KESIMPULAN, AN REKOMENDASI
KESIMPULAN, AN REKOMENDASI
Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan analisis pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya mengenai hubungan antara variabel hiburan (entertainment), informasi (informativeness), gangguan (irritation), kredibilitas (credibility), personalisasi (personalization) dan interaktifitas (interactivity) terhadap sikap (attitude) serta sikap (attitude) dengan keinginan membeli (purchase intention) pada 204 responden yang merupakan mahasiswa dan pernah mengakses mobile advertising melalui aplikasi chatting, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Hasil pengujian pada hipotesis pertama (H 1 ) dengan regresi berganda menyatakan bahwa hiburan (entertainment) berpengaruh signifikan terhadap sikap (attitude) konsumen terhadap mobile advertising. Hasil penelitian menyatakan hipotesis pertama (H 1 ) diterima. Hasil tersebut mendukung dengan hasil penelitian Tsang, Ho dan Liang, (2004); Waldt, Rebello dan Brown, (2009); Altuna dan Konuk (2009); Zabadi, Shura dan Elsayed (2012).
b. Hasil pengujian pada hipotesis kedua (H 2 ) dengan regresi berganda menyatakan bahwa kemampuan menyampaikan informasi (informativeness) berpengaruh secara signifikan positif terhadap sikap (attitude) konsumen terhadap mobile advertising. Hasil penelitian ini mendukung beberapa penelitian yaitu penelitian Tsang, Ho dan Liang (2004); Waldt, Rebello dan Brown (2009); Altuna dan Konuk (2009); Zabadi dan Shura (2010).
c. Hasil pengujian pada hipotesis ketiga (H 3 ) dengan regresi berganda menyatakan bahwa gangguan (irritation) berpengaruh secara tidak signifikan terhadap sikap (attitude) konsumen terhadap mobile advertising. Maka itu hipotesis ketiga (H 3 ) ditolak. Hasil penelitian ini mendukung dengan hasil penelitian Oh dan Xu (2003); Wong dan Tang (2008); Haghirian, Madlberger dan Inoue (2008).
d. Hasil pengujian pada hipotesis keempat (H 4 ) dengan regresi berganda menyatakan bahwa kredibilitas (credibility) berpengaruh secara tidak signifikan terhadap sikap (attitude) d. Hasil pengujian pada hipotesis keempat (H 4 ) dengan regresi berganda menyatakan bahwa kredibilitas (credibility) berpengaruh secara tidak signifikan terhadap sikap (attitude)
e. Hasil pengujian pada hipotesis kelima (H 5 ) dengan regresi berganda menyatakan bahwa personalisasi (personalization) berpengaruh secara tidak signifikan terhadap sikap (attitude) konsumen terhadap mobile advertising. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Xu (2007); Beneke et al. (2010); Mir (2011). Maka, pernyataan H 5 ditolak.
f. Hasil pengujian pada hipotesis keenam (H 6 ) dengan regresi berganda menyatakan bahwa interaktifitas (interactivity) berpengaruh secara signifikan positif terhadap sikap (attitude) konsumen terhadap mobile advertising. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Yu (2013); Hwang dan McMillan (2002); Jee dan Lee (2002).
g. Hasil pengujian pada hipotesis keenam (H 6 ) dengan regresi sederhana menyatakan bahwa sikap (attitude) berpengaruh secara signifikan positif terhadap keinginan membeli (purchase intention) konsumen terhadap mobile advertising. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Oh dan Xu (2003); Tsang, Ho dan Liang (2004); Wong dan Tang (2008); Noor, Sreenivasan dan Ismail (2013).
Rekomendasi
Penulis dapat menuliskan rekomendasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya karena keterbatasan waktu dan biaya pada penelitian ini. Penulis mengharapkan untuk peneliti selanjutnya dan perusahaan dapat mempertimbangkan:
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah hanya para mahasiswa dan mahasiswi yang pernah mengakses mobile advertising melalui aplikasi chatting yang berada di kota Batam, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat diperluas dengan penyebaran kuesioner hingga di luar kota Batam. Indonesia adalah Negara dengan multi budaya, maka itu dapat disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan melakukan perbandingan antar budaya untuk mendapatkan nilai yang berbeda.
b. Peneliti selanjutnya dapat meneliti hubungan antara faktor demografi seperti umur, kelas sosial, jenis kelamin dan budaya dengan sikap konsumen terhadap mobile advertising serta keinginan untuk membeli seperti yang disarankan Waldt, Rebello dan Brown (2009).
c. 2 Dalam penelitian bagian model regresi nilai R yang diperoleh sebesar 0,566 yang berarti sebesar 56,6% variabel independen menjelaskan variabel sikap (attitude),
maka sisanya 43,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Sehingga, peneliti seharusnya meneliti variabel diluar variabel hiburan (entertainment), informasi (informativeness), gangguan (irritation), kredibilitas (credibility), personalisasi (personalization) dan interaktifitas (interactivity) terhadap sikap (attitude) serta sikap (attitude). Sedangkan model regresi keinginan membeli nilai R yang diperoleh hanya sebesar 0,022, yang berarti hanya sebesar 2,2% variabel sikap menjelaskan variabel keinginan membeli, maka 97,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Sehingga peneliti perlu meneliti kemungkinan lain yang dapat menjelaskan model lebih baik.
2. Bagi Perusahaan
a. Menurut hasil uji hipotesis, hiburan (entertainment) dan kemampuan menyampaikan informasi (informativeness). Maka itu, iklan sebaiknya mengandur unsur yang menghibur dengan memasukkan musik, video, gambar-gambar yang menarik. Iklan yang menghibur akan memenuhi kesenangan konsumen dan akan membawakan dampak positif pada sikap konsumen terhadap iklan dan merek tertentu (Mitchell & Olson, 1981). Negash et al. (2003) menyarankan informasi yang disalurkan seharusnya tepat, ada ketertkaitan, sesuai dengan waktu, praktis dan lengkap. Kualitas informasi yang disampaikan akan membawakan pengaruh secara langsung terhadap pandangan konsumen (Kaasinen 2003).
b. Interaktifitas (interactivity) juga berpengaruh secara signifikan positif pada sikap (attitude) konsumen terhadap mobile advertising. Maka itu, disarankan pada perusahaan yang akan mengiklankan produk atau jasa ataupun perusahaan yang bergerak pada bidang periklanan untuk memperkuat tingkat interaktifitas (interactivity) pada iklan. Baik interaktifitas pada pesan iklan, interaktifitas dengan pemasar ataupun interaktifitas dengan sesama konsumen (Yu, 2013).
c. Hasil penelitian menyatakan bahwa kredibilitas (credibility) dan personalisasi (personalization) tidak berpengaruh signifikan pada sikap (attitude), dan menurut penelitian Chowdbury et al. (2006) dengan hasil hiburan (entertainment) yang tidak signifikan terhadap sikap (attitude), hal tersebut dapat dikarenakan iklan yang disampaikan tidak menarik atau menghibur. Hal tersebut dapat mengartikan bahwa iklan di Batam mungkin belum dapat dipercayai kredibilitasnya dan kurang dipersonalisasikan. Maka itu, perusahaan harus berupaya untuk meningkatkan kedua aspek tersebut.