekan perlahan dengan menggunakan tangan selama 30 detik.
Gambar 15. Pengambilan Resin Komposit
Universitas Sumatera Utara
Gambar 16. Resin Komposit dimasukkan ke dalam Master cast
Gambar 17. Resin Komposit ditekan perlahan dengan cellophan strip
2. Resin komposit kemudian disinar dengan blue visible light menggunakan light cure selama 40 detik. Alat sinar diletakkan tegak lurus diatas object glass
sehingga jarak penyinaran 2 mm sesuai ketebalan object glass.
Gambar 18. Penyinaran dengan Light Curing Unit
Universitas Sumatera Utara
Tanda pada sampel 3. Setelah mengeras, sampel dikeluarkan dari mould lalu rapikan tepi
sampel dengan menggunakan mikromotor dan stone bur setelah itu tandai bagian bawah sampel dengan spidol dan di simpan selama 24 jam dalam wadah kedap sinar.
Gambar 19. Sampel dirapikan menggunakan Mikromotor
4. Sampel dikelompokkan menjadi 2 bagian, dan dibuat 20 sampel untuk masing-masing kelompok, kemudian pada tiap sampel diberi titik area dengan
menggunakan spidol pada tiga daerah yang akan di ukur, seperti yang terlihat pada gambar 20.
Gambar 20. Skema daerah yang akan di ukur
5. Sampel dari setiap kelompok diambil dengan menggunakan pinset dan diletakkan pada alat profilometer untuk dilakukan pengukuran awal pada tiga daerah
yang telah ditentukan. Sampel
Area yang akan diukur
Universitas Sumatera Utara
Gambar 21. Pengukuran awal sampel menggunakan surface roughness test Profilometer
3.8.3 Penyikatan dan Pengujian Sampel